14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah

Joe mengangguk. "Iya. Aku minta maaf sekali Syifa, karena aku nggak sadar dengan semua itu. Yang aku pikirkan sejak kemarin-kemarin adalah untuk mengajakmu menjalin hubungan," ucapnya dengan wajah bersalah. Tapi sejatinya Joe benar-benar merasa sakit hati.

Terlebih dia juga membayangkan wajah Robert nanti setelah mendengar cerita darinya, pasti bocah itu sangat sedih dan merana.

"Nggak apa-apa, Pak," sahut Syifa dengan senyuman tipis. "Tapi kalau boleh tau, apa yang dilakukan Bapak ini adalah untuk Robert?"

"Iya." Joe mengangguk.

"Berarti bukan dari hati, ya, dan Bapak sendiri nggak suka sama aku."

"Dari hati kok, Fa," jawab Joe cepat. "Dan kalau tentang suka nggaknya, aku juga masih ragu sama perasaanku sendiri. Tapi perlu kamu tau juga, kalau dihari saat kita pertama kali bertemu ... aku nggak pernah bisa tidur karena terus menerus memikirkanmu. Jantungku juga berdebar lebih cepat setiap kali memandang wajahmu," lanjutnya menjelaskan.

Namun, entah mengapa semua yang Joe lontarkan itu terdengar seperti gombalan. Dan membuat Syifa langsung terdiam.

Dia merasa bingung untuk respon seperti apa. Tapi memang dari lubuk hati, dia sama sekali tak menyimpan rasa kepada Joe. Apalagi mereka hanya baru bertemu beberapa kali saja.

Teeettt ... Teeettt ... Teeettt.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel tanda masuk kelas. Suaranya yang cukup nyaring itu membuat kedua orang yang membungkam sontak terperangah.

"Ah, sudah masuk, Pak. Kalau begitu aku permisi dulu mau mengajar, ya?" Syifa berdiri dengan memegang buket bunga, kemudian membungkuk sopan. Kakinya hendak melangkah, tapi langsung urung dilakukan lantaran Joe menyeru.

"Tunggu dulu, Fa!" cegah Joe seraya bangkit dari duduknya.

Syifa menoleh. "Kenapa, Pak? Menurutku semuanya sudah jelas, kan?"

"Nggak masalah kalau kamu menolakku. Tapi tolong kamu terima ...." Joe langsung merogoh saku dalam jasnya untuk mengambil sekotak cincin. Dia sampai lupa memberikan benda itu, padahal memang niatnya cincin itu diberikan kalau Syifa menerimanya.

Namun, meskipun ditolak, tak masalah jika cincin itu diberikan. Toh—memang niatnya Robert membelikannya untuk Syifa.

"Ini, cincin ini tolong diterima," pinta Joe seraya membuka kotak cincin tersebut. Dan memperlihatkannya kepada Syifa.

Syifa memerhatikan cincin yang berkilau itu, seumur-umur baru pertama kali dia melihat langsung cincin semewah itu.

"Maaf, Pak. Aku nggak bisa nerima cincin itu." Syifa menggeleng. Dia merasa tak enak. Joe saja sudah ditolak, jadi cincin itu juga tak mungkin diterima.

"Kenapa? Terima saja, Fa, aku mohon ... yang membeli adalah Robert, tolong hargai dia."

"Tapi ini terlalu mahal, aku nggak bisa menerimanya, Pak," tolak Syifa lagi dengan gelengan kepala.

"Nggak mahal kok, dan kamu nggak boleh menolaknya. Kan ini juga bentuk dari rezeki. Tolong terima, ya." Joe terlihat memaksa, dia sampai sudah mengambil cincin dari kotaknya, kemudian meraih tangan kanan Syifa. "Maaf, tanganmu aku pegang," ucapnya kemudian menautkan cincin tersebut. Ternyata sangat pas dan cocok.

