" sayang.. ya tuhan kamu kenapa sayang.?" ucap Rafael yang langsung meraih tubuh Ayumi yang terkulai lemah bahkan Ayumi masih memegang dadanya yang ayumi cengkram kuat kuat.
Rafael langsung menggendong Ayumi menuju mobilnya karena Rafael yakin jika Ayumi tidak baik baik saja, terlebih ini kali kedua Ayumi tidak sadarkan diri dalam satu hari ini.
" kamu kenapa sayang.. kamu harus kuat " ucap rafael sambil mengemudi kan mobilnya ke rumah sakit terdekat.
Rafael pun langsung menggendong Ayumi menuju UGD rumah sakit setelah dirinya sampai di depan pintu UGD.
" dokter.. suster.. tolong istri saya .. dia tidak sadarkan diri " ucap Rafael yang baru saja meletakan Ayumi di atas brankar rumah sakit.
" bapak tolong tunggu di luar agar dokter bisa segera menangani pasien " ucap suster sambil mempersilahkan Rafael untuk keluar dari ruang tindakan dan menunggu di kursi tunggu pasien..
" kamu kenapa sayang, maaf atas segala kekhilafan mas sayang.. " ucap Rafael, tapi tiba tiba saja matanya menangkap wajah Bianca yang juga sedang menggendong Revan menuju ruang tindakan.
" Revan..?" Bianca yang mendengar suara Rafael pun menghentikan langkahnya yang akan memasuki UGD dan tak lama Revan di ambil alih oleh Rafael yang langsung memasuki ruang tindakan tepat di samping ayumi.
" Revan kenapa bi ?" tanya Rafael sambil meletakkan Revan di atas brankar rumah sakit.
" Revan tiba tiba panas tinggi apa lagi saat tadi bi mencoba menghubungi mas karena Revan menanyakan mas terus, tapi seperti nya nomor bi sudah di blokir " ucap Bianca.
Dan dokter pun langsung menangani Revan setelah Rafael pergi meninggalkan Revan yang hanya di temani Bianca untuk segera di tangani.
" ya tuhan .. apa lagi ini " ucap Rafael sambil menjambak rambutnya, di satu sisi ada istrinya yang sedang membutuhkannya tapi di sisi lain ada anak yang sudah iya anggap anaknya sendiri yang kini sedang membutuhkannya juga.
" keluarga ibu Ayumi "
" keluarga anak Revan " ucap dua suster yang berbeda secara bersamaan.
Rafael dan Bianca pun langsung mengikuti suster tersebut menuju keluarga nya masing masing.
" mas Revan nanyain kamu terus " ucap Bianca tau Revan malah langsung menuju ke arah Ayumi yang belum sadarkan diri.
" ibu Ayumi sudah sadar tapi dia membutuhkan istirahat yang cukup dan sebaiknya ibu Ayumi di rawat untuk beberapa hari di sini " jelas suster tersebut karena dokter yang memeriksa nya pun sudah meninggalkan Ayumi setelah memastikan keadaan Ayumi baik baik saja.
Rafael pun merasa lega saat mendengar Ayumi baik baik saja tapi tak lama dirinya mengingat keadaan Revan yang juga sedang di rawat di samping Ayumi yang hanya terhalang tirai.
" sayang mas lihat Revan dulu ya, Revan juga sakit dan sekarang ada di samping kamu" bisik Rafael di telinga Ayumi.
Ayumi yang sebenarnya sudah terbangun pun mendengar dengan jelas jika Rafael seperti nya sangat mengkhawatirkan Revan. Air mata Ayumi mengalir saat perhatian Rafael kini sudah terbagi dan kini iya hanya di jadikan prioritas kedua setelah anak Bianca.
Rafael pun langsung menghampiri Revan yang hanya tertutup tirai dari kain rumah sakit.
" ayah.. levan sakit.." ucap Revan sambil mengulurkan tangannya dan Rafael pun langsung meraih tangan Revan anak yang begitu iya sayangi meski Revan hanya lah anak dari sahabatnya yang telah tiada.
" iya .. ini ayah sudah ada disamping Revan " ucap Rafael yang masih terdengar oleh Ayumi meskipun sangat pelan.
" apa di hati kamu masih ada aku mas " ucap Ayumi pelan dan hanya di dengar olehnya saja.
" mas aku mohon kamu bisa kan temani Revan, kamu kan tau sendiri jika sedang sakit seperti ini Revan sangat manja " ucap Bianca yang mulai kembali ingin menguasai rafael.
