Sebuah gosip

"Maaf pak, ada titipan dari istri bapak, tadi pagi dia datang ke sini." Seorang karwayan datang ke ruangan Rian seraya membawa titipan yang dimaksud.

Tentu saja Rian yang tengah fokus melirik karyawan yang baru saja datang itu, dia menatapnya dengan tatapan yang cukup terkejut, berarti tadi Sherly datang ke kantornya?

"Pak?"

"O ya, letakkan saja di sana. Terima kasih," ucap Rian yang diangguki oleh karyawan tadi.

Rian yakin Sherly datang ke kantornya, buru-buru dia mengambil ponsel lalu menghubungi Sherly, dia harus menjelaskan kepada wanita itu supaya tidak ada kecurigaan lagi.

"Tadi kamu datang ke kantor?" tanya Rian setelah Sherly menjawab salamnya.

Sherly yang ada di seberang sana menganggukan kepala, dia lalu mengatakan jika karyawannya memberitahunya jika Rian tengah menerima klien, tentu saja Rian yang mendengar itu tersenyum lega, untungnya ....

"Iya, maaf ya aku tidak sempat mengangkat panggilanmu tadi."

"Enggak apa-apa, aku tahu kamu sibuk, kalo begitu aku tutup dulu, kamu semangat kerjanya," balas Sherly dari seberang sana bahkan panggilan segera terputus.

Baru saja Rian akan mengambil pemberian Sherly, seorang wanita masuk, siapa lagi jika bukan Diana, bahkan Diana tersenyum dengan lebar menatap Rian.

"Mas, ayo kita makan siang di luar!" ajak Diana.

Awalnya Rian ingin menolaknya, tetapi karena Diana terus memaksa, akhirnya Rian setuju, mereka lalu melangkah pergi dari sana.

Setelah kepergian Rian dan Diana, beberapa karyawan mulai menggosipkan mereka berdua.

"Aku heran kenapa Diana dan pak Rian begitu dekat," ucap Vira memulai percakapan, beberapa orang yang kebetulan mendengar itu mulai mendekat.

"Dengar-dengar Diana itu adik iparnya pak Rian, tetapi kedekatan mereka kayak enggak wajar deh," sahut Dian.

Semua mengangguk setuju, memang semenjak Diana ada di perusahaan ini Rian selalu dekat dengan Diana, mungkin awal-awalnya mereka hanya akan menganggap itu kedekatan antara adik dan kakak ipar saja, tetapi lama-kelamaan kedekatan mereka menjadi aneh.

"Aku pernah enggak sengaja ketemu pak Rian dan Diana di Mall, mereka gandengan segala!"

Seketika semuanya heboh, tidak mungkin mereka tidak ada hubungan khusus jika sudah seperti itu.

"Aku juga punya kakak ipar, tetapi jujur aja dekat sama dia aja enggak, kayak ada canggungnya gitu," sahut Vira lagi.

"Bukannya Diana udah mau nikah, ya?"

Semua terdiam, memang benar Diana sudah bertunangan tetapi melihat kedekatan mereka pasti membuat siapa saja berburuk sangka.

Salah seorang karyawan yang mendengar itu mulai mengambil ponselnya, dia lalu mengetik sesuatu kepada seseorang.

Sedangkan Sherly yang tengah berada di rumah kedua orang tuanya segera mengambil ponsel saat mendengar bunyi notifikasi masuk, dia cukup terkejut saat membaca pesan itu.

"Lebih baik kamu minta Diana berhenti kerja aja, bukannya dia sebentar lagi juga mau nikah?" Baca Sherly dipesan tersebut.

Sherly segera mengetik terima kasih atas informasi yang diberikan, sebenarnya semenjak kejadian kalung di Mall, Sherly meminta Seorang temannya untuk bekerja di perusahaan Rian, dia sengaja melakukan itu agar bisa mengetahui seberapa dekat Rian dan Diana.

Sampai sekarang Sherly baru mendengar gosip seperti itu, dan kedekatan mereka masih dalam batas wajar bagi kakak dan adik ipar.

"Bu, Sherly mau bicara," ujar Sherly saat sang ibu tengah melewatinya.

"Ada apa?" Wanita itu duduk di dekat Sherly, siap mendengar ucapan Sherly.

"Saran aku, mending Diana berhenti kerja aja, lagian dia harus fokus buat pernikahannya nanti, aku yakin mas Rian juga setuju dengan itu," ujar Sherly membuat ibunya sejenak terdiam, tampaknya dia tengah memikirkan ucapan Sherly barusan.