Syifa tampak terdiam. Bingung dia harus berbuat apa. Tapi disisi lain, dia merasakan hal yang menakjubkan saat melihat keindahan cincin yang telah melingkar dijari manisnya. Joe adalah orang pertama yang memberikannya sebuah cincin selain orang tuanya. Tentu itu menjadikannya sebuah pengalaman baru.

"Cantik sekali dan sangat cocok. Kamu juga terlihat tambah cantik," puji Joe sambil tersenyum. Namun terlihat jelas, ada rona kesedihan dibola matanya.

"Aku nggak enak memakainya, Pak, kan aku menolak Bapak." Syifa hendak melepaskan cincin itu lagi, tapi oleh Joe ditahan.

"Jangan dilepas. Nggak masalah kamu menolakku, aku hargai itu, semua orang boleh mengungkapkan pendapatnya, Fa," sahut Joe dengan mencoba bersikap biasa, meskipun sejujurnya dia menahan sakit hati.

'Ternyata Pak Joe pria yang sangat baik. Tapi sayangnya dia non muslim,' batin Syifa kecewa. "Terima kasih, Pak. Kalau begitu aku permisi, selamat pagi," ucapnya pamit.

"Pagi." Joe memerhatikan Syifa yang sudah melangkah menjauh. Dan setelah benar-benar hilang, dia lantas duduk lagi ke kursi. Karena kopi pesanannya pun sudah jadi dan ditaruh di atas meja.

Perlahan Joe memijat dahinya, sebab merasa pening di kepala. Hembusan napasnya pun terdengar gusar. "Rob ... maafin Daddy. Bu Syifa memang duplikat Mommymu, tapi dia bukan calon Mommy barumu."

*

*

Tepat jam 12 siang, seluruh murid SD dari kelas 1 sampai 6 pun keluar dari kelas. Mereka sudah siap untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Rob, hari ini main ke rumahku, yuk! Aku punya game baru, lho. Daddyku yang baru pulang dari Amerika membelikannya," ajak Leon yang berjalan beriringan dengan Robert keluar kelas. Dia adalah Teman kelasnya yang duduk di belakang. Sama seperti Robert, dia juga beragama Kristen.

"Besok saja, Leon, soalnya aku pulang sekolah mau langsung ke kantor Daddy. Ada hal penting yang ingin bicarakan padanya," sahut Robert.

Sandi sang sopir sudah membukakan pintu untuk anak majikannya.

"Oh gitu, ya sudah nggak apa-apa," jawab Leon. "Eh tapi, kata si Maira ... dia tadi pagi sempat melihat Daddymu dan Bu Syifa mengobrol lho di kantin, Rob." Maira adalah teman kelas mereka juga.

"Kalau itu aku juga tau." Robert langsung mengulum senyum. Kedua pipinya seketika merona.

"Kalau tentang ngasih bunga dan cincin segala kamu juga tau, nggak?"

"Tau, itu Daddyku lagi menyatakan cinta kepada Bu Syifa." Saat mengabsen, Robert melihat dengan jelas Syifa memakai cincin yang dia beli. Sehingga dia merasa yakin—jika Joe sudah pasti diterima.

"Wih! Kayaknya sih sebentar lagi kamu bakal punya Mommy baru, ya!" goda Leon seraya menyenggol lengan temannya. Si Robert sudah kegirangan, bahkan kakinya sudah mulai berjingkrak-jingkrak.

"Iya, Leon. Sebentar lagi Bu Syifa sama Daddy akan menikah. Dan aku akan punya Mommy baru!" seru Robert sambil melompat-lompat..

"Siapa yang akan menikah?!"

Seseorang dari kejauhan menyeru. Dan membuat dua bocah laki-laki itu menoleh. Ternyata yang menyeru tadi adalah Juna, tapi dia tidak sendiri. Melainkan dengan Atta dan Baim.

