2. Seperti duplikatnya

Joe hanya bisa berdecak. Benda pipih itu langsung dia kantongi kembali, kemudian menyalakan mesin mobilnya lagi menuju sekolah.

Robert tersenyum, kemudian menangkup kedua tangannya di atas dada dan perlahan memejamkan mata. 'Tuhan Yesus ... semoga banyak yang lihat postingan itu dan semoga Robert bisa mendapatkan Mommy baru yang mirip dengan Mommy Sonya.'

'Dan untuk Mommy Sonya, ini bukan berarti Robert nggak sayang lagi sama Mommy. Tapi yang Robert lakukan karena Robert ingin punya keluarga lengkap, itu saja. Tapi Mommy tenang saja, soal hati dan cinta Robert ... itu semua selalu untuk Mommy,' tambahnya membatin dalam hati.

*

*

"Kamu hati-hati di sekolah. Jangan nakal dan bersikaplah dengan baik di sekolah barumu, ya!" tegur Joe yang saat ini berjongkok. Dia lantas mencium kening anaknya yang tengah berdiri di depannya.

Cup~

"Iya, Dad." Robert mengangguk patuh, kemudian menatap sekitar gedung sekolahnya.

Selain sekolah SD, di sana juga ada sekolah TK. Dan kebetulan Robert sendiri sebelumnya sekolah TK di sana. Jadi tidak susah pindah mencari sekolah yang lain.

Namun, yang diperhatikannya sejak tadi bukan tentang gedungnya. Tapi tentang seluruh murid-murid yang kebanyakan diantar oleh kedua orang tua. Lengkap dan itu membuatnya iri.

"Kamu kenapa? Kok kayak sedih gitu?" tanya Joe sambil mengusap pipi sang anak. Sebab mendadak wajahnya itu berubah menjadi sendu.

"Lihat Juna deh, Dad!" Robert menunjuk salah satu temannya yang saat ini turun dari mobil bersama kedua orang tuanya.

Joe pun menoleh, lalu memperhatikan. Tapi dia sendiri bingung maksudnya. "Kenapa dengan Juna?"

"Dulu Juna nggak punya Papi, tapi sekarang dia sudah punya. Masa Robert dari dulu sampai sekarang nggak punya Mommy?" tanyanya sedih.

"Kamu juga sebentar lagi akan punya, tenang saja." Joe mengusap rambut sang anak, lalu tersenyum saat Juna dan kedua orang tuanya berjalan mendekat ke arahnya.

"Eh, tas kita samaan, Rob. Sama-sama Superman," seru Juna sembari membalik tubuhnya, lalu menunjuk tas ransel yang memang sama dengan yang dipakai Robert. Hanya beda warna. Dia hitam dan Robert merah.

Selain itu mereka juga sempat bertemu pada saat membeli tas baru disalah satu mall di Jakarta.

"Eh iya, sama. Tapi bagusan punyaku, ya?" Robert juga berbalik badan, lalu menunjuk tas pada punggungnya.

"Ih, orang bagusan punyaku!" bantah Juna.

"Sama-sama bagus kok, cuma beda warna aja," sahut Tian sambil tersenyum menatap dua bocah di depannya. Dia Papi tiri Juna.

Kedua bocah itu saling memandang, lalu mengangguk.

"Robert masuk kelas dulu sama Juna ya, Dad! Dadah!" Robert melambaikan tangannya, kemudian berlari pergi bersama Juna menyusul teman-temannya yang lain.

"Jangan pulang sebelum sopir atau Daddy jemput!" serunya setengah berteriak. Tapi anaknya itu sudah menghilang masuk ke ruang kelas.

"Kami duluan ya, Pak Joe," sapa Tian yang menggandeng tangan istrinya.

"Iya, Pak, hati-hati." Joe mengangguk seraya tersenyum. Kemudian berdiri sambil membenarkan jasnya.

