Hotel

Sherly yang tengah memakai pakaian dinas tersenyum bahagia, dia bahkan tidak sabar melihat reaksi Rian, bahkan memikirkan hal itu saja membuat pipinya memerah karena malu.

"Udah jam sebelas, kenapa mas Rian belum juga pulang?" lirih Sherly saat melirik jam yang memang menunjukkan angka sebelas.

"Biasanya jam segini udah pulang," lanjut Sherly lalu mengambil sebuah daster untuk menutupi tubuhnya karena dia berniat menunggu Rian di ruang tamu.

Sherly semakin gelisah, ditambah dia tidak bisa menghubungi nomor Rian, ada apa sebenarnya dengan pria itu?

Karena tidak bisa menghubungi nomor Rian, wanita itu menghubungi kantor, untung saja satpam yang berjaga di sana mengangkat panggilan Sherly.

"Pak Rian sudah dari tadi tidak ada di kantor," ujarnya saat Sherly bertanya apakah Rian berada di sana.

Jantung Sherly berdetak cukup kencang, perasaan tidak enak mulai menjalari hatinya, bahkan banyak pikiran buruk yang mendatanginya, jangan-jangan ....

"Bu, apa Diana udah pulang? Aku enggak bisa menghubungi nomornya," ucap Sherly membuat ibu yang ada di seberang sana mengerutkan keningnya.

"Diana katanya enggak bisa pulang, dia nginap di rumah temannya."

Ingin rasanya Sherly membuang pikiran buruk yang sudah menghantuinya, tetapi benar-benar tidak bisa. Jangan bilang Diana dan mas Rian ....

"Enggak! Enggak mungkin hal itu terjadi, mungkin aja mas Rian bertemu teman lamanya lagi." Sherly menggelengkan kepalanya, membuang pikiran buruk walau hatinya malah mengatakan lain, dia benar-benar takut jika hal itu benar-benar terjadi.

Sherly yang tidk mungkin meninggalkan rumah, jadi menghubungi Fahri, hanya pria itu yang bisa dia andalkan, setidaknya untuk mencari keberadaan Diana.

"Maaf menganggu, kamu bisa enggak mencari Diana? Soalnya mbak khawatir sama dia, kata ibu dia lagi nginap sama temannya," mohon Sherly kepada Fahri yang awalnya sempat tertegun tetapi tetap mengiyakan permintaan Sherly barusan.

Tentu saja dia mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, sedangkan Fahri yang mendengar itu segera memutuskan panggilan sepihak, dia tidak mau jika sesuatu yang ada di dalam dirinya semakin tumbuh dan akan sulit untuk dihilangkan.

Di saat Sherly gelisah menunggu kepulangan Rian dan Fahri pusing memikirkan ke mana harus mencari Diana, kedua orang itu tengah asik berada di hotel, saling mencapai hasrat yang harus dituntaskan.

"Terima kasih," ucap Rian seraya mengecup kening Diana dengan penuh kasih, tentu saja Diana tersenyum puas, dia bahkan tersenyum licik saat membayangkan kakaknya tengah gelisah karena suami tercinta belum sampai di rumah.

Lihat sekarang, bahkan Diana berhasil membuat Rian berlekuk lutut di hadapannya, Rian lebih memilih menemaninnya daripada menemani istri tercintanya itu.

"Mas mau pulang?" tanya Diana sambil menahan lengan Rian saat melihat pria itu tengah mengambil pakaiannya.

"Mas harus pulang supaya mbakmu tidak curiga," jawab Rian.

Mendengar itu Diana memasang wajah cemberutnya, dia tidak suka jika Rian malah pergi meninggalkannya.

"Kenapa tidak besok saja?" bujuk Diana yang digelengi oleh Rian.

Rian ingat saat Sherly menghubunginya sore tadi, memintanya untuk cepat pulang karena dia akan menunjukkan sesuatu.

Awalnya Rian berniat untuk pulang, tetapi karena godaan dan paksaan Diana, dia malah pergi ke hotel di mana Diana tengah memakai pakaian dinas.

"Besok mas ada kerjaan, kamu istirahat aja, nanti mas kabarin," ujar Rian lalu mengecup pipi Diana lalu melangkahkan kaki pergi dari sana.

Di saat Rian sudah sampai di ruang tamu, dia mengerutkan keningnya, tidak biasanya lampu rumah mati, apalagi yang hidup seperti hanya dapur dan kamar Amelia.

"Kenapa lampu dimatikan?" tanya Rian seraya menghidupkan lampu kamar.

