17. Perkara cincin sempit

"Beneran, Bi, aku ...." Ucapan Syifa seketika terhenti, saat dimana Abi Hamdan tiba-tiba saja mengenggam pergelangan tangan kanannya. Kemudian menariknya untuk masuk ke dalam kamar.

Menurutnya, urusan ini akan panjang dan ada baiknya mereka berbicara empat mata. Demi menghargai Fahmi yang menjadi tamu di rumah itu.

Setelah menutup pintu kamar, Abi Hamdan mengajak Syifa untuk duduk di atas kasur.

Perlahan dia pun menarik tangan sang anak untuk mendekat ke arah wajahnya, supaya Abi Hamdan bisa melihat jelas cincin yang terlihat mengkilap dan cantik itu.

"Beli di mana kamu?" tanyanya memastikan. Suara Abi Hamdan terdengar begitu tegas.

"Ya-ya beli di toko lah, Abi. Abi ini gimana, sih?" kekeh Syifa dengan gugup. Dadanya terlihat naik turun mengatur napas.

"Mana suratnya? Abi mau lihat?!" Tangan Abi Hamdan menadah.

"Surat?! Surat apa?" Kening Syifa tampak mengernyit.

"Surat cincin ini." Menunjuk ke arah cincin. "Ini cincin emas, kan? Dan semua cincin emas pasti memiliki surat."

Syifa sontak membulatkan matanya. Jelas sekali, surat itu tidak ada. Sebab Joe hanya memberikan cincinnya saja. 'Waduh, gimana ini? Alamat bener-bener ketahuan dong,' batinnya.

Abi Hamdan menatap lekat anaknya. Wajahnya yang gelisah ditambah manik mata yang terus bergerak-gerak, benar-benar membuatnya makin curiga. Jika benar cincin itu dari Joe.

"Ini cincin emas palsu, Bi, dan—"

"Kamu nggak perlu bohong!" sergah Abi Hamdan. Suaranya yang menggelegar itu membuat Syifa terperanjat dengan jantung yang berdegup kencang. "Abi nggak pernah, ya, mengajarimu berbohong, Fa! Kenapa kamu bisa-bisanya berbohong sama Abi?!" Terlihat jelas, jika sang Abi benar-benar tidak mempercayainya.

Syifa langsung menundukkan wajahnya. Kalau sudah begini tak ada jalan lain selain mengakui. Karena dia sendiri paling takut dengan Abi Hamdan. Apalagi jika pria itu tengah marah. "Ma-maafkan aku, Bi," lirihnya.

Abi Hamdan menghela napasnya dengan berat, lalu mengusap dada. Mencoba untuk bersabar meskipun dia sendiri orangnya memang suka emosian. "Jadi benar, ini dari Pak Joe? Dan dia melamarmu?"

Syifa menggeleng cepat. "Nggak, Bi. Dia hanya menembakku. Tapi memang ada niat serius untuk menikahiku."

"Terus kamu terima?"

"Nggak. Aku tolak."

"Ditolak kok kamu pakai cincin?! Jangan bohong kamu, Fa!" tegas Abi Hamdan dengan nada lantang. Kembali, dia marah. Sebab menganggap anaknya kembali berbohong.

"Sumpah demi Allah, aku menolaknya, Bi. Abi bisa tanya langsung sama Pak Joe, kalau nggak percaya," ucap Syifa jujur.

Abi Hamdan berdecak. Lantas dia pun merebut buket bunga ditangan Syifa, sebab dia juga yakin jika itu dari Joe juga. "Berarti bunga ini dari Pak Joe juga, kan?"

Syifa mengangguk pelan. "Iya, tapi Abi jangan membuangnya, ya? Dan apalagi kalau ... Bi, jangan dilepas, Bi!" Dia sontak terkejut saat Abi Hamdan tengah berusaha untuk melepaskan cincin berlian di tangannya.

Namun, benda itu terlihat susah untuk terlepas. Sampai-sampai itu membuat rasa sakit pada jari Syifa.

"Aaww! Sakit, Bi!" jerit Syifa.

"Maaf, Fa, bukan maksud Abi menyakitimu." Abi Hamdan langsung melepaskan tangan sang anak. Tak tega rasanya melihatnya kesakitan seperti itu. "Si Jojon ini kurang waras, bisa-bisanya dia memberikan cincin sempit ke tangan anakku!" pekiknya marah.