"Bapak orang tua dari Robert Anderson, ya?" tanya seorang pria berbadan gempal yang baru saja menghampiri.

Joe langsung menatap ke arahnya. Pria itu adalah kepala sekolah di sana.

"Betul, Pak. Namaku Jonathan. Tapi panggil saja Joe," ujarnya mengenalkan diri. "Kalau ada apa-apa tentang Robert ... tolong telepon aku ya, Pak, dan aku titip anakku juga."

"Iya. Bapak tenang saja." Pria bertubuh gempal itu mengangguk, kemudian tersenyum.

*

*

Seusai mengantarkan Robert, sekarang Joe mengemudi ke arah kantornya. Dan tiba-tiba turunlah hujan cukup deras, cepat-cepat dia pun menyalakan wiper untuk menyeka kaca mobilnya.

"Lho, ada apa itu?!" Monolog Joe dengan keterkejutannya, lantaran dia melihat di sisi jalan ada seorang perempuan berhijab pasmina yang baru saja ditampar oleh seorang pria berjaket jeans. Di dekat mereka juga ada motor metik berwarna putih.

Entah ada hubungan apa di antara keduanya, tapi yang jelas Joe langsung menghentikan mobilnya di dekat mereka. Kemudian turun dengan menggunakan payung.

"Hentikan!" teriak Joe seraya mencekal pergelangan tangan sang pria, saat tangan itu sudah melayang ke udara hendak menampar perempuan itu lagi. Joe langsung menarik lengan sang perempuan, kemudian membawanya untuk bersembunyi ke belakang tubuhnya dan terdengar jika dia menangis.

"Siapa Bapak?! Berani sekali mencampuri urusanku! Dia pacarku!" teriak pria itu dengan lantang. Dia tampak begitu emosi melihat tindakan yang Joe lakukan.

Perempuan berhijab itu langsung berlari masuk ke dalam mobil Joe, ketika pria yang mengaku pacarnya itu hendak menariknya.

"Mau pacar atau istrimu, kamu nggak ada berhak untuk menyakitinya! Karena perempuan itu harus disayangi! Bukan dikasari!" tegas Joe. Dia gegas berlari masuk ke dalam mobilnya, kemudian menarik gasnya dengan full meninggalkan pria itu.

"Hiks! Hiks! Hiks!" Perempuan yang kini duduk disebelah Joe masih menangis terisak. Wajahnya tertutupi sebuah masker tapi tangannya menyentuh pipi kanan.

Joe meraih sebotol air mineral yang masih bersegel, kemudian memberikan kepadanya. "Minum dulu, biar Nona sedikit tenang."

"Terima kasih, Pak," sahutnya sambil menyeka air mata. Kemudian meraih botol itu dan membuka penutupnya.

Perlahan dia pun menurunkan masker putih di wajahnya, kemudian menenggak air mineral tersebut.

"Sonya ...," gumam Joe dengan bola mata yang tampak membulat sempurna. Dia merasa terkejut sekaligus heran, mengapa perempuan yang bersamanya itu nyaris mirip dengan istrinya. Mungkin bedanya dia jauh lebih muda. 'Apa dia Mommy baru yang seperti Robert inginkan?' batinnya sembari menyentuh dada yang tiba-tiba berdebar kencang.

"Ngomong-ngomong ini kita mau ke mana, Pak? Dan terima kasih telah menolongku tadi." Perempuan itu menatap ke arah jalan, kemudian beralih ke Joe. Dilihat pria itu masih terbengong menatapnya dengan mulut yang menganga. "Pak!" serunya dengan kibasan tangan ke wajah Joe, hingga membuat pria itu tersentak dari lamunannya.

"Ah iya Sonya!" desis Joe kaget. Dia pun segera mengusap wajahnya lalu kembali berkonsentrasi menatap ke arah depan. Khawatir juga sampai tertabrak.

"Sonya? Siapa Sonya, Pak?" tanya perempuan itu dengan wajah bingung.

"Dia istriku," jawab Joe pelan.