"Ini, kata Robert ... Bu Syifa sama Daddynya akan menikah lho teman-teman," ujar Leon memberitahu. Ketiga temannya itu melangkah mendekat ke arahnya.

"Wah, serius?" Baim terlihat antusias.

"Hebat banget Daddymu, Rob, bisa dapetin Bu Syifa," puji Juna lalu menepuk pundak kiri Robert.

"Hebatnya kenapa, Jun?" tanya Atta heran.

"Kan Daddynya Robert duda, punya anak juga. Sedangkan Bu Syifa masih gadis. Iya, kan?"

"Oh iya!" Atta manggut-manggut. "Bener juga, Daddynya Robert hebat bisa menaklukkan hati Bu Syifa. Selain itu Bu Syifa juga cantik dan baik hati, iya, kan?"

"Iya." Robert mengangguk dengan semangat. Senang sekali hatinya mendengar pujian-pujian yang dilontarkan oleh teman-temannya.

"Poin pentingnya sih, Bu Syifa juga nggak suka gosip. Nggak kayak Bu Gisel yang lemes," balas Baim. Kelima bocah itu sontak terkekeh, menertawai guru TK-nya yang tukang ghibah.

...Kalian pada jangan seneng dulu, orang Daddy Joe ditolak kok 🤧...

Terpopuler

Comments

Yesi Marsela

Yesi Marsela

duh kan Bu guru kenapa di pake cincin nya jadi salah paham kan para bocil
diterima boleh cincinnya tapi jangan di pake🤦
kasihan si Robert 🥺

2023-03-21

3

Eva Karmita

Eva Karmita

kasihan Robert dia tidak tau kalau Deddy nya di tolak 😭😭😭💔💔💔

2023-03-20

0

Arumi Nasha Razeta

Arumi Nasha Razeta

Jodoh nie ciee... om Joe masang cincin tanda kenalan aja dulu yak🤣 ntar pasang cincin nikah beneran yak klw da selesai berjuang 😂🤭

