Diana Hamil

Tinggal hitungan jari, pernikahan Diana dan Fahri sudah ada di depan mata, bahkan keluarga Diana juga mulai disibukkan dengan berbagai persiapan yang ada.

Bahkan Diana yang melihat semua orang sibuk hanya melirik dengan malas, dia tidak terlalu bersemangat dengan pernikahan ini, yang membuatnya semangat hanya satu, saat dia bersama Rian.

"Mas Rian, aku kangen ... hu ...." Diana berlari menuju toilet, dia memuntahkan apa saja yang berada di dalam perutnya.

Diana mengerutkan keningnya, tidak biasanya dia muntah seperti itu, ditambah hari masih pagi.

Memang Diana akui, akhir-akhir ini dia sering merasakan hal yang agak lain dengan dirinya, setiap pagi Diana bahkan sering muntah, dia juga sering kecapean saat melakukan beberapa pekerjaan, padahal dulu dia baik-baik saja.

"Apa jangan-jangan ...." Diana mengelus perutnya, dia tidak ingin mempercayai ini tetapi jujur saja dia baru ingat jika sudah satu bulan dia melewati tanggal merahnya.

"Aku harus cek!"

Diana melangkah keluar, dia pergi membeli beberapa test pack untuk mengecek benar atau tidaknya dia hamil

"Positif," lirih Diana saat melihat hasilnya.

Dia kembali mengambil test pack kedua, setelah dicek lagi, test pack kedua juga menampilkan dua garis membuat Diana tidak tahu harus berekspresi seperti apa.

Apakah dia harus sedih? Atau malah senang?

Dengan terburu-buru, wanita itu mengambil ponselnya, mengetik beberapa pesan kepada Rian, sedangkan Rian yang tengah fokus bekerja saat mendapati pesan dari Diana melototkan matanya.

"Kita harus bertemu!" Rian membalas pesan Diana dengan keadaan yang cukup terkejut.

Pria itu meninggalkan semua pekerjaannya, melaju pergi menemui Diana di tempat mereka biasa bertemu, apalagi jika bukan hotel karena Rian tidak ingin mengambil risiko jika ada tengah melihatnya.

"Maksud kamu apa mengatakan kamu hamil?" tanya Rian saat Diana baru saja melangkahkan kaki masuk.

Diana malah tersenyum senang, dia memberikan kedua test pack tadi, menampilakan dia garis yang membuat Rian menggelengkan kepala tidak percaya.

"Jangan bercanda!" tekan Rian dengan tajam, dia sedang tidak ingin main-main perihal ini.

"Mas, ini serius! Aku hamil anakmu!"

Rian tidak bisa menahan tubuhnya, dia bahkan segera duduk, mengacak rambutnya dengan perasaan yang kacau, bagaimana jika Sherly tahu akan hal ini? Dia tidak mau berpisah dari Sherly.

"Mas!" Diana mendekat, perlahan menyentuh bahu Rian tetapi membuat Rian mengangkat kepalanya seraya menatap Diana dengan tatapan serius.

"Gugurkan janin itu!"

Deg

Jantung Diana seakan berhenti, tanpa sadar dia menyentuh perutnya, tentu saja Diana tidak bisa melakukan itu, membunuh anaknya sendiri?

"Kamu gila, mas?" maki Diana benar-benar tidak percaya Rian bisa mengatakan hal barusan.

"Kita tidak bisa mempertahankan janin itu, beberapa hari lagi kamu akan menikah, dan aku tidak mau Sherly tahu akan janin itu! Bukankah aku sudah pernah bilang? Aku tidak ingin melepaskan Sherly!" tekan Rian seraya menyentuh tangan Diana.

Awalnya Diana masih menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan ucapan Rian barusan, apakah tidak ada cara lain untuk menyelamatkan janin mereka ini? Jujur saja, awalnya Diana berharap Rian akan menikahinya karena janin yang dia kandung, tetapi apa yang dia dapatkan?

"Percaya sama mas," ucap Rian dengan lembut, dia bahkan menatap Diana dengan tatapan penuh cinta.

"Apa tidak ada cara lain?" lirih Diana pelan.

Rian menggelengkan kepala, hanya ini satu-satunya cara membuat diri mereka aman, dengan mengugurkan janin itu.

Perlahan Diana menganggukan kepala, menyetujui permintaan Rian barusan walaupun dia cukup berat untuk mengugurkannya.

"Maafkan ibu, nak," lirih Diana pelan seraya mengusap perutnya walau perkataannya barusan tidak sempat didengar oleh Rian.

