Bab 17 - Memperbaiki Hubungan

Sejak memutuskan untuk menjadi teman, hubungan Shiena dan Willy malah semakin membaik. Mereka saling menyembunyikan perasaan masing-masing agar tidak terjadi sebuah kecanggungan.

Namun saat ini Shiena dan Willy sudah lama tidak bertemu. Willy sedang sibuk mengurus skripsi dan juga pekerjaannya. Willy ingin segera lulus dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

"Jadi, lo sama kak Willy mutusin jadi teman, She?" selidik Friska.

Shiena mengangguk. "Mungkin itu yang terbaik."

Anila malah menatap Shiena dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Eh eh, udah lama gak denger kabar tentang kak Alex, emang dia kemana?" Friska memulai gosip yang lain lagi.

Shiena mengedikkan bahunya. "Mana gue tahu! Bukannya dia udah lulus ya?"

"Katanya sih belum. Mungkin sibuk kerjaan yang lain."

Shiena menatap kedua temannya dengan penuh rasa kelegaan. Ternyata menjadi teman dengan Willy membuatnya lebih tenang dan nyaman.

Sore itu, Shiena baru selesai menjalani perkuliahan dan akan pulang ke rumah. Namun tiba-tiba Shiena mendapat pesan dari Willy jika pria itu ingin mengajaknya makan malam.

"Makan malam? Masih sore gini mau makan malam? Ada-ada aja deh!" Shiena menggeleng pelan, tapi dia tetap mengiyakan permintaan Willy.

Tak menunggu waktu lama, Willy datang dengan sepeda motornya menghampiri Shiena di depan gerbang kampus.

"Kok cepet banget? Jangan jangan kamu emang udah ada di dekat kampus ya?"

Willy tersenyum. Rasanya melegakan mendapatkan kehangatan dari sikap Shiena.

"Hari ini skripsiku sudah disetujui oleh dosen. Aku akan segera lulus, She." Willy bercerita dengan raut wajah bahagia.

"Wah, serius? Selamat ya, Mas. Jadi, karena ini makanya mas Willy ajak aku pergi makan malam? Tapi, ini kan masih sore."

"Gak papa, kita jalan-jalan aja dulu. Ayo naik!"

Willy menyerahkan helm untuk Shiena pakai. Kemudian motor langsung melaju setelah Shiena naik ke atas motor.

...***...

Mereka tiba di sebuah resto saat masih pukul lima sore. Willy dengan bersemangat mengajak Shiena masuk ke dalam resto.

Namun langkah kaki Willy terhenti di depan lobi resto. Mata Willy terpatri pada sosok yang juga ada di dalam resto yang juga sedang memperhatikan dirinya.

Shiena ikut berhenti melangkah dan menatap Willy. Shiena bingung tapi tak berani bertanya.

"Shie, kita batal makan malam bareng malam ini. Kamu bisa pulang sendiri kan?" ucap Willy tanpa menoleh kearah Shiena. Matanya tetap tertuju pada sosok pria paruh baya bersama dengan wanita yang tak dikenali Willy.

"Heh?!" Shiena masih bingung dengan situasi yang sedang terjadi sekarang.

Willy berbalik badan dan meninggalkan Shiena sendirian. Pria paruh baya yang tidak asing di mata Shiena juga ikut mengejar Willy.

"Willy!" Pria itu berlari melewati Shiena yang bergeming tanpa bisa berbuat apapun.

Sayup-sayup memori diotaknya memutar ingatan ketika dirinya pernah mengobrol dengan Willy di bukit berbintang.

(Di dunia ini ada dua orang yang sangat aku hindari. Yaitu pria yang sudah meninggalkan ibuku, dan wanita yang sudah membuat ayahku meninggalkan aku dan ibuku)

Shiena tersadar jika pria paruh baya tadi adalah ayah kandung Willy yang bernama Arya Pramudya.

"Willy! Tunggu sebentar, Nak!" Arya berusaha menghentikan Willy, tapi Willy tak peduli dengan kehadiran Arya disana.

"Willy, dengarkan papa dulu!"

"Minggir! Urus saja wanita-wanitamu itu!" Willy segera tancap gas tanpa mempedulikan Arya yang terus memanggilnya.

"Mas Arya, ada apa sih Mas? Siapa anak muda itu?" tanya wanita yang tadi bersama Arya. Dia adalah rekan bisnis Arya.

"Weny, maaf. Aku tidak bisa mengantarmu. Aku harus pergi." Arya juga ikut pergi karena ingin mengejar Willy.

Sementara itu, Shiena yang masih tertinggal di resto ikut keluar dan meninggalkan tempat itu. Shiena berpikir jika saat ini pikiran Willy pasti sedang kacau.

Shiena memutuskan memanggil taksi dan ingin mengikuti kemana Willy pergi. Tapi ternyata motor Willy telah menghilang diantara padatnya arus lalu lintas hari ini.

