" Cantik.." gumam Than yang melihat wajah polos Lin terlelap di gendongan nya.
"Cup.." tak sadar tiba - tiba Than mengecup kening Lin yang masih berdamai dengan mimpi.
Than yang tak tega membangun kan Lin pun memutuskan tetap menggendong Lin hingga dia terbangun nanti.
Beberapa saat kemudian Lin membuka mata nya pelan.. Dilihat nya sebuah tangan memeluk nya. Ditatap nya wajah sang pemilik tangan. Wajah yang terpejam pulas.
"kau pasti Lelah.." kata Lin lirih sambil mengusap pipi pucat Than. Than yang sensitif akan sentuhan itu kemudian tersadar.
"kau sudah bangun.." tanya Than dengan suara serak nya..
"emmm" angguk Lin.
"apa rumah mu masih jauh" tanya Than lagi.
"tidak terlalu..." jawab Lin.
"baiklah, aku akan mengantar mu tapi dengan satu syarat" ucap Than.
"kau tak boleh menceritakan tentang pertemuan kita pada siapa pun.." lanjut Than.
"Kemudian apa kita bisa bertemu lagi?" tanya Lin lirih.
" aku tak tau.." aku bukan seseorang yang bisa kau temui seenaknya nya.. " jawab Than.
"bukan kah kita teman..." ucap Lin lagi.
"aku bukan lah seseorang yang bisa kau jadikan teman" jelas Than.
" kalau begitu jadilah suami ku" beo Lin mulai tak karuan lagi.
Than terpaku sesaat.
Kemudian tersadar bahwa wanita di depan nya sedikit gila. wanita yang bicara tanpa tau arti omongan nya..
"hampir saja aku terpancing" gumam Than lirih.
"kenapa kau diam, aku tak bisa menemui mu. Aku tak bisa berteman dengan mu, yaudah jadilah suami ku dengan begitu aku bisa melihatmu terus" celoteh Lin sambil memutar bola matanya kesana kemari.
"sudah lah, hari mulai gelap kita harus bergegas" ucap Than sambil berdiri melanjutkan jalan.
Tiba - tiba...
Lin memeluk Than dari belakang. Pelukan Lin sungguh erat seakan tak mau berpisah. Lin tak tau kenapa
yang Lin tau dia sangat menyukai Than. Lebih suka dari pada Kai dan Han.
Dan entah kenapa Than bisa merasakan kesedihan Lin yang tak mau berpisah dari nya.
"sampai disini saja pergilah" ucap Than dingin.
Lin tak mau melepaskan tangan Than.
"ikutlah dengan ku... Temui eoma dan appa ku" pinta Lin.
Sebenarnya Than ingin melakukan itu, tapi bagi orang awam dengan fisik Than yang sekarang pasti Than akan di anggap aneh. Meski sebenarnya memang Than bukan makhluk wajar.
Tibalah mereka di dekat gubuk nyonya Hao.
Saat melihat ke arah rumah nya Lin melihat ibu nya yang berjalan keluar hendak mengambil kayu bakar.
"eoma" batin Lin.
"eoma... eoma.... " teriak Lin sambil melambaikan tangan nya.
Nyonya Hao yang mendengar suara anak perempuan nya itu langsung berlari ke arah Lin dan memeluknya penuh Rindu...
Lin bahagia di pelukan ibunya tapi Lin tak lupa masih ada Than di belakangnya menunggu.
"eoma ini tem... ????????" ( tak ada seorang pun.. Tak ada Than) ucapan Lin terhenti.
"ada apa sayang?" kembali nyonya hao menyadarkan Lin yang terlihat linglung mencari cari sesuatu.
"eoma .. Tidak kah kau melihat pria tampan bersama ku tadi" Lin mencari pembenaran atas keberadaan Than.
"tak ada siapa pun nak..." ucap nyonya Hao yang memang tak melihat siapa pun selain Lin.
Mendengar jawaban ibunya Lin berjalan Lesu di papah nyonya Hao.
Lin yang telah kembali dengan selamat di sambut penuh kasih sayang oleh Appa nya.
Tak lama berselang rombongan Lee tiba...
Belom lagi menginjakkan kaki nya di rumah, Lee yang melihat sosok sang adik kesayangan nya sedang duduk di dampingi ayah dan ibu nya pun berlari heboh sambil berteriak.
