Sesuatu yang berbahaya

Tengah malam

Erzhan yang saat itu tengah tertidur di luar tenda untuk berjaga, lantas harus terbangun ketika begitu banyaknya nyamuk menggigiti tubuhnya. Erzhan menampar dengan kuat pipinya yang terasa gatal kemudian berdecak dengan kesal. Ditatapnya tenda yang berdiri kokoh di belakangnya dengan tatapan yang kesal. Meski berjaga di depan sifatnya adalah giliran setidaknya biarkan dia mendapatkan selimut atau sejenisnya untuk menghindarinya dari dinginnya malam dan juga gigitan serangga.

"Benar-benar sialan! Lagi pula mengapa aku jadi menuruti segala perkataan keduanya? Argg sial!" pekik Erzhan dengan nada yang menggerutu.

Erzhan kemudian lantas bangkit dari posisinya sambil berkacak pinggang menatap ke arah depan. Entah mengapa meski sudah seharian mengikuti keduanya di Erzhan sama sekali tidak menemukan petunjuk apapun juga. Erzhan menjambak rambutnya dengan kasar karena kesal tak kunjung mendapatkan apapun juga, sampai kemudian pandangannya terhenti pada mobil Van milik Felisa dan juga Farel.

Erzhan yang mendapat sebuah ide kemudian lantas melirik sekilas ke arah tenda lalu ke arah mobil Van tersebut secara bergantian. Setelah melakukan hal tersebut selama beberapa detik, dengan langkah kaki yang yakin Erzhan mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah mobil Van tersebut untuk memulai aksi penggeledahan.

Dibukanya pintu mobil bagian depan namun terkunci, membuat Erzhan lantas berdecak dengan kesal ketika mendapati hal tersebut. Erzhan yang tak ingin semua hanya sia-sia lantas mulai mencoba satu persatu pintu mobil tersebut siapa tahu ada yang bisa ia buka. Hingga kemudian setelah berusaha kerasa membuka satu persatu pintu mobil, pintu bagian bagai mendadak bisa terbuka yang lantas membuat Erzhan tersenyum dengan lebar begitu mengetahui hal tersebut.

"Berhasil!" ucap Erzhan dengan nada yang girang.

Tak ingin membuang waktu begitu saja Erzhan kemudian mulai masuk ke dalam mobil lewat pintu belakang untuk mencari informasi berharga yang mungkin bisa ia gunakan untuk mengetahui keberadaan harta tersebut.

"Dimana dia menyembunyikannya?" ucap Erzhan pada diri sendiri sambil mulai menggeledah area bagasi dengan cepat.

Satu persatu barang-barang yang ada dalam bagasi tersebut mulai Erzhan keluarkan untuk mencari petunjuk yang bisa menuntunnya menuju ke lokasi harta tersebut. Namun entah mengapa meski semua barang sudah di acak-acak oleh Erzhan sayangnya ia tak menemukan apapun di sana, membuat Erzhan lantas harus menelan kembali pil pahit akan kenyataan tersebut. Erzhan menghentikan gerakan tangannya yang sedari tadi sibuk mengacak-acak isi bagasi. Helaan napas bahkan terdengar dengan jelas berhembus dari mulut Erzhan ketika ia tak menemukan apapun di sana.

"Arrggg sial!" ucap Erzhan lagi dengan nada menggerutu.

Erzhan yang terlanjur kesal tidak menemukan apapun di dalam bagasi mobil tersebut lantas hendak kembali masuk ke dalam mobil, namun langkah kakinya terhenti ketika Erzhan mendengar sebuah suara yang tak asing di pendengarannya.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" ucap sebuah suara yang lantas membuat Erzhan menghentikan gerakan tangannya begitu suara tersebut menyapa telinganya.

Erzhan terdiam di tempatnya sejenak sambil memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan untuk menjelaskan segala situasinya. Sampai kemudian Felisa yang tak kunjung mendengar jawaban dari Erzhan dimana segala gerak-geriknya begitu mencurigakan bagi Felisa. Membuat Felisa menatapnya dengan tatapan yang bertanya-tanya.

Erzhan yang tahu posisinya saat ini pasti membuat Felisa curiga, nampak menghela napasnya dengan panjang sambil memegangi perutnya kemudian mulai berbalik badan dan menatap ke arah Felisa.

"Aku sakit perut dan ingin mecari tisu karena tidak enak melihat kalian berdua sudah tertidur lelap mangkanya aku mencoba untuk mencarinya sendiri." ucap Erzhan sambil memulai aktingnya agar terlihat lebih natural lagi.

Sedangkan Felisa yang mendengar jawaban dari Erzhan barusan langsung terdiam seketika seakan mencoba untuk menimang sekaligus mencerna jawaban dari Erzhan barusan.

