Maira

...~Happy Reading~...

Hari berganti hari, sejak kejadian malam itu, hingga kini sudah hampir satu minggu lamanya, Eleena belum juga bisa bertemu lagi dengan Yusuf. Padahal, ia masih sangat penasaran dengan sosok laki laki tersebut.

“Dorr!” pekik seorang gadis ber gamis abu dengan kerudung berwarna peach membuat Eleena yang tengah duduk di bawah pohon Angsana itu terkejut.

“Astaga, Maira!” pekik Eleena langsung berdiri dan menghambur memeluk sahabat lama nya.

Meskipun sudah belasan tahun mereka tidak bertemu. Namun, keduanya aktif bermain sosmed dan sering bertegur sapa. Jadi tidka heran, bila keduanya bisa langsung mengenali satu sama lain ketika bertemu.

“Masa’Allah El, kamu cantik sekali,” puji Maira saat mengamati penampilan Eleena yang sangat jauh berbeda dari biasa nya.

Maira sering membuka sosial media Eleena, dan sering melihat bagaimana penampilan Eleena yang selalu tampil terbuka. Sangat berbeda dengan sekarang, yang mengenakan pakaian tertutup sama seperti dirinya.

“Gerah Mai,” keluh Eleena terlihat langsung memanyunkan bibir nya kesal, hingga membuat Maira langsung terkekeh saat melihat nya,”Oh iya, kapan kamu datang?”

“Semalam,” jawab Maira, lalu ia mendudukkan dirinya tepat di samping Eleena, ikut memainkan bunga Angsana yang sejak tadi di genggam oleh Eleena di tangan nya.

“S—sama siapa?” tanya Eleena sedikit gugup.

Sebenarnya, ia sangat ingin menanyakan tentang Yusuf, akan tetapi ia merasa sedikit ragu dan malu juga takut tentu nya. Maka drai itu, ia berusaha sekuat mungkin untuk bersikap netral dan biasa saja.

“Sendiri lah, tapi di jemput sama Abi di Bandara,” jawab Maira terkekeh kecil, “Oh iya, bagaimana? Betah disini?”

Eleena terdiam, ia menundukkan kepala nya, lalu menggeleng pelan, “Kayaknya gak deh, gue pengen pulang. Gue ngerasa asing banget disini, dan juga ada beberapa orang yang kayak nya gak suka sama gue, makanya—“

“Ckckc, kamu memang selalu begitu. Selalu negatif thinking!” Maira menghela napas nya berat, “El, gak ada yang gak suka sama kamu. Kita semua disini sama, jadi buang semua sifat over thinking kamu ini,” imbuh gadis itu berusaha untuk menguatkan sahabat nya agar betah berada di tempat nya.

“Enggak Mai, kita gak sama. Disini, gue bener bener ngerasa asing banget, gue capek, meski harus ini itu, banyak banget hal baru yang harus gue lakuin, hal yang sama sekali belum pernah gue lakuin sebelumnya,” jawab Eleena panjang lebar

“Lambat laun, cepat atau lambat. Aku yakin, kamu akan terbiasa, dan aku juga yakin, kelak kamu akan mendapatkan ketenangan tersendiri disini, nikmati proses nya dan tetap jalani setiap waktu nya. InsyaAllah, hidup kamu akan damai,” ucap Maira tersenyum begitu tulus sambil menggenggam tangan Eleena.

“Aku akan bantu kamu. Selama bulan puasa nanti, aku akan disini dan apapun yang kamu butuhkan, aku siap membantu!” imbuh Maira seketika membuat senyuman di bibir Eleena terbit.

“Apa lo yakin?” tanya Eleena menjadi antusias.

“InsyaAllah, apapun yang kamu tidak tahu atau tidak mengerti, kamu bisa tanyakan sama aku. Dan aku akan membantu kamu,” jawab Maira menganggukkan kepala nya.

“Gue belum menyelesaikan tugas dari Ustadzah Nuri, apa lo mau bantuin gue?” tanya Eleena seketika membuat senyuman Maira hilang.

Baru saja dirinya menawarkan, ternyata secepat itu ia langsung mendapatkan tugas pertama, batin Maira dalam hati nya.

Namun, meski begitu, ia tetap menganggukkan kepala nya dan sudah siap untuk membantu Eleena agar bisa belajar menjadi lebih baik lagi.

“Tugas apa?” tanya Maira penasaran.

“Bantu gue hafalin surat Al-Fatihah!” kata Eleena dengan cepat seketika membuat mulut Maira benar benar menganga.

Separah itukah hidup Eleena sampai tidak bisa menghafal surat paling mudah itu. Pasal nya, umur Eleena tidak lah kecil lagi, melainkan sudah remaja dan beranjak dewasa.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***