Horison dan Pak Parlindungan berlalu dari restoran milik Anastasia, tentunya setelah melakukan pembayaran menu makanan yang mereka santap. Pak perlindungan berjalan di bagian depan beriringan dengan Horison. Horison melirik ke kanan dan ke kiri berharap ia melihat sosok wanita yang selama ini ia cari.
Tapi sepertinya ia tidak menemukan wanita itu. Pak Parlindungan yang menyadari hal itu bertanya kepada Horison. "Ada apa Tuan Horison,Apakah ada sesuatu yang ada cari?" tanyanya penuh selidik.
"Oh, tidak Pak. Hanya saja saya suka melihat desain interior restoran ini. Mudah-mudahan di lain waktu kita bisa singgah lagi di sini." ucap Horison sambil berjalan mengikuti langkah Pak Parlindungan.
Anastasia menghampiri salah satu pelayan yang bekerja di restoran miliknya yang telah berbicara dengan Horison. "Apa mereka sudah pulang?" tanya Anastasia kepada pelayan itu.
"Sudah Bu."sahutnya singkat. Hal itu membuat Anastasia bernafas lega.
" Untung saja dia langsung pergi dari sini.
Mungkin dia tidak mengetahui atau mengenalku, kalau aku wanita yang ia tiduri malam itu." gumam Anastasia bernapas lega saat mengetahui kalau Horison sudah berlalu dari restoran miliknya.
Di sepanjang perjalanan Horison tampak terus gelisah menatap ke arah belakang mobil. Seolah-olah ia tidak rela meninggalkan restoran milik Anastasia. Ingin sekali dirinya berlama-lama di sana, tapi ia tidak ingin Pak Parlindungan curiga terhadapnya. Beberapa jam di dalam perjalanan, akhirnya mereka tiba di kota Medan.
Sopir yang bertugas menghantarkan Horison ke apartemen miliknya, Langsung kembali menghampiri Pak Parlindungan setelah memastikan Horison tiba di apartemen miliknya dengan selamat.
Sementara Horison tampak gelisah duduk di balkon apartemen miliknya. "Aku akan kembali ke sana untuk menemui Anastasia, sebelum dia pergi jauh lagi." gumam Horison dalam hati, sambil langsung menghubungi anak buahnya untuk mempersiapkan perjalanannya menuju Pematangsiantar saat itu juga.
Anak buah Horison tidak ingin membantah, karena mereka mengetahui Horison sudah sangat lama mencari keberadaan Anastasia. Malam itu juga Horison berlalu meninggalkan apartemen miliknya, saat mobil sudah bersiap menjemput dirinya.
"Selama dalam perjalanan, Horison berharap kalau Anastasia tidak melarikan diri lagi dari pematang Siantar. Kurang lebih dua jam tiga puluh menit dari kota Medan menuju pematang Siantar, akhirnya mereka tiba di sana. Terlihat restoran milik Anastasia sudah tutup dan tampak sudah sepi. Anak buah Horison bertanya ke salah satu petugas keamanan di sana tempat tinggal Anastasia yang sebenarnya.
Karena petugas itu mengenali sosok Horison, yang merupakan teman dari Pak Parlindungan, tamu VIP di restoran itu. Ia pun memberitahu alamat tempat tinggal Anastasia. Ternyata lokasi tempat tinggal Anastasia berada di gedung yang sama dengan restoran itu. Hanya saja, rumah yang ditempati oleh Anastasia tepat di belakang restoran, membuat Horison bernapas lega.
"Oh iya, aku mau nanya. Anastasia tinggal di sini dengan siapa saja?" tanya Horison penuh selidik kepada petugas keamanan.
"Setahu saya sih, Nona Anastasia tinggal dengan Bibi Narsih dan juga dua orang yang menjadi kepercayaannya di restoran ini. beserta dengan putranya Tuan muda Marcello.
"Putranya?
"Apakah Anastasia sudah menikah? tanya Horison. Tampak petugas keamanan itu terdiam dan tidak menjawab sama sekali.
"Maaf kenapa kamu diam?
"Saya tidak memiliki wewenang untuk membicarakan hal pribadi, tentang nona Anastasia Tuan."ucap petugas keamanan itu Yang Sama jawabannya dengan pelayan sore itu.
"Ayolah, aku hanya ingin mengetahui apakah dia sudah menikah itu saja kok. Aku tidak ada niat jahat terhadapnya." ucap Horison memohon kepada petugas keamanan itu agar Ia menceritakan hal yang sebenarnya.
