Bab 16 : Mertua dan adik ipar

Hari ini adalah hari yang sangat menguras emosi untuk Rayyana.Dia tidak pernah menyangka akan bertemu Reza yang sedang bersama dengan kekasihnya.

Devi sebenarnya melihat apa yang terjadi tadi di restoran, tapi dia tidak membahasnya saat berdua dengan Rayyana, dia tau persis, seperti apa sahabat nya itu.

Tapi yang membuat Devi heran dan tidak habis pikir, kenapa Rayya membiarkan pelakor itu begitu saja, kalau dia jadi Rayya pasti dia sudah menjambak rambut wanita kurang ajar itu, membuat keributan agar wanita sialan itu malu karena telah merebut suami orang.

"Iiiihhhhh, gemmeees aku.. " tanpa sadar dia berbicara dan mengepal kedua tangannya.

"Kamu kenapa Vi... " tanya Rayyana yang sedang menyetir.

"Aahhhh,, nggak kok, aku hanya mengingat sesuatu dan membuatku jadi jengkel sendiri." jawabnya kelabakan.

Rayya mencoba tersenyum di depan Devi.mobilnya terus melaju hingga masuk ke area parkir rumah sakit.

"Telpon si acha, biar dia bantu angkatin ini. " tunjuk Rayya pada makanan yang bertumpuk di bagasi mobil.

Sementara menunggu, tiba tiba Reza datang menghampiri Rayya yang tengah sibuk dengan Devi.

"Ayya, aku ingin bicara. "ujar Reza dengan wajah yang sangat serius.

" Di rumah Mas, aku sedang bekerja. "Rayyana terlihat cuek saat berbicara dengan Reza.

" Nggak bisa Ayya, di rumah ada Mas Ari dan Mbak Hilya."

"Baik Mas, aku akan melayani mu, tapi setelah jam kerjaku berakhir,kirimkan alamat di mana kita bertemu.. "

"Ayo Vi... " Rayya mengangkat beberapa kantong kresek yang berisi makanan di bantu Devi.

Reza hanya bisa menatap nanar kepergian Rayya.

"Aku tidak menyukai sifatmu ini Ayya, aku lebih suka kau memarahiku atau menamparku itu lebih terlihat jelas kalau kau sedang murka, dari pada kau bersikap seperti ini, aku bingung.. " kesal Reza dalam hati.

Karena Rayyana tidak menghiraukan kedatangan nya,akhirnya dia lebih memilih meninggalkan pelataran parkir rumah sakit internasional Grahatama.

Baru saja melewati security yang berjaga di pos, ponsel nya berdering.

"Hallo Mas Reza.."

"Hallo, kenapa Jasmin. "

" Mas sekarang lagi di mana? ibu ingin bertemu dengan istrimu yang tukang selingkuh itu!! "

"Kenapa ibu ingin bertemu dengan Rayya? "Reza heran, masalahnya ibunya itu tidak menyukai Rayya.

" Ibu tidak sengaja melihat video Rayya dengan pria lain di ponselku beberapa hari lalu.sekarang aku dan ibu sedang menuju ke rumah mu.. "

"Jangan Jasmin, please jangan ke rumah."

"Kenapa? " kali ini Jasmin yang heran, tidak pernah selama ini Reza melarang Jasmin untuk tidak datang ke rumahnya.

"Mas dan Mbaknya Rayya sementara ada di rumah, aku tidak ingin ibu mempermalukan diriku dan dirinya sendiri di depan Mas Ari dan Mbak Hilya."

" Baiklah, bagaimana kalau kita bertemu saja di luar.. "Jasmin menawarkan.

" Ok.. "

Kesibukan kembali terjadi dalam bangsal setelah rapat selesai.

Rayya seakan lupa kalau saat ini dia sedang menghadapi masalah besar dalam kehidupan rumah tangganya.

Menjelang sore, sebuah notifikasi masuk ke ponsel Rayya.

"Mas Reza : kita ketemu di kafe dekat rumah jam lima."

