19. Andai saja

"Gimana nanti deh, Kak," sahut Syifa.

"Pokoknya nanti besok malam aku jemput kamu, Fa, dan kamu musti sudah siap-siap," ujar Fahmi yang masih kekeh ingin mengajak, juga menginginkan jika gadis itu bersedia ikut. "Oh ya, Fa, aku dengar dari Abi Hamdan ... sekarang kamu ngajar guru SD, ya? Berapa gajimu perbulan?"

"Alhamdulillah lah, Kak. Lumayan." Syifa tersenyum simpul dengan masih menundukkan wajahnya.

"Lumayannya berapa? Ada 10 juta perbulan?"

"Nggak ada, 3 juta, Kak," jawab Syifa.

Fahmi sontak terbelalak mendengar jawaban dari Syifa. Padahal sebenarnya tidak harus kaget seperti itu, karena memang rata-rata gaji guru terbilang kecil. "3 juta? Serius kamu, Fa?"

"Iya. Memangnya kenapa, ya, Kak?"

"Kecil banget gajinya. Aku 3 juta cuma kepake sehari palingan, apalagi pas kuliah di Kairo. Kayaknya setengah hari doang deh," kekeh Fahmi, mungkin menurutnya itu sangat lucu. Tapi menurut Syifa, itu sama saja seperti sebuah penghinaan. Rasanya sebal juga melihatnya tertawa, bikin enek.

'Kok aku merasa Kak Fahmi sombong, ya? Apa mungkin dia memang orangnya seperti itu?' batin Syifa.

"Ya sudah, ya, Fa. Aku pamit pulang dulu kalau begitu. Aku ada janji juga sama temenku yang punya toko arloji mahal. Sekalian mau beli arloji soalnya," ujar Fahmi seraya berdiri dan membenarkan kemeja.

"Iya, Kak. Kakak hati-hati dijalan." Syifa tersenyum dengan penuh keterpaksaan. Lantas ikut berdiri.

"Assalamualaikum."

Walaikum salam."

Fahmi pun melangkah keluar rumah, lalu bersalaman kepada Abi Hamdan dan Umi Maryam sebelum pulang.

"Bagaimana Fahmi orangnya, Fa? Sempurna banget, kan?" tanya Abi Hamdan yang baru saja masuk ke dalam bersama sang istri.

"Fisiknya memang sempurna, tapi nggak dengan hatinya," jawab Syifa sambil merengut.

"Maksudnya?!" Alis mata Abi Hamdan tampak bertaut.

"Kak Fahmi ternyata orangnya sombong, Bi. Nggak suka aku sama pria sombong kayak gitu." Syifa menggeleng, lalu melangkah menuju kamarnya. Abi Hamdan dan Umi Maryam pun ikut menyusul.

"Sombong gimana? Nggak usah ngarang deh kamu, Fa. Orang anaknya sopan begitu." Abi Hamdan terlihat tak percaya.

"Memang kenyataannya dia sombong kok," ketus Syifa, lalu membereskan buku-bukunya di atas meja. "Masa pertama kali ngobrol udah bahas masalah gajiku segala, dia bilang kecil lah. Lebih gede uang jajannya lah. Nggak banget deh."

"Kayak gitu mah nggak sombong lah, Fa, kan memang bener ... kalau dibanding gajimu lebih gede uang jajan dia. Fahmi 'kan memang anak orang kaya," balas Abi Hamdan. Terlihat jelas, dia seperti memihak kepada Fahmi, dan beranggapan jika pria itu adalah pria yang sempurna untuk anaknya.

"Aku tau, tapi tetap saja nggak pantes lah buat diomongin, Bi," sahut Syifa cemberut.

"Tapi Abi berharap kamu dan Fahmi bisa mengenal lebih dekat satu sama lain, Fa. Kalian itu sangat cocok soalnya," ujar Abi Hamdan seraya duduk di kasur bersama Umi Maryam.

"Bukannya Abi pernah bilang, ya, nggak mau jodohin aku? Kok aku lihat Abi seperti mau jodohin aku sama Kak Fahmi, sih?" Syifa menatap mata sang Abi penuh curiga. Matanya memicing dengan tajam.

"Papanya Fahmi yang mengusulkan, bukan niat Abi. Tapi nggak masalah juga, sih, kalau kalian ta'aruf, Fa."

"Aku nggak mau!" tegas Syifa sambil menggeleng cepat.

"Kenapa?"

"Kok Abi tanya kenapa? Kan udah aku kasih jawabannya, aku nggak suka karena Kak Fahmi itu pria yang sombong."

"Itu hanya perasaan kamu saja, Fa. Nggak boleh su'uzan mangkanya," tegur Abi Hamdan. "Lagian ... kamu juga baru ngobrol sekali. Jadi belum tau sifat aslinya. Padahal Aslinya mah anaknya baik banget, sopan lagi. Iya, kan, Umi?" Abi Hamdan menatap istrinya. Memintanya untuk menyetujui pendapatnya.

