Shiena bangun dari tidurnya karena mendengar gedoran di pintu kamarnya.
"Duh, siapa sih? Pagi-pagi udah berisik aja!" Shiena berdecak sebal.
Dengan penampilan yang masih awut-awutan Shiena membuka pintu kamarnya.
"Ya ampun anak gadis jam segini baru bangun? Ck ck ck, ntar jodoh lo dipatok ayam baru tahu rasa lo!"
"Ck, apaan sih abang pagi-pagi ganggu aja!" Kesal Shiena.
"Coba lihat penampilan abang!" Shandy menunjukkan gayanya di depan Shiena.
"Rapi bener, abang mau kemana?"
"Ada meeting penting hari ini. Kamu hari ini diantar sama Mang Pur aja ya."
"Jadi, hari ini abang gak bisa nganter aku ke kampus?"
Shandy menggeleng. "Maaf ya adekku sayang. Ya udah buruan mandi. Udah ditungguin ayah sama bunda buat sarapan."
"Iya iya, bawel amat dah!"
Shiena kembali menutup pintu kamar dan langsung menuju ke kamar mandi.
#
#
#
Tiba di kampus, Shiena menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk di taman kampus sambil menikmati suasana pagi.
"Pagi, Shie. Kucel amat tuh muka!" Goda Friska.
"Gue kurang tidur kayaknya." Shiena menguap.
"Mikirin apa sampe kurang tidur? Kak Alex?" Goda Anila.
"Ciyeeee! Kayaknya bentar lagi bakal ada yang jadian nih!"
"Berisik lo berdua."
(Ngomong-ngomong soal kak Alex, semalam aku udah balas chat dia belum ya?)
Baru saja Shiena ingin mengambil ponsel di tasnya, kedua sahabatnya kembali heboh karena kedatangan seseorang.
"Eh eh, dia masih ngampus juga?"
"Iya lah, kan belom lulus. Lo gimana sih Fris?"
"Dia kan sahabatnya kak Alex. Lo tahu itu kan Shie?"
Shiena mengikuti arah pandang kedua sahabatnya.
(Mas Willy?!)
"Shie! Lo kebiasaan deh! Kalo diajak ngobrol suka gak nyambung."
"Hah?! Apaan?"
"Itu namanya kak Willy. Gue denger dia sahabatnya kak Alex. Lo tahu gak?" ulang Friska sekali lagi.
(Sahabat? Sejak kapan kak Alex bersahabat sama Mas Willy? Kok aku gak inget?)
"Tapi dia udah jarang ke kampus. Kan cuma ngurus skripsi aja. Beda sama kak Alex yang harus ngulang beberapa matkul karena dulu dia sibuk kejar karirnya," Sahut Anila.
Shiena masih bingung dengan cerita kedua sahabatnya yang tak pernah ketinggalan gosip tentang para senior kampus, terutama cowok-cowok populer.
(Kenapa aku gak ingat kalo mas Willy dan kak Alex sahabatan? Seingatku mereka gak dekat)
Sibuk dengan pikirannya membuat Shiena tak sadar jika Alex kini sudah ada di hadapannya. Friska dan Anila segera pergi untuk memberikan waktu kepada dua orang itu.
"Hai, Shiena."
"Eh? Kak Alex?" Shiena tersadar dari lamunannya.
"Kenapa semalam gak balas chat dari aku?"
(Chat?)
Shiena berpikir sejenak. "Oh maaf, Kak. Semalam aku ketiduran. Jadi, aku lupa balas."
"Oh gitu. Ya udah gak papa."
"Emangnya kak Alex mau ajak aku kemana?"
Alex tersenyum. "Nanti kamu juga tahu."
Interaksi antara Alex dan Shiena tak luput dari perhatian Willy. Rasanya ia tak rela jika Shiena dekat dengan Alex. Ia ingat jika dulu Alex bahkan tak bersedia mendekati Shiena. Alex tahu diri siapa dirinya.
(Tapi kenapa sekarang dia malah gencar deketin Shiena?)
#
#
#
Jam kuliah Shiena selesai lebih cepat. Ia berjalan sambil memikirkan banyak hal. Shiena merasa jika ada potongan memori di otaknya yang rasanya menghilang. Shiena tidak bisa mengingat semua peristiwa di masa lalu.
Ya, memang otak manusia terbatas kan untuk mengingat semuanya?
(Apa karena aku ingin mengubah takdirku, makanya aku juga gak ingat beberapa hal di masa lalu. Karena pastinya masa yang dulu dan yang sekarang aku jalani akan berbeda)
Shiena menghela napas. Shiena bahkan tidak memperhatikan langkah kakinya hingga tubuhnya menabrak sosok di depannya.
"Aduh!" Shiena mengaduh sakit. Keningnya menyentuh dada bidang seseorang.
Shiena mendongak. "Kamu?"
"Kalo jalan tuh pakai mata! Lagian ngelamunin apaan sih sampe gak fokus gitu!" Omel seseorang yang tak lain adalah Willy.
"Ma-maaf..." Entah kenapa Shiena gugup jika berhadapan dengan Willy.
"Lain kali hati-hati kalo jalan!" Willy melewati tubuh Shiena yang masih mematung bingung.
"Kenapa sih dia? Judes amat jadi cowok!" Shiena mengarahkan tinjunya ke arah Willy yang sudah menjauh.