Pesan itu hanya di baca saja,lalu ponselnya dia masukkan kembali ke dalam tas. dia mengayunkan kakinya keluar dari bangsal menuju tempat di mana Reza membuat janji dengan nya.

Lewat sepuluh menit dari perjanjian awal, Rayya baru tiba.dia sibuk mencari di mana suaminya duduk dan menunggunya, dan begitu terkejutnya Rayya saat melihat dari kejauhan kalau bukan hanya Reza yang duduk di sana, melainkan keluarga besar Haryaka minus sang ayah mertua sedang asik bercengkrama.

"Assalamu'alaikum ibu.." Rayya memberi salam dan mengulurkan tangan kanannya ingin mencium tangan mertuanya sebagai bentuk penghormatan, tapi apa yang dia dapat kan,sebuah tindakan penolakan di barengi kata kata yang sungguh menyakitkan.

"Nggak usah sok baik di depanku, pake salim segala.wanita pembawa sial sepertimu nggak akan pantas untuk putraku." Nyonya Yuki berbicara dengan membuang mukanya ke samping, seperti tidak sudi menatap menantu yang dia anggap sial itu.

"Sudah bu, biarkan Rayya duduk dulu. " Ujar Reza merasa tidak enak pada Rayya karena perlakuan orang tuanya.

Yuki Haryaka, ibu dari Reza yang sangat tidak menyukai menantunya.dia adalah orang pertama yang menentang pernikahan Reza dengan Rayya tiga tahun lalu.

Entah apa yang membuat nya begitu membenci Rayya padahal kalau dia melihat dari latar belakang keluarga menantu nya itu, bisa di katakan kalau Rayya bukan dari keluarga biasa saja.

Dan yang lebih sadis lagi, sang adik bungsu dan satu satunya yang Reza miliki ikut ikutan membenci Rayya. Rayya hanya mendapat perlindungan dari tuan David Haryaka sang ayah mertua.namun ayah David jarang tinggal di rumah, bisnis yang dia geluti mengharuskannya selalu berada di luar kota.

Rayyana duduk di depan Reza yang berdampingan dengan Jasmin.

Jasmin menatap sinis pada Rayya yang tampak tidak terintimidasi oleh kata kata sang ibu.

Nyonya Yuki memandang tajam ke arah Rayya yang terlihat sangat santai.

"Dulu aku sangat tidak menyetujui kau menikah dengan anakku, aku yakin akan terjadi hal seperti ini, dan di luar dugaanku,, hheeehh,, ku kira kalian akan bertahan lebih lama ternyata tidak." ujar Nyonya Yuki terkesan mengejek.

"Apa kau semurah itu, sampai semua lelaki kau goda??!!dasar wanita sialan, berani beraninya kau berselingkuh di belakang putraku.Reza kurang apa coba?? semua keinginanmu dia ikuti, tapi balasan nya apa..??!! "

"Bercerai lah, aku sudah muak dengan menantu seperti mu." lanjut nya lagi.

Rayya terdiam sesaat, membiarkan ibu dari calon mantan suaminya itu berbicara sepuas hati nya.

"Aku rasa sudah cukup ibu menghinaku, bukan hanya Mas Reza yang punya orang tua yang sayang pada anaknya, akupun juga seperti itu, bagaimana kira kira perasaan orang tuaku saat tau kalau mertua yang sudah seharusnya memberikan nasihat dan kasih sayang pada menantunya berkata kasar seperti tadi, ingat ibu,ibu masih punya seorang anak perempuan." dia berkata sambil melirik ke arah Jasmin."Apa ibu akan membiarkan mertuanya kelak menghina anak ibu yang sangat berharga ini, tidak bukan?"