"Maaf Tuan, tapi jika saya memberitahu yang sebenarnya, Tolong jangan bawa-bawa nama saya." ucap petugas keamanan itu dibalas dengan anggukan dari Horison.
"Sebenarnya Nona Anastasia belum menikah. lebih tepatnya dia hamil diluar nikah. Hingga sekarang kedua orang tuanya sama sekali tidak mengetahui kehadiran cucu mereka. Kehamilan yang dialami oleh Anastasia membuat dirinya harus meninggalkan kota Jakarta menuju kota Pematangsiantar. Dan mencoba membuka usaha kuliner di kota kecil seperti ini. Dan ternyata usahanya membuahkan hasil. Ia Pun mempercayakan kepada orang kepercayaannya restoran miliknya yang ada di kota Jakarta, dan di berbagai provinsi. Dibantu oleh ayah kandung Nona Anastasia sendiri.
"Sudah hampir setahun Nona Anastasia tidak kembali ke kota Jakarta. Ia khawatir kalau kedua orang tuanya kecewa terhadapnya. Ia memiliki seorang Putra tapi tidak memiliki ayah." ucap petugas keamanan itu yang mampu membuat Horison tersentak.
"Aku yang pertama sekali merenggut kesuciannya, Apakah Marcello itu Putraku?" gumamnya dalam hati.
"Sudah ya, Tuan. Aku Ada pekerjaan lagi, untuk berkeliling di daerah sini." ucap petugas keamanan itu yang langsung dibalas anggukan dari Horison.
Malam itu Horison dan anak buahnya menginap di salah satu Hotel ternama yang ada di kota Pematangsiantar. Walaupun Hotel itu tidak sebesar hotel di kota metropolitan, tapi setidaknya bagi Horison Hotel itu terasa nyaman dan asri.
"Jadi rencana Tuan bagaimana?" tanya anak buah Horison.
"Kita akan melakukan tes DNA, terhadap anak Anastasia. Kita akan mengetahui benar tidaknya Putra Anastasia itu darah dagingku sendiri. Jika itu memang benar, maka aku akan segera menikahinya dan jika pun tidak aku akan tetap menikahinya." ucap Horison penuh dengan keyakinan.
Anak buah Horison menganggukkan kepala, lalu ia pun berpamitan ke kamarnya. mengingat Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Kini Horison pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur yang disediakan oleh pihak hotel.
Keesokan paginya tepat pukul 10.00 pagi Horison dan anak buahnya bergegas menuju restoran milik Anastasia. Terlihat restoran itu masih tutup, hanya saja mereka beberes karena belum menerima tamu saat itu. Mengingat biasanya mereka buka mulai jam 11.00 siang hingga malam hari.
Tapi Horison menunggu di mobil miliknya, sampai restoran itu benar-benar sudah siap melayani para tamu yang ingin menikmati menu makanan di restoran milik mereka.
Satu jam sudah berlalu. Kini Anastasia yang sedang menggendong Putranya itu, berjalan ke parkiran mobil. Yang di sana ada juga Horison dan anak buahnya.
Anastasia sama sekali tidak menyadari hal itu. "Nona ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas keamanan kebetulan melihat ke arah Anastasia yang sedang menuju mobil miliknya, sambil menggendong Marcello.
"Tidak apa, saya hanya ingin pergi ke rumah sakit kebetulan Marcello akan imunisasi hari ini. Jadwalnya sudah tiba. ucap Anastasia dibalas anggukan dari petugas keamanan itu.
Sedangkan Bi Narsih yang sedang membawa perlengkapan bayi pun menghampiri Anastasia.
"Non, semuanya sudah ready. Kita tinggal berangkat." ucap Bibi Narsih agar mereka langsung pergi ke rumah sakit karena, jadwal Marcello saat ini imunisasi.
Bi Narsih meraih tubuh mungil Marcello agar Anastasia dapat menyetir mobil sendiri. Sementara Bi Narsih menemani Marcelo selama di dalam perjalanan.
Horison yang Mendengar pembicaraan Anastasia dengan petugas keamanan itu pun, mengembangkan senyumnya. Ia merasa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan sang bayi, agar dapat mengambil sampel rambut atau darah untuk melakukan tes DNA untuk bayi mungil itu.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
HelseyTa
bagus ceritanya
2023-09-25
0
Nor Janah
masih ku lnjut
2023-05-13
0