Bab 19 - Rumit

Shiena bersiap untuk mendengar cerita Litha. Sepertinya kehidupan Litha tak semudah yang orang-orang bayangkan.

"Aku menceritakan ini padamu, bukan karena aku meminta pembelaan darimu. Aku merasa aku bisa percaya padamu, Shiena."

Litha menjeda kalimatnya. "Aku dan Mas Arya sudah saling mengenal sejak aku kecil. Kami bertetangga saat tinggal di desa dulu. Setelah lulus SMA, Mas Arya memutuskan untuk hijrah ke kota untuk mencari pekerjaan. Mas Arya adalah cinta pertamaku. Bagiku dia juga seperti kakak untukku."

Litha menatap ke depan menerawang. Shiena bisa melihat jika Litha memiliki cinta yang besar terhadap Arya.

"Saat usiaku 20 tahun, aku memutuskan untuk merantau juga ke kota. Dan di kota aku dibantu Mas Arya untuk menemukan pekerjaan. Saat itu, perusahaan mas Arya belum sebesar sekarang. Dia bilang dia baru saja merintis usahanya itu. Dan ya, aku harus kembali patah hati karena mas Arya sudah menikah dengan Mbak Esti dan memiliki Willy."

Litha menatap Shiena. "Kamu boleh menganggapku bodoh, karena aku mau menikah dengan pria beristri. Tapi kamu harus tahu kenapa aku menerima pinangan mas Arya."

Shiena mengerjapkan mata. Shiena berpikir apakah ia pantas mendengar semua pengakuan Litha ini atau tidak. Shiena ikut gugup mendengar lanjutan kisah Litha dan Arya.

"Sejak usia Willy menginjak 5 tahun, rumah tangga mas Arya dan mbak Esti mulai bermasalah. Mas Arya yang sibuk mengembangkan usahanya malah dibuat tak nyaman dengan sikap mbak Esti yang terlalu berlebihan."

(Berlebihan? Berlebihan bagaimana ya?)

Sebenarnya Shiena ingin langsung bertanya pada Litha, tapi lidahnya terlalu kelu untuk bertanya. Shiena akan membiarkan Litha melanjutkan ceritanya saja. Untuk sekarang Shiena harus menjadi pendengar yang baik untuk Litha. Toh dia sendiri yang memang ingin mendengar kisah keluarga Willy.

"Mbak Esti adalah seorang perawat. Aku sendiri gak paham kenapa mbak Esti bisa bersikap seperti itu. Menurut mas Arya, mbak Esti mengalami gangguan kejiwaan yang mengakibatkan dirinya bersikap posesif yang berlebihan dan juga cenderung menyakiti dirinya sendiri dan orang lain. Bahkan dulu mbak Esti pernah menyakiti Willy hanya untuk menahan Mas Arya agar gak pergi bekerja. Mbak Esti takut jika mas Arya meninggalkannya. Padahal saat itu mas Arya hanya memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami."

Shiena melamun. Ingatannya tertuju kepada Esti, yang hingga di masa depan pun masih tinggal di rumah sakit jiwa.

"Shiena..."

Shiena tersentak ketika tangan Litha menggenggamnya.

"Eh? Iya Tante."

"Jika kamu gak percaya dengan cerita Tante, kamu bisa bertanya pada Bik Sumi. Dialah yang menyelamatkan Willy saat mbak Esti berniat menyakitinya. Tapi sayangnya, mbak Esti berhasil membawa Willy pergi dan mengatakan jika mas Arya sudah meninggalkan mereka dan aku sudah merebut Mas Arya dari mereka."

"Bik Sumi?" Shiena belum pernah mendengar soal Bik Sumi dari Willy.

"Bik Sumi adalah asisten rumah tangga kami. Dia juga yang dulu merawat Willy saat masih kecil."

Shiena makin bingung. "Tapi... kenapa kak Willy sama sekali gak mengingat tentang Bik Sumi?"

Litha tersenyum. "Datanglah ke rumah kami. Dan biar Bik Sumi yang menjelaskan semuanya padamu."

Litha melirik jam tangannya. "Tante harus menjemput Martha. Maaf ya, Shiena. Tante rasa cerita Tante berakhir sampai disini. Maaf gak bisa menceritakan semuanya padamu. Mungkin lain kali mas Arya bisa bercerita sendiri denganmu."

Litha pamit undur diri. Meninggalkan Shiena yang masih diliputi rasa penasaran yang besar.

"Mana ada Om Arya mau cerita. Tadi aja dia berusaha menghindar. Om Arya gak ingin kisah masa lalu keluarganya di ketahui oleh orang lain," gumam Shiena.

