Bab.4

Ken menenangkan diri setelah selesai bertarung dengan sesama jenisnya. Para vampire yang barusan ia bantai adalah suruhan dari klan tertentu yang sudah mengetahui keberadaan Kane. Mereka sama seperti dirinya yang juga beberapa waktu lalu baru mengetahui keberadaan Kane.

Sekarang dirinya harus lebih memperketat keamanan Kane, ia harus lebih mendekat lagi dengannya agar bisa melindunginya dari dekat. Saat pikirannya memikirkan cara, tiba-tiba terasa olehnya hawa yang dingin sama seperti dirinya. Ken seketika langsung waspada, tapi dirinya langsung mengenali siapa yang datang.

"Cine ești tu (siapa kamu)?" tanya lelaki yang sedang berjalan mendekati Ken yang tak lain adalah Matyas.

"Știu că ești la fel ca mine din România (aku tau kamu sama denganku, berasal dari Rumania)" lanjut Matyas, sorot mata tajamnya mendominasi Ken.

"Nu am intenții malefice, eu împreună cu tine vreau să protejez Kane (aku tidak berniat jahat, aku sama denganmu ingin melindungi Kane)" jawab lugas Ken.

"Tu știi cine sunt? (kamu tau siapa aku)?" tanya Matyas heran.

"Bineînțeles, atunci voi merge primul (tentu saja, kalau begitu aku pergi dulu)! Sampai berjumpa lagi." Ken mengakhiri obrolan mereka, langsung meloncat ke atas pohon dengan cepat dan menghilang.

Matyas yang ditinggalkan, memikirkan siapa lelaki yang baru saja pergi. Lelaki itu adalah sejenis kaum yang sama dengannya. Apalagi sepertinya lelaki itu memang tidak berniat jahat pada Kane. Barusan dengan kedua matanya sendiri, ia melihat lelaki itu memusnahkan vampire yang mengincar nyawa Kane.

Siapa sebenarnya dia? Pikirnya.

***

Esoknya semua orang kembali bersemangat, melakukan semua kegiatan dan tugas-tugas dari Dosennya untuk menambah nilai dalam pelajaran. Siang dengan cepat berganti malam, yakni malam terakhir mereka disana. Acara terakhir mereka di malam itu adalah uji nyali.

Sasha sudah merencanakan semuanya bersama temannya, ia akan berbuat sesuatu kepada Kane.

Kane yang tidak mengetahui apapun masih terlihat tenang, sekitar pukul sebelas malam semua orang sudah bersiap dengan bagian mereka masing-masing.

Devandra memperhatikan Kane, ia merengsek pelan mendekatinya. "Sttt, beb. Kalo kamu takut hantu, kamu boleh berdiri di belakangku jangan jauh-jauh. Aku akan selalu melindungi kamu," gombalnya pada Kane.

"Sorry! Gue lebih takut sama loe daripada sama ghost! Loe lebih nyeremin!" sindir Kane tanpa tedeng aling aling, langsung berjalan pergi mengikuti yang lain yang sudah lebih dahulu pergi.

Devandra tak habis akal, ia terus mengekor Kane. "Aish beb jutek banget, tapi tak apa karena kejutekan itu yang bikin gue makin suka. Abisnya jutek nya kamu tuh menggemaskan! Haha ..." balasnya sambil mengikuti Kane berjalan.

Kane males menjawabnya, ia membiarkan devandra berbuat semaunya.

Semua Grup dibagi menjadi 12 Tim, Satu tim hanya berisi tiga orang.

Kane bersama dita dan satu temannya yang lain, ia mulai menyusuri tanda-tanda yang sudah Dosen pembimbingnya pasang di tangkai daun pohon.

"Kane ... loe jalan duluan gih! Gue takut," Dita mendorong tubuh Kane ke agar berjalan paling depan.

"Dasar penakut loe dari dulu! Elaaah, kapan mau berubah? Ckck ..." Kane geleng-geleng kepala.

Kane mengalah, ia berjalan lebih dulu di depan memimpin tim. Saat dirinya sudah agak jauh masuk ke dalam hutan, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya. Merasa tidak ada orang di belakangnya, berbalik badan ke belakang benar saja tidak ada siapa-siapa termasuk Dita.

"Helooo ... woiii Dit! Loe dimana? Hey! Kalian dimana?! Gak lucu deh ah cepat keluar!" kedua mata kane berkeliling memeriksa keadaan, mengarahkan ke berbagai arah cahaya senter kecil yang dirinya pegang di tangannya.

Tiba-tiba Kane kehilangan keseimbangan, kakinya tak sengaja melangkah ke sebuah lubang. ia tak bisa menyeimbangkan tubuh akhirnya terjatuh kedalamnya. "Arggghttt ... !!!!" Jeritnya.

Plup! Bahkan senter kecilnya pun mati.

Kepala kane sedikit terbentur tanah keras, ia mencoba melihat sekeliling, tersadar bahwa dirinya benar-benar sudah terjatuh ke dalam lubang sekitar sedalam 3 meter. Ia segera meminta pertolongan, tapi sepertinya tidak ada yang mendengarnya. Akhirnya karena capek berteriak, dirinya hanya bisa pasrah, tidak ingin menghabiskan banyak tenaga lebih, ia memaksakan matanya terpejam mencoba untuk tertidur.

Ken sejak awal mengawasinya, tapi tidak ingin bertindak karena tidak ingin menakuti kane jika dirinya muncul tiba-tiba. Ia melihat dulu situasinya, sekarang melihat situasi kane yang sudah tertidur, ia segera melompat turun dari pohon.

Kane berjalan ringan dengan perlahan mendekati perempuan itu, dia tidak ingin membangunkan Kane. Ia masuk ke dalam lubang dengan perlahan, menatap wajah kane yang begitu cantik, memajukan tubuhnya mengecup bibir Kane dengan lembut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!