Bab.17

Kane baru saja berbelok di tikungan mengarah ke toilet, tiba-tiba tangannya ditarik dari belakang.

"Tunggu, Kane. Ikut aku sebentar..." Nick tak ingin mengulur-ngulur waktu lagi dia harus segera memberitahukan semuanya pada Kane. Ia sudah merasakan banyak aura-aura seperti dia di Bali, sepertinya musuh musuh sudah berdatangan.

"Nick!"

Dengan cepat Nick menutup bibir Kane dengan ciumannya, menyesap dalam. Saat di merasakan Kane melemah karena gairah ia melepaskan pagutan ciumannya lalu membawa lari wanita dalam pelukannya ke dalam mobilnya.

Setelah tersadar Kane menjerit marah, "Nick! Kau!"

"Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang," tanpa banyak bicara lagi Nick membawa mobilnya melewati mobil-mobil lain di jalanan melesat menuju hotel tempat tinggal sementara Xander psikolog manusia.

Setelah sampai Kane mau tak mau mengikuti langkah kaki Nick karena tangannya digenggam. Sebenarnya mau apa lelaki vampire ini?! Apa mau nye ddot darahku seperti di film-film? Hahhhh?! Pikiran-pikiran itu terus saja berputar di kepala Kane.

Ting!

Pintu lift terbuka Nick tidak menghentikan langkahnya terus berjalan menuju kamar hotel Xander.

Ting.

Tong.

Pintu kamar hotel terbuka, Nick masuk masih dengan menggenggam tangan Kane.

"Kenapa kamu tidak menghubungiku dulu, Nick?" ujar Xander.

"Aku membawa Kane," ujar Nick.

"Tapi disini tidak aman, aku sudah menelepon Tetua. Beliau bilang sebaiknya dilakukan di Villa-mu jika susah saatnya."

"Ahh! Baiklah. Ayo pergi, siapkan semuanya." Ucap Nick pada Xander.

Tak lama Nick sudah mengebut membawa mobilnya. Sebuah Villa besar terlihat dari kejauhan, gerbang terbuat dari besi terbelah dua mobil Nick melesat masuk melewati jalan terbuka seketika gerbang kembali tertutup.

Saat mobil berhenti, belasan pria berpakain jas hitam menunduk memberi hormat hanya satu pria tua yang berdiri dengan tersenyum.

Kane merasa ragu untuk turun, "Apa kau seorang vampire bandit, Nick? Kenapa banyak sekali pria berpakaian jas hitam dan berwajah pucat?"

"Mereka semua vampire-vampire dibawah kekuasaanku, masih banyak lagi." Jawabnya pada Kane. Dia lalu berbalik ke arah jok belakang, "Kenapa kau masih duduk diam, Xander?"

"Aku turun!" Padahal Xander masih menenangkan jantungnya karena dibawa ngebut, dia membuka pintu mobil lalu turun berjalan menghampiri Tetua, "Salam, Tetua."

Tetua mengangguk, "Terima kasih sudah bersedia datang dari Rumania, ayo masuk mulai persiapkan semuanya."

Xander mengangguk kemudian berjalan masuk ke dalam mengikuti seorang vampire lain disana.

Kane mengeluarkan tubuhnya dari dalam mobil saat Nick membuka pintu, tubuhnya gemetar.

"Aku akan menggendongmu."

Tiba-tiba tubuhnya sudah berada dalam pelukan Nick, tubuh Nick melesat ke dalam dengan hitungan detik, Kane menutup matanya.

"Sudah sampai, buka matamu," ujar Nick seraya menurunkan Kane di atas sebuah kursi lipat tempat para psikolog melakukan hipnotisme.

Dengan perlahan Kane membuka sepasang mata indahnya, ia berkeliling melihat ruangan. "Sebenarnya kau mau apa, Nick?!"

"Menghipnotismu, kamu harus mengingat masa lalumu. Kane."

"Tapi kamu bisa memintaku secara baik-baik, kenapa harus membawaku secara paksa dari kampus?!" kesal Kane.

"Apa kalau aku bicara secara baik-baik, kamu akan mendengarkanku? Tidak bukan?"

Kane terdiam, Nick memang benar dia tidak akan mau mendengarkan perkataan yang seperti mengarang itu keluar dari mulut Nick.

"Baiklah Nona Kane, kita akan mulai," Xander sudah siap dengan alat-alatnya termasuk sebuah jam bandul di tangannya.

Wajah Kane menegang begitu pun seluruh tubuhnya. Tangan nya mencekal erat pinggiran kursi, tapi tiba-tiba sebuah tangan menarik tangannya yang mengerat lalu menggenggamnya.

"Aku disini bersamamu, draga mea..."

Nick tak melepaskan genggaman tangannya pada pasangan jiwa abadinya, ia terus menyalurkan kekuatannya agar tubuh Kane menjadi rileks sepenuhnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***