Pengantin Kaisar Ular
HARI ITU,
Langit terlihat lebih gelap dari biasanya.
Seolah mengisyaratkan akan adanya sebuah fenomena alam yang tak biasa.
Tampak akan turun hujan malam nanti.
Benar saja...
Hujan deras yang tak seperti biasanya pun terjadi.
Deru angin yang seakan membolak balikkan arah nya seakan mewakili sebuah rasa sakit yang teramat sangat.
Di sebuah Gua yang ada dalam hutan.
Terdengar suara desis binatang melata yang cukup keras.
Seekor ular hijau raksasa, berkaki empat sedang menahan sakit rupanya.
Perut ular besar berkaki, berukuran di luar nalar manusia itu terlihat membuncit.
Ular hijau raksasa itu tampaknya akan melahirkan pewaris nya.
Desis sang Ular semakin keras.
Seolah memahami apa yang dirasakan sang Ular raksasa, angin badai yang kolaborasi dengan hujan lebat kala itu seperti mewakili jelas betapa dahsyat nya rasa sakit yang di alami sang Ular.
Suasana makin mencengkam terasa.
Sang Ular semakin menggeliat hebat. Sang pewaris seolah tak sabar ingin melihat dunia.
*
Di saat yang sama, di sebuah gubuk kecil yang tak jauh dari hutan terlarang, rupanya
juga ada sesosok ibu yang sedang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan bayi nya.
Dan benar saja, disaat yang bersamaan.
Bayi Ular raksasa pun lahir ke dunia dengan diiringi desis pertamanya.
Bayi ular raksasa berwarna hijau itu, memiliki warna yang berbeda dari ibunya.
Warna bayi ular baru lahir itu berwarna putih kental dan memancarkan cahaya di kepalanya.
Sebuah mutiara, bersinar disana rupanya. Bayi Ular putih yang imut dan lucu.
Di sisi lain, di tempat yang berbeda. Terdengar suara tangis bayi manusia yang baru lahir.
Tangis renyah yang membawa suasana bahagia dalam keluarga Nyonya dan Tuan Hao.
Bayi cantik yang mereka dinantikan pun lahir dengan selamat dan mengemaskan. Pipi gembul dan kulit yang memerah seakan menambah kelucuan sang bayi cantik.
“sayang, kita nama kan siapa bayi cantik ini?” tanya Nyonya Hao pada suaminya.
“YEE XIAOLIN”
Jawab cepat Tuan Hao sembari tersenyum menatap bayi cantik yang ada di gendongannya.
*
Hari-hari bahagia Tuan dan Nyonya Hao bertambah lengkap dengan lahirnya putri ketiga mereka.
Ya, Lin memiliki dua
kakak laki-laki yang berbeda masing-masing empat tahunan.
Si sulung ” Yee Shon ”
yang dewasa dan pandai mengayomi adik-adiknya.
Sedangkan si “Yee Lee”
sebagai kakak kedua Lin, dia sangat tangguh dan memiliki sifat sedikit pecicilan. Lee sangat
suka mengganggu Lin di saat senggang mereka.
*
4 tahun kemudian.
Hari itu, Lin dan Lee sedang bermain di pinggir hutan yang tak jauh dari gubuk mereka.
"Liiiiin....Liiiiin...." Teriak Lee mencari adiknya kesana kemari.
"aduh, Lin kemana sich. Hari mulai gelap. Bisa gawat kalau kami pulang terlambat." Lee yang mengajak Lin bermain ke hutan sampai lupa waktu terlihat takut kena marah.
Awalnya Lin dan Lee bermain bersama, tapi kemudian mereka terpisah lantaran Lin mengejar seekor kelinci putih yang melintas di depannya,
lalu masuk ke semak-semak yang mengarah kearah hutan makin dalam.
Tiba-tiba, terdengar suara aungan hewan buas yang terdengar mirip harimau hutan.
"hah! itu..." Lee yang mendengar hal itu langsung berlari ke dalam hutan dimana suara itu berasal.
Lee terus berlari dengan pikiran yang berkecamuk. Antara cemas, takut dan rasa bersalah karena telah membuat adiknya dalam bahaya.
Entah berapa lama dan berapa jauh Lee berlari. Hingga akhirnya, langkahnya terhenti tatkala Lee melihat pemandangan mengerikan di depan matanya.
Sebuah kondisi dimana seekor Harimau raksasa dengan ukuran yang berkali-kali lipat lebih besar dari ukuran
asli mereka, tewas mengenaskan dengan puluhan luka cabik dan leher yang nyaris putus.
Darah sang hewan buas pun berhamburan di sekitar area pembantaian. Seperti telah terjadi pertarungan yang sulit di gambarkan dengan kata-kata.
Napas Lee tak karuan. Pikirannya semakin semrawut. Airmata nya tanpa sadar menetes. Dadanya terasa sesak. Lee berusaha menguatkan hati dan melangkah pelan mencari keberadaan adiknya di tengah genangan darah yang berceceran.
Lee terus menjaga kesadarannya dan lanjut mencari sosok Lin. Dan benar saja, "ah, disana kau rupanya" batin Lee sedikit lega melihat sosok Lin yang berdiri membelakangi nya tak jauh dari tempat Harimau mati..
“Lin, astaga. Akhirnya aku menemukan mu. Kau tak apa? apa kau terluka. Di sana ada hewan buas mati. Sepertinya tadi habis bertarung dengan hewan buas lainnya. Kita harus pergi dari sini. Sebelum hewan buas yang lain tadi kembali." Lee yang menepuk bahu Lin, terus mengoceh tanpa henti.
Lin tak bergeming. Lin yang tertunduk, terus terdiam tanpa berbalik.
"Lin, kau baik-baik saja?" Lee yang aneh akan sikap Lin, lalu berjalan ke hadapan adiknya.
Sambil menepuk kedua bahu Lin, Lee yang hendak menanyakan keadaan adiknya lagi dibuat kaget setengah mati saat Lin tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Lee.
Napas Lee menderu seolah malaikat maut sedang memaksa nyawa untuk keluar meninggalkan raga nya.
Tubuh Lee gemetar hebat. Kaki nya lemas sebelum akhirnya ambruk perlahan tepat di hadapan Lin.
Mata Lee melotot lebar dengan mulut yang mengangah. Lee tak bisa mengeluarkan suara padahal dia ingin sekali berteriak dan bertanya.
Dengan gigi taring dan warna mata merah menyala. Di tambah wajah berlumur darah, yang pasti bukan darahnya.
Lin menyeringai Iblis dan berkata:
"kakak..."
\===================================
Happy reading all🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Kiss me💋
👍
2022-10-16
0
Author Sayonk
Sepertinya Seru😍
2021-10-10
1
Mis.cryd
thor selalu setia menunggu up mu... 😍😍😘😘
2020-01-24
1