" tapi Ayumi juga membutuhkan ku " ucap Rafael yang masih mengkhawatirkan Ayumi yang hingga saat ini belum membuka matanya.
" Ayumi masih tertidur " ucap Bianca membohongi Rafael.
" tapi aku "
" ayah .. jangan tinggalkan levan " ucap Revan yang jadi sangat rewel saat sakit.
Rafael pun menatap gorden rumah sakit yang menjadi penghalang dirinya dan Ayumi tapi Rafael tidak menyibak gorden tersebut sekedar memastikan Ayumi masih ada di sana.
" iya ayah di sini " ucap Rafael setelah memutuskan untuk tinggal di dekat Revan dan Rafael pikir jika Ayumi masih tertidur di samping revan.
Ayumi yang mendengar jika Rafael menyanggupi permintaan Revan pun memutuskan pilihan yang sulit baginya tapi harus Ayumi lakukan.
" maafkan Ayumi mas, mungkin setelah Ayumi pergi mas bisa yakin apa yang mas inginkan sebenarnya " ucap Ayumi yang mencoba turun dari tempat tidur menuju meja suster jaga.
" ada yang bisa kami bantu Bu.." ucap salah satu suster yang ada di sana.
" sus .. saya ingin ganti ruangan tapi jangan bilang sama suami saya karena saya sedang membutuhkan ketenangan.
Kedua suster pun saling tatap karena heran dengan permintaan Ayumi tapi tak lama keduanya menyanggupi permintaan ayumi.
" baik Bu nanti kami kabarin jika sudah mendapatkan ruangan " ucap suster tersebut.
"saya... tidak mau kembali ke tempat itu " Ucap Ayumi dan untuk memberikan kenyamanan pada Ayumi mereka pun langsung menyetujui semuanya.
Ayumi pun langsung di antar kan ke ruang perawatan agar dirinya beristirahat dengan tenang.
" Bu ... maaf sebelumnya.. apa ibu tau jika ibu sedang hamil " ucap suster yang dari tadi.
Ayumi hanya menggeleng karena dirinya pun tidak tau jika dirinya sedang hamil, sedangkan suster tadi pun tersenyum pada Ayumi.
" baik lah saya pamit " ucap suster itu pun pamit.
" sus .. apa benar saya hamil " ucap Ayumi dengan wajah berbinar nya.
" untuk memastikan semuanya kita lihat nanti hasil lab nya seperti apa " ucap suster sambil pergi meninggalkan Ayumi sendiri di sini.
Sedangkan di tempat lain Rafael yang baru saja memasuki tempat Ayumi pun di buat kaget karena tidak menemukan Ayumi di sana.
" sus .. Ayumi kemana ?" tanya Rafael pada susternya yang kebetulan baru saja tukar ship hari ini.
" maaf pak saya baru saja masuk pagi ini jadi saya tidak tau kemana Ayumi berada.
Rafael pun mencari Ayumi seperti orang gila kesana kemari tapi tak juga menemukan Ayumi.
" sus .. suster yang tadi pagi jaga kemana ya ..?" Rafael pun ingin menanyakan Langsung.
" maaf kami tidak bisa membagikan nomor pada pada orang lain tanpa seijin rumah sakit" ucap suster tersebut
Rafael pun memejamkan matanya kembali menyesali apa yang baru saja iya lakukan bahkan saat itu dirinya dan Ayumi hanya terhalang gorden rumah sakit.
' ya tuhan kenapa jadi seperti ini !!" ucap Rafael yang kini mendudukkan dirinya di kursi tunggu UGD.
" apa tadi Ayumi sudah Ter sadar saat Revan memintaku menemaninya??
✍️✍️✍️teu kapok kapok..😤😤 mau tau akan seperti apa jadinya jika Ayumi meninggalkan Rafael selamanya !!
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.
love you moreeeee 😍😍🌹
Klagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
yaelah cuma temn.. bukan nak ya segitunya kau goreskan luka pada istri sah mu rafael...... ingat karma tak pernah salah alamat
2025-02-14
0
Yunerty Blessa
padan muka kau kalau Ayumi pergi....apa lagi Ayumi sedang hamil...
2024-05-14
0
mami Fauzan
klo Sdh tiada sungguh berharga bahwa kehadiran nya sungguh berharga,,, jd inget SM lagu Rhoma ini gr2 Rafael yg bodoh demi kesenangan sesaat hilang org yg dicintainya..... kapokkk kauuuu.... 😥😥😥
2024-01-17
2