"Mommy baru?!" Syifa terlihat kebingungan. "Apa maksudmu, Rob? Kok tiba-tiba ngomong kayak gitu?"
Jelaslah dia bertanya sedemikian rupa. Sebab dirinya dan Robert saja baru kenal hari ini, selain itu aneh saja mendengar permintaannya.
"Karena wajah Ibu mirip dengan Mommy Robert. Jadi Ibu mau, ya, menikah sama Daddy Robert ... dia orangnya ganteng dan cool lho, Bu." Robert melepaskan tali sebelah kanan tas ranselnya, kemudian merogoh ke dalam sana untuk mengambil sebuah ponsel genggam dengan merk iPh*ne, ingin memperlihatkan foto Joe.
"Kok kamu bawa hape, Rob? Kan nggak boleh!" Syifa langsung merebut ponsel itu dari tangan Robert. Tadi saat masih dijam kelas, dia memberitahu apa saja peraturan di sekolah. Salah satunya ya dilarang untuk membawa ponsel genggam. Entah apa pun alasannya.
"Maaf, Bu. Robert nggak tahu, soalnya dulu Robert suka bawa hape pas masih TK," ucap Robert dengan takut. Suara Syifa juga terdengar agak keras tadi, jadi dia takut perempuan itu akan marah padanya, dan tidak mau ditawari menjadi Mommy baru.
"Ya sudah, hari ini Ibu maafin. Tapi besok-besok kamu jangan bawa hape, ya!" tegur Syifa. Meskipun dia selalu mengajar dengan bahasa yang lembut, tapi setiap ada murid yang melakukan kesalahan pasti dia akan bersikap tegas. "Ibu paling nggak suka sama anak yang susah dibilangin." Kemudian, menyerahkan kembali ponsel ditangannya ke tangan Robert. Sedangkan bocah itu sendiri memberikan lagi, karena belum memperlihatkan foto Joe.
"Aku janji, Bu, nggak akan bawa hape. Dan ini foto Daddyku. Gimana, Bu ... ganteng, kan?" tanya Robert sambil tersenyum.
Syifa memerhatikan sebuah foto pria bermata sipit. Wajahnya tampak begitu familiar, seperti pernah berjumpa.
Terdiam sebentar sambil mengingat-ingat. Dan beberapa menit kemudian dia lantas berkata, "Ibu sepertinya tadi pagi ketemu sama Daddymu deh, Rob."
Benar, tadi pagi orang yang diselamatkan oleh Joe adalah Syifa.
"Masa? Jadi Ibu sudah kenal sama Daddyku?" Wajah Robert tampak berseri.
"Kenal mah nggak, cuma ketemu saja. Kebetulan Daddymu sempat menolong Ibu."
"Ibu memangnya kenapa? Kok sampai minta tolong segala?"
"Ibu nggak minta tolong kok, cuma Daddymu tiba-tiba menolong saja. Tapi syukurlah ... jadi Ibu bisa terhindar dari pacar Ibu, Rob." Syifa tersenyum.
"Daddyku memang orang baik, Bu, dia juga nggak sombong dan tentunya ganteng," sahut Robert, kemudian dia memberikan saran. "Mending Ibu putusin saja pacar Ibu, terus menikah sama Daddyku."
Melihat wajah Robert yang putih Chinese, ditambah matanya agak sipit, begitu pun dangan Joe yang memang mereka memiliki sedikit kemiripan, Syifa yakin jika mereka adalah non muslim.
Tidak mungkin rasanya dia menikah dengan pria berbeda agama, apalagi seorang duda. Selain itu, tak mungkin juga dia tiba-tiba menuruti permintaan Robert yang jelas-jelas dia tak mengenal Daddynya.
"Maaf, Rob. Ibu nggak bisa. Sekarang kita pulang saja bareng, yuk, Ibu akan mengantarmu sekalian." Syifa melambaikan tangannya pada mobil angkot yang baru saja lewat, kemudian menarik lengan Robert dan mengajaknya masuk ke dalam sana.
"Nggak bisanya kenapa, Bu?" tanya Robert saat angkutan umum itu sudah berhasil melaju pergi.
"Ibu nggak kenal sama Daddymu, selain itu Ibu juga nggak suka. Dan begitu pun sebaliknya," jelas Syifa dengan lembut, lalu merangkul bahu dan mengusap puncak rambutnya.
"Kenalan dulu saja, Bu. Mana hape Ibu, ayok simpan nomor Daddy," pintanya sedikit memaksa. Ponselnya kembali dia berikan.
"Maaf, Rob, Ibu tetap nggak bisa. Kamu cari perempuan lain saja, yang mau jadi Mommy barumu, ya?" Syifa mendorong pelan ponsel itu, kemudian tersenyum manis.
"Robert nggak mau. Pengennya sama Ibu saja." Robert geleng-geleng kepala, lalu menyentuh tangan Syifa dengan erat.
"Robert 'kan anak baik. Anak baik itu nggak boleh memaksa kalau misalkan orang itu nggak mau. Jangan, ya!" tegurnya yang lagi-lagi terdengar lembut. Sebab dilihat sekarang bola mata Robert tampak berkaca-kaca.
'Pas pulang aku harus beritahu Daddy. Pokoknya Bu Syifa nggak boleh sampai lolos, apalagi menikah dengan orang lain. Kan nyari orang yang mirip dengan Mommy itu susah,' batin Robert bertekad. Dia pun menaruh ponselnya kembali ke dalam tas, lalu berganti mengambil foto Sonya pada saku bajunya.
...Nggak usah buru-buru, Rob, nanti Bu Syifanya nggak betah ngajar lho 😆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
fee2
waduh anaknya pak ustadz perlu perjuangan berat dan sungguh-sungguh...
2023-03-15
3
Eva Karmita
hallo Rob kita kenalan dulu aku Tante online yang akan dukung misi kamu untuk dapat mom baru untuk kamu sama Deddy Joe 🙏😁😁 , nah ni aku kasih vote pertama aku untuk mu 🥰🥰
2023-03-14
3
Arumi Nasha Razeta
Lebih gercep anaknya ketimbang papanya 🤭🤣
2023-03-14
3