"Ibuku pernah berkata, "siapa yang memuliakanmu maka muliakanlah dia, dan siapa yang merendahkanmu maka muliakanlah dirimu dengan tidak merendahkannya. "

"Kalau itu kemauan ibu, baiklah, aku akan bercerai,percuma juga bertahan dengan hubungan yang mustahil akan berakhir bahagia, yang ada kami hanya akan saling menyakiti.masalah ibu dan ayahku,aku yang akan memberitahunya. aku akan menyiapkan semua berkas yang di perlukan.untuk biaya nya, ibu dan Mas Reza tidak usah khawatir, aku yang akan menanggung semuanya.Rumah, silahkan, itu hak Mas Reza. aku akan keluar dari sana setelah kakakku pulang.kalau sudah tidak ada lagi yang mau di bicarakan, aku pamit, ini sudah masuk waktu maghrib,dan aku belum shalat." Rayya berdiri dan hendak berlalu,tapi urung dia lakukan,dia kemudian menatap Reza. "Oohh iya, ibu tadi bertanya kan, apa kurangnya Mas Reza?dia tidak punya kekurangan apapun bu, hanya saja aku yang kurang mengerti tentang bagaimana Mas Reza memandang dan menghargai sebuah pernikahan.aku permisi,Assalamu'alaikum." Rayya meninggalkan ketiga orang itu yang masih duduk terpaku dengan kata kata Rayya barusan, apalagi Reza, kata sindiran itu sungguh menusuk hingga membuat kepalanya tertunduk.

Nafasnya seakan berat,tiga tahun dia hidup bersama Rayya, dia sama sekali tidak tau sifat dan kepribadian istrinya itu.

Reza seakan menyadari kalau selama tiga tahun kebersamaan mereka,dia tidak pernah memperhatikan Rayya,hal besar saja dia tidak tau tentang istrinya apalagi yang kecil dan terlihat.

Selama ini juga Reza tidak pernah mendengar sekalipun keluhan keluar dari mulut Rayya, baik itu masalah di lingkungan kerja atau di rumah, dan tentunya tentang mereka.

Secuek itukah Reza pada Rayya selama ini?

...****************...

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

semoga kamu mendapatkan balasan nya ibu mertua jahat raya benar kamu punya seorang putri bagaimana kalo itu semua terjadi pada putri mu

2025-01-04

1

Bunda Aish

Bunda Aish

ngaca dong!! sibuk dengan kesalahan Rayya yang sebenarnya hanya dicari-cari 😤 gak malu

2025-01-18

1

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Duhhhhh kalau saja nyata ingin ku gampar itu mertua , adik ipar dan suami tak tahu diri !!! 😡😡😡😡😡