Dia menatap Sherly yang tengah duduk di lantai, memeluk kedua kakinya seakan tidak peduli dengan kehadiran Rian di sana, tentu saja Rian yang melihat itu mengerutkan keningnya, ada apa ini? Kenapa Sherly malah seperti itu?

"Sher, kamu kenapa?" Rian endekati Sherly, menyentuh bahu wanita yang tidak peduli akan dinginnya lantai yang dia duduki.

"Hei, jawab mas!" tekan Rian.

Perlahan, Sherly mengangkat kepalanya membuat Rian menatap Sherly dengan tatapan terkejut, mata wanita itu terlihat berair, sudah jelas jika Sherly tengah menangis.

"Kamu kenapa?" tanya Rian panik, dia tidak mau terjadi apa-apa dengan istrinya, jujur saja baru kali ini dia melihat Sherly seperti ini.

"Mas, kamu selingkuh?" Sebuah pertanyaan lolos dari mulut Sherly membuat Rian melototkan matanya, tidak mungkin Sherly tahu jika dia ....

"Kamu mengatakan apa? Mas enggak selingkuh! Sama sekali enggak!" tekan Rian walau ada perasaan takut di hatinya, takut jika Sherly benar-benar tahu akan perselingkuhannya.

"Ini siapa? Kenapa kamu ke hotel malam-malam jika bukan selingkuh?" Sherly memperlihatkan sebuah foto yang memag dia baru saja kelua dari sebuah hotel.

Jantung Rian berpacu dengan cepat, darimana Sherly mendapatkan foto itu? Tidak mungkin diia sendiri yang mengambilnya.

"Foto itu ....?"

"Apa mas? Mas mau jawab apa? Jelas-jelas ini mas!" Sherly berdiri, menatap Rian dengan tatapan tajam, saat ini dia marah dan kecewa kepada Rian.

"Siapa wanitanya? Aku merasa bersalah sempat menuduh Diana," ujar Sherly dengan perasaan bersalah, dia tidak tahu harus bereskpresi seperti apa.

Rian yang mendengar itu berupaya untuk menenangkan Sherly, dia mencoba menjelaskan kepada Sherly jika dia tidak selingkuh.

"Tadi aku memang ke hotel, tetapi bukan selingkuh! Aku menemui klienku!" tekan Rian tetapi sama sekali tidak dipercayai oleh Sherly.

"Kamu enggak percaya? aku hubungi sekretarisku!"

Rian mengambil ponselnya, menghubungi sang sekretaris dengan perasaan was-was, takut jika pria itu malah mengatakan hal yag sebenarnya.

"Jek, tadi kita bertemu klien di hotel, bukan?" tanya Rian.

Sherly yang mendengar itu menatap ponsel dan Rian secara bergantian, sedangkan Rian mulai berkeringat dingin karena Jek sejak tadi belum menjawab ucapannya.

"Iya, Pak, tadi kita bertemu klien dari Jepang," ucap Jek membuat Rian bernapas lega seraya tersenyum puas, sekarang pandangan Rian mengarah ke arah Sherly.

"Jek, kalian pulang jam berapa?" Sherly ikut bertanya, dia tidak curiga kepada Rian hanya saja firasatnya mengatakan lain.

"Itu ...."

Sherly menatap Rian dengan tatapan tajam membuat Rian menjadi diam, semoga keberuntungan berpihak kepada Rian.

"Baru saja pulang," jawab Jek yang diangguki oleh Sherly.

Rian tersenyum lega, dia mulai mengatakan terima kasih kepada Jek lalu memutuskan panggilan tersebut, sedangkan Jek yang sebenarnya baru saja bangun tidur hanya menatap ponselnya dengan tatapan heran.

"Sebenarnya ada apa sih?" monolog Jek lalu kembali memejamkan matanya, dia tidak terlalu mempedulikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sekarang kamu percaya?" Mata Rian menatap Sherly dengan tatapan tajam, dia akan membalikkan keadaan sehingga Sherly yang merasa bersalah karena menuduhnya yang tidak-tidak.

"Iya-iya maaf," kesal Sherly.

Sedangkan Rian tersenyum penuh kemenangan, walau dia penasaran darimana Sherly mendapatkan foto barusan, apa jangan-jangan Sherly menyewa mata-mata untuk mengikutinya?

...***...