"Liiiiin.... Liiiiin.. Liiin...". Lee yang berlari cepat mendekati Lin.
Lee yang begitu menyayangi Lin pun memeluk erat tubuh adik nya yang sempat menghilang itu.
Shon yang melihat adik kesayangannya di pelukan Lee pun tak kalah heboh dengan rindu nya. Dipeluknya tubuh mungil sang adik yang pulang dengan selamat itu.
Kai dan Han yang melihat sosok Lin baik - baik saja ikut bahagia.
Ingin rasa mereka memeluk Lin tapi apalah daya... Ada orang tua dan kakak nya yang pasti bakal pasang badan menghalangi tindakan mereka.
Sementara itu, di jarak yang cukup jauh dari pandangan mata manusia normal.
Sepasang mata putih bersinar menatap sayu Lin dari kejauhan.
Sambil memegang dada nya yang entah kenapa terasa sesak, Than kemudian berlalu pergi.
***
Beberapa malam berlalu.
Lin berubah menjadi anak pendiam. Lin selalu murung tak bersemangat.
Malam itu genap seminggu sejak kepulangan Lin. Seperti biasa Lin tak bisa tidur.
Mata Lin seakan tak mau di ajak kompromi.
Lin yang gelisah memutuskan mencari udara segar di pekarangan rumahnya.
Lin menatap bulan yang membulat sempurna Malam itu. Tak terasa air mata nya menetes karena rindu.
Yaa Lin sangat merindukan Than...
Tanpa disadari Lin dalam gelap nya hutan sepasang mata tajam terus memperhatikan nya sejak tadi.
Lin terus menangis. Kini tangisan nya terisak. Karna takut orang tua dan kakaknya akan terbangun mendengar tangisan nya, Lin menahan tangis rindunya itu hingga dada nya terasa sakit.
Tiba-tiba...
"Srek .. srek..." terdengar suara berasal dari arah semak pohon besar yang tak jauh dari rumah nya..
Di lihat nya asal suara itu. Entah kenapa Lin yakin itu Than.
"Thaan... Thaaan...." panggil Lin sambil mendekati pohon besar itu.
"Than.. aku tau itu kau kan.. " ucap Lin lagi.
" Thannn... "Syeiii Than"..." panggil Lin berulang.
"kau tak mau keluar kah menemui ku ???" tanya Lin mulai kesal.
"Baiklah.. kalau kau tak mau keluar, tak usah lagi menemuiku" ucap Lin kesal sambil berpaling hendak pergi.
Tiba -tiba tangan Lin ditarik kasar hingga berbalik menabrak dada bidang seorang pria tampan berwajah pucat.
Dipeluk nya erat gadis di hadapan nya seolah tak ingin dilepas lagi. Lin yang mengenali aroma tubuh pria itu pun membalas pelukannya.
"aku merindukan mu.. aku merindukan mu Than.. Aku tak melanggar janji ku Than"
" aku tak menceritakan tentang pertemuan kita pada siapa pun" beo Lin yang terus menunjukan bahwa dirinya patuh pada Than.
Belum selesai celoteh Lin Than yang sedari tadi hanya diam tak tau harus berkata apa..
tiba -tiba menyambar bibir mungil Lin.
Dicium nya Lembut bibir wanita yang di cintai nya itu. Lagi.. Lagi.. Dan lagii. Nafas Lin tersengal seakan kehabisan oksigen. Di lepasnya ciuman lembut Than.
Tapi ya bukan Lin namanya kalo harus kalah sebelum puas.
Sedetik kemudian setelah merasa cukup mengambil napas giliran Lin melumat habis bibir indah Than.
"Aku mencintai mu Lin... Aku mencintaimu" pengakuan Than disela sela aksi panas mereka.
Than akhirnya mengakui perasaan nya mencintai Lin.. Entah sejak kapan. Yang Than tau Than tak mau jika Lin hilang dari kehidupan nya.
Lin Dan Than melewatkan malam panas mereka dengan penuh Cinta.
\==================================
happy reading all 🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Sekar Puri
jadinya ma syaithon,waduh hasil manusia ma syaithan jd apa anaknya yah??🤔🤔
2020-05-11
2
Dila Londo
hahaha namanya syai than... kalo di baca jadi syaithan... wkwkwk
2019-10-27
7
💜kokiee🖤
lanjut thor seru ceritanya jangan lama lama upnya 😊😉
2019-10-27
0