#
#
#
Sepulang kuliah, Shiena pergi bersama Alex ke suatu tempat yang masih dirahasiakan oleh pria itu.
"Ayo turun!" Ucap Alex.
Shiena memindai tempat yang dituju oleh Alex ini. Shiena turun dari mobil dan mengikuti langkah Alex.
Ternyata Alex membawa Shiena ke studio tempatnya bekerja. Alex menyapa kawan-kawan seprofesinya.
"Wah, Lex. Lo bawa siapa tuh? Cewek lo?"
Alex menatap Shiena yang masih mengamati sekelilingnya.
"Gebetan gue!" Jawab Alex.
Alex menghampiri Shiena. "Ini adalah tempat kerjaku. Disinilah aku menghabiskan waktu."
Shiena tersenyum. "Kakak hari ini ada pemotretan?"
"Yups, benar sekali. Makanya aku ingin mengajakmu untuk melihatku bekerja. Ayo!" Alex menggenggam tangan Shiena dan membawanya ke sebuah ruangan yang dipenuhi beberapa kru.
Alex menyapa orang-orang itu dan bersiap bekerja.
"Shie, kamu duduk saja disini." Alex menunjuk sebuah kursi.
"Ah iya, makasih Kak."
Shiena duduk dengan tenang dan memperhatikan Alex yang sedang bekerja. Rupanya menjadi model tak segampang yang Shiena kira.
Adegan demi adegan Alex jalani bersama dengan model wanita yang Shiena tahu bernama Liora. Liora juga merupakan model terkenal sama seperti Alex.
Semua orang bertepuk tangan ketika sesi pemotretan telah berakhir.
"Gimana? Kamu pasti bosen ya nungguin aku disini?"
Shiena menggeleng. "Gak kok kak, aku malah seneng bisa nemenin kakak."
"Aku ganti baju dulu ya. Abis itu kita makan malam bareng."
Shiena mengangguk. Shiena melihat Alex berjalan menuju ke ruang ganti.
Di dalam ruang ganti...
"Hai, Lex. Tumben amat lo bawa cewek." Seorang perempuan masuk ke dalam ruang ganti Alex.
"Liora! Apa-apaan ini? Gue lagi ganti baju! Keluar lo!" Usir Alex dengan tatapan tajam.
"Trus apa masalahnya? Lagian gue udah lihat semua bentuk tubuh lo kok. Apa lo lupa?"
"Liora!" Alex menggeram kesal.
"Hahaha, santai aja kali. Jadi, itu cewek baru lo?"
"Bukan urusan lo!"
"Oh come on, Alex. Lo gak bisa bohong!"
"Iya, gue suka sama dia. Puas lo!"
Alex bergegas pergi dari ruang ganti setelah memakai kaus miliknya.
Liora menggeram kesal. "Sialan! Awas aja lo, Lex. Lo gak akan lepas begitu aja dari gue!"
#
#
#
Alex membawa Shiena makan di sebuah kafe. Suasana romantis terlihat jelas disana.
"Gak papa kan aku ajak kamu makan disini?"
Shiena tertawa. "Gak papa lah, Kak. Di tempat kaki lima juga gak masalah kok."
Alex dan Shiena saling bersenda gurau dan mengobrol ringan. Hingga makanan telah tandas dan saatnya mereka pulang.
Alex mengantar Shiena hingga di depan pintu gerbang rumah.
"Makasih ya, Kak."
"Iya, sama-sama. Harusnya malah aku yang bilang makasih sama kamu. Karena kamu udah nemenin aku kerja hari ini."
"Sama-sama, Kak. Kalo gitu aku masuk dulu ya, Kak."
"Tunggu, Shie!"
"Iya, Kak?"
"Kapan-kapan mau kan jalan bareng aku lagi?"
Shiena mengulas senyumnya. "Iya, mau Kak."
Shiena keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Di dalam ia mendapat tatapan tajam dari Shandy.
"Dari mana aja kamu?" Tanya Shandy dengan berkacak pinggang.
Shiena memutar bola matanya malas. Ia sudah merasa dewasa untuk bisa melakukan sesuatu sesuka hatinya.
"Cuman nemenin kak Alex kerja aja kok. Udah ya, Bang. Aku capek!"
Shiena melenggang pergi meninggalkan Shandy yang masih kesal dengan Alex yang sudah mendekati adiknya.
Shiena membersihkan diri lebih dulu sebelum merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Aaaah! Rasanya seneng banget bisa pergi sama kak Alex."
Shiena terus mengembangkan senyumnya.
"Mungkin kenapa aku gak bisa ingat semua memori masa lalu karena memang aku ingin mengubah takdirku. Benar, pasti begitu!"
Setelah memikirkan beberapa kemungkinan, Shiena memejamkan mata dan terbang ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Mrs. Labil
masih nyimak, Alex baik apa jahat ya 🤔🤔
2024-04-30
1
🟢❤️⃟WᵃfAͬyͧuᷤdͧiaͪℛᵉˣ
Di lihat dari gelagat nya Alex yang gencar mendekati Shiena seperti nya Alex juga kembali ke masa lalu. Karena di masa lalu kan Alex juga suka sama Shiena, tapi Alex mengalah karena sahabat nya Willy juga menyukai Shiena..
Ceritanya semakin menarik aja nih
2023-04-06
5
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
berarti Alex nggak merasa kembali ke masa lalu ya...
2023-04-05
2