Rian yang tengah fokus dengan laptopnya tiba-tiba terlonjak kaget saat Diana memeluknya dari belakang, bahkan wanita itu tersenyum dengan lebar membuat Rian segera melepaskan tangan Diana dari bahunya.
"Ada yang harus kita bicarakan!" Rian menutup laptop lalu melangkah menuju Sofa, tentu saja juga diikuti oleh Diana, wanita itu menatap Rian dengan heran, tidak biasanya nada bicara Rian seperti itu.
"Kenapa mas? Ada masalah?"
"Lebih baik kita selesaikan saja hubungan ini."
Bagai disambar petir, Diana menatap Rian dengan tatapan tidak dapat dipercaya, apa maksud Rian? Selesai? Apakah Rian tengah bercanda?
"Selesai? Mas jangan bercanda!" tekan Diana tidak terima dengan ucapan Rian barusan.
Tetapi karena Rian hanya diam dengan ekspresi serius, Diana menggelengkan kepala, tentu saja dia tidak mau hubungan yang sudah bangun selama ini selesai begitu saja. Setelah semua yang Diana beri kepada Rian? Lalu dengan mudahnya Rian mengatakan selesai?
"Enggak! Aku enggak mau! Kalo sampai kita selesai, aku akan beritahu mbak jika kita punya hubungan! Aku akan buat kehidupan mas hancur!"
Mendengar ucapan Diana, Rian benar-benar tidak tahu akan mengatakan, ditambah wanita itu melangkah kaki keluar dari ruangannya. Jujur saja, ini membuat Rian menjadi bimbang, di satu sisi dia tidak mau Sherly tahu atas hubungannya dan Diana, tetapi di sisi lain dia juga tidak mau terus-menerus menodai kepercayaan Sherly.
Karena pusing dengan semuanya, Rian akhirnya memutuskan untuk pulang, saat melangkah menuju ke arah parkir, langkah kaki Rian berhenti melihat Diana tengah berbicara dengan seorang pria.
"Hai," sapa Rian setelah berada di dekat kedua orang itu, mendengar sapaan itu, Diana sedikit terkejut, tetapi pria itu tersenyum dengan lebar.
"Suaminya mbak Sherly? Saya Fahri, salam kenal." Tangan Fahri bergerak menyalami Rian yang hanya diangguki oleh pria itu, sedangkan Diana terlihat sedikit ketakutan, takut jika Rian malah berpikir yang tidak-tidak.
"Salam kenal juga. Ternyata kamu yang bernama Fahri, senang bertemu. Ibu banyak sekali bercerita tentangmu kepada Sherly," ujar Rian dengan senyum lebar walau hatinya tengah memanas, tentu saja dia tidak bisa marah dalam keadaan seperti ini, ditambah Fahri pasti akan curiga dengan dia dan Diana.
"Jika begitu, saya pergi dulu, kalian lanjut saja. O ya, Diana ... sesekali ajaklah Fahri main ke rumah," lanjut Rian dan melangkahkan kaki meninggalkan kedua orang itu.
Fahri hanya menganggukan kepala, sedangkan Diana malah semakin gusar, bagaimana jika Rian benar-benar memutuskan hubungan mereka? Setelah ini dia harus menghubungi pria itu.
Sedangkan Rian yang baru saja sampai di rumah malah duduk dulu di sofa, Sherly sedang tidak ada di rumah, mungkin dia tengah menjemput Amelia dari Sekolah.
Benar saja, baru saja akan melangkah menuju kamar, suara Amelia menghentikan langkah kaki Rian. Pria itu memeluk Amelia dengan erat, sambil sesekali mengecup pipi putri satu-satunya itu.
"Mas, tumben jam segini udah pulang?" tanya Sherly sambil menatap Rian dengan tatapan heran, dulu Rian memang sering pulang untuk sekedar makan siang, tetapi karena sekarang dia tengah sibuk, makan malam saja mereka jarang bisa bersama.
"Aku cuma ... mau makan bersama kalian."
Mendengar itu, Sherly tersenyum manis membuat Rian sedikit tertegun, sudah lama dia tidak melihat senyum Sherly semanis itu.
"Amelia, sana ganti baju! Mas kamu langsung ke meja makan saja." Sherly melangkahkan kaki menuju ke arah dapur yang diikuti oleh Rian.
