Rafael yang tau siapa yang menghubunginya Langsung memblokir nomor itu lagi, iya tidak ingin hanya karena naf sunya iya sampai harus kehilangan istri dan anak yang sudah lebih dari lima tahun iya tunggu tunggu.
" maafkan aku bi.. tapi mungkin ini yang terbaik buat kita saat ini " ucap Rafael sambil memasuki mobilnya karena memang dirinya harus ke kantor hanya untuk mengambil berkas yang akan iya pelajari di rumah sakit sambil menemani Ayumi.
Sedangkan Bianca yang baru saja mengirimkan gambar foto dimana dirinya berpakaian sek si untuk menggoda Rafael tai semuanya tidak berdampak apapun malah nomornya kembali di blokir oleh Rafael.
" beraninya kamu memblokir nomor ku lagi mas.." ucap Bianca sambil meremas handphone yang ada di genggaman tangannya.
" tunggu saja aku pasti bisa merebutnya dari Ayumi " tekad Bianca yang kini mulai terobsesi pada Rafael.
" tapi untuk saat ini biarkan Ayumi seolah sudah menang dan percaya jika suaminya sudah kembali padanya " ucap Bianca yang sedang memandang wajah Rafael yang terlihat sangat tampan sesaat setelah mereka melakukan malam panjang untuk pertama kalinya.
Bukannya Bianca tidak bisa bekerja bahkan sebenarnya Bianca seorang wanita yang cerdas hanya saja dirinya sejak mengenal Adrian dirinya seolah terbiasa bergantung dengan laki laki sehingga keinginan untuk mandiri kini sudah tidak ada.
Hampir dua jam Rafael meninggalkan Ayumi bersama orang tuanya dan juga ibunya, kini Rafael baru saja tiba di depan pintu ruangan Ayumi.
Rafael mendorong pelan pintu ruangan Ayumi karena tidak mendengar suara dari dalam.
" yang... kok sendiri ? ibu papa sama mama mana ?" tanya Rafael saat tidak menemukan siapapun di dalam ruangan Ayumi saat dirinya datang.
" Ayumi suruh pulang .. kasihan ibu sama mama dari kemarin bolak balik nungguin Ayumi di rumah sakit " ucap Ayumi mencari alasan yang bisa Rafael percaya.
" yang.. maafkan mas ya.. hanya karena kamu ingin menyenangkan mas malah berakhir di sini lagi " ucap rafael sambil mencium punggung tangan Ayumi.
" Ayumi sekarang tau kenapa mas bisa sampai tergila gila dengan Bianca " ucap Ayumi yang malah kembali mengungkit soal Bianca.
" mas ingin bermain liar sesuai imajinasi dan juga khayalan bukan ?" pertanyaan Ayumi begitu mengena di hati Rafael.
" dan Bianca bisa mewujudkan nya bahkan bisa mengimbangi mas tidak seperti Ayumi yang pasif dalam hal itu " ucap Ayumi yang tiba tiba saja menjadi sangat melow.
Rafael sungguh tidak tega Ayumi membandingkan dirinya dengan Bianca terlebih dalam urusan ranjang.
" sayang jangan berpikir seperti itu, maafkan mas yang sudah khilaf dan mungkin sudah tidak adil padamu " ucap Rafael sambil menghapus air mata Ayumi yang masih mengalir di pipinya.
" mas janji akan kembali seperti dulu " ucap Rafael berusaha meyakinkan Ayumi yang saat ini sedang di pengaruhi hormon kehamilan sehingga Ayumi mudah baper.
" jangan pernah berjanji yang mungkin tidak akan mudah mas tepati " ucap Ayumi.
" tapi Ayumi harap mas bisa memegang kata kata yang mas ucapkan baik itu pada Ayumi ataupun pada papa Ayumi " Rafael hanya mengangguk dan akan mencoba menepati apa yang pernah iya ucapkan.
Selama tiga hari full Ayumi benar benar bedrest dan tidak beranjak dari tempat tidur nya, dengan setia Rafael menemaninya. dan kini saatnya Ayumi untuk pulang setelah diizinkan pulang oleh dokter nya.
" akhirnya kita bisa pulang juga " ucap Ayumi yang merasa sangat merindukan rumahnya atu mungkin lebih tepatnya tempat tidur nya yang super nyaman.
" iya .. akhirnya kita bisa pulang juga jadi mas bisa peluk kamu seperti ini tanpa harus takut terlihat oleh suster atau pun dokter " ucap Rafael yang kini sedang memeluk Ayumi dari belakang.
