Bab 5 : Mulai berubah

Hari ini sungguh melelahkan untuk Rayyana, energi yang dia miliki seakan terkuras habis tak bersisa.pasien dengan gangguan neurologi meningkat tajam siang tadi,tidak ada istirahat,makan pun terlambat.kesibukan terjadi hingga menjelang jam lima sore. setelah sholat, Rayya melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Dia melihat ke arah jam di tangan kanannya."Aku telpon Mas Reza dulu, pasti hari ini aku pulang telat."Dia meraih ponsel di atas meja.

panggilan pertama tidak diangkat, dia mencoba lagi, sampai panggilan yang ketiga,tetap tidak ada respon dari Reza.

"Tumben dia tidak mengangkat telpon ku,mungkin dia lagi sibuk, lebih baik aku kirim pesan saja, toh sebentar juga dia baca."

Rayya mulai mengetik, mengirim pesan singkat untuk Reza yang tuk kunjung mengangkat telpon.

To mas Reza:assalamu'alaikum Mas,maaf hari ini aku pulangnya telat, kerjaan belum selesai, Mas makan aja dulu,Rayya tidak sempat masakin Mas untuk hari ini.

Lima menit, sepuluh menit, bahkan sampai satu jam setelah Rayya mengirim pesan, tidak ada balasan sama sekali dari Reza.

Rayya secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan yang sisa sedikit, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

setelah selesai dia bergegas pulang ke rumah.Garasi masih kosong saat dia tiba satu menit yang lalu, menandakan Reza belum juga pulang.

"kamu ke mana Mas?" perasaan Rayya mulai tidak enak.

Rayya membersihkan diri kemudian melaksanakan shalat yang tidak sempat dia kerjakan di rumah sakit tadi.

Mungkin karena kelelahan, dia tertidur di depan TV dengan beralaskan sajadah.

Jam sebelas malam, Reza membuka pintu kamar, mendapati Rayya yang tengah meringkuk di atas lantai yang dingin.Reza menatap nanar sang istri yang pasti menunggu dia pulang dalam keadaan tertidur seperti itu.

"Maafkan Mas,Ayya.. " Reza menggendong Rayya ke tempat tidur.meletakkan perlahan agar dia tidak terbangun, selimut berwarna hijau kesukaan Rayya dia tarik agar menutupi sebagian dari tubuh tinggi itu.

Tengah malam Rayya terbangun,dia melihat sudah ada Reza yang tertidur pulas di sampingnya.

Jam yang terpasang di dinding kamar berdentang di angka tiga.

"Astagfirullah, aku ketiduran sampai tidak tau kalau Mas Reza sudah pulang."

Dia bangkit, mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat malam.

Pagi hari sarapan sudah tersedia di atas meja.Reza yang sudah rapi datang dan menghampiri Rayya yang sudah lebih dulu duduk.

"Mas semalam pulang jam berapa?" tanya Rayya sambil meminum susu putih kegemarannya.

"Jam sebelas,Mas kemarin ada rapat, maaf tidak mengangkat telponmu,handphone Mas di atur dengan mode silent."

"Kenapa Mas tidak telpon balik,memang rapatnya selesai jam berapa? kalau tidak sempat, Mas kan bisa kirim pesan untuk Ayya, pesan yang Ayya kirim juga Mas tidak baca." Rayya mulai menginterogasi.

"Kamu tidak percaya sama Mas !!! hari ini pertanyaan mu banyak sekali,hanya masalah panggilan mu yang tidak Mas gubris, kamu jadi mencurigai Mas yang tidak tidak.!!" Reza terbawa emosi.

"Aku hanya bertanya Mas, kenapa Mas marah dan membentak ku?" Rayya heran, semenjak menikah dengan Reza tiga tahu lalu, baru ini kali pertama dia marah hanya karena masalah sepele.

"Aku khawatir karena Mas tidak pernah seperti ini, mengabaikan panggilanku dan Mas tadi bilang apaaa,,,,curiga,,,, apa Mas melakukan sesuatu di luar sana sampai aku harus menaruh curiga padamu Mas?" Rayya mengerutkan kening,dia yang awalnya menganggap kemarahan Reza adalah pengaruh stress karena pekerjaan, jadi merasa benar benar curiga.

