Niat

...~Happy Reading~...

Malam harinya, Eleena terlihat begitu bingung dan gelisah, ia merasa sudah tidak betah berada di dalam pondok tersebut. Padahal, belum genap dua puluh empat jam, dirinya ada di sana.

Drrtt ... Drrtt ...

“Halo,” jawab Eleena dengan cepat langsung menggeser tombol hijau di ponsel nya ketika ada panggilan yang masuk.

“Dimana sih? Gue dari pagi nyariin lo ege! Nomor baru aktif, sial banget!” omel seorang gadis dari seberang sana hingga membuat mood Eleena semakin hancur berantakan.

“Jawab El, lo dimana?Gue jemput sekarang!” imbuh gadis itu.

“Gue di Bandung,” jawab Eleena sambil menghela napas nya dengan berat.

Mendengar jawaban dari Eleena, seketika membuat gadis yang berbicara di seberang sana langsung terdiam dan mencoba mencerna.

Jika di dengar dari suara Eleena yang terdengar serius, sepertinya ia tidak berbohong, namun ia juga tidak bisa langsung percaya begitu saja.

Pikiran gadis itu, pasti saat ini Eleena sedang berada di dalam kamar dan di hukum oleh papa nya untuk tidak boleh keluar. Maka dari itu, pasti Eleena berbohong agar tidak bisa bertemu dengan nya.

“Gue ke rumah lo, ya?” tawar gadis itu yang kurang percaya dengan ucapan Eleena.

“Dateng aja sono, toh percuma gak bakal ketemu sama gue,” lagi lagi Eleena menghela napas nya dengan berat, “Gue di bandung Sar, kali ini hukuman bokap gue gak main main. Gue di buang!” imbuh nya dengan suara yang cukup melengking hingga terdengar sampai luar kamar nya, karena memang kebetulan kamar nya masih terbuka.

“Anjirr, jadi bokap lo serius? Woahh, gue kira itu Cuma gertakan doang El,”

Dulu, Eleena memang pernah mengatakan bahwa ia mendapatkan ancaman dari ayah nya, yang mengatakan bahwa jika dirinya tidak berubah, maka ia akan di masukkan ke dalam pondok pesantren.

Dan itu dulu, saat Eleena masih duduk di bangku SMA. Ia memang sempat berhenti, namun setelah lulus ia kembali menggeluti hobi nya dan berakhir kemarin dirinya tertangkap polisi.

“Tau ah, kesel gue. Sumpah gak betah banget gue disini, culik gue kenapa sih?” keluh Eleena dengan nada suara memelas, berharap sahabat nya benar benar bisa menjemput nya ke Bandung.

“Sherlock sekarang, gue otw!” ucap sahabat Eleena yang bernama Sarah itu langsung mematikan sambungan telfon nya begitu saja.

Butuh beberapa waktu untuk Eleena mencerna ucapan terakhir dari sahabat nya. Benarkah dirinya akan di jemput malam ini? batin nya.

Ting!

‘Buruan ege!’ tulis Sarah pada kolom chating whatsaap.

Dengan cepat dan tanpa berpikir panjang, akhirnya Eleena segera mengirimkan lokasi nya saat ini.

“Sekarang, yang harus gue pikirin, gimana caranya gue keluar!” gumam Eleena pelan. Ia segera mengemasi beberapa barang penting nya, kecuali pakaian. Karena pakaian yang ia bawa, semua muslim dan masih baru, jadi menurut Eleena itu tidak lah penting.

Eleena mengenakan celana jins dan kaos ketat dengan jaket kulit berwarna coklat gelap, dengan topi dan masker yang menutupi wajah dan kepala nya. Ia berjalan dengan sangat pelan untuk menuju gerbang utama agar tidak ketahuan.

Jam sudah menunjukkan angka sebelas malam, kebetulan suasana sudah cukup sepi, hingga saat ia tinggal sedikit lagi mendekati gerbang utama, ia melihat sebuah mobil yang masuk, membuat nya segera berlari untuk mencari tempat persembunyian.

‘Fiuuhh hampir saja,” gumam nya dalam hati bernafas lega saat berhasil duduk berjongkok di antara beberapa pohon tanaman di halaman itu.

‘Siapa sih bertamu malam malam begini, gak punya adab aja. Ganggu orang mau kabur, huh!’ gerutu Eleena berdecak dalam hati nya.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***