Sherly sengaja meminta hal itu agar kedekatan Diana dan Rian berhenti sampai di sini saja, dia tidak mau mereka semakin dekat dan malah terjadi hal yang tidak dia inginkan walau sebenarnya kepercayaan Sherly kepada mereka berdua sudah mulai memudar.

"Ibu setuju saja, nanti ibu bicarakan dengan Diana."

Mendengar itu, Sherly tersenyum puas, dia harap Diana dan Rian mulai menjauh, dia juga tidak mau ada fitnah di antara mereka berdua seperti gosip kantor barusan.

Hal ini juga akan dia bicarakan dengan Rian, dia ingin meminta pendapat Rian tentang ini, apakah Rian setuju dengan pendapatnya atau tidak?

Setelah Rian pulang dari kantor, Sherly mulai melancarkan aksinya, jujur saja dia penasaran bagaimana reaksi pria itu.

"Mas, bagaimana kalo Diana berhenti kerja aja?" tanya Sherly membuat Rian mengalihkan pandangannya menatap Sherly.

"Kenapa gitu?"

"Ya, sebentar lagi dia mau menikah, jadi menurut aku lebih baik dia fokus dengan pernikahannya dulu, aku juga udah bicara sama ibu dan ibu setuju," jelas Sherly dengan panjang lebar.

Rian yang mendengar itu sejenak terdiam, jika Diana berhenti tentu saja hanya akan ada sedikit waktu untuk mereka bertemu.

"Mas setuju aja, tetapi memang Diana mau?"

Mendengar itu, Sherly menatap Rian dengan tatapan yang sulit dijelaskan, tentu saja Rian yang melihat perubahan tatapan Sherly menjadi salah tingkah sendiri, apakah ada yang salah dengan ucapannya?

"Ada gosip di perusahaan kamu jika kedekatakan kalian berdua itu udah enggak wajar," ujar Sherly yang digelengi oleh Rian.

"Kenapa kamu sampai bilang gitu?" tanya Rian dengan nada khawatir, bagaimana Sherly bisa tahu ada gosip tentangnya di kantor? Berarti ada seseorang yang memberitahu Sherly tentang hal itu.

"Mas, kita itu manusia, tidak luput dari kesalahan, bagaimana jika terjadi hal yang ...."

"Sherly, yakin sama aku! Jangan dengerin gosip yang enggak jelas seperti itu," pinta Rian dengan lembut kepada Sherly walau di dalam hatinya ingin mengutuk siapa orang yang menyebar gosip seperti itu.

"Jika mas sampai melakukan kesalahan, aku enggak akan pernah memaafkan mas!" tekan Sherly kepada Rian yang segera diangguki oleh pria itu.

Kesalahan yang dimaksud oleh Sherly sangat Rian paham, bukan kesalahan kecil tetapi perselingkuhan, harusnya mereka harus berhati-hati lagi.

"Percaya sama mas," ucap Rian lagi walau sebenarnya ada rasa khawatir di hatinya, bagaimana jika Sherly tahu tentang perselingkuhan mereka?

"Besok aku mau menemani Diana nyari gaun pengantin, mas tolong besok jemput Amelia," pinta Sherly yang diangguki Rian dengan segera.

Jujur, sekarang pikiran Rian tengah berkelana, dia berharap Diana mau berhenti bekerja walau Rian yakin Diana akan menolak hal itu, tetapi dia akan membujuk Diana supaya mau berhenti saja.

"Mas!"

"Kenapa? Kamu udah mengantuk? Ayo kita tidur!" ajak Rian yang diangguki oleh Sherly walau bukan hal itu yang dia bicarakan.

"Mas, aku mau tanya."

"Apapun itu, akan mas jawab," balas Rian dengan senyum lebar kepada Sherly membuat Sherly memasang raut wajah serius.

"Kenapa akhir-akhir ini mas enggak pernah menyentuhku?"

...***...

