Beberapa bulan sudah berlalu, kini usia kandungan Anastasia sudah memasuki tujuh bulan, tetapi ia tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai owner restoran yang selama ini ia kelola jam berapa anak buahnya.
Banyak rintangan yang dilalui Anastasia saat masa kehamilannya, mulai dari mengidam, merasa nyeri di bagian otot perutnya dan lain sebagainya, semua itu ia jalani.
Untung saja ada Bibi Narsih yang selalu setia menemani dirinya.
Bibi Narsih wanita paruh baya yang berbaik hati selalu siaga jika Anastasia membutuhkan bantuan. Bibi Narsih juga tidak pernah merasa mengeluh Jika dia harus bolak-balik menemani Anastasia pergi check up ke rumah sakit.
Anastasia belum siap memberitahu kepada kedua orang tuanya, apa yang terjadi terhadapnya. Ia masih berusaha untuk menutupinya. Setiap kali Anastasia melakukan video call dengan kedua orang tuanya. Ia hanya menunjukkan raut wajahnya. dan postur tubuhnya tidak pernah ia tunjukkan kepada ayah dan ibunya, agar mereka tidak mengetahui keadaannya yang sudah hamil. Apalagi perut Anastasia sudah membuncit.
"Non, seharusnya sekarang kita pergi check up ke dokter dan jadwalnya pagi ini." ucap Bi narsih mengingatkan Anastasia. Anastasia menepuk jidatnya. Ia hampir lupa kalau hari ini dia harus melakukan check up rutin ke dokter kandungan.
"Non, Apa tidak sebaiknya dilakukan USG?" tanya Bibi Narsih kepada Anastasia.
Anastasia menggelengkan kepala. "Tidak perlu Bi, Kalau sekarang Aku melakukan USG, maka nanti tidak kejutan jenis kelaminnya apa." sahut Erlita yang dibalas anggukan dari Bibi Narsih.
Untung saja para tetangga Anastasia di kota Pematangsiantar tidak julid dan tidak pernah mempertanyakan Siapa ayah dari bayi yang ada di dalam kandungannya. Walaupun tetangga Anastasia di sana cukup ramah tapi mereka masa bodoh akan hal itu.
Ada rasa bersalah di hati Anastasia terhadap kedua orang tuanya, telah membohongi mereka selama ini, yang tidak memberitahu kalau dirinya sedang mengandung. Tapi ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya sock dan bisa mengakibatkan kondisi kesehatan kedua orang tuanya akan menjadi drop.
Bibi Narsih dan Anastasia sudah tiba di ruang dokter kandungan. Terlihat Dokter Eka mengembangkan senyumnya menatap Erlita dengan seksama.
"Selamat pagi, kita akan melakukan pemeriksaan rutin." ucap dokter itu sambil mengoles jel ke bagian perut Anastasia yang sudah membuncit. Dokter Eka mengembangkan senyumnya. "Syukurlah kondisi bayinya baik-baik saja dan ingat pola makannya diatur ya.Nyonya, agar proses persalinannya kelak mudah dilakukan."ujar Dokter Eka mengingatkan Anastasia.
"Baik dokter." sahut Anastasia singkat. Bibi Narsih menghampiri sang dokter.
"Bagaimana dengan posisi bayinya dokter, apa dia berada di tempat yang seharusnya?" tanya Bibi Narsih karena ia khawatir bayi yang ada di rahim Anastasya sungsang.
Dokter Eka mengembangkan senyumnya. posisi bayinya juga berada di tempat semestinya. Dan sepertinya Nyonya Anastasia melakukan anjuran saya selama ini." ucap Dokter Eka kepada Anastasia dan Bibi Narsih. Terlihat Anastasia mengembangkan senyumnya lalu menganggukkan kepala.
Sementara di tempat lain, terlihat Marina datang menghampiri Horison di Airos company. Tampak sang resepsionis tidak memperbolehkan Marina masuk ke ruangan Horison sesuai dengan perintah Horison sebelumnya kepada sang sekretaris.