"Mengapa kamu tidak bilang kepada ku? Jika kamu membangunkan ku mungkin aku akan langsung membantu mu." ucap Felisa kemudian sambil melangkahkan kakinya mendekat ke arah dimana Erzhan berada untuk mengambil tisu yang dibutuhkan oleh Erzhan. "Tisunya ada disini..." ucap Felisa kemudian sambil menunjukkan bagian pojok sebelah kursi penumpang.

Mendengar perkataan Felisa barusan tentu saja langsung membuat Erzhan bernapas lebih lega, sambil memasang senyuman setulus mungkin Erzhan kemudian mendekat ke arah Felisa dan mengambil tisu tersebut. Baru setelah mendapatkan tisu dari Felisa, Erzhan kemudian mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah sungai dan meneruskan aktingnya.

"Tunggu sebentar, biarkan aku ikut dengan mu..." ucap Felisa kemudian sambil melangkahkan kakinya menyusul kepergian Erzhan barusan.

Mendengar perkataan Felisa barusan tentu saja membuat Erzhan terkejut dan dengan spontan berbalik badan menatap ke arah Felisa.

"Apa?" pekik Erzhan dengan tatapan yang bingung.

***

Di tepi sungai

Erzhan yang tadinya hanya berakting agar Felisa percaya saat ini terpaksa harus terus berakting dan melakukan gerakan seolah-olah ia tengah buang air besar, sedangkan untuk Felisa sendiri saat ini tengah berdiri dalam posisi yang tidak jauh dari tempat Erzhan berada dengan posisi membelakanginya.

"Ah sial, mengapa harus seperti ini sih?" pekik Erzhan dengan nada yang kesal karena harus menanggung konsekuensi dari ucapannya, kakinya saat ini bahkan sudah kram karena terlalu lama berjongkok.

"Apakah masih lama Er?" teriak Felisa namun masih dalam posisi yang sama.

"Sebentar lagi aku selesai!" pekik Erzhan kemudian.

"Baiklah... Kau tahu Er? Entah mengapa mengetahui ada teman baru yang bergabung bersama kami rasanya aku begitu bahagia. Aku tahu ini agak sedikit aneh, mungkin karena aku yang kurang bergaul atau bahkan tidak ada seorang pun yang mau bergaul dengan ku." ucap Felisa kemudian memulai ceritanya begitu saja padahal Erzhan sama sekali tidak memintanya.

Erzhan yang mendengar curhatan daei Felisa barusan awalnya sedikit malas dan sama sekali tidak berminat untuk mendengarnya, namun ketika ia mendengarnya lebih mendalam lagi entah mengapa ia malah begitu penasaran akan sosok dari putri Nelson tersebut.

"Memangnya apa yang terjadi kepadamu? Bukankah kau tinggal mencari teman saja? Apa yang susah dari hal tersebut?" ucap Erzhan kemudian menanggapinya dengan santai.

Entahlah rasanya perkataan Felisa barusan memanglah terkesan klise namun membuat Erzhan sedikit penasaran. Sambil menunggu jawaban dari Felisa akan pertanyaannya, Erzhan yang mulai lelah berjongkok tanpa melakukan apapun kemudian mulai berdiri sejenak mencoba meluruskan kakinya mumpung posisi Felisa yang sedang memunggunginya saat ini. Sampai kemudian ketika Erzhan mengedarkan pandangannya ke arah sekitar pandangannya lantas terhenti ketika ia melihat sesuatu yang mencurigakan.

"Sialan!" pekik Erzhan kemudian ketika meyakini bahwa apa yang ia lihat adalah sesuatu yang berbahaya.

Erzhan yang keburu panik dan tidak tahu harus bagaimana lantas menarik begitu saja tangan Felisa, membuat Felisa yang tidak tahu apa-apa langsung terkejut seketika.

"Lari sekarang juga!"