"Menurut Umi juga begitu, sih," sahut Umi Maryam. Dia memberikan jawaban sesuai dengan apa yang dinilai dari sudut pandangnya.

"Terserah deh, pokoknya intinya aku nggak mau!" tegas Syifa.

"Kamu nggak boleh langsung menolaknya begitu, Fa, nggak baik. Dan tentang Fahmi yang mengajak makan malam ... kita semua harus pergi," ucapnya kemudian berdiri, lalu keluar dari kamar Syifa.

Begitu pun dengan Umi Maryam, tapi sebelum keluar dia mengelus puncak kepala Syifa terlebih dahulu.

Gadis itu pun berdecak kesal. Lalu duduk di atas kasur. "Aneh banget Abi ini. Giliran sama Pak Joe dia langsung memintaku untuk menolaknya, tapi giliran sama Kak Fahmi aku nggak boleh langsung menolaknya."

Syifa terdiam sejenak, lalu menghembuskan napasnya dengan berat sambil menatap jari manisnya. Dan seketika, wajah Joe yang tengah bersedih tiba-tiba terbayang di dalam otaknya. "Hhhaaa ... andai saja Pak Joe bukan orang Kristen, tapi ya sudahlah. Namanya sudah takdir."

***

Di ruang kerja Joe.

Pria tampan bermata sipit itu berdiri dari kursi kerjanya, setelah menyelesaikan pekerjaannya sampai jam 7 malam.

Kedua kakinya pun melangkah mendekati Robert yang berbaring di sofa dengan posisi tengkurap. Bocah laki-laki terlelap dari tidurnya, setelah dia mandi sore bersama Joe. Diajak makan dari siang pun tidak mau, dia malah marah dan memilih berbaring di sofa sambil memandangi foto berukuran dompet di tangannya.

"Ini anak, bisa-bisanya dia tidur tanpa makan dari siang," gumam Joe sambil geleng-geleng kepala. Dia pun meraih tubuh sang anak, lalu menggendongnya. Ingin mengajaknya pulang.

Namun, selembar foto yang sejak tadi Robert pegang itu tiba-tiba terjatuh di lantai, dengan posisi tertutup.

Joe perlahan berjongkok, lalu meraih foto tersebut. Dan setelah melihatnya—ternyata foto itu bukanlah foto Sonya yang biasa dia tahu jika sang anak selalu memandanginya, tapi foto tersebut adalah foto Robert bersama Syifa.

Entah kapan foto itu diambil sampai sudah dicetak seperti itu. Backgroundnya seperti ada di dalam kamar tapi Robert memakai seragam merah putih.

Keduanya terlihat tersenyum bahagia, Syifa merangkul bahu Robert sedangkan Robert memamerkan jari tangannya yang berbentuk huruf V.

"Kapan foto ini diambil? Apa kemarin?" gumam Joe. Lalu tak sadar dia pun meraba wajah Syifa difoto itu. Namun seketika, dadanya terasa berdenyut sakit entah mengapa. "Andai saja kamu bukan orang Islam, Fa, aku pasti akan bisa memilikimu."

...Harus ada yang mengalah berarti 🙈...

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

Fahmi kamu keterlaluan mentang" anak orang kaya sadar Fahmi kekayaan mu tidak kau bawa mati , lebih baik jadi orang yang sederhana tapi bahagia dan selalu bersyukur dari pada berkoar-koar menyombong kan kekayaan 😏 , ayo Deddy Jojon tetap semangat jangan menyerah duluan dong kasian Robert pengen mommy tuh 🥰🥰

2023-03-22

2

fee2

fee2

masalah kepercayaan susah bgt...