"Duh, kira-kira mas Willy pergi kemana ya? Jangan sampai dia berbuat hal nekat."

Shiena tahu jika sejak dulu hubungan Willy dan ayahnya memang tidaklah baik. Namun kini Shiena berharap jika hubungan Willy dan ayahnya bisa segera mencair.

"Pak, ke bukit berbintang ya," Ucap Shiena pada si supir taksi.

"Siap, Non!"

Shiena berharap jika Willy akan datang ke bukit berbintang seperti dirinya. Dan Shiena yakin Willy pasti akan datang kesana.

Tiba di bukit berbintang, Shiena tidak menemukan siapapun disana.

"Hah?! Kok gak ada? Trus mas Willy kemana?" Shiena memutar tubuhnya ke kanan dan kiri.

Sunyi. Tak ada siapapun disana. Shiena memegangi keningnya. Ia terpikir untuk menghubungi sang kakak.

"Halo, Bang."

"Iya, She. Ada apa?"

"Umm, aku cuma mau tanya, apa mas Willy lagi sama abang?"

"Willy? Gak tuh, dia gak sama abang. Kenapa emangnya?"

"Oh, gak papa. Ya udah, gak apa-apa Bang. Aku tutup dulu telponnya."

Shiena menghela napas kasar. "Kamu pergi kemana, Mas? Semoga saja kamu gak melakukan hal yang nekat."

Tanpa diketahui siapapun, ternyata Willy malah datang ke tempat sang ibu. Willy menumpahkan segala rasa kesalnya dengan tidur di pangkuan sang Ibu.

"Mas Arya... Aku senang kamu datang. Lain kali kamu jangan pergi lagi ya! Aku janji aku akan jadi istri yang baik untukmu..."

Esti terus saja meracau dan menyebut jika Willy adalah Arya, suaminya. Hati Willy semakin teriris mendengarnya.

(Kenapa kamu terus menyebut nama lelaki brengsek itu, Bu? Kenapa kau harus mencintai lelaki brengsek seperti dia?)

Batin Willy menjerit pilu. Ia menutup matanya lalu terbang ke alam mimpi. Malam ini Willy tidur di pangkuan sang ibu.

...***...

Keesokan harinya, Shiena celingukan mencari sosok Willy di kampus. Shiena yakin jika Willy pasti datang ke kampus. Ternyata memang benar. Willy datang dengan mengendarai motornya.

Shiena berlari kecil menghampiri Willy di parkiran kampus. Shiena menatap Willy yang juga menatapnya.

"Shiena?"

"Bisa kita bicara?"

Willy mengangguk. Willy mengikuti langkah Shiena menuju ke sebuah lorong kampus yang sepi.

"Kemarin kamu kemana aja? Aku mencarimu tapi gak ketemu," Cecar Shiena.

"Maaf..."

"Kenapa minta maaf? Harusnya kamu minta maaf sama papa kamu!"

Willy mendelik mendengar Shiena menyebutkan tentang ayahnya.

"Jangan ikut campur urusanku, She."

Shiena menyilangkan kedua tangannya.

"Tapi kamu yang sudah bawa aku masuk ke dalam masalahmu. Mas..." Shiena menggenggam tangan Willy.

"Bukankah kamu pengen memperbaiki hubungan kita dan juga semuanya? Kenapa kamu gak memperbaiki hubunganmu dengan keluargamu dulu?"

Willy melepas tangan Shiena. "Tolong jangan sebut mereka, She."

"Mas!" Shiena memegangi kedua bahu Willy.

"Aku tahu ini sulit. Aku tahu kamu menjalani masa-masa yang sulit selama ini. Tapi apa salahnya kamu menekan egomu dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh ayahmu."

"Jika kamu ingin memperbaiki hubungan kita, maka kamu harus memperbaiki hubunganmu dengan ayahmu dulu. Tolong lakukan itu demi aku, Mas..."

Sejenak mata mereka saling beradu dan saling menyelami. Willy merasa apa yang dikatakan Shiena tidaklah salah.

Willy menarik tubuh Shiena dan memeluknya. Willy merasakan hangatnya tubuh Shiena.

"Terima kasih, She. Terima kasih. Baik dulu maupun sekarang dan juga di masa yang akan datang, kamu memang selalu bisa membuat hatiku tenang. Terima kasih sudah hadir dalam hidupku, She..."

Terpopuler

Comments

Nona M 𝓐𝔂⃝❥

Nona M 𝓐𝔂⃝❥

ayo Willy, Shiena benar kalo memang bisa diperbaiki kenapa tidak?

