Bab.5

Kane perlahan membuka kedua matanya, mengerjapkan mata memeriksa sekelilingnya. Ia terkejut karena dirinya sedang berada di dalam tendanya, ia benar-benar kebingungan.

"Bukankah tadi aku terjebak di dalam lubang?" penasaran Kane bangun dari pembaringannya, berjalan keluar dari tenda.

Kane mengucek matanya tak percaya, di depannya semua teman-temannya beserta Dosen Matyas sedang berkumpul. Mereka semua sedang mengelilingi api unggun.

Dita melihat Kane, berteriak memanggilnya. "Kane! Loe udah bangun?" sambil berdiri dari duduknya menghampiri kane.

"Loe tuh ya, masih ada acara malah molor!" ucap Dita.

"Kenapa Gue tidur di tenda Dit?!" tanya Kane masih kebingungan. "Terus acara uji nyalinya udah selesai?" lanjutnya.

"Yey ... udah beres lah dari tadi, di hutan loe malah pisah sama gue." Jawab sahabatnya itu, "Awalnya pas lagi ngikutin elo, lengan gue dicolek sama si sinta. Gue nengok dia dong tanya ada apa, eh s k4mpret malah meluk tubuh gue. Katanya sih dia lihat uler gitu. Pas gue balik badan loe udah gak ada, gue sempet cari sebentar tapi karena gue juga takut ya gue balik ke tenda mau nyari bantuan buat nyari loe!"

"Tapi pas gue udah balik kesini, eh loe malah keenakan molor! Dasar loe masa ninggalin gue di hutan, kagak setia temen banget sih, cih!" ambek dita.

Kane semakin tidak mengerti, dirinya yakin masih berada di hutan sendirian. Tiba-tiba ia berada di tendanya, pindah sendiri gitu!? Pikirnya bingung.

Semakin memikirkannya, semakin sakit kepalanya, ia berusaha tak memikirkannya lagi. Biarkan dirinya malam ini menikmati malam terakhir disana.

"Ya udah entar bicarain lagi, kita gabung dulu bareng yang lain," Kane menarik tangan Dita, berjalan ke tempat api unggun.

Dosen Matyas sedikit menaikkan satu alisnya melihat keterlambatan Kane, sedikit curiga tapi dia membiarkan nya.

"Oke, karena malam ini adalah malam terakhir kita kamp, semoga kalian menikmatinya," seru Dosen Matyas.

"Saya harap setelah pulang, pergunakan sisa waktu liburan kalian dengan hal bermanfaat. Sekarang mari kita nikmati malam terakhir kita disini, yeahh ... " ujarnya berteriak semangat.

"Yeahh!!!" Serentak semua ikut berteriak semangat.

Dosen Matyas mengambil sebuah gitar, jari-jarinya mulai memainkan senarnya, semua orang bernyanyi mengikuti alunan musik dari petikan gitarnya.

Kane ikut bernyanyi, anehnya musik yang Dosennya mainkan dengan gitarnya adalah lagu favoritnya. Ada sedikit perasaan menggelitik di hatinya, merasa Dosennya sengaja memainkan lagu favoritnya.

Kane berusaha menepis pikiran konyolnya itu, mungkin semuanya hanya kebetulan semata, mereka baru saja bertemu.

Akhirnya kegiatan mereka malam itu telah selesai, Kane segera menarik Dita untuk masuk ke dalam tenda mereka. Sebelum tidur mereka mengobrol seperti biasanya, membahas hal-hal yang tidak penting.

.

.

.

Esoknya, Kane yang sudah berada kembali di rumah segera beristirahat. Saat terbangun di sore hari, dia pergi ke Motel milik orang tuannya.

"Kamu udah pulang sayang," tanya Ibunya sambil memeluk putri kesayangannya itu.

"Hum..." gumam Kane.

"Ohya sayang, saat kamu gak ada. Ada seorang pemuda yang tempo hari kamu tolongin itu, dia nanyain kamu tuh!" ucap Ibunya.

"Sekarang dimana dia Mah?" Tanya kane.

"Dia ada di kamar lima lantai dua. Dia menyewa kamar terbaik motel kita, sepertinya akan lama," jelas Ibunya. "Apa perlu mama kasih tau dia, kamu udah pulang?" lanjut Ibunya.

"Gak usah deh ma, entar juga kami ketemu kalo dia emang nginep disini," jawab Kane cuek. "Kane ke kamar dulu, mau ganti baju".

