Tak terasa pernikahan Elza dan Alvian sudah berjalan selama 5 bulan. Tidak mudah bagi Elza menjalani pernikahan yang terjadi karna sebuah pertanggungjawaban. Ia mengira setelah menikah dengan Alvian hidupnya akan jauh lebih baik dan ternyata, tidak. Pria itu mengekang dan membatasi semua aktifitasnya di luar rumah. Termasuk membatasi pertemanannya.
"Hei! Kau kenapa?"
Elza tersentak kaget ketika Aluna menyentuh pundaknya. Wanita dengan rambut panjang sebahu itu ikut duduk di samping Elza yang mengukir senyumannya menatap teman satu kerjanya.
"Tidak apa-apa," balas Elza sekenanya."Aku hanya kelelahan, hari ini begitu begitu banyak pelanggan."
Aluna manggut-manggut mendengarnya. Namun, sedetik kemudian wanita itu mengkerutkan keningnya dan menoleh ke arah Elza.
"Bukannya suamimu orang kaya, ya? Kenapa tidak berhenti bekerja di toko ini lalu kau membuka toko bunga sendiri. Kan enak jadi bos, kau hanya duduk santai saja," ucap Aluna memberi solusi.
Elza menggeleng pelan disertai senyuman manisnya."Tidak semudah itu, Lun. Aku harus mengumpulkan uang yang banyak bila ingin membuka toko sendiri."
"Lho? Kau bisa meminta uang dengan suamimu yang kaya raya itu."
Raut wajah Elza langsung berubah sendu dengan bibir cemberut. Ia juga inginnya seperti itu, tapi Alvian bukan suami baik hati yang semudah itu memberikan uang padanya. Dan Ia pun tidak ingin menyusahkan orang lain untuk mengabulkan keinginannya.
"Mau sampai kapan kalian duduk di situ? Cepat bekerja!"
Suara pekikan pemilik toko bunga itu membuat kedua wanita tersebut segera bangkit dari tempat duduknya. Mony, sang pemilik toko bunga berkacak pinggang menatap dua karyawannya.
"Cepat layani pelanggan, sudah beberapa menit dia menunggu kalian berdua sibuk mengobrol!"
Elza maupun Aluna sama-sama meringis mendengar ucapan Mony. Mereka berdua segera melayani salah satu pria yang tampak memilih-milih bunga yang akan dibeli.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Elza mendekat pada pria tersebut dengan langkah kakinya yang pincang-pincang.
"Saya ingin mencari bunga yang cocok diberikan pada kekasih saya untuk hari valentine," balasnya, sorot mata pria itu masih bergerak liar melihat bunga-bunga yang tersusun rapi di rak.
"Kalau boleh saya sarankan, Tuan bisa memberikan bunga mawar, bunga tulip, atau bunga anggrek. Kebanyakan para pria yang datang ke sini memesan bunga mawar untuk kekasihnya," ucap Elza memberikan saran masukkan.
"Benarkah?"
Elza mengangguk dengan senyuman yang tak luntur di wajahnya karna menurutnya bersikap ramah pada pelanggan membuat mereka nyaman dan tak sungkan bertanya-tanya.
"Kalau begitu saya ingin sebuket bunga mawar merah, dan tolong dihias secantik mungkin. Apakah kau bisa menuliskan kata-kata romantis di kartu ucapannya?"
"Tentu, Tuan. Kalau begitu saya siapkan bunga yang anda pesan."
Andai saja suaminya bisa bersikap semanis ini padanya, tentu itu sangat membahagiakan untuknya, bathin Elza.
Elza beranjak dari hadapan pria itu, berjalan menghampiri Aluna untuk menyiapkan sebuket bunga mawar merah dan Ia menuliskan kartu ucapan dengan kata-kata romantis. Pelanggan pria itu mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia di sana sembari menunggu pesanannya.