2023-04-15

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - PoV Shiena
2 Bab 2 - PoV Shiena
3 Bab 3 - PoV Shiena
4 Bab 4 - PoV Willy
5 Bab 5 - PoV Willy
6 Bab 6 - Masa Lalu Kelam
7 Bab 7 - Bertemu Kembali
8 Bab 8 - Sebagian Ingatan Terhapus
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 - Egoisnya Hati
15 Bab 15 - Siapa yang Cemburu?
16 Bab 16 - Confession
17 Bab 17 - Memperbaiki Hubungan
18 Bab 18 - Bertemu Arya & Litha
19 Bab 19 - Rumit
20 Bab 20 - Perdebatan
21 Bab 21 - Menata Hati
22 Bab 22 - Kilas Masa Lalu
23 Bab 23 - Mesin Waktu
24 Bab 24 - Jodoh dari Masa Depan
25 Bab 25 - Egois?
26 Bab 26 - Time Flies So Fast
27 Bab 27 - Pesta Kelulusan
28 Bab 28 - Perjuangan Cinta
29 Bab 29 - RESTART
30 Bab 30 - Terbangun
31 Bab 31 - Mimpi Aneh?
32 Bab 32 - Jangan Pikirkan Apapun
33 Bab 33 - Dia Kembali?
34 Bab 34 - Dokter Shandy?
35 Bab 35 - Kedatangan Martha
36 Bab 36 - Menemui Willy
37 Bab 37 - Salah Paham
38 Bab 38 - Salah Paham Lagi
39 Bab 39 - Kejutan Tak Terduga
40 Bab 40 - Kedatangan Raffa
41 Bab 41 - Kita Harus Bicara!
42 Bab 42 - Kepala Dingin
43 Bab 43 - Memories
44 Bab 44 - Cinta Mulai Bersemi
45 Bab 45 - Hari Baru, Cinta Baru
46 Bab 46 - Badai Datang Kembali
47 Bab 47 - Jebakan Dalam Jebakan
48 Bab 48 - Tak Ingin Kehilangan
49 Bab 49 - Jungkir Balik Dunia Shiena
50 Bab 50 - Istriku Monster?
51 Bab 51 - Apakah Ini Salahku?
52 Bab 52 - Bertemu Kembali
53 Bab 53 - Pesona Wilona
54 Bab 54 - Lima Ribu ke Masa Lalu
55 Bab 55 - Pernikahan Impian
56 Bab 56 - Tak Seindah Impian
57 Bab 57 - Ingin Mengulang Masa Lagi?
58 Bab 58 - Bermain Hati
59 Bab 59 - Takdir Dari Semesta
60 Season Finale
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 - PoV Shiena
2
Bab 2 - PoV Shiena
3
Bab 3 - PoV Shiena
4
Bab 4 - PoV Willy
5
Bab 5 - PoV Willy
6
Bab 6 - Masa Lalu Kelam
7
Bab 7 - Bertemu Kembali
8
Bab 8 - Sebagian Ingatan Terhapus
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 - Egoisnya Hati
15
Bab 15 - Siapa yang Cemburu?
16
Bab 16 - Confession
17
Bab 17 - Memperbaiki Hubungan
18
Bab 18 - Bertemu Arya & Litha
19
Bab 19 - Rumit
20
Bab 20 - Perdebatan
21
Bab 21 - Menata Hati
22
Bab 22 - Kilas Masa Lalu
23
Bab 23 - Mesin Waktu
24
Bab 24 - Jodoh dari Masa Depan
25
Bab 25 - Egois?
26
Bab 26 - Time Flies So Fast
27
Bab 27 - Pesta Kelulusan
28
Bab 28 - Perjuangan Cinta
29
Bab 29 - RESTART
30
Bab 30 - Terbangun
31
Bab 31 - Mimpi Aneh?
32
Bab 32 - Jangan Pikirkan Apapun
33
Bab 33 - Dia Kembali?
34
Bab 34 - Dokter Shandy?
35
Bab 35 - Kedatangan Martha
36
Bab 36 - Menemui Willy
37
Bab 37 - Salah Paham
38
Bab 38 - Salah Paham Lagi
39
Bab 39 - Kejutan Tak Terduga
40
Bab 40 - Kedatangan Raffa
41
Bab 41 - Kita Harus Bicara!
42
Bab 42 - Kepala Dingin
43
Bab 43 - Memories
44
Bab 44 - Cinta Mulai Bersemi
45
Bab 45 - Hari Baru, Cinta Baru
46
Bab 46 - Badai Datang Kembali
47
Bab 47 - Jebakan Dalam Jebakan
48
Bab 48 - Tak Ingin Kehilangan
49
Bab 49 - Jungkir Balik Dunia Shiena
50
Bab 50 - Istriku Monster?
51
Bab 51 - Apakah Ini Salahku?
52
Bab 52 - Bertemu Kembali
53
Bab 53 - Pesona Wilona
54
Bab 54 - Lima Ribu ke Masa Lalu
55
Bab 55 - Pernikahan Impian
56
Bab 56 - Tak Seindah Impian
57
Bab 57 - Ingin Mengulang Masa Lagi?
58
Bab 58 - Bermain Hati
59
Bab 59 - Takdir Dari Semesta
60
Season Finale

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!