Rafael langsung datang ke rumah Bianca karena saat Bianca menelpon nya tadi pas jam pulang kerja dan juga rumah Bianca tidak jauh dari kantor sehingga memudahkan dan mempercepat Rafael datang ke rumah Bianca.
" mas.. tolong.. bi ngga kuat " ucap Bianca saat membuka pintu yang datang adalah Rafael.
Untuk pertama kalinya Rafael merangkul pinggang Bianca karena Rafael harus memapahnya ke dalam mobil, tanpa banyak bicara Rafael langsung melajukan mobilnya ke arah rumah sakit dimana mendiang Adrian menghembuskan nafas terakhir nya.
" mas.. tolong.. bi.. ngga kuat.. " ucap Bianca sambil meraih tangan Rafael untuk pertama kalinya juga.
" kamu pasti bisa dan kamu harus kuat bi demi anak ini " ucap Rafael menggenggam tangan Bianca.
Bianca menatap tangannya yang di genggam oleh Rafael dan Rafael baru menyadari jika tangannya dan Bianca saling menggenggam.
" maaf " ucap Rafael, tai Bianca menggeleng dan semakin mengeratkan genggaman tangannya berharap bisa sedikit menyalurkan rasa sakitnya menghadapi kelahiran anaknya.
" bapak suaminya ?" tanya suster yang sedari tadi memperhatikan Rafael dan Bianca.
" iya sus.. dia Sumi saya " ucap Bianca agar Rafael bisa menemani nya melahirkan.
Rafael tak percaya jika Bianca mengakui dirinya sebagai suaminya
" baik lah mari kita cek dulu sudah pembukaan berapa ya " ucap suster karena sekarang Bianca dan Rafael berada di ruang bersalin.
" ah anak pintar.. sudah sempurna pembukaan nya.." ucap suster tersebut sambil menyiapkan segala keperluan dokter yang akan membantu Bianca melahirkan.
" dok silahkan semuanya sudah siap.. " ucap suster sambil memberi jalan untuk dokter segera menangani Bianca yang semakin kesakitan.
" baik mari kita mulai " ucap dokter.
Dokter pun mulai mengintruksikan Bianca bagaimana cara melahirkan tanpa adanya robekan pada jalan lahir dan dalam kesakitan Bianca pun mencoba memahami arahan dokter.
Selama proses melahirkan Bianca terus menggenggam tangan Rafael meski tidak sampai ada drama Jambak rambut Rafael.
Akhirnya setelah lebih dari sepuluh menit berjuang Bianca pun berhasil melahirkan seorang jagoan tampan yang langsung di adzani oleh Rafael untuk pertama kalinya.
Rafael pun sampai menitipkan air mata nya karena entah kapan dia bisa benar benar mengadzani anak kandung nya sendiri.
Dokter pun langsung menyelesaikan proses persalinan Bianca dan setelah semuanya selesai dokter pun pergi sedangkan suster langsung mendorong Bianca ke ruang perawatan dan Rafael dengan setia menemani Bianca tanpa banyak bicara.
" lihat lah bi anak mu begitu tampan persis seperti ayahnya " ucap Rafael setelah suster itu pergi dan Rafael duduk di kursi yang di sediakan di ruang perawatan Bianca.
" anak kamu juga mas " ucap Bianca yang mulai tadi saat Rafael menggenggam tangannya dan terlihat mengkhawatirkan dirinya, Bianca meyakinkan hatinya untuk bisa menerima dan menjadi istri Rafael.
Rafael menatap tak percaya jika Bianca berbicara seperti itu, Bianca yang mengerti arti tatapan Rafael pun memberanikan diri mengingatkan janji Rafael pada mendiang suaminya.
" bi sudah menganggap mas suami bi saat mas menggenggam tangan bi dan begitu mengkhawatirkan bi tadi " ucap Bianca yang terus menatap Rafael.
" Bukannya aku ingin mengingkari janjiku pada Adrian tapi aku sudah memiliki seorang istri yang begitu aku cintai " ucap Rafael karena iya pikir Bianca tidak akan membahas janjinya pada Adrian.
" tapi bagaimana bi dan juga anak bi nanti " ucap Bianca seolah mengiba pada Rafael.
