Ketika pelayan senior itu telah datang membawakan menu makanan pesanan Pak Parlindungan dan juga rekanya Horison begitu juga para anak buahnya, tampak Pak Parlindungan celingukan mencari seorang wanita yang biasa menghantarkan menu makanan Langsung kepadanya.
Ya, setiap kali ada tamu VIP, Anastasia yang sering sekali melayani Tamu itu. Ia khawatir kalau anak buahnya memberikan pelayanan yang kurang baik terhadap tamu VIP-nya yang dapat merugikan restoran miliknya.
Oh iya Anastasia di mana?" Tolong panggilkan, bilang saja pak Parlindungan ingin bertemu." ucapan Parlindungan kepada pelayanan senior itu yang bernama Wulandari. Wulandari mengembangkan senyumnya. " Baik Pak ditunggu sebentar ya." sahutnya Sambil langsung berlalu meninggalkan ruang VIP itu.
Wulandari menghampiri Anastasia yang sedang asyik bermain dengan Putra semata wayangnya.
"Bu, maaf ada seseorang tamu VIP Ingin bertemu dengan ibu. Kalau ngak salah namanya pak Parlindungan." ucap Wulandari kes Anastasia.
"Oh ya, apa kamu sudah memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu VIP kita?"
"Iya, Bu. Tapi pak Parlindungan ingin bertemu dengan ibu. Beliau berpesan, agar ibu menemuinya." ucap Wulandari kepada Anastasia.
"Baiklah, aku akan kesana." sahutnya sambil langsung memanggil Bibi Narsih untuk gantian menjaga putranya Marcello.
"Sayang sama nenek Narsih dulu ya, mama mau kerja dulu." ucap Anastasia sambil memberikan kecupan hangat di wajah tampan Putranya.
Anastasia berlalu meninggalkan Marcello dengan Bibi Narsih di ruang istirahat. menunju ruang VIP sesuai dengan arahan dari Wulandari.
"Selamat malam Pak Parlindungan." sapa Anastasia saat dirinya sudah membuka pintu ruang VIP. Ia mengira pak Parlindungan datang ke restoran miliknya, dengan para asisten yang biasa makan disana.
Ia benar benar terhenyak. Ketika melihat raut wajah seseorang yang tak asing baginya. Horison tidak kalah terkejutnya melihat sosok Wanita yang ia cari selama ini. Kurang lebih satu tahun lamanya Horison mencari tau keberadaan Anastasia. Tapi tak kunjung ia temukan.
Disaat dirinya sudah terlihat pasrah, justru sosok yang ia cari semala ini ada di hadapan saat ini.
"Eh Anastasia, ayo gabung." ucap Pak Parlindungan, yang tidak mengetahui apa yang terjadi antara Horison sang klien dengan Anastasia, pemilik restoran favorit Pak parlindungan.
"Oh ya, kenalkan Anastasia, ini Tuan Horison klien saya berasal dari kota Jakarta, yang sukses membesarkan perusahaan AIROS COMPANY dan HORISON COMPANY." ucap Pak parlindungan memperkenalkan Horison kepada Anastasia.
"Tuan Horison kenalkan, ini Anastasia wanita muda yang sukses di usah kuliner. Masakannya luar biasa lezat dan gurih." puji Pak Parlindungan.
"Hai... saya Anastasia." ucap Anastasia sambil mengulurkan tangannya pura pura tidak mengenal pria yang ada di hadapannya.
"Horison Airos." sahut Horison sambil menyambut uluran tangan Anastasia.
"Oh, iya Pak Parlindungan ada yang bisa saya bantu, sehingga Pak Parlindungan memanggil saya ke sini?" tanya Anastasia.
"Oh iya, Minggu depan, kami akan mengadakan syukuran atas keberhasilan kami menjalin kerja sama dengan baik dengan perusahaan milik Tuan Horison. Untuk itu, besar harapan saya kamu bersedia untuk menyediakan makanan dan minum disana. Apakah kamu bersedia?"
"Anastasia mengembangkan senyumnya.
"Tidak mungkin saya menolak permintaan Tamu VIP saya. Saya akan memberikan yang terbaik di acara tersebut. Pak Pak parlindungan jangan kwatir." ucap Anastasia menyakinkan Anastasia.
"Oh ya Pak, kira kira untuk berapa orang ya?"
"Kurang lebih dua ratus tapi kamu sediakan aja untu tiga ratus orang. lebih baik lebih Daripada kurang bukan?" ucap pak Parlindungan kepada Anastasia.
"Anastasia mengangguk paham.
"Oh ya, harga masih seperti biasa?"