Terpopuler

Comments

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

kapan kebongkarnya kalau begini,,

2023-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ada Apa dengan Rian?
2 Perasaan Bersalah Rian
3 Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4 Kebohongan yang Terbongkar
5 Sebuah Foto
6 Ke Rumah Fahri
7 Pertunangan Fahri dan Diana
8 Mall
9 Perdebatan Rian dan Diana
10 Sebuah gosip
11 Gaun Pernikahan
12 Hotel
13 Diana Hamil
14 Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15 Diana Pingsan
16 Kenyataan yang Menyakitkan
17 Luka Sherly
18 Permohonan Maaf Rian
19 Bunda Fahri
20 Kedatangan Dua Pria
21 Wanita Gila
22 Diana Kembali ke Rumah
23 Perasaan Fahri
24 Akhirnya, Cerai
25 Diana Keguguran
26 Saingan Fahri
27 Permintaan Bunda Fahri
28 Gagal Total
29 Mencelakai Sherly
30 Apa Aku Menyukainya?
31 Permusuhan Fahri dan Gio
32 Undangan dari Gio
33 Keputusan Sherly
34 Olivia
35 Rian Berlutut
36 Seorang Janda
37 Diana di Diskotik
38 Perdebatan Sherly dan Diana
39 Mencari Keberadaan Sherly
40 Dua Rencana Mencelakai Sherly
41 Kedatangan Keluarga Fahri
42 Rencana Olivia
43 Kecurigaan Rian dan Diana
44 Olivia Ketahuan
45 Di dalam Kebimbangan
46 Kenangan Buruk yang Hilang
47 Fahri Cemburu
48 Pernikahan yang Dipercepat
49 Menghancurkan Sherly
50 Pertanyaan Sherly
51 Permintaan Maaf Olivia
52 Vidio Rian
53 Pengaduan Amelia
54 Menuju Rumah Fahri
55 Di Rumah Fahri
56 Tawaran Olivia
57 Fitnah Diana
58 Di Toko Mainan
59 Marahnya Fahri
60 Boneka Panda
61 Permintaan Maaf Palsu Diana
62 Mimpi Buruk Fahri
63 Guna-guna Diana
64 Menantu Terbaik
65 Ada Apa Dengan Dirinya?
66 Keputusan Amelia
67 Reaksi Fahri
68 Kekhawatiran Sherly
69 Istri Fahri
70 Diana Mengakuinya
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Ada Apa dengan Rian?
2
Perasaan Bersalah Rian
3
Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4
Kebohongan yang Terbongkar
5
Sebuah Foto
6
Ke Rumah Fahri
7
Pertunangan Fahri dan Diana
8
Mall
9
Perdebatan Rian dan Diana
10
Sebuah gosip
11
Gaun Pernikahan
12
Hotel
13
Diana Hamil
14
Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15
Diana Pingsan
16
Kenyataan yang Menyakitkan
17
Luka Sherly
18
Permohonan Maaf Rian
19
Bunda Fahri
20
Kedatangan Dua Pria
21
Wanita Gila
22
Diana Kembali ke Rumah
23
Perasaan Fahri
24
Akhirnya, Cerai
25
Diana Keguguran
26
Saingan Fahri
27
Permintaan Bunda Fahri
28
Gagal Total
29
Mencelakai Sherly
30
Apa Aku Menyukainya?
31
Permusuhan Fahri dan Gio
32
Undangan dari Gio
33
Keputusan Sherly
34
Olivia
35
Rian Berlutut
36
Seorang Janda
37
Diana di Diskotik
38
Perdebatan Sherly dan Diana
39
Mencari Keberadaan Sherly
40
Dua Rencana Mencelakai Sherly
41
Kedatangan Keluarga Fahri
42
Rencana Olivia
43
Kecurigaan Rian dan Diana
44
Olivia Ketahuan
45
Di dalam Kebimbangan
46
Kenangan Buruk yang Hilang
47
Fahri Cemburu
48
Pernikahan yang Dipercepat
49
Menghancurkan Sherly
50
Pertanyaan Sherly
51
Permintaan Maaf Olivia
52
Vidio Rian
53
Pengaduan Amelia
54
Menuju Rumah Fahri
55
Di Rumah Fahri
56
Tawaran Olivia
57
Fitnah Diana
58
Di Toko Mainan
59
Marahnya Fahri
60
Boneka Panda
61
Permintaan Maaf Palsu Diana
62
Mimpi Buruk Fahri
63
Guna-guna Diana
64
Menantu Terbaik
65
Ada Apa Dengan Dirinya?
66
Keputusan Amelia
67
Reaksi Fahri
68
Kekhawatiran Sherly
69
Istri Fahri
70
Diana Mengakuinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!