Ayumi tak pernah menyangka jika wanita yang tadi pagi iya lihat kini sudah berada di hadapannya dan juga kini duduk di dalam toko kue miliknya.
" hai Ayumi " sapa wanita itu pada Ayumi Seolah dirinya sudah kenal lama dengan Ayumi.
" maaf anda siapa ya ?" tanya Ayumi karena memang dia tidak mengenali wanita yang kini berada di hadapannya.
" saya Bianca dan ini anak saya Revan " ucap Bianca mengulurkan tangannya pada Ayumi tak lupa Bianca pun menyuruh Revan memperkenalkan diri pada Ayumi.
" halo Tante nama saya levan anaknya bunda bianca sama ayah Rafael " ucap Revan sambil melihat ke arah bundanya yang tersenyum penuh misteri.
" hai sayang kenalkan Tante Ayumi " ucap Ayumi yang kini mulai mengerti maksud tujuan Bianca datang ke tempatnya.
" sayang di sudut sana ada arena bermain pasti Revan suka " ucap Ayumi sambil menunjuk ke sudut kiri tokonya yang menyediakan tempat bermain anak meski hanya sedikit.
" boleh ngga bunda " tanya Revan pada Bianca ,sedang Bianca hanya mengangguk agar Revan tidak mendengar pembicaraannya dengan Ayumi.
Setelah melihat Revan menjauh dan mulai asik dengan mainannya Ayumi pun mengalihkan pandangan nya pada wanita yang berpakaian sek si yang kini sedang duduk di hadapannya.
Ayumi hanya diam menatap tanpa mengeluarkan pertanyaan apapun pada Bianca seolah dirinya tak terpancing dengan ucapan Revan.
" langsung saja " ucap Bianca yang mulai kesal karena Ayumi tidak terpancing dengan umpan yang iya lempar melalui Revan.
" saya datang kesini hanya ingin memberitahu kamu jika saya dan mas Rafael sudah menikah siri selama dua tahun " ucap bianca yang sengaja memberitahu Ayumi statusnya.
" lalu " tanya Ayumi datar.
" saya ingin pembagian waktu yang sama antara kamu dan saya " ucap Bianca semakin berani.
" apalagi saat bersama saya mas Rafael memiliki Revan buah cinta kita " ucap Bianca berusaha memancing Ayumi.
Ayumi tersenyum penuh kemenangan saat mendengar Bianca seperti orang yang sedang mengemis padanya.
" kenapa kamu meminta sama saya ? ucap Ayumi masih berusaha tenang karena iya tau Bianca sengaja memancing emosi dirinya.
" seperti nya kamu datang pada orang yang salah " ucap Ayumi saat melihat Revan yang berjalan mendekati mereka.
" silahkan di nikmati makanan nya tidak usah di bayar karena saya memberikannya untuk Revan yang sudah berhasil menjalankan perintah bundanya dengan sangat baik "
Setelah mengucapkan itu Ayumi pun meninggalkan meja Bianca dan juga Revan yang sedang menikmati puding karamel yang baru saja iya buat.
Tanpa Ayumi sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan antara Ayumi dan Bianca dengan sangat jelas.
' kamu berani mengkhianati Ayumi lihat saja sekali Ayumi meninggalkan mu aku yang akan mengambil Ayumi darimu untuk selamanya ' ucap laki laki itu yang tentunya di tujukan untuk Rafael.
Bianca yang melihat Ayumi pergi meninggalkan nya pun langsung menarik Revan yang masih memakan puding karamel yang sengaja Ayumi pesan.
" bunda puding nya belum habis " ucap Revan mencoba berontak dari genggaman bundanya.
" ayo kita pulang nanti bunda bikin yang lebih enak dari ini ' ucap Bianca yang masih menarik paksa tangan Revan.
Sedangkan Ayumi memilih kembali ke pantry dan mulai membuat cake pesanan sebuah kantor yang minta di antar nanti sore, Ayumi mencoba mengalihkan rasa kecewanya dengan membuat cake berharap itu bisa mengurangi rasa kecewanya pada Rafael yang sudah mengkhianati dirinya.
" ca.. saya titip toko ya, perasaan badan saya seperti nya butuh istirahat " ucap Ayumi setelah selesai membuat cake pesanan nya
" baik Bu " ucap Ica yang memang merasa semenjak kepergian tamu tadi atasannya berubah menjadi pendiam.
