Flashback

...~Happy Reading~...

Flashback ...

Jam sudah menunjukkan angka empat pagi, dan Eleena baru saja pulang ke rumah setelah berkumpul dengan teman teman nya.

“El, lo yakin bisa nyetir sendiri?” tanya Sarah yang menjadi sahabat Eleena sejak SMA.

“Yakin lah, lo lupa siapa gue, hahaha!” jawab Eleena sambil sedikit sempoyongan saat hendak masuk ke dalam mobil nya.

“Udah deh, biar di anterin sama Jerry aja,” kata Sarah yang sedikit khawatir dengan sahabat nya.

“Ogah! Mending lo aja yang balik sama Jerry, gue mau pulang sendiri, bye!” seru Eleena lalu ia segera memasuki mobil nya untuk pulang.

Sepanjang perjalanan, Eleena masih berusaha untuk tetap terjaga dan fokus pada jalanan di depan nya. Hingga, saat ia memasuki komplek perumahan nya, ia hampir saja menabrak seekor kucing yang berada di tengah jalanan, hingga membuat nya harus membanting setir dan menabrak sebuah tanaman milik tetangga nya.

Braakkk!

“Aisshhh sial!” umpat Eleena yang merasakan kepala nya cukup sakit lantaran terbentur setir mobil.

Tok ... tok .. tok ...

Eleena langsung mendongakkan kepala nya saat mendengar suara pintu mobil nya di ketuk dari luar. Menarik napas nya cukup berat, ia memegang kepala nya yang ternyata berdarah.

Beruntung ia sudah berada di kawasan komplek nya, ia tidak bisa membayangkan jika dirinya hampir mengalami kecelakaan di tempat yang cukup jauh dari rumah nya. Bisa bisa, dirinya akan benar benar di masukkan ke dalam penjara oleh ayah nya sendiri.

“Kamu gapapa?” tanya seorang laki laki yang memakai baju koko putih dengan sarung dan peci berwarna hitam, membuat Eleena yakin bahwa laki laki itu mungkin akan pergi ke masjid.

“Astagfirullah!” Eleena bisa mendengar suara laki laki itu langsung beristigfar ketika ia membuka pintu mobil nya.

“Kepala gue pusing banget,” keluh Eleena dengan suara begitu lirih.

“Dimana rumah kamu? Aku akan mengantarkan mu,” ujar laki lak itu sambil menunduk dan memalingkan wajah nya ke samping.

Eleena memberitahu alamat rumah nya yang ternyata hanya berjarak beberapa rumah saja dari tempat nya sekarang. Dan akhirnya mau tak mau, laki laki itu membantu Eleena sampai ke rumah nya.

‘Bismilah, ya Allah maafkan hamba-Mu ini,’ gumam laki laki itu di dalam hati nya seraya mengambil napas yang cukup panjang sebelum akhirnya ia membantu memapah badan Eleena yang sebelum nya sudah ia tutupi dengan menggunakan jaket yang ia temukan di mobil Eleena.

...🍁🍁🍁...

Keesokan harinya, Eleena langsung mendapatkan ceramah panjang kali lebar dari sang ayah saat melihat bahwa putrinya mengalami luka di bagian kening.

Selain itu, pak Brata juga mendapat laporan dari satpam di rumah nya bahwa mobil Eleena masih berada di tempat kejadian kecelakaan pagi tadi.

“Papa gak mau tahu, hentikan semua kekonyolan kamu ini, atau Papa akan mengirimkan kamu ke Pondok pesantren!” ucap pak Brata dengan tegas dan penuh penekanan.

“Pa! Ele gapapa, ini Cuma luka kecil!” saut Eleena menolak keras.

“Luka kecil kamu bilang? Kamu menabrak tanaman milik tetangga, mobil kamu rusak cukup parah dan kening kamu seperti ini, astaga Ele,kenapa kamu harus jadi seperti ini, hah!” keluh pak Brata langsung memijit pelipis nya yang terasa cukup pusing menghadapi kelakuan putri nya.

“Iya iya, Ele janji, ini yang terakhir. Ele gak akan ke klub lagi,” jawab Eleena mengalah, karena memang sebentar lagi dirinya juga akan menghadapi ujian nasional, jadi mungkin ini adalah cara terbaik dirinya berhenti.

Namun, apakah benar ia akan berhenti? Oh tentu saja tidak, Eleena tidak akan semudah itu menyerah.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***