Bab.10

Mobil berhenti di pekarangan bangunan tua, sebuah villa yang sepertinya sudah lama tak terurus. Para suruhan Devandra menurunkan Kane dari dalam mobil. Di mobil satunya lagi Nick didorong kasar keluar dari dalam mobil.

Masih dengan mata yang tertutup, mereka berdua dituntun berjalan.

Nick mendengarkan suara-suara untuk memeriksa sekitarnya. Setelah sampai di dalam bangunan, terdengar olehnya suara decitan pintu terbuka.

Mereka dibawa masuk semakin dalam dan segera memisahkan Kane dan Nick.

Kane dibawa ke sebuah ruangan yang cukup mewah, segalanya lengkap ada di dalam sana.

Dari luar terlihat bangunan villa tua terbengkalai, tapi di dalam masih terurus dengan sangat baik. Keadaan bangunan diluar hanya kamuflase agar terlihat seperti bangunan yang terlantar.

Sedangkan mereka membawa Nick ke ruang bawah tanah. Terdeteksi udara yang lembab oleh indra penciuman Nick yang sangat tajam.

Nick tidak merasa panik sama sekali, jangankan penculik manusia seperti mereka jika penculiknya seorang berjenis seperti dirinya yang adalah Vampir, dirinya hanya dengan memutar tangannya sedikit akan sudah bisa mematahkan leher mereka meskipun dengan mata tertutup.

Dirinya adalah keturunan Ras Vampir Murni, yang berada dalam urutan Piramida teratas ras non-human. Meskipun ada beberapa lagi vampire ras murni lainnya, tapi dirinya termasuk Vampir yang paling ditakuti di penjuru dunia gelap.

Ia terkenal dengan slogannya 'Pembalasanku akan membuatmu menginginkan lebih baik mati daripada hidup'.

Sekarang Nick hanya ingin tau sampai mana nyali lelaki yang bernama Devandra itu, Ia tidak usah menyelidikinya saat pulang, dirinya akan menghabisinya disini.

Kane pasrah terduduk diatas ranjang dengan kedua tangan yang terikat serta mata yang masih tertutup, saat dirinya masih berusaha membuka ikatan dipergelangan tangannya terdengar suara langkah kaki dari luar pintu ruangan.

Devandra membuka pintu, matanya menyorot wajah ketakutan Kane, bibirnya tersenyum penuh kesenangan. Setelah sampai di hadapan perempuan yang selalu menolaknya itu, ia langsung membuka kain penutup mata Kane.

Kane mengerjapkan matanya sebentar, menyesuaikan manik matanya karena silauan cahaya lampu. Sepersekian detik Kane akhirnya dapat melihat sekelilingnya. Ia melihat Devandra yang sedang duduk di sofa bersilang kaki dengan senyuman mengerikan di bibirnya sedang menatapnya.

"Devandra! Lepasin gue! Lo kenapa sih?! Loe yang gue kenal gak akan melakukan seperti ini sama gue! Loe gak kayak dulu"

"Haha... kamu bilang aku gak seperti dulu! Kamu yang salah Kane... perhatikan ini lah sifat asliku dari dulu. Bahkan percuma saja aku bersikap baik padamu! lihat apa balasannya!" geram Devandra, tertawa seperti orang gila.

"Dev, ayolah. Kalau gue salah maafin gue. Tapi loe lepasin Nick, dia tadi benar-benar tidak sengaja melukaimu," pinta Kane mencemaskan Nick.

"Nick? Sekarang bukan Ken Ken panggilan kesayanganmu lagi. Kau tau? Sebentar lagi aku akan menyiksanya dengan kejam! Beraninya dia menggodamu dan menendangku!" Nada bicaranya semakin tinggi.

Kane sedikit bergetar mendengar ucapan Devandra, takut lelaki gila itu menepati ucapannya menyiksa Nick.

Devandra sekali lagi tersenyum puas, melihat jejak ketakutan di wajah Kane. Ia berjalan perlahan mendekati ranjang, seketika mencengkram ranjang yang sedang diduduki Kane.

Lalu Devandra mencengkram dagu Kane kasar, mengangkatnya berusaha mencium bibirnya. Kane memalingkan wajahnya hingga membuat ciumannya gagal.

Devandra meraung marah lalu menampar Kane, ia menarik kasar pakaian bagian atas wanita itu.

Sekarang bagian atas tubuhnya hanya tertutup sedikit pakaian yang tersisa. Kane berteriak meminta tolong saat tangan Devandra mencoba menarik pakaiannya kembali. "Tidak! Tolongggg!!!"

Baru saja teriakannya lolos dari bibirnya, pintu ruangan ditendang terbuka. Nick dengan mata merahnya, serta taringnya yang sudah keluar menerjang Devandra dengan cepat.

Kane memekik kaget melihat wajah Nick, ia melihat Devandra sudah terkapar dilantai. Nick sedang mencekik leher Devandra sampai mata lelaki itu membulat, dengan wajah yang membiru.

Nick tidak bisa membunuh manusia karena sudah ada perjanjian yang tidak boleh dirinya langgar, dengan kesal melepaskan cekikannya dari lehernya. Nick berdiri memelototi Devandra yang sudah tak sadarkan diri.

Kane merasa berhalusinasi melihat perubahan wujud Nick, tentu saja dirinya tau perubahan apa itu karena film Vampir adalah film favoritnya.

Mulut Kane menganga, manik matanya menatap Nick dengan berbagai kilatan yang berbeda. Rasa kagum, rasa tak percaya dan sedikit merasa takut.

Setelah agak lama akhirnya Kane menutup mulutnya yang masih menganga lebar, sepertinya apa yang sedang dirinya lihat memang adalah kenyataan.

Tapi saat Nick mulai berjalan mendekatinya, ia berteriak histeris. "KAU VAMPIRE ?!!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!