Shiena menghela napas kasar. Hari sudah mulai sore. Shiena memilih pergi dari kafe itu.

Sepanjang perjalanan, Shiena memikirkan tentang apa yang sudah dialami Willy selama ini.

(Ini terlalu rumit, Shiena. Kamu gak akan bisa mengerti gimana perasaan mas Willy. Ternyata dia menyimpan luka yang begitu dalam. Apa yang harus kulakukan?)

Suara supir taksi membuyarkan lamunan Shiena. "Sudah sampai, Non."

"Eh, iya Pak. Ini ongkosnya."

"Makasih, Non."

Shiena turun dari taksi dan memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Hari ini rasanya lelah sekali. Shiena memilih langsung menuju ke kamar dan membersihkan diri lebih dulu.

#

#

#

Cerita Litha masih terngiang di ingatan Shiena. Bagaimana bisa dia tidak mengetahui apapun tentang pria yang hidup bersama dengannya selama 10 tahun? Willy terlalu menutup rapat kisah hidupnya dan tidak ingin Shiena ikut campur terlalu dalam.

(Atau sebenarnya akulah yang gak pernah perhatian dengan mas Willy? Aku yang egois yang mengira kehidupan kami baik-baik saja. Padahal Mas Willy menyimpan lukanya sendiri)

Tiba-tiba Shiena ingat tentang Esti. Ibu mertuanya di masa depan itu memang tetap menjadi misteri hingga saat ini dan masa depan. Tidak ada yang tahu pasti kisah hidupnya.

(Apa sebaiknya aku menemui Bu Esti?)

Usai jam perkuliahan berakhir, Shiena memilih untuk mendatangi rumah sakit jiwa tempat Esti tinggal selama ini. Bahkan Shiena tak paham kapan tepatnya Esti akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa.

"Non mau ngapain kesini?" tanya si supir taksi bingung.

"Saya ingin menjenguk kerabat saya yang dirawat disini, Pak." Shiena mengulas senyumnya ketika memberikan uang ongkos taksinya.

Kaki Shiena melangkah menuju tempat yang bernuansa serba putih itu. Shiena memegangi dadanya yang terasa deg-degan.

(Ya Tuhan, apakah ini adalah keputusan yang tepat? Gimana bisa aku sekarang ada disini?)

"Maaf, ada yang bisa dibantu, Mbak?" Seorang security bertanya pada Shiena.

"Eh? I-itu Pak... Saya..." Shiena merasa keputusannya sekarang sangatlah terburu-buru. Ia belum memikirkan semuanya dengan matang.

"Shiena! Apa yang kamu lakukan disini?" Suara seseorang membuat Shiena menoleh. Itu adalah Willy.

Mata Shiena membola. (Aduh! Bagaimana ini? kenapa mas Willy ada disini?)

"Oh, jadi mbak nya ini temannya mas Willy? Berarti mbak nya mau menjenguk Bu Esti ya?" Ucapan pak satpam membuat raut wajah Willy berubah seketika.

Shiena hanya bisa menundukkan kepalanya. Sungguh ia tak sanggup menatap Willy.

Willy mengulas senyum terpaksa kepada pak satpam. "Iya, Pak. Dia temen saya."

Willy menarik tangan Shiena dan membawanya pergi dari sana. Shiena yang merasa jika cekalan tangan Willy begitu kuat mulai meringis kesakitan. Bahkan langkah kakinya terseok-seok karena mengikuti langkah Willy yang lebar.

"Mas, lepasin! Sakit! Mas mau bawa aku kemana sih?"

Willy membawa Shiena agak jauh dari area rumah sakit. Willy menghempaskan tangan Shiena dengan kasar.

"Aw! Kamu tuh kenapa sih Mas? Kasar banget!" Shiena memegangi pergelangan tangannya yang memerah.

Baru kali ini Shiena melihat wajah Willy memerah karena amarah yang tertahan.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang kamu lakukan disini?" Kilatan mata tajam Willy membuat Shiena ketakutan. Baru kali ini Shiena melihat kemarahan di mata Willy.