Ayumi pun mengambil tas selempang nya dan mulai menuju mobilnya yang diparkir di depan toko dan mulai melajukan mobilnya ke tempat dimana bisa membuatnya tenang.
Ayumi terus mengemudikan mobilnya kearah pantai dimana kini matahari sudah hampir tenggelam.
Ayumi tak memikirkan jika Rafael sudah pulang ke rumah atau tidak karena yang iya butuhkan hanya berusaha membuat hatinya tenang dan bisa berfikir jernih dengan keputusan apa yang akan saat nanti membahas ini dengan Rafael suaminya.
" andai hidupku bisa seindah pemandangan ini pasti akan mudah untuk ku menjalani hidup " ucap Ayumi pada dirinya sendiri.
" tapi sayang dunia nyata jauh lebih kejam dari pada dunia khayalan " Ayumi pun menarik nafasnya begitu dalam seolah ada rasa sesak di dada yang tiba tiba saja iya rasakan di tambah posisi Ayumi yang masih di dalam mobil.
Sedangkan di rumah Rafael baru saja tiba di rumah nya dengan Ayumi tapi tetap menemukan rumahnya dalam keadaan terkunci.
" kemana Ayumi ? tidak biasanya iya pulang sore dari toko " ucap Rafael sambil mengeluarkan handphone nya mencoba menghubungi Ayumi namun sampai panggilan itu mati dengan sendirinya Ayumi tidak juga menjawab panggilan nya.
" ada apa dengan Ayumi, kenapa dia tak memberi kabar jika akan pergi " ucap Rafael sambil mencoba menghubungi Ayumi lagi tapi berkali kali iya mencoba tak satupun Ayumi mengangkat panggilan nya padahal panggilan nya tersambung.
" coba aku telpon tokonya " Rafael pun mencoba menghubungi toko Ayumi tapi yang menjawab malah Ica.
" halo Ayumi bakery ada yang bisa di bantu " ucap Ica yang tidak tau jika itu panggilan dari Rafael suami atasannya.
" halo ca ini saya pak Rafael " ucap Rafael dari seberang telepon sana.
" ca apa Ayumi masih ada di sana ?" tanya Rafael to the points berharap Ayumi ada di tokonya
" ngga ada pak, ibu sudah pulang dari tadi siang " jelas Ica menyampaikan yang iya tau.
" tadi siang?" Rafael tidak percaya jika Ayumi pulang tadi siang harusnya saat ini Ayumi sudah ada di rumahnya.
" kamu ngga bohong ca " ucap Rafael bertanya sekali lagi.
" sumpah pak ibu sejak siang pulang katanya badannya lagi ngga enak jadi langsung pulang setelah menyelesaikan pesanan nya " ucap Ica dari sebrang sana.
Rafael langsung menutup sambungan telepon nya saat tidak menemukan Ayumi di tokonya. Rafael pun mendudukkan dirinya di kursi luar rumahnya dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Ayumi.
" kamu di mana Ayumi ? kenapa kamu membuat mas khawatir " ucap Rafael sambil memikirkan kira kira kemana Ayumi pergi.
" apa mungkin Ayumi pulang ke rumah orang tua nya atau mungkin Ayumi ke rumah ibu ?" Rafael terus memikirkan tempat yang mungkin akan Ayumi datangi.
Sampai dering handphone nya menyadarkannya dari lamunannya tentang Ayumi.
" halo mas, mas dimana? Revan nanyain mas " ucap Bianca dari seberang saja menjadikan Revan sebagai alasan agar Rafael mau datang ke rumahnya.
" sampaikan maafku pada Revan karena malam ini aku tidak bisa tidur di sana " ucap Rafael yang kini sedang berdiri menghadap pintu rumahnya yang masih terkunci rapat.
✍️✍️✍️ ayo sekalinya di tinggal Ayumi kelimpungan kan ...
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha 😘😘 lebih semangat lagi UP nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha 😘😘😘 lebih semangat lagi.
Love you moreeeee 😍😍🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
belum cerai saja dari kau Rafael sudah menunggu Narendra...
2024-05-14
0
Hikmah Araffah
suka peran ayumi yg tegas
2023-09-14
2
Shinta Dewiana
mampus lo...ntar lg nyesal lo...istrimu di ambil bos mu....😄😄😄
2023-09-11
0