"Jangan lupa gugurkan janin itu dan fokus dengan pernikahanmu!" tekan Rian lalu melangkahkan kaki pergi dari sana, meninggalkan Diana yang tengah dilanda kegalauan.

Setelah Rian pergi dari sana, Diana juga pergi menuju sebuah apotik, membeli obat untuk mengugurkan kandungan.

Sedangkan Rian kembali menuju kantor, saat memasuki ruangannya, dia dikejutkan dengan keberadaan Sherly yang sudah menunggunya dengan tatapan heran.

"Kamu sudah lama?" tanya Rian sekedar basa-basi yang digelengi oleh Sherly.

"Baru sebentar, aku hanya mengantarkan makan siang," ujar Sherly seraya meletakkan makan siang di atas meja Rian seraya berpamitan dari sana.

Hanya beberapa hari sejak kejadian itu, kata Sah mengema memenuhi sebuah ruangan, semua orang mengucap syukur seraya membaca Al-fatihah, bahkan Diana tidak tahu harus mengatakan apa saat melihat semua bersuka cita dengan hari ini.

"Ciee, yang udah nikah," kelakar Sherly kepada Diana membuat wanita itu hanya tersenyum malu.

Memang, hari ini pernikahan Diana dan Fahri, bahkan sejak tadi Diana sudah gugup dan gelisah, bukan karena akan melepas masa lajang dan menikah dengan Fahri, melainkan karena Rian yang sejak tadi tidak menampakkan diri.

"Abang Rian ke mana mbak?" tanya Diana memberanikan diri karena tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Mas Rian? Katanya ada pekerjaan yang mendesak, bentar lagi bakalan datang," ucap Sherly membuat Diana menganggukan kepalanya.

Mereka mulai duduk di pelaminan yang sudah disediakan, menyalami beberapa tamu undangan yang kebanyakan teman kuliah serta rekan kerja Diana, ada juga beberapa teman Fahri.

Sejak tadi, Fahri yang merasakan kegelisahan melirik Diana yang masih terlihat gelisah seperti mencari seseorang, tentu saja Fahri sangat penasaran siapa yang dicari oleh wanita itu.

"Kamu kenapa?" Sebuah pertanyaan di mulut Fahri keluar membuat Diana sedikit kaget karena dia terlalu fokus memperhatikan tamu undangan yang datang.

"Enggak kenapa-kenapa, cuma melihat siapa aja yang datang," bohong Diana karena hati kecilnya sangat ingin melihat ekspresi Rian.

Fahri hanya diam saat mendengar itu, bahkan hanya beberapa jam menyalami tamu, Diana menjatuhkan bokongnya, dia benar-benar tidak kuat lagi untuk berdiri dan menyalami tamu.

"Aku enggak kuat lagi," lirih Diana kepada Fahri saat pria itu melirik Diana berharap wanita itu akan berdiri.

"Mau istirahat?" tawar Fahri yang diangguki oleh Diana.

Bahkan bunda Fahri yang melihat anaknya tengah mengantar Diana tampak mengerutkan kening saat melihat kepergian mereka, ada yang aneh dari menantunya itu, tentu saja dia paham apa yang aneh itu.

"Istrimu mana?" tanya bunda saat Fahri sudah kembali ke pelaminan, tetapi hanya sendiri.

"Diana istirahat dulu, nanti dia datang lagi," jawab Fahri apa adanya, dia memang tidak pernah berbohong kepada seseorang yang telah melahirkan itu.

"Ada yang mau bunda bicarakan, apa kamu dan Diana melakukan hubungan ... sebelum nikah?" tanya bunda dengan tatapan tajam kepada Fahri, tentu saja Fahri melototkan matanya dan menggelengkan kepala saat mendengar itu, pertanyaan macam apakah itu?

"Kamu yakin?" tanya Bunda lagi dengan tatapan serius.

"Serius bunda!"

Bunda terdiam, dia tidak mungkin salah lihat, jelas sekali jika Diana seperti wanita hamil, tetapi jika Fahri tidak pernah melakukannya, dengan siapa Diana melakukan hal itu? Atau hanya perasaannya saja?

...***...