Saat kane hendak berjalan pergi ke kamarnya tiba-tiba terdengar suara lelaki memanggilnya yang tak lain adalah Ken.

"Kane, hai. Lama tak jumpa, bagaimana kabarmu?" Ken berbasa basi.

"Hai, Ken Ken lukamu?" tanya Kane.

"Ken Ken? Tapi namaku Ken," Ken sedikit bingung.

"Ah, itu bahasa sini. Di Bali arti Ken Ken adalah bagaimana, so bagaimana lukamu?"

"Ternyata arti namaku disini itu, hehe. Tapi namanya enak di dengar, aku suka kok kalo kamu memanggilku Ken Ken. Kayak panggilan kesayangan kan ... ups sorry! Just kidding," ucapnya sambil nyengir.

"Santai aja, kalau kamu suka aku akan panggil kamu Ken Ken," kane membalas candaannya.

"Deal!" Ken tersenyum senang.

Mereka melanjutkan obrolan mereka sambil menyusuri pantai, Ken bercerita tentang kehidupan 'palsu' nya. Karena sekarang dia belum bisa terbuka kepada Kane.

Sedangkan Kane juga hanya menceritakan dengan singkat tentang kesehariannya, tidak menceritakan dengan dalam kehidupannya. Kane berpikir mereka masih belum terlalu akrab, untuk saling berbagi hal pribadi.

Walaupun Ken sudah mengetahui semua tentang kehidupan Kane selama ini, dia berpura-pura tidak tau apa-apa.

"Jadi kamu masih kuliah?" tanya Ken. "Hem, pasti banyak laki-laki menyukaimu, kamu sangat cantik sih!' gombal Ken sengaja.

"Eh gombalan basi, haha ... " Kane tak termakan gombalannya.

Setelah agak lama mereka pun berpisah, berbarengan masuk ke dalam motel tapi berpisah saat masuk ke dalam.

Kane yang baru saja berpisah dari Ken, merasakan sedikit kehilangan. "Aneh banget gue! Perasaan apa ini? Gue ngerasa ada yang menggelitik disini." ujar Kane sambil mengusap jantungnya.

Kane memutuskan untuk tidur di Motel, di kamar dirinya biasa tidur. Karena ini adalah masa-masa liburan, biasanya motel orang tuanya selalu ramai yang berkunjung.

Setelah kembali ke kamarnya dia mengambil ponselnya, memijit nomer ponsel sahabat bodohnya.

Selang tak berapa lama ,telefonnya diangkat dan terdengar suara dita disebrang telepon. "Hei nek, loe udah kangen lagi sama gue ya! Baru juga kita pisah, udah telepon aja luh," canda Dita.

"Naj1s gue harus kangen sama sapu lidi kayak loe! Pengen muntah gue dengernya," balas Kane. "Dit, besok loe kesini deh, sisa liburan kita bikin happy di Motel. Kita bikin Barbeque di pinggir pantai,Ok!" ajak Kane.

"Wowwww ... Seorang Kane berbaik hati ngundang gue ke Motelnya, ada angin apa nih! Hayo loe ketemu cowok ganteng ya di Motel, terus mau liatin ke Gue! Ngaku loe," sepenasaran itu gita.

"Yaelah, sedih gue. Terus selama ini kebaikan gue gak loe hargai. Udahlah sekarang pertemanan kita selesai sampai disini. Lo and gue end! Bye," canda Kane.

"Lebayyyy banget sih lo nek! Jij1k gue dengernya. Jadi besok lo jemput gue aja, kan loe tau mobil gue lagi di bengkel," pinta Dita.

"Ok denggg ... ya udah gitu aja deh, gue tutup." Kane mengakhiri panggilannya.

Setelah selesai bertelepon, Kane berselancar di Internet sebentar. Dia memposting foto-fotonya di Instagram saat hiking kemarin, setelah selesai dia tertidur tanpa membaca komentar di foto postingannya. Seperti biasanya, komen pertama siapa lagi kalo bukan Devandra.

[ Cantik banget Beb, love you❤️ ]

Begitulah komen dari Devandra, sepertinya Kane saat besok memeriksanya langsung merasa mual.

Terpopuler

Comments

@ꪶꫝ༄©h€®®¥༄💕🇵🇸

@ꪶꫝ༄©h€®®¥༄💕🇵🇸

boro² kene, aq juga mual 🥴🥴🥴

2023-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!