" maafkan Ayumi ya .. karena Ayumi mas jadi menelantarkan pekerjaan mas hanya untuk bisa menemani Ayumi di rumah sakit " ucap Ayumi berbalik agar bisa memeluk Rafael.
" apa mas ngga rindu sama Ayumi " ucap Ayumi yang tau jika suaminya sangat jarang bisa sampai tiga hari tidak melakukan hal itu.
" mas sangat rindu tapi mas harus bisa menahan semuanya sampai usia kandungan kamu memasuki bulan ke empat" ucap rafael Sambil membalas pelukan Ayumi dan mencium puncak kepala Ayumi.
" mas yakin kuat menahan selama itu ?" tanya Ayumi sambil menengadahkan wajahnya menatap wajah Rafael.
" demi kamu dan juga calon anak kita, mas pasti bisa melakukannya " ucap Rafael dan Ayumi percaya jika Rafael kini bisa memegang ucapannya.
Keduanya pun memilih mengisyaratkan tubuhnya karena walau bagaimanapun pun mewahnya rumah sakit jauh nyaman rumah sendiri dan itu juga yang di rasakan Ayumi dan juga Rafael.
Satu jam mereka tertidur dan Rafael yang baru saja terbangun langsung menatap wajah manis Ayumi pun hanya bisa mencium keningnya dan dirinya pun memilih turun dari tempat tidur untuk bisa mengisap rokok dan menikmati angin malam.
Rafael pun menggenggam handphone nya sedangkan tangan yang satunya menghisap rokok yang di selipkan diantara dua jarinya.
Tanpa Rafael sadari jari tangannya malah membuka blokiran handphone nomor Bianca yang kedua bahkan pesan dan juga Poto Poto yang pernah di kirim Bianca pun masih tersimpan tanpa Rafael buka.
" memang dia ngirim Poto seperti apa ?" tanya Rafael yang tiba tiba saja mulai penasaran
" mas.. jika memang bi ngga bisa jadi istri mas bi rela jadi selingkuhan mas " tulisan bi dibawah sebuah Poto dimana dirinya memakai pakaian haram bahkan pose Bianca pun begitu menantang.
" bi akan setia menunggu mas ... mas cukup membalas pesan ini sebagai tanda kita akan memulai kembali " tulis pesan singkat Bianca dan ada banyak foto fotonya Bianca Pengan pakaian haram dengan berbagai
Rafael pun memejamkan matanya setelah mematikan handphone nya karena jika dirinya terlalu lama melihat apa yang di kirim Bianca bisa membuat dirinya berlari menuju tempat dimana banca tinggal.
Sedangkan di rumah Bianca sendiri, Bianca yang sedang memegang ponselnya pun tersenyum lebar saat apa yang pernah iya kirim empat hari lalu baru saja di buka oleh Rafael yang menandakan jika nomornya sudah di buka blokiran nya.
" aku yakin kamu kini sudah merindukan ku " ucap Bianca sambil memandangi wajah Rafael meski hanya lewat Poto.
" tunggu bi sayang.. " ucap Bianca sambil menyimpan kembali handphone nya agar dia tidak menghubungi Rafael.
" aku yakin sedikit lagi kamu pasti akan datang padaku meski untuk sementara aku hanya akan jadi tempat pelampiasan has rat mu tapi tak apa karena bi yakin tidak butuh waktu lama untuk bisa mengambil posisi Ayumi agar bisa menjadi milik ku " ucap Bianca lagi.
Hari hari kini di lalui Ayumi dan Rafael seperti semula sebelum terbongkar nya hubungan antara Rafael dan Bianca, meskipun sampai saat ini Rafael masih belum mendapatkan jatah dari Ayumi tapi mereka semakin bahagia.
" mas.. mas yakin masih kuat " ucap Ayumi yang tak tega melihat rafael yang selalu menahan has rat nya meski Rafael tidak pernah mengeluh padanya.
" kamu tenang saja .. mas pasti bisa " ucap Rafael berusaha meyakinkan Ayumi jika dirinya baik baik saja.
" yang.. besok mas sudah mulai kerja liar lagi.. ada kantor cabang yang harus mas datangi karena ada masalah di sana " Ayumi hanya mengangguk dan mencoba percaya jika suaminya itu bekerja dan tidak akan mengkhianati nya
" iya mas.. Ayumi percaya kok mas bisa memegang kata kata mas sendiri " ucap Ayumi karen bagaimana pun Rafael memiliki tanggung jawab nya dari dirinya.
" tapi mas boleh Ayumi tanya sesuatu ?" tanya Ayumi yang tiba tiba saja teringat dengan Revan anak dari Bianca.