2023-03-21

0

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

entah siapapun yang akan mengalah yang terpenting mereka harus berjodoh 🤭

2023-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Filter hanya pemanis
2 2. Seperti duplikatnya
3 3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4 4. Nggak boleh sampai lolos
5 5. Calon istri Daddy
6 6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7 7. Terus menerus memojokkanku
8 8. Syifa sangat mirip Sonya
9 9. Tanda salam kenal
10 10. Langsung tolak saja
11 11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12 12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13 13. Kita berbeda
14 14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15 15. Beda keyakinan
16 16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17 17. Perkara cincin sempit
18 18. Apa kamu punya pacar?
19 19. Andai saja
20 20. Kakek tunawisma
21 21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22 22. Tolong berikan aku kesabaran
23 23. Stadium 2
24 24. Robert dioperasi
25 25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26 26. Aku merasa takut + Visual
27 27. Kebersihan sebagian dari iman
28 28. Kasihan sekali dia
29 29. Ikatan batin
30 30. Di mana Syifa?
31 31. Berani-beraninya berbuat mesum
32 32. Aku berani bersumpah
33 33. Takut Syifa diambil Fahmi
34 34. Dia Tuhanmu
35 35. Mereka orang yang sama?
36 36. Ba'da Isya itu kapan?
37 37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38 38. Jangan paksa aku
39 39. Kebakaran
40 40. Ujung tongkat bisbol
41 41. Pembedahan
42 42. Pak Joe disunat
43 43. si Sipit Mesum
44 44. Salah kamar
45 45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46 46. Interogasi Syifa
47 47. Menantu yang dikirim Allah
48 48. Nanti siang datang ke rumahku!
49 49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50 50. Bokong putih berbelah milik Joe
51 51. Bisa membaca pikiran
52 52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53 53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54 54. Ini mustahil!
55 55. Syifa calon istriku
56 56. Usir pria gila itu
57 57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58 58. Jangan pernah membuatku menyesal
59 59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60 60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61 61. Menantu baru
62 62. Pasti dia sangat cantik
63 63. Kok pakai kerudung?
64 64. Nggak mau kamu masuk Islam
65 65. Joe dan Syifa menghilang
66 66. Bantuan Robert
67 67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68 68. kok mereka ikut menghilang?
69 69. Dada p*erawan memang beda
70 70. Mau apa dia?
71 71. Ini ciuman pertamaku
72 72. Daddy tenang saja
73 73. Kamu jangan salah paham
74 74. Saran Juna
75 75. Robert kesurupan
76 76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77 77. Apa masih mau egois?
78 78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79 79. Tunggu tongkatnya kering
80 80. Menikahnya nanti malam
81 81. Telepon kantor polisi
82 82. Jatah mantan
83 83. Melecehkan calon istriku
84 84. Aku sudah nggak suci lagi
85 85. Beni sudah kubunuh
86 86. Kebelet kawin
87 87. Saya terima nikah dan kawinnya
88 88. Saahh!! (TAMAT)
89 Season 2 sudah rilis
90 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Filter hanya pemanis
2
2. Seperti duplikatnya
3
3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4
4. Nggak boleh sampai lolos
5
5. Calon istri Daddy
6
6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7
7. Terus menerus memojokkanku
8
8. Syifa sangat mirip Sonya
9
9. Tanda salam kenal
10
10. Langsung tolak saja
11
11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12
12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13
13. Kita berbeda
14
14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15
15. Beda keyakinan
16
16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17
17. Perkara cincin sempit
18
18. Apa kamu punya pacar?
19
19. Andai saja
20
20. Kakek tunawisma
21
21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22
22. Tolong berikan aku kesabaran
23
23. Stadium 2
24
24. Robert dioperasi
25
25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26
26. Aku merasa takut + Visual
27
27. Kebersihan sebagian dari iman
28
28. Kasihan sekali dia
29
29. Ikatan batin
30
30. Di mana Syifa?
31
31. Berani-beraninya berbuat mesum
32
32. Aku berani bersumpah
33
33. Takut Syifa diambil Fahmi
34
34. Dia Tuhanmu
35
35. Mereka orang yang sama?
36
36. Ba'da Isya itu kapan?
37
37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38
38. Jangan paksa aku
39
39. Kebakaran
40
40. Ujung tongkat bisbol
41
41. Pembedahan
42
42. Pak Joe disunat
43
43. si Sipit Mesum
44
44. Salah kamar
45
45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46
46. Interogasi Syifa
47
47. Menantu yang dikirim Allah
48
48. Nanti siang datang ke rumahku!
49
49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50
50. Bokong putih berbelah milik Joe
51
51. Bisa membaca pikiran
52
52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53
53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54
54. Ini mustahil!
55
55. Syifa calon istriku
56
56. Usir pria gila itu
57
57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58
58. Jangan pernah membuatku menyesal
59
59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60
60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61
61. Menantu baru
62
62. Pasti dia sangat cantik
63
63. Kok pakai kerudung?
64
64. Nggak mau kamu masuk Islam
65
65. Joe dan Syifa menghilang
66
66. Bantuan Robert
67
67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68
68. kok mereka ikut menghilang?
69
69. Dada p*erawan memang beda
70
70. Mau apa dia?
71
71. Ini ciuman pertamaku
72
72. Daddy tenang saja
73
73. Kamu jangan salah paham
74
74. Saran Juna
75
75. Robert kesurupan
76
76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77
77. Apa masih mau egois?
78
78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79
79. Tunggu tongkatnya kering
80
80. Menikahnya nanti malam
81
81. Telepon kantor polisi
82
82. Jatah mantan
83
83. Melecehkan calon istriku
84
84. Aku sudah nggak suci lagi
85
85. Beni sudah kubunuh
86
86. Kebelet kawin
87
87. Saya terima nikah dan kawinnya
88
88. Saahh!! (TAMAT)
89
Season 2 sudah rilis
90
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!