"Sudah, selera makanku hilang, aku pergi dulu." Reza berdiri tanpa menyentuh sedikitpun makanan yang telah Rayya buat dengan susah payah.

"Kamu berubah Mas."

,,,,,,,,,,,,

Pertemuan tak terduga antara Reza dan Jelita, sang mantan kekasih enam bulan yang lalu membuat Reza kembali goyah, cinta yang selalu dia agung agungkan untuk Rayya kini mulai memudar.Janji suci pernikahan ternodai oleh penghianatan mereka.

Enam bulan lalu, Reza mengadakan kunjungan ke hotel cabang di kota S, saat itu Jelita ada pekerjaan di sana dan menginap di hotel yang sama dengan Reza.di situlah benih cinta yang lama kembali menguak ke permukaan.

Reza sangat mencintai Lita,Lama mereka menjalin kasih hingga harus berpisah karena Jelita di jodohkan dengan seorang dokter, anak sahabat ayahnya.

Butuh waktu bagi Reza untuk melupakan Jelita,dan kesempatan untuk merasakan cinta itu kembali datang saat dia berjumpa dengan Rayya di sebuah acara amal yang di adakan hotel tempat nya bekerja,Rayya dan beberapa rekannya adalah tim medis perwakilan rumah sakit internasional Grahatama.Reza jatuh hati pada pandangan pertama melihat sifat Rayya yang sangat dewasa,pendiam dan tentu saja cantik.

Tidak menunggu lama setelah berkenalan mereka menikah,pacaran setelah halal itu sungguh nikmat yang luar biasa.

kurang lebih dua setengah tahun cinta itu hanya untuk Rayya seorang, tidak tergantikan oleh wanita lain, hingga takdir datang dan mempermainkan perasaan seorang Reza Haryaka, yang ternyata masih tergoda oleh cinta masa lalu.

,,,,,,,,

Di malam yang sama di sebuah rumah mewah.

"Kamu dari mana Lita !!?" suara berat dengan nada yang cukup keras menyapa telinga Jelita saat pintu kamar baru saja di tutup.

Abian masih duduk bersandar di pinggiran tempat tidur dengan laptop di pangkuannya.

"Sial,dia belum tidur."Jelita menggerutu.dengan akting yang luar biasa dia memasang wajah memelas di depan Abian.

"maafkan aku Bian,hari ini banyak sekali pemotretan yang harus aku lakukan."Lita membela diri.

"Aku membiarkanmu mengejar karir modelmu tapi jangan lupa Lita,kamu itu sudah menikah,ada tanggung jawab yang harus kamu lakukan lebih dari pekerjaanmu itu." Abian marah, sudah seringkali dia menegur Lita untuk pulang tepat waktu, tapi istrinya itu tidak pernah menggubris.

Lima tahun lalu Abian menikah dengan seorang model cantik bernama Jelita Maharani.Dia menikah karena di jodohkan oleh tuan Alfian Grahatama,Ayah Abian.Ya,,Abian adalah pewaris rumah sakit Grahatama.Jelita adalah putri sahabat baiknya.tapi sebenarnya pernikahan ini di tentang oleh sang ibu, nyonya Dewi Grahatama.Dia tidak menyukai perangai Jelita yang dia nilai terlalu liar,di tambah lagi saat Abian mengatakan kalau Lita ingin menunda memiliki anak menambah rasa bencinya pada sang menantu.

Nyonya Dewi tidak pernah berkunjung ke kediaman Abian jika Jelita ada di rumah, dia muak melihat wajah Jelita yang selalu menampakkan kepura-puraan, tidak ada niat tulus yang nyonya Dewi temukan dalam diri istri Abian itu.

"Aku memberimu waktu satu tahun, setelah itu kamu harus berhenti dari pekerjaanmu, dan mengurus rumah tangga juga anak kita kelak." Abian berdiri menutup laptop, dan berjalan keluar kamar.