Mata pria itu salah fokus pada cara jalan Elza yang terpincang-pincang dengan kaki di seret. Rasa iba mulai menyeruak dalam benak pria itu pada Elza, tapi beruntungnya dari kecacatan wanita itu, Elsa diberkati wajah yang cantik dan manis.
Tak terasa hari sudah sore, Elsa sudah bersiap-siap akan pulang dari tempat kerjanya. Terlihat di depan toko bunga tersebut sudah terparkir mobil mewah lamborghini dengan seorang pria berseragam hitam sudah berdiri di mobil itu.
Aluna menyenggol bahu Elza, hingga wanita itu menoleh pada temannya.
"Enak ya di jemput setiap hari pakai mobil," goda Aluna cekikikan."Kalau bisa kenalkan aku juga dengan teman suamimu siapa tahu jodoh," bisiknya di telinga Elza.
Ya, semenjak menikah Elza selalu di antar jemput oleh sopir pribadi Alvian. Mengingat kondisi wanita tersebut dengan keterbatasannya.
"Nanti kalau dapat," balas Elza dengan nada gurauannya."Aku duluan ya Aluna!"
"Iya, hati-hati di jalan...!" pekik Aluna.
Elza melangkah masuk ke dalam mobil. Ia membenarkan posisi duduknya yang terasa tak nyaman.
"Alvian sudah pulang?" tanya Elza ketika mobil mulai berjalan meninggalkan kawasan toko bunga.
"Sudah, Nona. Sekitar satu jam yang lalu datang."
Elza menatap ke arah luar jendela mobil. Ia jadi mengingat dirinya dahulu yang harus berjalan kaki saat pulang kerja atau naik angkotan umum dan duduk berdesakan.
"Apa Nona ingin mampir ke minimarket?" tanya sopir pria tersebut ketika mobil sudah hampir sampai ke tempat tujuan.
Elza menggeleng."Tidak, langsung pulang saja."
Mobil yang wanita itu tumpangi kini sudah memasuki area komplek mewah yang menjadi tempat tinggal para orang kaya elite di sana. Mau seberapa kalipun Elza melewati rumah-rumah mewah itu Ia tetap dibuat kagum. Bagaimana tidak, bangunan-bangunan di komplek itu begitu mewah dan megah dengan arsitektur Eropa.
Elza segera turun dari mobil ketika sudah berhenti di depan teras mansion. Wanita itu turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam mansion yang di sambut dengan beberapa pelayan yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Elza terperanjat kaget ketika beberapa lembar kertas di lempar ke wajahnya dengan kasar. Tatapan wanita itu langsung terotasi pada Alvian yang kini berdiri di hadapannya.
"Aku sudah memberikan kau kebebasan tapi kau tetap melanggar apa yang aku larang!" sarkas Alvian menyorot tajam Elza yang terlihat bingung.
Wanita itu merasa tidak melanggar apapun dari larangan yang Alvian berikan padanya. Karna semenjak menikah Alvian sudah membebaninya dengan sebuah peraturan yang menurutnya tidak masuk akal.
"Seharusnya kau tahu diri! Jangan karna kecacatan mu itu aku akan kasihan!"
Lagi, ucapan pedas dan merujuk pada kekurangannya jadi bahan pembahasan Alvian untuk menyalahkannya.
Elza masih bergeming di tempatnya, menatap percikan kemarahan yang terlihat jelas dari sorot mata pria itu.
__________
Hei girl! Terima kasih sudah mampir
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen. Dan jangan lupa follow akun saya
See you di part selanjutnya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ani
bang Al oh bang Al, jangan galak" nanti jatuh cinta sama istri sendiri jadi malu🤭 Btw aku baca dibeberapa cerita nama Alvian populer banget😌 Bang AL
2023-03-27
1
nonsk2711
awal hubungan yg menyakitkan
lanjut kak Win
2023-03-16
0
Nasya Princs
up lagi kak win
2023-03-12
1