"Oh istri Bapak. Tapi ini Bapak mau bawa aku ke mana?"

"Rumahmu. Aku akan mengantarkanmu pulang."

"Nggak perlu, Pak. Berhenti di sini saja, aku mau berangkat mengajar soalnya."

"Ngajar apa? Dan itu wajahmu kayaknya lebam. Mau diobati dulu nggak?" Sekilas Joe menatap ke arah perempuan itu. Dan pipi sebelah kanannya memang lebam.

"Nanti saja kalau sampai sekolah. Tolong berhenti di sini ya, Pak, tapi sebelum itu aku mau mengucapkan banyak terima kasih tentang tadi."

"Sama-sama." Joe tersenyum, kemudian menghentikan mobilnya dan membiarkan perempuan itu keluar dari mobil. "Tapi kalau boleh tau kamu ngajar apa?"

"Aku seorang guru SD, Pak," sahutnya kemudian melangkah cepat dan melambaikan tangannya ke arah taksi.

"Kalau namamu siapa?!" teriak Joe dengan kepala yang menyembul keluar jendela. Akan tetapi sayangnya perempuan itu sudah keburu masuk ke dalam mobil taksi.

Ingin rasanya Joe mengejar, sekedar bertanya nama. Tapi dia merasa tak enak takut membuatnya risih. "Ternyata dia mau naik taksi lagi. Kukira dia bilang mau mengajar tapi mengajarnya di sini." Menoleh ke arah samping kanan, ada sekolah SD di sana. "Dan ternyata benar juga apa yang dikatakan Robert, ada 7 orang yang mirip kita. Dan perempuan tadi termasuk mirip Sonya, bahkan seperti duplikatnya."

...Nggak susah 'kan, Om, nyari duplikatnya 🤭 mangkanya gas dong!...