Anastasia mengembangkan senyumnya. "Seperti biasa pak." sahutnya.
"Ok, aku akan bayar tunai, agar kamu semangat untuk masaknya. Aku yakin kemampuanmu Kamu tidak akan mengecewakan Aku."
"Baik Pak, mudah-mudahan saya tidak mengecewakan Pak Parlindungan." sahut Anastasia.
"Ketika Anastasia sedang asyik ngobrol dengan Pak Parlindungan, tampak Horison sangat gelisah. Ingin sekali dirinya meraih tangan wanita itu dan memeluknya, dan ingin berbicara banyak kepadanya. Wanita yang sudah sangat lama ia cari, dan ia rindukan. Wanita itu pula yang mampu membangkitkan gairahnya. Wanita itu pula yang membuat dirinya tidak memiliki hasrat kepada setiap wanita.
Setelah selesai berbicara dengan Pak Parlindungan, Anastasia berpamitan meninggalkan ruang VIP itu. Sejujurnya jantung Anastasia saat bertemu dengan pria yang sudah merenggut kesuciannya dan ayah kandung putranya itu, sudah berdegup kencang ketika dirinya berada di ruang VIP itu. Tapi ia berusaha untuk menutupinya, agar lelaki yang ada hadapannya tidak curiga terhadapnya.
Horison tidak mengetahui kalau Dia memiliki seorang putra yang terlahir dari rahim Anastasia.
Anastasia langsung berlari ke ruang istirahat menghampiri putranya Marcello dengan Bibi Narsih.
"Kamu kenapa lari-lari sampai terengah-engah seperti itu? tanya Bibi Narsih penasaran.
Anastasia menghela nafas panjang. Setelah ia merasa tenang, barulah ia bercerita kepada Bibi Narsih. Kalau dirinya bertemu dengan ayah kandung putranya sendiri.
Hal itu membuat Bibi Narsih Terhenyak.
"Apa non, serius kalau non bertemu dengan ayah kandung Marcello?
Anastasia menganggukkan kepala. Pertanda pertanyaan Bibi Narsih benar adanya.
"Apa dia mengetahui kehadiran Marcello?
"Sepertinya belum, tapi tidak menutup kemungkinan dia akan mencari tahu tentangku.
Apalagi untuk beberapa bulan ke depan dia masih ada di kota Medan. Justru Pak perlindungan menunjuk saya untuk penyedia catering waktu acara syukuran di perusahaan miliknya. Padahal kamu tahu sendiri, kota Pematangsiantar ke kota Medan itu jaraknya lumayan jauh. Sejujurnya aku ingin menolak tawaran Pak Parlindungan. Tapi aku tidak ingin membuat Pak perlindungan kecewa, Karena dia merupakan tamu VIP di restoran ini.
Pak Parlindungan juga tidak mempermasalahkan harga, Ia benar-benar tidak pernah mengecewakan kita dalam metode pembayaran. Tidak mungkin kan aku harus menolak tawarannya? ucap Anastasia kepada Bibi Narsih.
"Betul non, tidak mungkin non menolak tawaran itu apalagi itu merupakan rezeki. tidak bagus kita menolak rezeki yang diberikan oleh Yang maha kuasa." ucap Bibi Narsih.
Sementara di tempat lain, tampak Horison berpamitan kepada Pak Parlindungan untuk pergi ke toilet. Padahal sebenarnya horizon ingin mencari keberadaan Anastasia saat ini. Horison menghampiri salah satu pelayan yang bertugas di sana. "Maaf kalau boleh tahu ruang kerja ibu Anastasia di mana ya?" tanya Horison kepada salah satu pelayan di sana. Ia sudah lebih mudah mencari tahu keberadaan Anastasia, karena dirinya sudah mengetahui nama wanita yang ia cari selama ini.
"Maaf Tuan sepertinya Ibu Anastasia berada di ruang istirahat, untuk menenangkan putranya Marcello.
"Putra?
"Apa Anastasia sudah menikah? terlihat pelayan itu terdiam. Tidak menjawab pertanyaan Horison.
"Kenapa diam?"
"Ada hal pribadi seseorang yang tak patut kita ketahui Tuan, Saya tidak memiliki wewenang untuk memberitahu kepada anda tentang kehidupan pribadi Bu Anastasia." ucap pelayan itu sambil langsung meninggalkan Horison. Agar Horison tidak terlalu banyak bertanya kepadanya, mengenai Anastasia. apalagi sepertinya pria itu ingin tahu sekali tentang Anastasia, membuat wanita itu merasa tidak nyaman.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
penasaran banget nih
2023-03-28
0
Anonymous
Lanjutannnnnnn
2023-03-27
0