"Namanya Jonathan, Bi." Syifa menatap sang Abi yang baru saja berdiri, kemudian menuju meja riasnya lalu mengambil sebotol body lation. Setelah itu, dia pun menghampirinya lagi dan mengolesi body lotion pada seluruh permukaan jari manisnya.

Mungkin menurutnya, dengan memakai handbody, cincin itu dapat terlepas.

"Jonathan kebagusan, lebih pantes Jojon namanya." Abi Hamdan mengomel. Tangannya masih berusaha membuka cincin tersebut, tapi sayangnya masih saja susah terlepas. "Ini awalnya siapa yang pasang? Apa kamu nggak merasa cincin ini sempit?"

"Pak Joe yang pasang. Tapi pas dia pasang nggak sempit, Bi."

"Bisa-bisanya kamu membiarkan laki-laki yang bukan muhrimmu menyentuh?! Otakmu taruh dimana sih, Fa? Kalau dia nafsu sama kamu bagaimana? Otak dia 'kan mesum."

Abi Hamdan tentu ingat, bagaimana ekspresi Joe saat bertemu Syifa. Apalagi sampai mengeces seperti itu.

Perlahan dia pun berdiri lagi, kemudian mencari-cari minyak angin di meja rias.

"Orang pasang cincin doang masa buat orang nafsu? Nggak mungkinlah, Bi," elak Syifa.

"Kamu ini, ya, orang dikasih orang tua bukannya nurut dan mengakui kesalahan ... tapi malah ngeyel!" cerocos Abi Hamdan.

"Iya, maaf, Bi," ucap Syifa pelan. Bibirnya merengut.

"Ini kamu naruh minyak angin di mana, sih? Kok nggak ada?" Abi Hamdan menoleh, dia merasa kesal melihat benda yang belum berhasil ditemukannya itu.

Ceklek~

Tiba-tiba pintu kamar Syifa dibuka, tapi sebelum itu diketuk sebentar.

"Kalian kok di sini? Nak Fahmi kasihan diruang tengah sendirian," tegur Umi Maryam. Dialah orangnya yang membuka pintu.

"Ini si Syifa, dikasih cincin sama si Jojon nurut aja. Padahal cincinnya sempit, Mi," sahut Abi Hamdan kesal. Dia kembali mendekat ke arah anaknya usai berhasil menemukan minyak angin.

Kembali, dia mengolesinya, lalu berusaha untuk melepaskannya.

"Jojon siapa? Dan cincin apa itunya?" tanya Umi Maryam penasaran. Dia melangkah masuk ke dalam kamar, kemudian menghampiri keduanya.

"Maksud Abi Pak Joe, Mi," sahut Syifa sambil meringis menahan sakit.

"Abi ini, nama orang kok diganti-ganti." Umi Maryam menyenggol lengan suaminya, lalu memerhatikan cincin Syifa. "Tapi bagus banget cincinnya, kelihatan mahal. Dan kenapa juga dilepas?"

"Umi ini aneh, ya, Syifa sama Jojon itu nggak ada hubungan apa-apa. Jadi buat apa Syifa pakai cincin darinya?!" omel Abi Hamdan menatap istrinya sebentar, kemudian beralih menatap Syifa. "Kamu juga, Fa, kenapa harus diterima, sih? Jadi susah begini 'kan dilepasnya!" Dia menghela napas dan menghentikan gerakan tangannya. Cincin itu seperti terkunci dijari anaknya, sehingga susah sekali untuk terlepas.

"Bukannya menolak pemberian orang lain itu nggak boleh dalam Islam, ya, Bi?" tanya Syifa. "Selagi barang itu dibeli dengan uang halal ... kita 'kan wajib menerimanya, karena sama saja seperti rezeki. Anggap saja ini rezeki anak soleha," ucap Syifa yang memang ada benarnya.

"Soleha, soleha, yang ada kamu kelihatan kecentilan. Karena habis dikasih cincin dan bunga," komentar Abi Hamdan, lalu menambah. "Padahal Jojon itu 'kan bukan siapa-siapa kamu, Fa!"