Episodes
1 Bab 1 - PoV Shiena
2 Bab 2 - PoV Shiena
3 Bab 3 - PoV Shiena
4 Bab 4 - PoV Willy
5 Bab 5 - PoV Willy
6 Bab 6 - Masa Lalu Kelam
7 Bab 7 - Bertemu Kembali
8 Bab 8 - Sebagian Ingatan Terhapus
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 - Egoisnya Hati
15 Bab 15 - Siapa yang Cemburu?
16 Bab 16 - Confession
17 Bab 17 - Memperbaiki Hubungan
18 Bab 18 - Bertemu Arya & Litha
19 Bab 19 - Rumit
20 Bab 20 - Perdebatan
21 Bab 21 - Menata Hati
22 Bab 22 - Kilas Masa Lalu
23 Bab 23 - Mesin Waktu
24 Bab 24 - Jodoh dari Masa Depan
25 Bab 25 - Egois?
26 Bab 26 - Time Flies So Fast
27 Bab 27 - Pesta Kelulusan
28 Bab 28 - Perjuangan Cinta
29 Bab 29 - RESTART
30 Bab 30 - Terbangun
31 Bab 31 - Mimpi Aneh?
32 Bab 32 - Jangan Pikirkan Apapun
33 Bab 33 - Dia Kembali?
34 Bab 34 - Dokter Shandy?
35 Bab 35 - Kedatangan Martha
36 Bab 36 - Menemui Willy
37 Bab 37 - Salah Paham
38 Bab 38 - Salah Paham Lagi
39 Bab 39 - Kejutan Tak Terduga
40 Bab 40 - Kedatangan Raffa
41 Bab 41 - Kita Harus Bicara!
42 Bab 42 - Kepala Dingin
43 Bab 43 - Memories
44 Bab 44 - Cinta Mulai Bersemi
45 Bab 45 - Hari Baru, Cinta Baru
46 Bab 46 - Badai Datang Kembali
47 Bab 47 - Jebakan Dalam Jebakan
48 Bab 48 - Tak Ingin Kehilangan
49 Bab 49 - Jungkir Balik Dunia Shiena
50 Bab 50 - Istriku Monster?
51 Bab 51 - Apakah Ini Salahku?
52 Bab 52 - Bertemu Kembali
53 Bab 53 - Pesona Wilona
54 Bab 54 - Lima Ribu ke Masa Lalu
55 Bab 55 - Pernikahan Impian
56 Bab 56 - Tak Seindah Impian
57 Bab 57 - Ingin Mengulang Masa Lagi?
58 Bab 58 - Bermain Hati
59 Bab 59 - Takdir Dari Semesta
60 Season Finale
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 - PoV Shiena
2
Bab 2 - PoV Shiena
3
Bab 3 - PoV Shiena
4
Bab 4 - PoV Willy
5
Bab 5 - PoV Willy
6
Bab 6 - Masa Lalu Kelam
7
Bab 7 - Bertemu Kembali
8
Bab 8 - Sebagian Ingatan Terhapus
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 - Egoisnya Hati
15
Bab 15 - Siapa yang Cemburu?
16
Bab 16 - Confession
17
Bab 17 - Memperbaiki Hubungan
18
Bab 18 - Bertemu Arya & Litha
19
Bab 19 - Rumit
20
Bab 20 - Perdebatan
21
Bab 21 - Menata Hati
22
Bab 22 - Kilas Masa Lalu
23
Bab 23 - Mesin Waktu
24
Bab 24 - Jodoh dari Masa Depan
25
Bab 25 - Egois?
26
Bab 26 - Time Flies So Fast
27
Bab 27 - Pesta Kelulusan
28
Bab 28 - Perjuangan Cinta
29
Bab 29 - RESTART
30
Bab 30 - Terbangun
31
Bab 31 - Mimpi Aneh?
32
Bab 32 - Jangan Pikirkan Apapun
33
Bab 33 - Dia Kembali?
34
Bab 34 - Dokter Shandy?
35
Bab 35 - Kedatangan Martha
36
Bab 36 - Menemui Willy
37
Bab 37 - Salah Paham
38
Bab 38 - Salah Paham Lagi
39
Bab 39 - Kejutan Tak Terduga
40
Bab 40 - Kedatangan Raffa
41
Bab 41 - Kita Harus Bicara!
42
Bab 42 - Kepala Dingin
43
Bab 43 - Memories
44
Bab 44 - Cinta Mulai Bersemi
45
Bab 45 - Hari Baru, Cinta Baru
46
Bab 46 - Badai Datang Kembali
47
Bab 47 - Jebakan Dalam Jebakan
48
Bab 48 - Tak Ingin Kehilangan
49
Bab 49 - Jungkir Balik Dunia Shiena
50
Bab 50 - Istriku Monster?
51
Bab 51 - Apakah Ini Salahku?
52
Bab 52 - Bertemu Kembali
53
Bab 53 - Pesona Wilona
54
Bab 54 - Lima Ribu ke Masa Lalu
55
Bab 55 - Pernikahan Impian
56
Bab 56 - Tak Seindah Impian
57
Bab 57 - Ingin Mengulang Masa Lagi?
58
Bab 58 - Bermain Hati
59
Bab 59 - Takdir Dari Semesta
60
Season Finale

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!