Terpopuler

Comments

John de Joenk

John de Joenk

nah looh

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ada Apa dengan Rian?
2 Perasaan Bersalah Rian
3 Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4 Kebohongan yang Terbongkar
5 Sebuah Foto
6 Ke Rumah Fahri
7 Pertunangan Fahri dan Diana
8 Mall
9 Perdebatan Rian dan Diana
10 Sebuah gosip
11 Gaun Pernikahan
12 Hotel
13 Diana Hamil
14 Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15 Diana Pingsan
16 Kenyataan yang Menyakitkan
17 Luka Sherly
18 Permohonan Maaf Rian
19 Bunda Fahri
20 Kedatangan Dua Pria
21 Wanita Gila
22 Diana Kembali ke Rumah
23 Perasaan Fahri
24 Akhirnya, Cerai
25 Diana Keguguran
26 Saingan Fahri
27 Permintaan Bunda Fahri
28 Gagal Total
29 Mencelakai Sherly
30 Apa Aku Menyukainya?
31 Permusuhan Fahri dan Gio
32 Undangan dari Gio
33 Keputusan Sherly
34 Olivia
35 Rian Berlutut
36 Seorang Janda
37 Diana di Diskotik
38 Perdebatan Sherly dan Diana
39 Mencari Keberadaan Sherly
40 Dua Rencana Mencelakai Sherly
41 Kedatangan Keluarga Fahri
42 Rencana Olivia
43 Kecurigaan Rian dan Diana
44 Olivia Ketahuan
45 Di dalam Kebimbangan
46 Kenangan Buruk yang Hilang
47 Fahri Cemburu
48 Pernikahan yang Dipercepat
49 Menghancurkan Sherly
50 Pertanyaan Sherly
51 Permintaan Maaf Olivia
52 Vidio Rian
53 Pengaduan Amelia
54 Menuju Rumah Fahri
55 Di Rumah Fahri
56 Tawaran Olivia
57 Fitnah Diana
58 Di Toko Mainan
59 Marahnya Fahri
60 Boneka Panda
61 Permintaan Maaf Palsu Diana
62 Mimpi Buruk Fahri
63 Guna-guna Diana
64 Menantu Terbaik
65 Ada Apa Dengan Dirinya?
66 Keputusan Amelia
67 Reaksi Fahri
68 Kekhawatiran Sherly
69 Istri Fahri
70 Diana Mengakuinya
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Ada Apa dengan Rian?
2
Perasaan Bersalah Rian
3
Hubungan Rian dan Diana Berakhir?
4
Kebohongan yang Terbongkar
5
Sebuah Foto
6
Ke Rumah Fahri
7
Pertunangan Fahri dan Diana
8
Mall
9
Perdebatan Rian dan Diana
10
Sebuah gosip
11
Gaun Pernikahan
12
Hotel
13
Diana Hamil
14
Keadaan Diana yang Sedikit Aneh
15
Diana Pingsan
16
Kenyataan yang Menyakitkan
17
Luka Sherly
18
Permohonan Maaf Rian
19
Bunda Fahri
20
Kedatangan Dua Pria
21
Wanita Gila
22
Diana Kembali ke Rumah
23
Perasaan Fahri
24
Akhirnya, Cerai
25
Diana Keguguran
26
Saingan Fahri
27
Permintaan Bunda Fahri
28
Gagal Total
29
Mencelakai Sherly
30
Apa Aku Menyukainya?
31
Permusuhan Fahri dan Gio
32
Undangan dari Gio
33
Keputusan Sherly
34
Olivia
35
Rian Berlutut
36
Seorang Janda
37
Diana di Diskotik
38
Perdebatan Sherly dan Diana
39
Mencari Keberadaan Sherly
40
Dua Rencana Mencelakai Sherly
41
Kedatangan Keluarga Fahri
42
Rencana Olivia
43
Kecurigaan Rian dan Diana
44
Olivia Ketahuan
45
Di dalam Kebimbangan
46
Kenangan Buruk yang Hilang
47
Fahri Cemburu
48
Pernikahan yang Dipercepat
49
Menghancurkan Sherly
50
Pertanyaan Sherly
51
Permintaan Maaf Olivia
52
Vidio Rian
53
Pengaduan Amelia
54
Menuju Rumah Fahri
55
Di Rumah Fahri
56
Tawaran Olivia
57
Fitnah Diana
58
Di Toko Mainan
59
Marahnya Fahri
60
Boneka Panda
61
Permintaan Maaf Palsu Diana
62
Mimpi Buruk Fahri
63
Guna-guna Diana
64
Menantu Terbaik
65
Ada Apa Dengan Dirinya?
66
Keputusan Amelia
67
Reaksi Fahri
68
Kekhawatiran Sherly
69
Istri Fahri
70
Diana Mengakuinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!