Sesampainya di dapur, Rian langsung duduk sedangkan Sherly menyiapkan makan siang, dia sesekali memanggil Amelia supaya cepat menuju ke dapur.
"Tadi keluarga Fahri datang ke rumah." Sherly mulai bercerita, bahkan dari raut wajahnya dia terlihat begitu senang.
"Keluarga Fahri akan melamar Diana dalam waktu dekat, ibu saja yang mendengar itu sangat bahagia," lanjut Sherly dengan penuh gembira tetapi tidak bagi Rian, dia tidak bahagia mendengar kabar itu, ada rasa sakit yang menjalar di hatinya.
"Mas?"
"Ah iya? Bukannya bagus Fahri mau serius dengan Diana?"
Awalnya Sherly diam karena tidak biasanya Rian melamun saat dia tengah bercerita, jujur saja akhir-akhir ini Rian bukan seperti Rian yang Sherly kenal, seakan jiwa pria itu tidak ada di sini.
"Ada masalah?"
Rian segera menggelengkan kepala yang diangguki oleh Sherly, tidak beberapa lama, Amelia udah datang di meja makan, bahkan Amelia banyak bercerita kepada Rian tentang apa saja.
Saat selesai makan, Rian dan Amelia malah pergi untuk menonton televisi, saat Sherly bertanya apakah Rian tidak bekerja, Rian malah menjawab jika dia akan berangkat sebentar lagi, tentu saja dia tidak akan bertanya lagi, malahan dia sangat senang Rian bisa meluangkan waktu untuk Amelia.
Sherly yang tengah fokus membersihkan meja makan dikejutkan dengan suara dering ponsel Rian, bahkan nama Diana tertera di sana membuat Sherly mengerutkan kening, sejak kapan Diana menghubungi Rian? Biasanya jika ada sesuatu Diana akan menghubunginya.
"Halo, mas ...."
"Diana? Ada apa? Mas Rian lagi bersama Amelia." Sherly memotong ucapan Diana, bahkan Diana yang mendengar suara Sherly tidak tahu akan mengatakan apa, semoga saja Sherly tidak mendengar panggilannya kepada Rian.
"Itu ... mbak, ada dokumen yang harus ditanda-tangani oleh abang Rian," bohong Diana karena tidak mungkin dia memberitahu alasan yang sebenarnya kepada Sherly.
"Tunggu sebentar, biar mbak panggilkan!"
Sherly benar-benar memanggil Rian, saat Sherly mengatakan jika Diana menghubungi Rian, pria itu segera berdiri dan meminta ponsel dari tangan Sherly bahkan pria itu segera berpamitan ke kantor padahal Rian belum sempat berbicara dengann Diana.
"Halo? Bukankah sudah pernah kubilang, jangan menghubungiku saat aku berada di rumah!" tekan Rian ketika telah berada di mobil, dia sebenarnya agak takut jika Diana benar-benar memberitahukan Sherly tentang hubungan mereka.
"Maaf mas, aku benar-benar takut jika kamu salah paham, Fahri datang hanya ingin mengajakku makan malam, tetapi sudah kukatakan jika aku sibuk," jelas Diana dengan nada yang menyakinkan, dia tampaknya benar-benar takut jika Rian malah berpikir yang tidak-tidak.
"Menikahlah dengan Fahri dan lupakan jika kita mempunyai hubungan!"
Lagi dan lagi Diana mengatakan tidak, entah kenapa dia tidak mau hal itu terjadi, bagi Diana lebih baik dia tidak jadi menikah daripada dia harus merelakan hubungan mereka.
"Aku tidak akan menikah dengannya!" tekan Diana seraya memutuskan panggilan.
Rian hanya menghela napas, dia tidak tahu bagaimana caranya mengakhiri hubungan ini, dia tidak mau melukai hati Sherly tetapi dia juga tidak bisa melepaskan Diana untuk pria lain, kenapa dia harus berada di posisi ini?
Sedangkan Diana yang baru saja masuk ke rumah segera mencari orang tuanya, tentu saja dia izin pulang dengan alasan urusan mendadak.
"Bu, aku tidak mau menikah dengan Fahri!"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Liandiva2630
Duh Rian koq gk bisa tegas sih. Harusnya klo cinta Sherly yaudah jng cari yg lain🤨
Gemez q😠
2023-03-22
1