Bab.20

Terdengar dari jarak jauh perkelahian terjadi di dalam gedung itu, Lucian berbalik menatap kekasihnya. "Jangan jauh-jauh dariku."

Kane mengangguk.

"Tutup matamu, aku akan membawamu terbang."

Seketika Kane menutup matanya tapi dia membuka kembali matanya itu, "Aku ingin merasakan langsung terbang diatas dahan seperti di film-film, aku nggak mau menutup mataku."

"Oke," Lucian sedikit terkekeh.

"Aku lebih dulu," ujar Matyas lalu melesat terbang semakin menjauh.

"Siap?" tanya Lucian.

"Oke."

Lucian mulai terbang seperti ada sepasang sayap di pinggir tubuhnya, berhenti di dahan pohon lalu kembali terbang.

Ketika akan mendekati gedung, ia turun di depan gerbang gedung. Tiba-tiba gerbang terbuka, Lucian masuk berjalan ke dalam dengan santai.

"Keluarlah, tangan kanan klan Icarus. Namamu Adrian?"

Sesosok makhluk penghisap darah muncul tak jauh dari Lucian dan Kane, di sampingnya beberapa pengikutnya berjajar.

"Wah, baru kali ini aku bisa berhadapan langsung dengan Mister dari klan Lazar. Vampire murni, tak seperti kami vampire rakitan. Hahaha..." ada nada benci dalam suaranya.

"Apakah karena darahku murni, kalian para vampire campuran membenciku? Bukan kemauanku menjadi vampire murni, aku juga tau itu bukan kemauan kalian menjadi vampire campuran. Tapi jika kalian menjadi pengikutku dan tidak mengganggu dunia manusia, aku akan mengampuni kalian."

"Gertakanmu tak akan mempan pada kami, Mister Lucian. Serahkan wanita di sampingmu Mister atau aku akan membunuh keluarganya," ancam Adrian.

"Adrian, kau juga tau wanita ini adalah pasangan jiwa abadiku. Jika dia disakiti, bukankah kau seperti menyakitiku. Jadi jika ingin mendapatkan kekasihku, bunuh lah aku. Tapi, aku berani jamin jangankan kalian membunuhku, menyentuhku saja kalian tak akan pernah mampu!" Taring Lucian mulai keluar, pupilnya seketika berubah merah darah wajahnya semakin pucat kuku-kuku jarinya memanjang. "Grrrrrrrrr..." ia menggeram maju.

Para vampire campuran mundur mendengar geraman sang Mister tiba-tiba nyali mereka menciut.

"Jangan memancing amarahku! Bukan hanya akan membakar kepala kalian saat mati! Bahkan aku akan memburu keluarga yang kalian miliki sampai keturunan terakhir!" ancam Lucian.

Para vampire campuran semakin memundurkan tubuh, mereka kali ini ketakutan apalagi memikirkan kelangsungan keluarganya.

"Kalian yang ingin menyerah pergilah! Jika yang ingin kena pembalasanku maka majulah!"

Lucian masih memeluk Kane dalam rangkulannya, meskipun tubuh Lucian dingin tapi itu terasa hangat bagi Kane yang dikelilingi banyak makhluk dingin.

"Grrrrrr..." sekali lagi Lucian menggeram.

Para vampire campuran yang masih ingin selamat segera melesat pergi, hanya tersisa beberapa yang bisa dihitung oleh jari. Sebagian para musuhnya mungkin masih adu jotos dengan para pengikutnya di dalam gedung.

"Jadi ini yang kamu pilih, Adrian. Baiklah! Jangan salahkan aku."

"Matyas! Kau dengar aku!"

Tak lama Matyas datang, "Aku disini."

"Amankan Kane, aku akan memenggal kepala mereka satu persatu." Lucian bergerak maju menyatukan kedua tangannya terdengar kretakan pada jari-jarinya.

"Kalian! Serang!" Adrian memberi perintah pada para pengikutnya.

Dzig! Dzig!

Dugh! Dugh!

Seperkian detik kepala-kepala para vampire campuran itu tergeletak di atas tanah terpisah dari tubuh mereka. Lucian mengeluarkan api dan segera membakar kepala-kepala itu.

"Masih ingin membunuhku?" sebelah alis Lucian terangkat.

"Aku yang akan menjadi lawanmu sekarang!" geram Adrian.

"Tuan Adrian, sandera berhasil mereka ambil! Kini tinggal wanita ini!" tiba-tiba dari dalam gedung salah satu vampire campuran membawa Dita dalam cekalannya.

"DITA!" teriak Kane saat melihat sahabatnya.

"Bawa kemari!" titah Adrian, lalu tiba-tiba lelaki itu mengigit leher Dita sampai wajah sahabatnya itu memutih.

"Tidak! Dita!"

Wussss.

Lucian dalam sekejap sudah berada di hadapan Adrian, memelintir kepalanya dengan satu gerakan lalu kepala Adrian terpisah dari tubuhnya dan dibakar Lucian.

Lelaki itu membopong Dita dalam pelukannya dan membawanya ke hadapan Kane, tapi sayang nyawa gadis itu sudah tak tertolong. Satu-satunya cara agar Dita bisa hidup adalah menjadi bagian dari makhluk dingin seperti dirinya. "Sayang, Dita harus segera dibawa. Xander bisa mengurusnya, temanmu masih bisa hidup tapi mungkin dia harus berubah seperti kami."

Kane menangis histeris, tapi saat melihat kedua orang tuanya selamat setidaknya ia masih mempunyai harapan.

Terpopuler

Comments

@ꪶꫝ༄©h€®®¥༄💕🇵🇸

@ꪶꫝ༄©h€®®¥༄💕🇵🇸

seru thor, langsung baca scroll thor

2023-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!