"Aku ingin bertemu dengan Horison, apa dia ada di ruangannya?" tanya Marina tampak sedikit sinis kepada sang resepsionis
"Maaf Nona Marina, Sepertinya anda tidak diperbolehkan lagi masuk ke dalam kantor ini sesuai dengan perintah Tuan Horison." ucap sang resepsionis kepada Marina membuat Marina menatap wanita berparas cantik itu dengan tatapan tajam.
"Siapa kamu berani melarang saya bertemu dengan kekasih saya? ucap Marina lantang sambil langsung menerobos masuk ke dalam kantor, di mana ruang kerja Horison berada. tampak wanita yang berprofesi sebagai resepsionis itu mengikuti Marina dan melarang Marina masuk ke ruang kerja bosnya itu. Tapi sepertinya Marina Kekeh untuk segera tiba di ruang kerja Horison
Marina langsung membuka pintu ruang kerja Horison dengan kasar. Membuat sang resepsionis langsung tertunduk dan ketakutan. "Maaf Tuan, saya sudah berusaha melarang wanita ini, tapi dia tetap terus memaksa untuk masuk." ucap sang resepsionis merasa bersalah tidak mampu melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh horison kepadanya .
"Sudah tidak apa-apa, kembalilah bekerja biar wanita ini menjadi urusanku." ucap Horison meminta kepada wanita itu, yang agar segera melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai resepsionis di kantor itu.
"Ada Apalagi kamu datang ke sini Marina? kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, kamu sudah memilih untuk tetap menjalin hubungan dengan pria itu, Aku tidak Sudi memiliki wanita murahan sepertimu. dan aku tidak sudi memiliki kekasih sepertimu. Seharusnya kamu tahu malu sedikit datang ke kantor ini ." eriak Horison yang mampu membuat Marina terhenyak
"Kamu jangan seperti itu Sayang, Aku masih sangat mencintaimu. "apakah kamu melupakan segala hari-hari bahagia yang sudah kita lalui?" ucap Marina bersikap manja kepada Horison. Ia pun langsung memeluk Horison tanpa rasa malu.
"lepaskan aku. Aku tidak sulit dipeluk wanita murahan sepertimu." ucap Horison sambil meludahkan ludahnya ke atas lantai karena dirinya merasa jijik dipeluk oleh wanita bernama Marina, yang dulu pernah mengisi hatinya yang mampu memporak-porandakan hati Horison saat itu.
Kekecewaannya terhadap Marina sudah melebihi dari kapasitas, sehingga ia sulit untuk menerima Marina kembali apalagi setelah dirinya mengenal Anastasia membuat dirinya tidak memiliki gairah lagi kepada wanita lain. Entah pesona apa yang dimiliki wanita itu, yang pasti horison hanya menginginkan wanita yang Sudah menghabiskan waktunya satu malam bersamanya untuk hidup selama-lamanya dengan Horison.
Tapi hingga kini, Horison tidak menemukan keberadaan Anastasia, bahkan anak buahnya juga tidak dapat mencari tahu keberadaan Anastasia. Hanya anting ini saja yang bisa menghantarkan aku kepada wanita itu, jika memang wanita itu adalah jodohku maka pasti ada jalan untuk membuat kami bersatu." gumamnya penuh dengan keyakinan.
Ia Pun meminta kepada security untuk segera mengusir Marina dari ruang kerjanya Horison langsung meraih intercom yang ada di atas mejanya dan menyambungkan interkom itu ke ruang security, agar security masuk ke dalam ruangannya.
Setelah security masuk ke dalam ruangannya horison langsung memerintahkan security untuk membawa pergi Marina dari sana. Tidak Sudi rasanya dekat-dekat dengan wanita yang sudah jelas-jelas menghianati cintanya, apalagi wanita itu menjalin hubungan dengan pria yang sudah jelas-jelas punya istri dan anak membuat Horison semakin jijik terhadapnya.
"Horison sayang, kamu tidak bisa seperti ini kepadaku. Aku masih sangat mencintaimu." ucap Marina berteriak-teriak saat security menyeret dirinya keluar dari ruang kerja Horison. Tapi sepertinya Horison sama sekali tidak peduli. Ia terus mengibaskan tangannya memerintahkan kepada security itu untuk tetap membawa dan menyeret Marina keluar dari kantor itu.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Anonymous
Lanjutannnnnnn
2023-03-24
1