episode 9

"Kau bicara padaku... Kau bisa melihat ku? " tanya Ular raksasa itu penuh rasa heran.

"O'.." jawab singkat Lin sambil mengangguk dengan wajah polos nya.

"zzssssttt.. zzssssttt... zzssssttt..." desis sang ular sembari mendekati wajah Lin.

Kini mata mereka beradu.

Ditatap nya tajam bola mata Lin penuh konsentrasi. Lin balik menatap tajam bola mata sang ular. Sedetik tampak pupil mata Lin melebar.

Lin menarik napas dalam...

Tiba -tiba...

"waoooow.... Cantiiiiik... Kau sangat cantik" beo Lin dengan wajah riang nya yang lagi - lagi terpesona dengan apa yang di lihat nya.

Tangan Lin mengelus lembut jidat sang ular Raksasa.

Ular raksasa yang kaget pun bergeliat hebat menggerakkan tubuh besar nya yang kini dalam posisi siap menyerang.

"kau tak takut padaku?" tanya sang ular yang heran, ada manusia yang tak ada takut- takut nya melihat nya.

"tidak" jawab Lin dengan nada imut nan polos.

Mendengar jawaban singkat Lin, membuat sang ular tertegun.

"uuuh... Aku lapar..." gumam Lin lirih seolah tak sadar situasi.

"ular ... Apa kau punya makanan? aku lapar" tanya Lin pada sang ular.

"yaaak... Kau ini tak tau kah makhluk apa aku ini? kau meminta makanan padaku, tidak kah kau berpikir kau itu makanan ku" ucap sang ular menakuti Lin.

"sebelum kau memakan ku... Aku terlebih dahulu akan menjadikan mu ular panggang" ancam Lin yang kini berubah aura menakutkan.

Mendengar jawaban Lin.. Sang ular kembali tertegun.

Entah kenapa hawa seisi ruang seketika menjadi mencengkam. Tubuh sang ular sedetik bergetar hebat saat Lin memancar kan hawa iblis nya.

"Bruuk.." tiba - tiba Lin tumbang....

***

"Lin... Lin..." teriak Lee, Shon, Kai dan Han silih berganti.

Hari mulai gelap dan mereka belum menemukan jejak Lin.

Kai yang saat ini berada di sisi jurang, berdiri menatap dasar jurang. Pikirannya melayang.

"ah tak mungkin..." kata Kai dalam hati.

hatinya menyangkal kebenaran dugaan nya. tapi pikiran nya mengiyakan kemungkinan itu.

"ada apa...?". Tanya Han yang mendekati Kai.

"tak ada..!". jawab Kai ketus..

"berhenti memikirkan hal bodoh mu itu, Lin tak mungkin loncat dari sini" terang Han yang tau praduga Kai yang menatap dasar jurang itu.

"kau benar Lin tak mungkin seberani itu" batin Kai dengan wajah sedih nya.

Malam itu mereka berempat memutus bermalam dalam hutan. Mana tau Lin yang sudah menemukan jalan bisa bertemu mereka.

Pikir Lee yang tau adikny takut gelap.

"APA...".. Teriak Kai penuh amarah yang mendengar kesaksian seorang pria berbaju hitam.

Pria berbaju hitam itu adalah pengawal pribadi Kai.

Lebih tepat nya Pangeran "X****iao Kai".

Kai adalah pangeran kerajaan Ryeo... Sebenarnya Kai berada di kerajaan Ghore untuk misi perdagangan.

Namun na'as di perjalan rombongan Kai di serang sekelompok pendekar bayaran berilmu tinggi dan membuat Kai yang berakhir di tepi sungai dan ditemukan Lin.

"apa kau masih pantas hidup.."?. Suara Kai terdengar masih dengan amarah yang sama.

"hamba pantas mati yang mulia...". Jawab mantap pengawal itu.

Tiba - tiba,

"jadi.. Siapa KAU SEBENARNYA...?. Teriak Han yang berada di belakang Kai dengan suara penuh kebencian.

Kini Lee, Shon, dan Han yang berdiri tak jauh dari Kai pun mendengar semua nya.

"dan kau.... (sambil mengarahkan pedang ke leher pengawal pribadi).. Kau pantas mati..." seru Han dengan nada emosi.

Seketika pedang Han di tepis oleh Kai.

"cukup... Tak ku ijin kan kau menyentuh pengawal ku" bela Kai.