" mas akan membantu seolah keuangan tapi untuk menikahi kamu mas ngga bisa " ucap Rafael yang masih belum yakin bisa membagi hatinya untuk Bianca.
" setidak nya lakukan itu untuk anak bi mas.." ucap Bianca yang langsung menggenggam tangan Rafael.
" baik lah aku akan menikahi kamu karena anak Adrian " ucap Rafael sambil menarik tangannya dari genggaman bianca.
Bianca tersenyum penuh kemenangan karena Rafael mau menikahi nya biarlah kali ini alasannya untuk anak tapi Bianca yakin bisa membuat Rafael menerima dirinya dengan utuh.
flashback off
" jadi itu alasan mas menikahi Bianca " ucap Rafael sambil menggenggam tangan Ayumi dan menahan Ayumi yang berusaha melepaskan genggaman tangan nya.
" tapi kenapa mas ngga pernah jujur sama bi !!" ucap Ayumi yang masih sakit hati karena ketidak jujuran Rafael.
" mas tau kamu tidak mungkin mengijinkan mas menikahi Bianca " ucap Rafael menunduk wajahnya tak berani menatap Ayumi.
" melindungi itu tidak harus menikahinya dan juga melanggar janji karena itu bisa menyakiti hati istri itu tidak lah berdosa mas " ucap Ayumi yang berhasil melepaskan genggaman tangan Rafael darinya.
" lagian Bianca itu sudah dewasa dan dia bisa menghidupi dirinya sendiri jika memang dia ingin berusaha, tapi dia tidak melakukan itu karena di sudah terbiasa di beri olah suaminya dan sekarang oleh mas " ucap Ayumi berapi api.
" sekarang Ayumi tanya kemana mas tiga hari lalu saat mas bilang tidak akan menginap tapi tiba tiba mas malah menginap " ucap ayumi menatap tajam suaminya yang ingin melihat kejujuran Rafael padanya.
" mas menginap di rumah Bianca " ucap Rafael pelan tapi masih di dengar Ayumi.
" mas di beritahu jika Revan merindukan mas, jadi mas ke rumah Bianca untuk Revan " ucap Rafael sambil menatap Ayumi.
" jadi selama ini setiap mas alasan ke luar kota mas tidur di rumah Bianca ? iya ?" tanya Ayumi lagi, Rafael mengangguk karena memang benar jika dirinya keluar kota Rafael akan menginap di rumah Bianca.
" tapi sungguh sayang mas hanya menikahi dirinya demi Revan sampai saat malam kema " Rafael memejamkan matanya karena bibirnya yang kelepasan bicara.
" maksud mas tiga hari lalu mas baru memberikan nafkah batin untuk Bianca sehingga mas lupa pada Ayumi ?" ucap Ayumi berusaha menahan air mata yang tiba-tiba saja mengalir di pipinya.
" apa permainannya begitu hebat sampai mas melupakan Ayumi dan tidak memberi kabar pada ayumi ?" ucap Ayumi dengan hati yang begitu sakit dimana saat dirinya kesakitan di saat itu juga suaminya sedang memadu kasih bersama wanita lain.
" asal mas tau..saat malam kedua mas tidak pulang perut Ayumi tiba tiba saja sakit saat tengah malam, tapi ketika Ayumi menghubungi mas yang mengangkat malah wanita itu yang menjelaskan bahwa dia sedang memadu kasih dengan mas " ucap Ayumi yang kini air mata nya sudah mengalir deras.
" dan sepertinya andai Ayumi menyiapkan pakaian lebih dalam mobil mas, mas tidak kan pulang ke rumah dan tidak akan tau jika Ayumi tidak ada di rumah " ucap Ayumi yang menahan dadanya yang tiba tiba saja sakit.
" maafkan mas sayang.." ucap Rafael sambil berlutut di hadapan Ayumi dan mencoba meraih tangan Ayumi.
" ternyata selama tiga hari kemarin suami Ayumi sedang di mabuk naf su istri muda " ucap Ayumi dan tak lama Ayumi pun tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
revan bukan ank rafael... fix bikin ayumi hamil... n bianca siuler sanca ngk bisa puny ank sm rafael
2025-02-14
0
Shinta Dewiana
ayumi jg lemah dong....iiiisss
2023-09-11
0
Lela Lela
jga mau bekas si blanka
2023-08-31
1