...~Happy Reading~...
"Assalamu'alaikum," ucap seorang gadis yang tengah membawa sebuah buku di tangan nya, tiba tiba menghampiri Maira dan Eleena yang tengah mengobrol di bawah pohon Angsana.
"Walaikumsalam," jawab keduanya bersamaan.
"Maaf Kak, saya ingin menyampaikan pesan dari Ustadzah Nuri, kalau Eleena harus menemui beliau di kolam," ucap nya sambil menundukkan kepala nya.
"Kolam? Untuk apa ke kolam?" tanya Maira langsung mengerutkan dahinya.
"Maaf kak saya tidak tahu, saya hanya menyampaikan pesan. Katanya kalau di kelas, Eleena suka malu dan—"
"Cukup, gak usah di perjelas!" saut Eleena dengan cepat sambil berdecak sedikit kesal, "Nanti gue ke sana!" imbuh nya seraya mengayunkan tangan seolah mengusir gadis yang memberikan nya pesan tersebut.
"Serius, kamu belum juga bisa hafal sama itu surat?" tanya Maira yang masih benar benar tidak menyangka.
"Gue udah berusaha Mai, tapi lo tahu sendiri, gimana sulitnya itu surat!" keluh Eleena langsung menghela napas nya berat, "Jangankan surat sepanjang itu, ngafalin antara huruf ba ta sama tsa aja gue masih suka ketuker!"
"Makanya, lo bantuin gue, biar gue bisa cepet keluar dari sini. Karena gue yakin, gue pasti bisa bedain antara huruf huruf itu. Dan juga, setelah gue hafal semuanya, gue bisa segera lulus dan pulang?" seru nya bersorak sendiri membayangkan dunia luar yang begitu bebas.
Rasanya, ia sudah tidak sabar untuk bisa menghirup udara di luar sana. Tak hanya udara nya, namun kebebasan nya.
Karena saat ini, dirinya benar benar si kurung. Eleena tidak menyangka bahwa ternyata Yusuf mengadukan nya kepada umma Chila.
Yang mana membuat ponsel nya kini di sita agar dirinya tidak lagi bisa berhubungan dengan para sahabat nya di luar sana.
Sementara itu, Maira yang melihat semangat Eleena yang seolah berkobar karena membayangkan penghasilan huruf hijaiyah dan surat Al-fatihah hanya bisa menghela napas nya dengan sedikit berat.
Huruf hijaiyah dan surat Al-fatihah, itu masih belum ada apa apa nya. Masih banyak surat yang lebih panjang dari itu, bahkan selain pengapalan huruf hijaiyah masih ada tulisan tulisan Arab yang lain nya.
'Astaghfirullah, kemana saja kamu selama ini, El!' gumam Maira menatap sahabat nya dengan penuh prihatin.
"Pokoknya, setelah nanti gue ketemu sama Ustadzah Nuri, lo harus bantuin gue. Hemm, nanti malem lo ke kamar gue ya? Kalau gue ke rumah lo, gue takut. Bye bye Maira!" ucap Eleena lalu ia segera bangkit dari tempat duduk nya dan pergi begitu saja meninggalkan Maira.
"Waalaikumsalam El," gumam Maira pelan sambil terus menatap kepergian sahabat nya.
Tak berapa lama saat Eleena pergi, Maira memutuskan untuk kembali ke rumah nya guna menemui ibu nya.
Maira benar benar harus konsultasi dengan Umma Chila. Karena ia tidak yakin, dirinya bisa mengajari Eleena untuk mengaji dan menghafal surat surat pendek.
Mengingat, kesabaran Maira hanyalah setebal tisu. Membuatnya merasa takut jika ia tidak bisa menahan amarah. Terlebih, ia cukup hafal dengan sifat dan watak Eleena yang seperti apa.
"Kakak!" seru Maira ketika melewati sebuah koridor dan melihat kakak nya tengah berjalan dengan membawa sebuah buku di tangan nya.
"Assalamu'alaikum," sindir Yusuf menghela napas nya berat, karena lagi lagi adik nya selalu lupa diri.
"Walaikumsalam, kakak ku yang paling tampan setelah Abi," jawab Maira tersenyum begitu manis.
"Ada apa?" tanya Yusuf mengerutkan dahi nya.
"Kakak mau kemana?" kata Maira malah balik bertanya.
"Masjid,"
"Oh, ya udah deh. Nanti aja, di rumah ada yang mau Maira bilang," katanya kembali menyengir lalu pergi begitu saja meninggalkan kakak nya.
Namun, baru beberapa langkah dirinya berjalan, tiba tiba ia kembali berhenti dan menoleh ke belakang.
"Assalamu'alaikum ustdaz Yusuf," goda Maira kembali terkekeh lalu benar benar pergi.
Memang ia paling suka menggoda para saudara bahkan orang tua nya. Apalagi kakak sulung nya yang sangat tidak suka jika di panggil ustad. Padahal, jika kepada orang luar, Yusuf merasa biasa saja, Namun entah mengapa jika oleh adik adik nya ia tidak pernah mau.
Dan disitulah keusilan Maira yang selalu menggoda sang kakak. Sangat berbeda dengan Khalifa yang selalu menurut dan anggun dalam bersikap, Maira terlihat begitu bar bar dan sedikit usil.
...~To be continue... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Erina Munir
waduuh siapa yg diikutin tuh bar barnya...maira
2025-01-23
0
Halimah
😂😂😂😂😂😂
2024-01-02
1
yatun divia
Dulu Umma Chila jg sedikit bar bar dan ceplas ceplos apalagi kalo sdy ngumpul sama anggota Geng nya
2023-06-03
2