"tapi dia pengawal bodoh, tak kusangka seorang pangeran kerajaan Ryeo dikawal orang bodoh yang tak bisa melindungi seorang gadis kecil" kata Han meremehkan masih dengan emosi.

Lee dan Shon yang tampak kaget dengan kebenaran identitas Kai pun semakin canggung bagaimana menyikapi kedua pangeran berbeda negri yang berdarah panas itu.

"baiklah... Kalian lanjut kan saja saling bunuh nya.. Aku tak peduli" ucap Lee kesal.

"aku tak perduli, aku hanya ingin menemukan adik ku" ucap Lee lirih dengan wajah sendu.

***

Aroma daging panggang yang lezat.

Lin membuka mata nya berlahan, di cium nya aroma lezat masakan.

Tanpa sadar tubuh Lin bergerak otomatis mengikuti asal aroma lezat itu.

"waaaooow"... Mata Lin berbinar, dilihatnya hidangan yang membuat cacing di perut nya meronta.

Tak pake lama, tanpa komando tangan cepat nya sudah menggenggam sepotong daging panggang dan langsung di lahap nya.

Lin teelihat sangat kelaparan.

"nyam nyam nyam ... Ukhuk ukhuk ukhuk" Lin tersedak karna makan terlalu cepat.

Matanya mengabsen hidangan di atas meja batu, tapi dia tak menemukan segelas air pun.

Tanpa sadar sebuah gelas tersodor kan, tanpa pikir panjang disambarnya gelas berisi air itu. di tenggaknya terburu- buru.

"aah.... terimakasih... !". ucap Lin sopan sambil membungkuk hormat.

Namun sedetik kemudian Lin seolah tersadar kemudian menatap tajam pada sosok yang memberi nya gelas.

Tubuh tinggi tegap, yang dibalut sutra. Sepasang mata putih terang.

Rambut panjang terurai dengan warna serupa warna mata nya, kulit putih pucat dengan bibir lembut kemerahan.

Hidung mancung dengan sebuah tanda aneh yang berada diantara kedua alis nya.

Lin terpesona..

"Malaikat....." beo Lin lagi mulai berasumsi seenak nya.

"tampan, kau sangat tampan, apa kau malaikat..? ucap Lin yang masih terpesona.

"hmmm" jawab singkat sang pria tampan berambut putih uban itu.

"oh'.." seru Lin sambil menutup mulut nya.

"bodoh - bodoh , bodoh umpat Lin sambil memikul kepala nya.

"tentu saja dia malaikat. Wajah setampan itu tak mungkin ada manusia yang memiliki nya" celoteh Lin sok tau.

"tapi kepalaku terasa sakit saat kupukul tadi" batin Lin merasa janggal.

"bukankah orang mati tak merasakan sakit" ucap lirih Lin yang mulai menyadari ketidak beresan situasi nya kini.

Lin mulai berpikir keras...

Kemudian...

" tuan malaikat bisakah ku sentuh tangan mu, aku hanya ingin melihat tangan malaikat seperti apa" pinta Lin polos.

Pria tampan berambut putih uban itu menurut sembari menyodorkan telapak tangan nya.

DAN..

"Oooo.... Zzzssssttt..." desis kesakitan pria itu yang ternyata Lin menusuk jari nya yang kini berdarah.

"yaaak... Kau membohongi ku kah..!!" teriak Lin pada pria bermata putih bercahaya itu.

"kata ibu ku orang mati tak mungkin merasa sakit apalagi berdarah.." kata Lin masih dengan nada emosi.

"kau membohongiku..." sambil menunjuk arah pria bermata putih terang itu, kesal.

Di dekatinya pria yang di omelinya itu, kini Lin memperhatikan si pria dengan seksama.

Di dekat kan wajah nya ke wajah pria itu.

"Ular putih raksasa ya... " kata Lin tiba -tiba yang berhasil membuat pria itu syock.

Deng Deng Deng.....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

happy reading all 🌷

Terpopuler

Comments

evi anjani

evi anjani

cowok ganteng.a banyak banget😍😍
minta satu Donk😂😂😂

2020-11-14

2

Sekar Puri

Sekar Puri

pilih yg manusia saja,daripada sama siluman ular,beda harkat😁

2020-05-11

2

Ades Arkana

Ades Arkana

minta satu deh... bungkus y

2020-04-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!