Mengejar Cinta Duplikat Istriku
Prolog~
Kisah seorang duda beranak satu turunan dari Korea Selatan yang sudah menetap tinggal di Indonesia. Dia adalah Jonathan Anderson atau biasa disapa dengan nama Joe. Pria tampan dan rupawan ini berumur 37 tahun, dia menyandang status duda lantaran istrinya meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya.
Hidup Jonathan yang awalnya terasa gelap dan tak bergairah seolah berubah drastis akibat pertemuannya dengan seorang gadis bernama Syifa Sonjaya. Dia seorang guru SD anaknya, dan wajah gadis itu begitu mirip dengan mendiang istrinya. Padahal Sonya istrinya tak punya saudara kembar apalagi umurnya pun jauh dengan Syifa.
Robert sang anak yang sangat menyukai Syifa memintanya untuk menjadikan guru cantik itu sebagai Mommy sambungnya.
Joe yang terus menerus dipaksa akhirnya tak bisa menolak. Dia pun bersedia. Namun sayangnya, menjadi seorang suami dari Syifa tidaklah mudah. Dia yang beragama Non Muslim harus rela mengorbankan segalanya demi cinta.
Pengorbanan apa sajakah yang harus Joe terima? Dan apakah pengorbanannya akan berbuah manis? Atau justru Joe menyerah lantaran pengorbanannya terasa sia-sia?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Dad, apa wajah Mommy difoto dan aslinya sama?" tanya bocah laki-laki kepada sang Daddy. Namanya Robert Anderson, dia berusia 7 tahun.
Saat ini, dia dan Daddynya yang bernama Jonathan Anderson atau biasa dipanggil Joe—tengah berziarah ke makam mendiang Sonya—Mommynya. Yang sudah meninggal saat dimana dia baru dilahirkan.
"Ya sama dong, Rob, masa beda?" Kening Joe tampak mengernyit. Merasa heran dengan pertanyaan dari sang anak. Jelas sekali dia memiliki foto Sonya lebih dari satu, dan Robert sendiri sudah sering melihatnya.
"Tapi zaman sekarang 'kan banyak foto yang pakai filter, Dad. Bisa saja kalau wajah Mommy dengan aslinya berbeda." Sebuah foto berukuran dompet yang sejak tadi dia pegang diperhatikan. Wajah cantik Sonya sang Mommy selalu membuat hatinya tenang, setiap kali Robert melihatnya.
Namun, ada sebuah kerinduan yang terdalam di dalam hati. Apalagi Robert belum pernah melihatnya sama sekali. Mungkin pernah, tapi hanya di alam mimpi.
"Mommy kalau foto nggak pernah pakai filter, Rob," sahut Joe.
"Masa? Tapi kok Daddy sering? Bahkan pori-pori Daddy sampai nggak terlihat dan kalau difoto kelihatan ganteng banget." Robert memicingkan matanya, menatap wajah tampan sang Daddy dengan kening yang mengernyit.
"Aslinya Daddy sudah ganteng, filter hanya pemanis saja. Sudah ayok kita berangkat sekolah, ini hari pertama kamu masuk SD, kan?" ajaknya seraya mengelus rambut sang anak.
Robert membungkuk ke arah makam, lalu mengusap batu nisan berbentuk salib dan perlahan menciumnya. "Robert pergi sekolah dulu ya, Mom. Mommy jaga kesehatan di sana. Robert sayang Mommy!"
"Semoga kamu selalu bahagia Sonya, istriku. Dan semoga Tuhan Yesus selalu memberkatimu," ucap Joe seraya mengulas senyum. Kemudian menggandeng tangan Robert dan mengajaknya melangkah pergi dari sana.
Selama 7 tahun berstatus menjadi duda, sampai sekarang pun pria bermata sipit itu belum berkeinginan menikah lagi. Itu dikarenakan cintanya yang begitu besar kepada Sonya ditambah dia juga merasa sudah terbiasa hidup berdua saja dengan Robert.
Usia Joe sekarang sudah memasuki 37 tahun. Dia juga cukup mapan dengan menjadi CEO pada perusahaan kosmetik yang cukup besar dan laris miliknya sendiri.
Joe sendiri memiliki darah campuran yakni antara Korea dan Indonesia. Daddynya orang Indonesia sedangkan Ibunya orang Korea.
Namun untuk saat ini, yang tinggal di Indonesia hanya dia dan Robert saja. Sedangkan orang tuanya berada di Korea Selatan, sebab memiliki bisnis di sana.
"Dad, Robert kepengen dipeluk Mommy dan dicium Mommy," ucap Robert ketika baru saja Joe masuk ke dalam mobilnya. Duduk di samping pada kursi kemudi. Mobil hitam yang mereka tunggani pun tak lama melaju pergi.
Sebagai seorang anak, Robert pastinya ingin merasakan kasih sayang dari seorang Ibu. Dia juga ingin seperti teman-temannya yang memiliki orang tua lengkap.
"Nanti kalau kamu mimpiin Mommy lagi ... kamu minta, ya, Sayang." Joe tersenyum, lalu menoleh sebentar sembari mengelus puncak rambut sang anak.
"Robert pengennya secara langsung," sahutnya. "Daddy menikah lagi saja, tapi dengan perempuan yang mirip sama Mommy," saran Robert dengan sedih seraya menatap foto Sonya.
"Mana bisa, Rob. Mommymu 'kan nggak punya kakak atau adik. Apalagi saudara kembar." Joe geleng-geleng kepala, merasa tak habis pikir dengan permintaan sang anak.
