Cemburu?

"Aku sibuk Bu, jadi baru sekarang bisa mengantarkan Elza ke sini," balas Alvian menatap sekilas pada Elza.

Sina manggut-manggut."Ya sudah tidak apa-apa, yang penting kalian sudah berkunjung ke sini. Ibu juga sangat senang sebentar lagi akan dapat cucu."

Wanita paruh baya itu tersenyum senang mengatakan itu.

Sedangkan Elza tersenyum kikuk. Melihat kebahagiaan sang ibu membuat dadanya perih, bagaimana kalau ibu tahu rumah tangganya dengan Alvian tidak baik-baik saja. Di tambah penolakan keluarga Alvian pada dirinya karna kecacatannya? Dan Ia tidak menjamin rumah tangganya akan bertahan lama.

Elza tersentak ketika Alvian menggengam tangannya. Ia menoleh menatap suaminya yang juga menatapnya.

"Kau kenapa?"

Wanita itu dengan cepat menggeleng dan melepaskan genggam Alvian di tangannya. Elza menyusul sang ibu yang lebih dulu masuk ke dalam rumah. Sedangkan Alvian menatap sendu istrinya. Ia tahu apa yang sedang di pikirkan wanita itu.

Kini, keduanya sudah duduk manis di ruang tamu. Sina menyajikan kue kering sebagai cemilan dan dua cangkir teh hangat. Selain menjadi tukang jahit wanita paruh baya itu juga berjualan kue kering, setidaknya menambah pemasukan.

"Ayo kalian berdua minum dulu," ucap Sina yang diangguki keduanya.

Alvian mengambil secangkir teh hangat yang dibuatkan oleh mertuanya lalu meminumnya beberapa tegukan. Sedangkan Elza bergeming, tak sedikitpun menyentuh minuman ataupun kue yang disajikan sang ibu. Ia tampak melamun.

"Kenapa tidak di minum, Elza? Atau tidak ingin minum teh?" tanya Sina yang memperhatikan sang putri hanya diam.

Elza menggeleng." Tidak, Bu. Aku tidak berselera saja."

Sina menghela napas berat dan mengusap punggung tangan Elza lembut."Walaupun tidak berselera harus tetap makan, Nak. Setidaknya perutmu tidak kosong. Sekarang berapa usia kandungmu?"

"Tiga bulan, Bu."

"Perbanyak makan buah dan makanan yang mengandung protein, bagus untukmu dan anakmu juga, El," nasehat Sina disertai senyuman hangatnya."Kalau boleh tahu bagaimana sikap orang tua Alvian dengan mu, Nak? Baikkan?"

Uhuk! Uhuk!

Mendadak kedua wanita itu terkejut melihat Alvian tersedak ketika meminum teh. Bukan karna tersedak biasa tapi pertanyaan yang Sina lontarkan pada Elza membuat Ia kaget dan gugup. Entah bagaimana reaksi mertuanya jika tahu Elza tidak di perlakukan dengan baik di sana. Alvian melirik Elza yang tampak khawatir dan tangan wanita itu terulur mengusap punggung suaminya.

"Kau tidak apa-apa Alvian?" Sina menatap khawatir pada menantunya tersebut. Raut wajah Alvian tampak berbeda.

Pria itu mengangguk." Tenang saja Bu, aku tidak apa-apa."

Sina mengangguk sementara Elza menatap suaminya dengan pandangan menyiratkan sesuatu.

Sina tengah sibuk di dapur membuatkan makanan untuk anak dan menantunya. Sedangkan Elza dan Alvian kini tengah berada di kamar. Terlihat wanita itu mulai mengeluarkan semua pakainya dari tas dan menyusunnya di dalam lemari. Ia tidak tahu akan berapa lama menginap di sini tapi yang pasti Ia ingin menenangkan dirinya yang lebih utama.

"Jangan beritahu kondisi hubungan kita yang sebenarnya dengan Ibu termasuk sikap buruk mama ku padamu."

Gerakkan tangan Elza terhenti. Ia menoleh ke arah Alvian yang kini berdiri di sampingnya.

"Aku tidak ingin ibu berpikir aku suami yang buruk untukmu dan melanggar janji yang sudah aku janjikan pada ibu," lanjutnya.

"Tapi kau masih berhubungan dengan Bella!" timpal Elza mengucap penuh penekanan saat menyebut nama wanita itu seolah amarahnya langsung tersulut hanya mendengar dan menyebut nama Bella.

Alvian memegang kedua bahu Elza dan posisi mereka berdua sekarang saling berhadapan.

"Aku hanya butuh waktu, Bella sudah lebih dulu menjalin hubungan dengan ku dan sangat sulit mengakhirinya___"

"Dan kau mencintainya? Jika kau menginginkan nya silahkan kejar dia, aku tidak melarang. Aku tidak mau di madu!" selanya ketus dan langsung menghempaskan kedua tangan Alvian di pundaknya.

Alvian menggeleng, membantah segala tuduhan yang dilayangkan istrinya."Bukan begitu maksudku, Elza. Aku hanya butuh waktu untuk mengakhiri hubungan ku dengan Bella bukan menginginkannya menjadi istri! Aku memang salah, tapi sekarang aku sadar. Aku ingin serius menjalani pernikahan kita apalagi sekarang kau sedang hamil anakku."

Elza membuang muka tak ingin menatap suaminya. Baginya ucapan Alvian hanya sekedar omong kosong semata dan mungkin karna berada di rumah orang tuanya pria itu tidak ingin berdebat dan tetap menjaga citranya agar terlihat sebagai menantu yang baik yang nyatanya nol besar.

Setelah mengakhiri perdebatan dan memilih sama-sama diam tanpa ingin mengobrol lagi. Alvian merasa istrinya setelah hamil menjadi keras kepala. Sedangkan Elza merasa Alvian semakin bertingkah, terbukti dengan sikap pria itu yang sudah berani membawa wanita lain ke dalam rumah. Ia bisa menahan segala ucapan pedas dan menyakitkan dari Alvian dan keluarganya tapi tidak untuk perselingkuhan!

Kini, keduanya sudah berkumpul di meja makan bersama Sina. Terlihat tiga jenis menu makanan yang masih mengepul asapnya tersusun rapi di atas meja.

"Kemarin Haris mencarimu, El. Tadi malam dia baru saja pulang dari kota Bandung."

Ucapan sang mertua membuat Alvian mengurungkan niatnya hendak menuangkan air putih ke gelas. Sorot tajamnya langsung mengarah pada Elza yang tampak tersenyum mendengar ucapan Sina.

"Sekarang Haris lebih tampan, dia juga baru saja membeli motor baru. Eh, Ibu sampai lupa Haris juga menitipkan oleh-oleh untukmu," ucap Sina tanpa menyadari Alvian sudah meradang di buatnya apalagi raut wajah Elza terlihat berbinar ketika mendengar nama pria yang Ia sendiri tidak tahu siapa itu.

"Tapi sekarang mas Harisnya masih ada di sini, Bu?" tanya Elza yang langsung diangguki Sina.

"Masih, sebaiknya kau temui dia sebelum balik lagi ke Bandung."

Alvian menatap istrinya seolah siap menerkam mangsa.

Terpopuler

Comments

nonsk2711

nonsk2711

ternyata msh ada lelaki yg simpati pd Elza,gmn Al panas ga istri ada yg merhatiin,panas lah ms ga 🤭

2023-03-29

2

Toto Suharto

Toto Suharto

panas panas panas alvian🤣🤣🤣

2023-03-29

0

Nasya Princs

Nasya Princs

tunjjukan pesonamu elza

2023-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!