Terpopuler

Comments

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

semoga kehamilan Diana terbongkar sebelum Fahri dan Diana melakukan hubungan suami istri

2023-03-31

2

lihat semua
Episodes
1 Ada Apa dengan Rian?
2 Perasaan Bersalah Rian
3 Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4 Kebohongan yang Terbongkar
5 Sebuah Foto
6 Ke Rumah Fahri
7 Pertunangan Fahri dan Diana
8 Mall
9 Perdebatan Rian dan Diana
10 Sebuah gosip
11 Gaun Pernikahan
12 Hotel
13 Diana Hamil
14 Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15 Diana Pingsan
16 Kenyataan yang Menyakitkan
17 Luka Sherly
18 Permohonan Maaf Rian
19 Bunda Fahri
20 Kedatangan Dua Pria
21 Wanita Gila
22 Diana Kembali ke Rumah
23 Perasaan Fahri
24 Akhirnya, Cerai
25 Diana Keguguran
26 Saingan Fahri
27 Permintaan Bunda Fahri
28 Gagal Total
29 Mencelakai Sherly
30 Apa Aku Menyukainya?
31 Permusuhan Fahri dan Gio
32 Undangan dari Gio
33 Keputusan Sherly
34 Olivia
35 Rian Berlutut
36 Seorang Janda
37 Diana di Diskotik
38 Perdebatan Sherly dan Diana
39 Mencari Keberadaan Sherly
40 Dua Rencana Mencelakai Sherly
41 Kedatangan Keluarga Fahri
42 Rencana Olivia
43 Kecurigaan Rian dan Diana
44 Olivia Ketahuan
45 Di dalam Kebimbangan
46 Kenangan Buruk yang Hilang
47 Fahri Cemburu
48 Pernikahan yang Dipercepat
49 Menghancurkan Sherly
50 Pertanyaan Sherly
51 Permintaan Maaf Olivia
52 Vidio Rian
53 Pengaduan Amelia
54 Menuju Rumah Fahri
55 Di Rumah Fahri
56 Tawaran Olivia
57 Fitnah Diana
58 Di Toko Mainan
59 Marahnya Fahri
60 Boneka Panda
61 Permintaan Maaf Palsu Diana
62 Mimpi Buruk Fahri
63 Guna-guna Diana
64 Menantu Terbaik
65 Ada Apa Dengan Dirinya?
66 Keputusan Amelia
67 Reaksi Fahri
68 Kekhawatiran Sherly
69 Istri Fahri
70 Diana Mengakuinya
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Ada Apa dengan Rian?
2
Perasaan Bersalah Rian
3
Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4
Kebohongan yang Terbongkar
5
Sebuah Foto
6
Ke Rumah Fahri
7
Pertunangan Fahri dan Diana
8
Mall
9
Perdebatan Rian dan Diana
10
Sebuah gosip
11
Gaun Pernikahan
12
Hotel
13
Diana Hamil
14
Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15
Diana Pingsan
16
Kenyataan yang Menyakitkan
17
Luka Sherly
18
Permohonan Maaf Rian
19
Bunda Fahri
20
Kedatangan Dua Pria
21
Wanita Gila
22
Diana Kembali ke Rumah
23
Perasaan Fahri
24
Akhirnya, Cerai
25
Diana Keguguran
26
Saingan Fahri
27
Permintaan Bunda Fahri
28
Gagal Total
29
Mencelakai Sherly
30
Apa Aku Menyukainya?
31
Permusuhan Fahri dan Gio
32
Undangan dari Gio
33
Keputusan Sherly
34
Olivia
35
Rian Berlutut
36
Seorang Janda
37
Diana di Diskotik
38
Perdebatan Sherly dan Diana
39
Mencari Keberadaan Sherly
40
Dua Rencana Mencelakai Sherly
41
Kedatangan Keluarga Fahri
42
Rencana Olivia
43
Kecurigaan Rian dan Diana
44
Olivia Ketahuan
45
Di dalam Kebimbangan
46
Kenangan Buruk yang Hilang
47
Fahri Cemburu
48
Pernikahan yang Dipercepat
49
Menghancurkan Sherly
50
Pertanyaan Sherly
51
Permintaan Maaf Olivia
52
Vidio Rian
53
Pengaduan Amelia
54
Menuju Rumah Fahri
55
Di Rumah Fahri
56
Tawaran Olivia
57
Fitnah Diana
58
Di Toko Mainan
59
Marahnya Fahri
60
Boneka Panda
61
Permintaan Maaf Palsu Diana
62
Mimpi Buruk Fahri
63
Guna-guna Diana
64
Menantu Terbaik
65
Ada Apa Dengan Dirinya?
66
Keputusan Amelia
67
Reaksi Fahri
68
Kekhawatiran Sherly
69
Istri Fahri
70
Diana Mengakuinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!