"Yang bilang dia pacar aku itu siapa, sih, Bi?" Pada akhirnya, Syifa pun ikut-ikutan marah juga. Kesal sekali dia kepada Abi Hamdan. Hanya masalah cincin saja marahnya tak selesai-selesai. "Lagian cincin ini juga yang beli Robert, bukan Pak Joe. Pak Joe sendiri yang mengatakannya padaku."

"Alah alasan. Jojon itu sengaja bawa-bawa anaknya demi bisa menggaet kamu. Kamu ini nggak peka banget, sih?" Abi Hamdan mendengkus menatap sebal anaknya. Kemudian beralih menatap Umi Maryam. "Umi bantu Syifa melepaskan cincin. Pokoknya Abi nggak mau tau ... cincin itu harus cepat terlepas!" perintahnya, kemudian melangkah keluar dari kamar sambil membuang napas.

...Cincin itu ada penunggunya, Bi, mangkanya susah lepas 🤣...

Terpopuler

Comments

Yesi Marsela

Yesi Marsela

duh si Abi ini pikiran nya jelek Mulu ke si Daddy Joe🥲

2023-03-21

1

Eva Karmita

Eva Karmita

biarin aja Abi kok dilepas sih , hargai dong pemberian Deddy Jojon kasihan dia ngasih dengan sepenuh hati walau harus Nerima kenyataan ditolak cintanya sama Syifa tadi 🥰💔💔😢

2023-03-21

1

Arumi Nasha Razeta

Arumi Nasha Razeta

Cincin aja ga mau lepas tandanya jodoh itu Abi ga usah dipaksa lepas😂 cincin aja tau siapa pemiliknya yang sebenarnya 🤣🤣