2023-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 1. Filter hanya pemanis
2 2. Seperti duplikatnya
3 3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4 4. Nggak boleh sampai lolos
5 5. Calon istri Daddy
6 6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7 7. Terus menerus memojokkanku
8 8. Syifa sangat mirip Sonya
9 9. Tanda salam kenal
10 10. Langsung tolak saja
11 11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12 12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13 13. Kita berbeda
14 14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15 15. Beda keyakinan
16 16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17 17. Perkara cincin sempit
18 18. Apa kamu punya pacar?
19 19. Andai saja
20 20. Kakek tunawisma
21 21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22 22. Tolong berikan aku kesabaran
23 23. Stadium 2
24 24. Robert dioperasi
25 25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26 26. Aku merasa takut + Visual
27 27. Kebersihan sebagian dari iman
28 28. Kasihan sekali dia
29 29. Ikatan batin
30 30. Di mana Syifa?
31 31. Berani-beraninya berbuat mesum
32 32. Aku berani bersumpah
33 33. Takut Syifa diambil Fahmi
34 34. Dia Tuhanmu
35 35. Mereka orang yang sama?
36 36. Ba'da Isya itu kapan?
37 37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38 38. Jangan paksa aku
39 39. Kebakaran
40 40. Ujung tongkat bisbol
41 41. Pembedahan
42 42. Pak Joe disunat
43 43. si Sipit Mesum
44 44. Salah kamar
45 45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46 46. Interogasi Syifa
47 47. Menantu yang dikirim Allah
48 48. Nanti siang datang ke rumahku!
49 49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50 50. Bokong putih berbelah milik Joe
51 51. Bisa membaca pikiran
52 52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53 53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54 54. Ini mustahil!
55 55. Syifa calon istriku
56 56. Usir pria gila itu
57 57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58 58. Jangan pernah membuatku menyesal
59 59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60 60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61 61. Menantu baru
62 62. Pasti dia sangat cantik
63 63. Kok pakai kerudung?
64 64. Nggak mau kamu masuk Islam
65 65. Joe dan Syifa menghilang
66 66. Bantuan Robert
67 67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68 68. kok mereka ikut menghilang?
69 69. Dada p*erawan memang beda
70 70. Mau apa dia?
71 71. Ini ciuman pertamaku
72 72. Daddy tenang saja
73 73. Kamu jangan salah paham
74 74. Saran Juna
75 75. Robert kesurupan
76 76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77 77. Apa masih mau egois?
78 78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79 79. Tunggu tongkatnya kering
80 80. Menikahnya nanti malam
81 81. Telepon kantor polisi
82 82. Jatah mantan
83 83. Melecehkan calon istriku
84 84. Aku sudah nggak suci lagi
85 85. Beni sudah kubunuh
86 86. Kebelet kawin
87 87. Saya terima nikah dan kawinnya
88 88. Saahh!! (TAMAT)
89 Season 2 sudah rilis
90 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Filter hanya pemanis
2
2. Seperti duplikatnya
3
3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4
4. Nggak boleh sampai lolos
5
5. Calon istri Daddy
6
6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7
7. Terus menerus memojokkanku
8
8. Syifa sangat mirip Sonya
9
9. Tanda salam kenal
10
10. Langsung tolak saja
11
11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12
12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13
13. Kita berbeda
14
14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15
15. Beda keyakinan
16
16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17
17. Perkara cincin sempit
18
18. Apa kamu punya pacar?
19
19. Andai saja
20
20. Kakek tunawisma
21
21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22
22. Tolong berikan aku kesabaran
23
23. Stadium 2
24
24. Robert dioperasi
25
25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26
26. Aku merasa takut + Visual
27
27. Kebersihan sebagian dari iman
28
28. Kasihan sekali dia
29
29. Ikatan batin
30
30. Di mana Syifa?
31
31. Berani-beraninya berbuat mesum
32
32. Aku berani bersumpah
33
33. Takut Syifa diambil Fahmi
34
34. Dia Tuhanmu
35
35. Mereka orang yang sama?
36
36. Ba'da Isya itu kapan?
37
37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38
38. Jangan paksa aku
39
39. Kebakaran
40
40. Ujung tongkat bisbol
41
41. Pembedahan
42
42. Pak Joe disunat
43
43. si Sipit Mesum
44
44. Salah kamar
45
45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46
46. Interogasi Syifa
47
47. Menantu yang dikirim Allah
48
48. Nanti siang datang ke rumahku!
49
49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50
50. Bokong putih berbelah milik Joe
51
51. Bisa membaca pikiran
52
52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53
53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54
54. Ini mustahil!
55
55. Syifa calon istriku
56
56. Usir pria gila itu
57
57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58
58. Jangan pernah membuatku menyesal
59
59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60
60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61
61. Menantu baru
62
62. Pasti dia sangat cantik
63
63. Kok pakai kerudung?
64
64. Nggak mau kamu masuk Islam
65
65. Joe dan Syifa menghilang
66
66. Bantuan Robert
67
67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68
68. kok mereka ikut menghilang?
69
69. Dada p*erawan memang beda
70
70. Mau apa dia?
71
71. Ini ciuman pertamaku
72
72. Daddy tenang saja
73
73. Kamu jangan salah paham
74
74. Saran Juna
75
75. Robert kesurupan
76
76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77
77. Apa masih mau egois?
78
78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79
79. Tunggu tongkatnya kering
80
80. Menikahnya nanti malam
81
81. Telepon kantor polisi
82
82. Jatah mantan
83
83. Melecehkan calon istriku
84
84. Aku sudah nggak suci lagi
85
85. Beni sudah kubunuh
86
86. Kebelet kawin
87
87. Saya terima nikah dan kawinnya
88
88. Saahh!! (TAMAT)
89
Season 2 sudah rilis
90
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!