...~Happy Reading~...
Baru saja Yusuf hendak istirahat, tiba tiba ia teringat akan barang nya yang terlupakan di dalam mobil dan belum sempat ia bawa masuk ke dalam rumah.
Menghela napas nya dengan cukup berat, akhirnya ia memutuskan untuk kembali keluar dan mengambil barang tersebut.
“Astagfirullah, bisa bisa nya ketinggalan,” gumam Yusuf pelan saat membuka pintu mobil dan melihat barang nya masih tertinggal.
“Untung ketinggalan di mobil, bagaimana kalau ketinggalan di Bandara. Bisa heboh Maira besok,” imbuh nya dengan terkekeh kecil saat mengingat bahwa barang itu adalah barang pesanan adik nya yang kini sedang berada di Jogjakarta.
Usai mendapatkan barang nya, Yusuf pun berniat untuk kembali masuk ke dalam rumah. Namun, tiba tiba langkah nya terhenti saat ia mendengar suara aneh yang tertangkap oleh telinga nya.
“Siapa di sana?” seru Yusuf sambil menatap ke sebuah pot bunga yang berisi pepohonan hias dan berjejer cukup banyak.
‘Mampuss!’ gumam seorang gadis yang sejak tadi belum juga bisa bergerak dari tempat persembunyian nya, lantaran pintu gerbang masih di jaga oleh beberapa scurity.
Belum sempat dirinya melarikan diri, kini dirinya hampir ketahuan. Eleena berusaha memutar otak dan berusaha mencari opsi lain agar tidak sampai ketahuan oleh siapapun.
Eleena bisa melihat dari celah di depan nya, bahwa ada seseorang yang kini mulai berjalan mendekat ke arah nya, membuat jantung nya semakin berdetak tidak karuan. Dan ia pun segera bergegas untuk pergi meninggalkan tempat nya.
Taman belakang, menjadi satu satu nya tempat pelarian Eleena saat ini. Jika ia kembali ke kamar nya, akan sangat tidak mungkin, karena harus melewati depan rumah utama yang di tempati oleh abi Mike dan umma Chila.
Sebenarnya, sebelum melewati taman belakang itu juga, Eleena akan melewati rumah kiayi, atau yang biasa di sebut NDalem.
Hanya saja, Eleena sudah sangat yakin bahwa Kiayi di pondok itu sudah tertidur mengingat saat ini sudah hampir tengah malam.
Brukk!
‘Sial!’ umpat Eleena langsung menghentikan langkah nya saat melihat ada beberapa santri yang melintas dan membuat nya hampir ketahuan.
Di tengah kepanikan Eleena, ia melihat sebuah dinding yang tidak begitu tinggi membuat sebuah ide melintas begitu saja di kepala nya.
‘Come on Ele, lo bisa. Tunjukkan bakat lo!’ gumam Eleena memberikan semangat pada dirinya sendiri sebelum memulai peperangan.
Ya, Eleena memutuskan untuk memanjat dinding untuk menghindari orang yang mengejar nya tadi dan juga beberapa santri yang lewat di jalan menuju halaman belakang.
Di halaman belakang, ada sebuah gerbang kecil yang biasa di lalui para santri atau pekerja di sana untuk pergi ke sawah.
Karena pondok pesantren di sana selain mengajarkan tentang ilmu agama, juga mengajarkan bagaimana cara bertahan hidup dengan cara bercocok tanam untuk menghasilkan beberapa sayuran dan buah untuk di konsumsi.
Selain untuk mengajarkan para santri, itu juga bisa menjadi salah satu alternatif karena pondok pesantren itu termasuk pondok gratis.
Dimana siapapun yang belajar dan masuk di sana tidak di pungut biaya apapun. Maka dari itu, di sana mengajarkan banyak hal terlebih tentang pemanfaatan lahan kosong.
‘Sedikit lagi, Ele. Come on, ayo sedikit lagi!’ Gadis itu terus berusaha memberikan semangat pada dirinya sendiri saat memanjat dinding tersebut.
Dan saat ketika dirinya sudah tiba di atas, ia langsung menghela napas nya dengan lega. Tinggal sedikit lagi, dirinya tinggal loncat untuk sampai di luar pondok, namun tiba tiba—
Grepp!
Deg!
Eleena langsung membulatkan mata nya dengan sempurna, saat dengan tiba tiba tas ransel nya di tahan oleh seseorang dari belakang hingga membuat nya tidak bisa turun ke bawah dan keluar.
...~To be continue .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Erina Munir
hahaaa...kenaaa deeh...appeess
2025-01-23
0
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-02
2
Muh. Yahya Adiputra
wkwkwk... pasti di tahan sama yusuf dech🤣🤣🤣🤣
2023-06-26
2