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

ms abu2 pertemuan pertama

2023-06-18

1

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

ms abu2 pertemuan pertama

2023-06-18

2

Siti

Siti

jangan menyerah dedyinya Robert semoga bisa mengabulkn permintaan Robert

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Filter hanya pemanis
2 2. Seperti duplikatnya
3 3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4 4. Nggak boleh sampai lolos
5 5. Calon istri Daddy
6 6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7 7. Terus menerus memojokkanku
8 8. Syifa sangat mirip Sonya
9 9. Tanda salam kenal
10 10. Langsung tolak saja
11 11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12 12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13 13. Kita berbeda
14 14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15 15. Beda keyakinan
16 16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17 17. Perkara cincin sempit
18 18. Apa kamu punya pacar?
19 19. Andai saja
20 20. Kakek tunawisma
21 21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22 22. Tolong berikan aku kesabaran
23 23. Stadium 2
24 24. Robert dioperasi
25 25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26 26. Aku merasa takut + Visual
27 27. Kebersihan sebagian dari iman
28 28. Kasihan sekali dia
29 29. Ikatan batin
30 30. Di mana Syifa?
31 31. Berani-beraninya berbuat mesum
32 32. Aku berani bersumpah
33 33. Takut Syifa diambil Fahmi
34 34. Dia Tuhanmu
35 35. Mereka orang yang sama?
36 36. Ba'da Isya itu kapan?
37 37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38 38. Jangan paksa aku
39 39. Kebakaran
40 40. Ujung tongkat bisbol
41 41. Pembedahan
42 42. Pak Joe disunat
43 43. si Sipit Mesum
44 44. Salah kamar
45 45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46 46. Interogasi Syifa
47 47. Menantu yang dikirim Allah
48 48. Nanti siang datang ke rumahku!
49 49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50 50. Bokong putih berbelah milik Joe
51 51. Bisa membaca pikiran
52 52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53 53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54 54. Ini mustahil!
55 55. Syifa calon istriku
56 56. Usir pria gila itu
57 57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58 58. Jangan pernah membuatku menyesal
59 59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60 60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61 61. Menantu baru
62 62. Pasti dia sangat cantik
63 63. Kok pakai kerudung?
64 64. Nggak mau kamu masuk Islam
65 65. Joe dan Syifa menghilang
66 66. Bantuan Robert
67 67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68 68. kok mereka ikut menghilang?
69 69. Dada p*erawan memang beda
70 70. Mau apa dia?
71 71. Ini ciuman pertamaku
72 72. Daddy tenang saja
73 73. Kamu jangan salah paham
74 74. Saran Juna
75 75. Robert kesurupan
76 76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77 77. Apa masih mau egois?
78 78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79 79. Tunggu tongkatnya kering
80 80. Menikahnya nanti malam
81 81. Telepon kantor polisi
82 82. Jatah mantan
83 83. Melecehkan calon istriku
84 84. Aku sudah nggak suci lagi
85 85. Beni sudah kubunuh
86 86. Kebelet kawin
87 87. Saya terima nikah dan kawinnya
88 88. Saahh!! (TAMAT)
89 Season 2 sudah rilis
90 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Filter hanya pemanis
2
2. Seperti duplikatnya
3
3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4
4. Nggak boleh sampai lolos
5
5. Calon istri Daddy
6
6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7
7. Terus menerus memojokkanku
8
8. Syifa sangat mirip Sonya
9
9. Tanda salam kenal
10
10. Langsung tolak saja
11
11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12
12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13
13. Kita berbeda
14
14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15
15. Beda keyakinan
16
16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17
17. Perkara cincin sempit
18
18. Apa kamu punya pacar?
19
19. Andai saja
20
20. Kakek tunawisma
21
21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22
22. Tolong berikan aku kesabaran
23
23. Stadium 2
24
24. Robert dioperasi
25
25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26
26. Aku merasa takut + Visual
27
27. Kebersihan sebagian dari iman
28
28. Kasihan sekali dia
29
29. Ikatan batin
30
30. Di mana Syifa?
31
31. Berani-beraninya berbuat mesum
32
32. Aku berani bersumpah
33
33. Takut Syifa diambil Fahmi
34
34. Dia Tuhanmu
35
35. Mereka orang yang sama?
36
36. Ba'da Isya itu kapan?
37
37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38
38. Jangan paksa aku
39
39. Kebakaran
40
40. Ujung tongkat bisbol
41
41. Pembedahan
42
42. Pak Joe disunat
43
43. si Sipit Mesum
44
44. Salah kamar
45
45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46
46. Interogasi Syifa
47
47. Menantu yang dikirim Allah
48
48. Nanti siang datang ke rumahku!
49
49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50
50. Bokong putih berbelah milik Joe
51
51. Bisa membaca pikiran
52
52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53
53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54
54. Ini mustahil!
55
55. Syifa calon istriku
56
56. Usir pria gila itu
57
57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58
58. Jangan pernah membuatku menyesal
59
59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60
60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61
61. Menantu baru
62
62. Pasti dia sangat cantik
63
63. Kok pakai kerudung?
64
64. Nggak mau kamu masuk Islam
65
65. Joe dan Syifa menghilang
66
66. Bantuan Robert
67
67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68
68. kok mereka ikut menghilang?
69
69. Dada p*erawan memang beda
70
70. Mau apa dia?
71
71. Ini ciuman pertamaku
72
72. Daddy tenang saja
73
73. Kamu jangan salah paham
74
74. Saran Juna
75
75. Robert kesurupan
76
76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77
77. Apa masih mau egois?
78
78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79
79. Tunggu tongkatnya kering
80
80. Menikahnya nanti malam
81
81. Telepon kantor polisi
82
82. Jatah mantan
83
83. Melecehkan calon istriku
84
84. Aku sudah nggak suci lagi
85
85. Beni sudah kubunuh
86
86. Kebelet kawin
87
87. Saya terima nikah dan kawinnya
88
88. Saahh!! (TAMAT)
89
Season 2 sudah rilis
90
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!