"Tidak bisa Bian, banyak sekali kontrak yang sudah aku tanda tangani untuk tiga tahun ke depan,dan punya anak,,,, come on Bian,,,,kita sudah melakukan perjanjian kalau kita akan menunda hal itu."

Bian berbalik menatap Lita dengan tatapan membunuh."Aku sudah menuruti keinginanmu untuk tidak memiliki anak semenjak lima tahun yang lalu,dan sekarang kamu masih menolak untuk itu?dan kenapa kau memperpanjang kontrak tidak berdiskusi dulu denganku? kau tidak menghargaiku sebagai suamimu Lita? kalau kau terus begini,lebih baik kita berpisah saja,setelah itu kau bisa melakukan apapun sesuka hatimu!!! " Bian menutup pintu kamar dengan keras.

BRAAKKK...

Meskipun di jodohkan oleh tuan Alfian, tapi benih benih cinta yang Abian rasakan mulai tumbuh seiring kebersamaan mereka,namun itu tidak berlangsung lama,di tahun ke dua pernikahan,Lita mulai jarang tinggal di rumah, dan kadang mengabaikan Abian. Dia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

Malam ini dia tidak ingin tidur dengan wanita yang sudah membuat hari hari yang dia lalui sekalipun terasa indah tapi lebih sering seperti ini, memuakkan.Abian terkadang lupa kalau dia sudah menikah dan memiliki istri, karena Jelita lebih banyak menghabiskan waktunya di luar ketimbang dengan Abian sendiri.

"Aku akan sangat bahagia kalau kita berpisah Bian,memang itu yang aku harapkan,percuma juga kita melanjutkan hubungan yang tidak sehat ini, ibumu saja tidak pernah menganggap aku ada."Lita tersenyum sinis menatap kepergian Abian dari balik pintu.

Ruang kerja adalah tujuan utama saat Abian merasa pusing dan stres dengan kelakuan Jelita,di dalam sana dia bisa menghilangkan segala macam kegundahan hatinya dengan membaca.

Dua jam berlalu sejak perdebatan mereka, tapi mata Abian tidak dapat terpejam.entah kenapa terlintas di benaknya bayang bayang seorang wanita dengan gestur tubuh yang menarik,pendiam, cantik tapi suka marah marah.seketika sebuah senyum terukir di wajah tampannya.

" Astagfirullah,,pikiran apa itu?bisa bisanya aku memikirkan milik orang lain, sadar Abian."

...****************...

Terpopuler

Comments

itin

itin

jodoh yang tertukar judul bab ini....
kata bijaknya: terkadang kita harus mengalami sakit hati dulu sebelum akhirnya mengecap kebahagiaan yang hakiki