Bersambung

Episodes
1 Uang dukacita
2 Menabur abu di suatu pulau
3 Kabur
4 Kita kembali atau lanjut?
5 Setengah jalan
6 Mengambil resiko
7 Seorang pemuda asing
8 Menyusup secara halus
9 Konsekuensi dari sebuah kesalahan
10 Sesuatu yang berbahaya
11 Segerombolan babi hutan
12 Kekanakan...
13 Perluas area penyisiran
14 Kenangan buruk
15 Teman cerita
16 Titik tertinggi dari sebuah perpisahan
17 Tidak mungkin dia
18 Sebuah kerenggangan
19 Masih terngiang dengan jelas
20 Biarkan saja
21 Derap langkah kaki
22 Gagal
23 Memulai sebuah usaha
24 Kau urus dia
25 Sesuai keinginan mu
26 Apa aku sedang bermimpi?
27 Maksud dan tujuan
28 Mobil patroli polisi
29 Tuduhan pembunuhan
30 Berkata lah dengan jujur
31 Terlalu berlebihan
32 Sebuah batasan
33 Sebuah permintaan
34 Suara gelak tawa
35 Sebuah Imbalan
36 Dimana Ibuku?
37 Ada yang aneh
38 Sebuah acara penting
39 Putri Nelson
40 Seekor mangsa yang diperebutkan
41 Terjebak
42 Biarkan dia ikut juga
43 Uang saku yang melimpah
44 Segera pulang
45 Apa kamu bisa berjalan?
46 Bertingkah aneh
47 Bebas
48 Sebuah alasan
49 Aku mengingatnya
50 Satu syarat
51 Dimana Nona?
52 Apa yang terjadi dengan Tuan?
53 Saya menemukannya Tuan...
54 Sebuah alasan
55 Dasar anak nakal!
56 Sebuah rahasia
57 Kita lihat saja nanti
58 Ayo kita pergi
59 Pertemuan yang dinantikan sejak lama
60 Lakukan saja!
61 Apakah mereka benar-benar jatuh?
62 Rencana cadangan
63 Dia pasti tahu sesuatu
64 Waktu mu sudah habis
65 Jangan mengorbankan dirimu
66 Sebuah penawaran
67 Menyisipkan sesuatu
68 Apa tujuan mu sebenarnya?
69 Bagaimana Ibu bisa menemukannya?
70 Aku ingin pulang!
71 Bukan sebuah drama
72 Tuan drama!
73 Sebuah lokasi
74 Lalu bagaimana dengan Felisa?
75 Bertemu seorang Pria
76 Dimana Erzhan?
77 Saling berhubungan
78 Ada sesuatu Tuan!
79 Kita semua telah di tipu
80 Lalu bagaimana dengan ku?
81 Anak muda
82 Takdir baik atau takdir buruk?
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Uang dukacita
2
Menabur abu di suatu pulau
3
Kabur
4
Kita kembali atau lanjut?
5
Setengah jalan
6
Mengambil resiko
7
Seorang pemuda asing
8
Menyusup secara halus
9
Konsekuensi dari sebuah kesalahan
10
Sesuatu yang berbahaya
11
Segerombolan babi hutan
12
Kekanakan...
13
Perluas area penyisiran
14
Kenangan buruk
15
Teman cerita
16
Titik tertinggi dari sebuah perpisahan
17
Tidak mungkin dia
18
Sebuah kerenggangan
19
Masih terngiang dengan jelas
20
Biarkan saja
21
Derap langkah kaki
22
Gagal
23
Memulai sebuah usaha
24
Kau urus dia
25
Sesuai keinginan mu
26
Apa aku sedang bermimpi?
27
Maksud dan tujuan
28
Mobil patroli polisi
29
Tuduhan pembunuhan
30
Berkata lah dengan jujur
31
Terlalu berlebihan
32
Sebuah batasan
33
Sebuah permintaan
34
Suara gelak tawa
35
Sebuah Imbalan
36
Dimana Ibuku?
37
Ada yang aneh
38
Sebuah acara penting
39
Putri Nelson
40
Seekor mangsa yang diperebutkan
41
Terjebak
42
Biarkan dia ikut juga
43
Uang saku yang melimpah
44
Segera pulang
45
Apa kamu bisa berjalan?
46
Bertingkah aneh
47
Bebas
48
Sebuah alasan
49
Aku mengingatnya
50
Satu syarat
51
Dimana Nona?
52
Apa yang terjadi dengan Tuan?
53
Saya menemukannya Tuan...
54
Sebuah alasan
55
Dasar anak nakal!
56
Sebuah rahasia
57
Kita lihat saja nanti
58
Ayo kita pergi
59
Pertemuan yang dinantikan sejak lama
60
Lakukan saja!
61
Apakah mereka benar-benar jatuh?
62
Rencana cadangan
63
Dia pasti tahu sesuatu
64
Waktu mu sudah habis
65
Jangan mengorbankan dirimu
66
Sebuah penawaran
67
Menyisipkan sesuatu
68
Apa tujuan mu sebenarnya?
69
Bagaimana Ibu bisa menemukannya?
70
Aku ingin pulang!
71
Bukan sebuah drama
72
Tuan drama!
73
Sebuah lokasi
74
Lalu bagaimana dengan Felisa?
75
Bertemu seorang Pria
76
Dimana Erzhan?
77
Saling berhubungan
78
Ada sesuatu Tuan!
79
Kita semua telah di tipu
80
Lalu bagaimana dengan ku?
81
Anak muda
82
Takdir baik atau takdir buruk?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!