" bagaimana keadaan Revan " sebenarnya Ayumi melempar kan pertanyaan jebakan karena jika Rafael tau keadaan Revan sudah bisa di pastikan jika Rafael dan Bianca masih berkomunikasi.
" mas ngga tau.. nomor Bianca sudah mas blokir " ucap Rafael sambil menatap Ayumi yang seperti nya curiga padanya.
' maafkan mas sayang.. mas memang memblokir nomor Bianca yang lama tapi mas sudah membuka nomor Bianca yang baru " ucap Rafael dalam hati.
Sesuai dengan yang di ucapkan Rafael jika hari ini dirinya akan pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan dan seperti biasa Ayumi menyiapkan segalanya bahkan Ayumi juga menyediakan pakaian ganti untuk Rafael.
" mas berangkat dulu ya.. kalo ada apa apa kabarin mas ok " ucap Rafael sambil mencium kening Ayumi.
" jangan nakal sama mama ya sayang.. papa mau kerja dulu ok " ucap Rafael sambil mencium perut Ayumi yang sudah mulai membuncit.
Rafael pun menuju kantor nya tapi saat akan melewati jalan rumah Bianca tiba tiba saja Rafael membelokkan mobilnya ke arah rumah Bianca meski Rafael hanya ingin melihat mereka dari jauh.
" kamu semakin menggoda bi " ucap Rafael yang melihat Bianca sedang menyapu halaman rumahnya tapi tetap dengan pakaian sek si nya, tapi tiba tiba saja dirinya sangat gatal ingin melarang Bianca memakai pakai seperti itu di hadapan Umum.
Rafael pun mencoba menghubungi Bianca dan tanpa menunggu lama sambungan telepon nya pun di jawab oleh Bianca.
" halo mas ... " ucap Bianca dari seberang sana
" bi bisa tidak kalo lagi di luar rumah itu jangan berpakaian seperti itu " ucap Rafael yang masih di dalam mobil dan melihat Bianca dari jauh.
" apa perduli mas " ucap Bianca sambil mengedarkan pandangan nya untuk melihat posisi Rafael, dan benar saja jika Rafael ada tepat di samping halaman rumahnya.
" mas mau ke rumah ? " tanya Bianca sengaja memancing Rafael .
" Revan ada di rumah neneknya " ucap Bianca memberi jalan pada Rafael.
" sampai kapan Revan di rumah neneknya. " tanya Rafael yang tiba tiba saja berpikir hal yang enak enak dengan Bianca.
" tergantung maunya mas.. " ucap Bianca lagi tapi dirinya masih di posisi semula tanpa ada niatan untuk mendekati Rafael.
" ok . nanti jam sepuluh mas jemput kita akan pergi ke luar kota " ucap Rafael yang mulai menginginkan sesuatu yang lain dari Bianca.
" yakin .. nanti nyonya marah lagi ?" tanya Bianca lagi.
" yakin dan mas akan tunggu kamu nanti " ucap Rafael yang kini mulai menyalakan kembali mobilnya.
" jangan lupa bawa pakaian favorit mas yang berwarna hitam " ucap Rafael yang kini sudah membayangkan lah yang indah bersama Bianca.
" ok sayang.. " ucap Bianca yang tersenyum lebar karena sesuai dengan apa yang di rencanakan nya, jika Rafael sendir yang akan datang kepadanya.
" kita lihat Ayumi.. apakah kali ini kamu bisa kembali mendapatkan suamimu ataukah mulai saat ini Suami mu akan menjadi milikku" ucap Bianca yang mulai memasuki rumah nya untuk bersiap pergi bersama mantan suaminya
Rafael yang baru saja tiba di kantor langsung menyiapkan berkas yang harus iya bawa.
Drrrtt drrrtt
Handphone Rafael pun bergetar pertanda ada pesan masuk segera Rafael membukanya dan ternyata pesan dari Ayumi yang menanyakan posisi dirinya berada.
" maafkan mas sayang.. tapi mas butuh penyaluran.. mas harap kamu paham "
✍️✍️✍️ dih... sama aja atuh Rafael 🤭😤😤
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi.
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
begitulah kalo otak sama hati didengkul
2025-02-14
0
Yunerty Blessa
mulai lagi Rafael goyah 🤦♀️
2024-05-14
0
mami Fauzan
yeeelehh Rafael dasar kucing garong ksh ikan asin lgsg ke pancing lg,, janjimu mn ngapusi,,, kapokmu kapannn....
2024-01-17
1