2024-06-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan pertama
2 Bab 2 : Acuh
3 Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4 Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5 Bab 5 : Mulai berubah
6 Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7 Bab 7 : Nyaman
8 Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9 Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10 Bab 10 : Kemarahan Reza
11 Bab 11 : Perhatian Abian
12 Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13 Bab 13 : Seperti orang asing
14 Bab 14 : Kecurigaan hilya
15 Bab 15 : Tertangkap basah
16 Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17 Bab 17 : Keputusan Rayya
18 Bab 18 : Jatuhnya talak
19 Bab 19 : Perceraian
20 Bab 20 : Perceraian 2
21 Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22 Bab 22 : Semakin dekat
23 Bab 23 : Pregnant
24 Bab 24 : Menjaga jarak
25 Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26 Bab 26 : Sakit
27 Bab 27 : Curhat Rayyana
28 Bab 28 : Abian vs Rayya
29 Bab 29 : murka Jelita
30 Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31 Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32 Bab 32 : Susah melepaskan
33 Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34 Bab 34 : Jangan mengujiku
35 Bab 35 : Pengakuan
36 Bab 36 : Feed back
37 Bab 37 : Keputusan Rayya
38 Bab 38 : Abian Marah
39 Bab 39 : Resign
40 Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41 Bab 41 : Resign bag. 2
42 Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43 Bab 43 : Baru tersadar
44 Bab 44 : Sekarang Abian tau
45 Bab 45 : Tempat kerja baru
46 Bab 46 : Alfian murka
47 Bab 47 : Rencana Alfian
48 Bab 48 : Awal kehancuran
49 Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50 Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51 Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52 Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53 Bab 53 : Karma mulai datang
54 Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55 Bab 55 : Kota S
56 Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57 Bab 57 : Curhat Abian
58 Bab 58 : Pertemuan
59 Bab 59 : Pertemuan 2
60 Bab 60 : Pertemuan 3
61 Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62 Bab 62 : Tamu?
63 Bab 63 : lamaran
64 Bab 64 : Lamaran 2
65 Bab 65 : Ghifari vs Abian
66 Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67 Bab 67 : Insiden
68 Bab 68 : Fitting
69 Bab 69 : Rayya dan Almyra
70 Bab 70 : Satu tarikan nafas
71 Bab 71 : Wedding day
72 Bab 72 : Kehidupan baru
73 Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74 Bab 74 : Hamil ?
75 Bab 75 : Dua garis merah
76 Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77 Bab 77 : Kesempatan emas
78 Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79 Bab 79 : Sang mantan suami
80 Bab 80 : Ghifari Hutomo
81 Bab 81 : Kebersamaan
82 Bab 82 : Kunjungan
83 Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84 Bab 84 : Rumah baru
85 Bab 85 : Damien kembali
86 Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87 Bab 87 : Ternyata
88 Bab 88 : Tiga anak cukup
89 Bab 89 : Akhir bahagia (END)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan pertama
2
Bab 2 : Acuh
3
Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4
Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5
Bab 5 : Mulai berubah
6
Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7
Bab 7 : Nyaman
8
Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9
Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10
Bab 10 : Kemarahan Reza
11
Bab 11 : Perhatian Abian
12
Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13
Bab 13 : Seperti orang asing
14
Bab 14 : Kecurigaan hilya
15
Bab 15 : Tertangkap basah
16
Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17
Bab 17 : Keputusan Rayya
18
Bab 18 : Jatuhnya talak
19
Bab 19 : Perceraian
20
Bab 20 : Perceraian 2
21
Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22
Bab 22 : Semakin dekat
23
Bab 23 : Pregnant
24
Bab 24 : Menjaga jarak
25
Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26
Bab 26 : Sakit
27
Bab 27 : Curhat Rayyana
28
Bab 28 : Abian vs Rayya
29
Bab 29 : murka Jelita
30
Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31
Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32
Bab 32 : Susah melepaskan
33
Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34
Bab 34 : Jangan mengujiku
35
Bab 35 : Pengakuan
36
Bab 36 : Feed back
37
Bab 37 : Keputusan Rayya
38
Bab 38 : Abian Marah
39
Bab 39 : Resign
40
Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41
Bab 41 : Resign bag. 2
42
Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43
Bab 43 : Baru tersadar
44
Bab 44 : Sekarang Abian tau
45
Bab 45 : Tempat kerja baru
46
Bab 46 : Alfian murka
47
Bab 47 : Rencana Alfian
48
Bab 48 : Awal kehancuran
49
Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50
Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51
Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52
Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53
Bab 53 : Karma mulai datang
54
Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55
Bab 55 : Kota S
56
Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57
Bab 57 : Curhat Abian
58
Bab 58 : Pertemuan
59
Bab 59 : Pertemuan 2
60
Bab 60 : Pertemuan 3
61
Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62
Bab 62 : Tamu?
63
Bab 63 : lamaran
64
Bab 64 : Lamaran 2
65
Bab 65 : Ghifari vs Abian
66
Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67
Bab 67 : Insiden
68
Bab 68 : Fitting
69
Bab 69 : Rayya dan Almyra
70
Bab 70 : Satu tarikan nafas
71
Bab 71 : Wedding day
72
Bab 72 : Kehidupan baru
73
Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74
Bab 74 : Hamil ?
75
Bab 75 : Dua garis merah
76
Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77
Bab 77 : Kesempatan emas
78
Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79
Bab 79 : Sang mantan suami
80
Bab 80 : Ghifari Hutomo
81
Bab 81 : Kebersamaan
82
Bab 82 : Kunjungan
83
Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84
Bab 84 : Rumah baru
85
Bab 85 : Damien kembali
86
Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87
Bab 87 : Ternyata
88
Bab 88 : Tiga anak cukup
89
Bab 89 : Akhir bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!