"Tapi kata Bu Gisel ... di dunia ini ada 7 orang yang mirip dengan kita, Dad. Daddy cari salah satunya, terus nikahin." Bu Gisel adalah guru TK Robert.
"Nggak segampang itulah, Rob." Joe mengelus pipi sang anak, kemudian mencoba menjelaskan lagi. "Nyari orang yang mirip dengan kita itu nggak mudah, ditambah hati orang beda-beda. Daddy belum tentu suka juga sama dia, begitu pun sebaliknya."
Sudah sering sekali bocah itu meminta Joe untuk menikah lagi, tapi pria itu tak kunjung mengabulkan.
Selain belum bisa membuka hati, keinginan Robert memiliki Mommy baru dengan wajah yang mirip dengan Sonya tentu adalah hal yang sulit. Mengingat kalau Sonya tidak memiliki kakak atau adik perempuan, apalagi kembaran.
"Daddy pasang foto Mommy disosial media, terus tulis caption kalau lagi nyari istri yang mirip dengan foto ini. Beres, kan?" Robert menunjuk-nunjuk foto Sonya. Mengusulkan sebuah ide.
"Maksudmu Daddy nyari jodoh lewat sosial media, gitu?"
"Iyalah. Habis nyari langsung Daddy bilang susah dapet. Kalau lewat sosial media 'kan seluruh dunia tau."
"Kalau kayak gitu mah sama saja pamer dong, Rob." Joe menggeleng tak setuju.
"Pamer gimana maksudnya?" Robert tampak tak mengerti.
"Ya pamer keseluruh dunia kalau Daddy mau menikah lagi."
"Masa kayak gitu pamer? Orang posting foto biar cepat dapat jodoh yang mirip dengan Mommy, mana ada pamer sih, Dad? Pikiran Daddy saja itu!" Robert mendengkus kesal.
"Ya sudah, ya sudah, nanti Daddy posting." Joe menganggukkan setuju. Perdebatan ini sering kali terjadi dan demi mendamaikan suasana, Joe lebih memilih untuk mengalah.
"Jangan iya-iya doang, Dad. Tapi buktikan dong! Aku minta Mommy baru sudah dari 2 tahun yang lalu tau, tapi sampai sekarang Daddy belum mengabulkannya!" geram Robert sambil bersedekap. Wajahnya tampak cemberut dan dadanya terasa bergemuruh. "Daddy mah nggak sayang sama Robert!"
"Daddy sayang. Iya nanti habis selesai anterin kamu ke sekolah Daddy posting. Kan Daddy sudah bilang iya tadi, Rob," jelas Joe dengan lembut.
"Jangan nanti, sekarang saja. Daddy mah kadang bohong."
Joe menghela napasnya dengan gusar, lalu menghentikan mobilnya disisi jalan. Benda pipih yang berada di dalam saku jasnya itu diambil, kemudian dia mengetik-ngetiknya.
"Semua sosial media yang Daddy pakai pokoknya, biar mereka semua tau," titah Robert.
'Ada-ada aja ini bocah. Dikira nikah itu tinggal sat set sat set apa. Kan ini tergantung hati,' batinnya kesal. Joe hanya bisa menggerutu dalam hati. Terkadang anaknya memang jauh lebih galak dibanding dirinya.
"Udah nih." Memberikan ponselnya kepada Robert, dan bocah laki-laki itu langsung mengambil, kemudian membaca semua postingan yang Joe tulis pada Inst*gram, F*c*book dan Tw*tter.
"Wh*tsApp sama aplikasi TokTak nggak sekalian, Dad?" tanya Robert.
"Nggak perlu lah disitu mah."
"Perlu lah. Kan namanya juga semua sosial media." Robert mengetik-ngetik ponsel itu. Jadilah dia yang mempostingnya. "Daddy juga postingnya nggak naruh nomor hape.
"Nggak usah pakai nomor hape, Rob." Joe menggeleng. Tangannya meraih ponsel, tapi benda yang ada ditangan Robert senagaja digeserkan.
"Kalau misalkan ada orang yang mirip sama Mommy gimana menghubunginya coba?! Aneh aja Daddy ini."
"Kan ada inbox pada semua aplikasi itu. Nomor Daddy juga nggak boleh disebar, nanti ganggu kalau ada nomor nggak jelas masuk." Joe langsung merebut ponselnya dari tangan sang anak. Khawatir kalau sampai dia benar-benar memasukkan nomornya.
Namun sayangnya, semua itu sudah telat. Semua akun media sosial miliknya yang memposting foto tadi sudah tertera nomor ponselnya. Berikut dengan namanya dan nama Robert.
"Postingan itu jangan diedit apa lagi dihapus! Robert akan pantau terus dan awas saja kalau Daddy coba-coba berani melakukan hal itu, Robert marah!" ancamnya sambil melotot.
...Hai, selamat datang di novelku yang ke-5 di Noveltoon🤗...
...Insya Allah novel ini rencananya dengan bab sedikit. Tapi jangan lupa untuk kasih like, komen dan masukkan ke daftar favorit, ya! Biar pas update pada tau 😉 oke?...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Evi Sugianto
Nama akun dady nya Robert apa Thor? mau ikutan daftar calon mommy 😁😘
2023-08-12
1
atikah
aq baru smpt mampir ka, smoga upnya lancar ya
2023-03-16
3
🍓to be🍑then to🕊️be free
daddy Aja sudah ganteng apalagi anaknya...
2023-03-16
3