Masih di hutan yang sama.
Dengan napas menderu dan sulit dibuat teratur.
Lee yang setengah sadar dan setengah takut akan sosok di hadapannya itu pun memberanikan dan memaksa bibirnya yang terasa kelu mengucap kata.
"Liin..." sambil tetap memegang pundak bocah kecil yang kini tampak berbeda.
Sosok gadis kecil yang kini ada di hadapan Lee adalah sosok gadis berambut merah berwarna mata senada dengan rambutnya.
Sebenarnya Lee takut dan hampir tak mengenali sosok kecil itu.
Namun nurani Lee sebagai kakak yakin ini pasti adik kecilnya, oleh sebab itu Lee memberanikan diri memanggil nama Lin.
"Liin... " diulang nya lagi panggilan itu ke sang adik.
Lin yang mendengar Lee memanggilnya menatap tajam sosok Lee dengan mata merah yang kini melekat padanya.
"kakak... " jawab Lin dengan suara imut nya setengah tersadar.
Lin tampak ragu bahwa sosok yang di hadapannya adalah kakaknya.
"owwh sayang.. Kau tak apa?" tanya Lee sambil memeluk Lin erat.
Lin yang bingung dengan keadaannya pun bertanya dengan polos kepada kakaknya.
"kak Lee kenapa berkeringat? kenapa wajah kakak memerah..?. Apa ini darah.?. tanya Lin sambil menujukan noda merah di tangan nya.
Menyadari pertanyaan yang membabi buta itu, Lee tampak sulit menjawab satu-satu pertanyaan Lin.
Ditariknya tangan adik kecilnya itu. Di bawa nya ke sungai dekat hutan dan di basuhnya noda darah yang ada pada tangan dan sekujur tubuh Lin.
***
Di sisi lain..
Nyonya dan tuan Hao sedang asyik menjemur dedaunan kering yang akan di jadikan obat.
"eommaaaa... eommmaaaa" teriak Lee dengan suara paniknya.
Nyonya dan tuan Hao yang mendengar teriakan Lee pun langsung menoleh dan menghampiri kedua anaknya itu.
Lin yang ada di gendongan Lee pun langsung di sambar tuan Hao...
"apa yang terjadi pada adikmu..?. Tanya tuan Hao cemas.
Bagaimana tak cemas melihat gadis kecilnya berlumur sisa darah yang mengering.
Bekas bila-san Lee yang tak bersih.
Dengan tenang Lee pun menceritakan kejadian yang dilihatnya.
"jadi kau tak tau sebab perubahan warna rambut dan mata adikmu ?. Tanya tuan Hao penasaran.
Dan hanya dijawab gelengan kepala oleh Lee.
Shon yang saat ini sedang di samping Lin yang sedang tidur pun tiba-tiba berdiri dan menghampiri ayah ibu dan adiknya itu.
"jadi Lin kah yang membunuh harimau hutan itu?." tanya shon yang di sambut rasa penasaran orang tuanya.
Mereka bertiga kompak melihat ke arah Lee,
"kemungkinan" jawab Lee mengambang tak yakin.
"sudah istirahatlah nak... Besok ajak Appa mu ini melihat tempat kejadian perkara nya". Perintah tuan Hao pada anak lelakinya.
***
Esok hari.
"benarkah Lin yang melakukan ini..?". Batin tuan Hao yang sudah melihat bekas adu maut antara anak gadisnya yang berumur empat tahun melawan harimau hutan dengan ukuran puluhan kali lipat dari nya.
"perbuatan Lin kah ini?". Batin Shon yang ternyata ikut menyelidik tempat kejadian perkara kemarin.
Di sisi lain...
Nyonya Hao yang sedang memasak sambil melamun di dapur tiba-tiba dikejutkan dengan suara lembut khas seorang bocah.
"eoma... Lin lapar. Lin yang baru bangun merasakan lapar yang luar biasa, seolah dia sudah tak makan untuk jangka waktu yang lama.
"oooooh sayang... Iya eoma siapkan makan buat mu ya... Tunggulah di meja makan dengan tenang. ucap nyonya Hao sembari mengelus rambut merah Lin...
Yaaa.. Kondisi Lin tak kembali pulih seperti sedia kala... Rambut dan warna matanya tak kembali ke warna asal. Nyonya dan tuan Hao pun pasrah dengan keanehan putri semata wayang nya.
"tak apa asal kan kau sehat selalu dan baik-baik saja" batin nyonya Hao menguatkan hatinya sendiri. Padahal nyonya Hao sadar keadaan putrinya itu tidaklah bisa dikatakan normal.
***
Dua belas tahun kemudian.
Kini rambut dan warna mata Lin sudah kembali seperti sediakala.
"harus cepat pulang" Kalau telat bisa tak dapat jatah makan nanti". Gumam Lin yang sedang adu Lari di dalam hutan dengan kakak nya si Lee.
Dengan lincah Lin syuut .. Syuut.. Lompat sana sini... Panjat pohon sana sini... dan...
"syuuung... Jlep". Sebuah anak panah tertancap pada jubah hitam yang Lin gunakan.
Jubah terlepas dari tubuh Lin Dan tertancap pada sebuah pohon.
Dengan amarah menderu Lin menatap ke arah muasal sang empunya panah.
DAN...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
sampai jumpa eps selanjutnya....
happy reading all 🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Kiss me💋
👌
2022-10-17
0
Iind Coecha Coecha
ini cerita nya gk jauh2 dari perubahan aura yaa😁😁
2020-06-30
2