Bab 5

Grey Oz 5

"Aku dataaannggg!!" teriak Ozira ketika masuk ke dalam penginapannya.

Bibi Bianca dan Paman Marco tampak datang menghampiri Ozira yang baru saja datang.

"Paman, barang- barangnya ada di mobil. Bawa yang lainnya untuk mengambil barang barang itu," ucap Ozira.

"Oke, Zi," sahut Marco yang merupakan suami dari Bianca.

Lalu Bianca melihat ke arah ketiga pria tampan yang ada di belakang Ozira.

"Sejak kapan kau bermain pria, Zi?" tanya Bianca.

"Oh God, mereka bukan pacarku, Bi. Mereka pendaki yang kebetulan bertemu aku di jalan. Dan mereka akan menginap di sini," jawab Ozira dan menyuruh Bianca mengantar ketiga pria tampan itu menuju ke kamarnya.

"Ikuti aku, Tuan," ucap Bianca dan mengantar mereka menuju ke kamarnya.

Grey melihat Ozira naik ke atas lantai dua.

"Hei, apakah ada kamar di atas? Jika ada, aku memilih kamar di atas saja," ucap Grey pada Ozira.

Ozira menoleh pada Grey.

"Harganya berbeda karena sebenarnya tak disewakan," sahut Ozira yang otak bisnisnya mulai berjalan.

"Berapa?" tanya Grey.

"Kamar di atas lebarnya tiga kali lipat jadi ongkosnya tiga kali lipat. Tapi karena tadi kau baik padaku, jadi kuturunkan sepuluh persen," sahut Ozira.

"Oke," jawab Grey dan langsung melangkah ke tangga yang sama dengan Ozira.

"Kami di bawah saja, Grey," ucap Tom.

"Terserah kalian mau tidur di mana," sahut Grey dan berjalan bersama Ozira ke atas lantai dua.

Lalu Bianca mengantar Tom dan Toby ke kamar mereka masing - masing dan Ozira mengantar Grey ke kemarnya yang bersebelahan dengannya.

Sesampainya di atas, Ozira membuka pintu kamar yang akan disewa Grey.

CEKLEK

"Ini kamarmu," ucap Ozira dan kemudian berbalik pergi ke kamarnya sendiri.

"Tak ada room tour?" tanya Grey.

"Kau bisa melompat ke sana kemari di kamar itu. Terserah kau mau melakukan apa pun, tapi jika ada yang rusak, kau harus menggantinya," sahut Ozira dan masuk ke kamarnya sendiri.

*

*

Grey pun masuk ke kamar yang cukup besar itu dan semua perabotannya terbilang tua tapi sangat berseni. Pantas saja Ozira menyewakannya dengan harga mahal karena kamar itu cukup indah.

Grey membuka bajunya karena sedikit berkeringat. Dia kemudian menaruh tas ranselnya di lemari lalu masiuk ke dalam kamar mandi. Pria itu berencana ingin mandi agar tubuhnya segar.

Grey membuka semua pakaiannya dan berdiri di bawah shower air. Dia memutar kran air tapi air itu tak keluar. Dia berdecak karena itu seakan mengganggunya.

Grey mengambil handuk dan melingkarkannya di pinggangnya lalu keluar dari kamar mandi. Pria itu kemudian keluar dari kamar dan menuju ke kamar Ozira.

Grey melihat Bibi Bianca melewati kamarnya ketika ia baru saja membuka pintu. Dia berpikir mungkin Bianca baru saja ke kamar Ozira.

Tanpa mengetuk, Grey membuka pintu itu karena pintu kamar Ozira sedikit terbuka dari luar.

Bunyi pintu yang berderit membuat Ozira terkejut ketika pintu kamarnya terbuka. Dan di saat itu, Ozira hanya memakai pakaian dalamnya karena baru saja membuka pakaian kotornya.

"GREEEYYY!!!" teriak Ozira.

"Uups sorry, kau tak menutup pintumu tadi," sahut Grey santai dan seakan tak merasa bersalah.

"Hei!! Tutup matamu, Brengsek!!" bentak Ozira sembari mengambil kemejanya yang sudah jatuh di atas lantai tadi.

Lalu Grey berbalik agar tak melihat ke arah Ozira.

"Ada apa?" tanya Ozira sembari memakai kemejanya dengan cepat ketika Grey membalikkan tubuhnya.

"Kran air di kamar mandi mati," jawab Grey.

"Oh my ... Aku lupa menyalakan salurannya," sahut Ozira dan berjalan ke arah pintu melewati Grey setelah memakai kemeja besarnya.

Grey melihat wanita itu hanya memakai kemeja saja tanpa celananya dan membuat kaki jenjangnya terlihat jelas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***