2023-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 1. Filter hanya pemanis
2 2. Seperti duplikatnya
3 3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4 4. Nggak boleh sampai lolos
5 5. Calon istri Daddy
6 6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7 7. Terus menerus memojokkanku
8 8. Syifa sangat mirip Sonya
9 9. Tanda salam kenal
10 10. Langsung tolak saja
11 11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12 12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13 13. Kita berbeda
14 14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15 15. Beda keyakinan
16 16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17 17. Perkara cincin sempit
18 18. Apa kamu punya pacar?
19 19. Andai saja
20 20. Kakek tunawisma
21 21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22 22. Tolong berikan aku kesabaran
23 23. Stadium 2
24 24. Robert dioperasi
25 25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26 26. Aku merasa takut + Visual
27 27. Kebersihan sebagian dari iman
28 28. Kasihan sekali dia
29 29. Ikatan batin
30 30. Di mana Syifa?
31 31. Berani-beraninya berbuat mesum
32 32. Aku berani bersumpah
33 33. Takut Syifa diambil Fahmi
34 34. Dia Tuhanmu
35 35. Mereka orang yang sama?
36 36. Ba'da Isya itu kapan?
37 37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38 38. Jangan paksa aku
39 39. Kebakaran
40 40. Ujung tongkat bisbol
41 41. Pembedahan
42 42. Pak Joe disunat
43 43. si Sipit Mesum
44 44. Salah kamar
45 45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46 46. Interogasi Syifa
47 47. Menantu yang dikirim Allah
48 48. Nanti siang datang ke rumahku!
49 49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50 50. Bokong putih berbelah milik Joe
51 51. Bisa membaca pikiran
52 52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53 53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54 54. Ini mustahil!
55 55. Syifa calon istriku
56 56. Usir pria gila itu
57 57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58 58. Jangan pernah membuatku menyesal
59 59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60 60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61 61. Menantu baru
62 62. Pasti dia sangat cantik
63 63. Kok pakai kerudung?
64 64. Nggak mau kamu masuk Islam
65 65. Joe dan Syifa menghilang
66 66. Bantuan Robert
67 67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68 68. kok mereka ikut menghilang?
69 69. Dada p*erawan memang beda
70 70. Mau apa dia?
71 71. Ini ciuman pertamaku
72 72. Daddy tenang saja
73 73. Kamu jangan salah paham
74 74. Saran Juna
75 75. Robert kesurupan
76 76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77 77. Apa masih mau egois?
78 78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79 79. Tunggu tongkatnya kering
80 80. Menikahnya nanti malam
81 81. Telepon kantor polisi
82 82. Jatah mantan
83 83. Melecehkan calon istriku
84 84. Aku sudah nggak suci lagi
85 85. Beni sudah kubunuh
86 86. Kebelet kawin
87 87. Saya terima nikah dan kawinnya
88 88. Saahh!! (TAMAT)
89 Season 2 sudah rilis
90 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Filter hanya pemanis
2
2. Seperti duplikatnya
3
3. Bu Syifa adalah calon Mommy baruku
4
4. Nggak boleh sampai lolos
5
5. Calon istri Daddy
6
6. Jatuh cinta pada pandangan pertama
7
7. Terus menerus memojokkanku
8
8. Syifa sangat mirip Sonya
9
9. Tanda salam kenal
10
10. Langsung tolak saja
11
11. Abi kenalkan kamu sama Fahmi
12
12. Semoga sukses dan Syifa mau menerimaku
13
13. Kita berbeda
14
14. Bu Syifa sama Daddy akan menikah
15
15. Beda keyakinan
16
16. Tuhan Yesus itu sayang kamu
17
17. Perkara cincin sempit
18
18. Apa kamu punya pacar?
19
19. Andai saja
20
20. Kakek tunawisma
21
21. Petunjuk supaya Bapak masuk Islam
22
22. Tolong berikan aku kesabaran
23
23. Stadium 2
24
24. Robert dioperasi
25
25. Kok wajah kita sangat mirip?!
26
26. Aku merasa takut + Visual
27
27. Kebersihan sebagian dari iman
28
28. Kasihan sekali dia
29
29. Ikatan batin
30
30. Di mana Syifa?
31
31. Berani-beraninya berbuat mesum
32
32. Aku berani bersumpah
33
33. Takut Syifa diambil Fahmi
34
34. Dia Tuhanmu
35
35. Mereka orang yang sama?
36
36. Ba'da Isya itu kapan?
37
37. Om Joe ketemu Abinya Bu Syifa
38
38. Jangan paksa aku
39
39. Kebakaran
40
40. Ujung tongkat bisbol
41
41. Pembedahan
42
42. Pak Joe disunat
43
43. si Sipit Mesum
44
44. Salah kamar
45
45. Abi Hamdan seperti kerasukan setan
46
46. Interogasi Syifa
47
47. Menantu yang dikirim Allah
48
48. Nanti siang datang ke rumahku!
49
49. Ingin mengenal Islam lebih jauh
50
50. Bokong putih berbelah milik Joe
51
51. Bisa membaca pikiran
52
52. Bapak merestui Syifa untuk menikah denganku?!
53
53. Apa mereka ingin membatalkan perjodohan?
54
54. Ini mustahil!
55
55. Syifa calon istriku
56
56. Usir pria gila itu
57
57. Apa kurangnya aku dimatamu?
58
58. Jangan pernah membuatku menyesal
59
59. Kenapa nggak langsung menikah saja?
60
60. Obat pemutih kulit b*rung dan telornya
61
61. Menantu baru
62
62. Pasti dia sangat cantik
63
63. Kok pakai kerudung?
64
64. Nggak mau kamu masuk Islam
65
65. Joe dan Syifa menghilang
66
66. Bantuan Robert
67
67. Bagaimana kalau dibalik saja?
68
68. kok mereka ikut menghilang?
69
69. Dada p*erawan memang beda
70
70. Mau apa dia?
71
71. Ini ciuman pertamaku
72
72. Daddy tenang saja
73
73. Kamu jangan salah paham
74
74. Saran Juna
75
75. Robert kesurupan
76
76. Ada cucu kedua Papi dan Mami
77
77. Apa masih mau egois?
78
78. Akhirnya keinginanmu terwujud!
79
79. Tunggu tongkatnya kering
80
80. Menikahnya nanti malam
81
81. Telepon kantor polisi
82
82. Jatah mantan
83
83. Melecehkan calon istriku
84
84. Aku sudah nggak suci lagi
85
85. Beni sudah kubunuh
86
86. Kebelet kawin
87
87. Saya terima nikah dan kawinnya
88
88. Saahh!! (TAMAT)
89
Season 2 sudah rilis
90
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!