2025-01-23

1

Minarni

Minarni

berarti teman" di rs gk tau klo abian anak yg punya rs

2025-02-05

1

Neneng Sumiati

Neneng Sumiati

udah abian sm raya az drpd sm model tuch co2kvsm ci reza yg jrj di hotel

2025-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan pertama
2 Bab 2 : Acuh
3 Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4 Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5 Bab 5 : Mulai berubah
6 Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7 Bab 7 : Nyaman
8 Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9 Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10 Bab 10 : Kemarahan Reza
11 Bab 11 : Perhatian Abian
12 Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13 Bab 13 : Seperti orang asing
14 Bab 14 : Kecurigaan hilya
15 Bab 15 : Tertangkap basah
16 Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17 Bab 17 : Keputusan Rayya
18 Bab 18 : Jatuhnya talak
19 Bab 19 : Perceraian
20 Bab 20 : Perceraian 2
21 Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22 Bab 22 : Semakin dekat
23 Bab 23 : Pregnant
24 Bab 24 : Menjaga jarak
25 Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26 Bab 26 : Sakit
27 Bab 27 : Curhat Rayyana
28 Bab 28 : Abian vs Rayya
29 Bab 29 : murka Jelita
30 Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31 Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32 Bab 32 : Susah melepaskan
33 Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34 Bab 34 : Jangan mengujiku
35 Bab 35 : Pengakuan
36 Bab 36 : Feed back
37 Bab 37 : Keputusan Rayya
38 Bab 38 : Abian Marah
39 Bab 39 : Resign
40 Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41 Bab 41 : Resign bag. 2
42 Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43 Bab 43 : Baru tersadar
44 Bab 44 : Sekarang Abian tau
45 Bab 45 : Tempat kerja baru
46 Bab 46 : Alfian murka
47 Bab 47 : Rencana Alfian
48 Bab 48 : Awal kehancuran
49 Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50 Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51 Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52 Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53 Bab 53 : Karma mulai datang
54 Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55 Bab 55 : Kota S
56 Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57 Bab 57 : Curhat Abian
58 Bab 58 : Pertemuan
59 Bab 59 : Pertemuan 2
60 Bab 60 : Pertemuan 3
61 Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62 Bab 62 : Tamu?
63 Bab 63 : lamaran
64 Bab 64 : Lamaran 2
65 Bab 65 : Ghifari vs Abian
66 Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67 Bab 67 : Insiden
68 Bab 68 : Fitting
69 Bab 69 : Rayya dan Almyra
70 Bab 70 : Satu tarikan nafas
71 Bab 71 : Wedding day
72 Bab 72 : Kehidupan baru
73 Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74 Bab 74 : Hamil ?
75 Bab 75 : Dua garis merah
76 Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77 Bab 77 : Kesempatan emas
78 Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79 Bab 79 : Sang mantan suami
80 Bab 80 : Ghifari Hutomo
81 Bab 81 : Kebersamaan
82 Bab 82 : Kunjungan
83 Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84 Bab 84 : Rumah baru
85 Bab 85 : Damien kembali
86 Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87 Bab 87 : Ternyata
88 Bab 88 : Tiga anak cukup
89 Bab 89 : Akhir bahagia (END)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan pertama
2
Bab 2 : Acuh
3
Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4
Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5
Bab 5 : Mulai berubah
6
Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7
Bab 7 : Nyaman
8
Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9
Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10
Bab 10 : Kemarahan Reza
11
Bab 11 : Perhatian Abian
12
Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13
Bab 13 : Seperti orang asing
14
Bab 14 : Kecurigaan hilya
15
Bab 15 : Tertangkap basah
16
Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17
Bab 17 : Keputusan Rayya
18
Bab 18 : Jatuhnya talak
19
Bab 19 : Perceraian
20
Bab 20 : Perceraian 2
21
Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22
Bab 22 : Semakin dekat
23
Bab 23 : Pregnant
24
Bab 24 : Menjaga jarak
25
Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26
Bab 26 : Sakit
27
Bab 27 : Curhat Rayyana
28
Bab 28 : Abian vs Rayya
29
Bab 29 : murka Jelita
30
Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31
Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32
Bab 32 : Susah melepaskan
33
Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34
Bab 34 : Jangan mengujiku
35
Bab 35 : Pengakuan
36
Bab 36 : Feed back
37
Bab 37 : Keputusan Rayya
38
Bab 38 : Abian Marah
39
Bab 39 : Resign
40
Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41
Bab 41 : Resign bag. 2
42
Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43
Bab 43 : Baru tersadar
44
Bab 44 : Sekarang Abian tau
45
Bab 45 : Tempat kerja baru
46
Bab 46 : Alfian murka
47
Bab 47 : Rencana Alfian
48
Bab 48 : Awal kehancuran
49
Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50
Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51
Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52
Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53
Bab 53 : Karma mulai datang
54
Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55
Bab 55 : Kota S
56
Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57
Bab 57 : Curhat Abian
58
Bab 58 : Pertemuan
59
Bab 59 : Pertemuan 2
60
Bab 60 : Pertemuan 3
61
Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62
Bab 62 : Tamu?
63
Bab 63 : lamaran
64
Bab 64 : Lamaran 2
65
Bab 65 : Ghifari vs Abian
66
Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67
Bab 67 : Insiden
68
Bab 68 : Fitting
69
Bab 69 : Rayya dan Almyra
70
Bab 70 : Satu tarikan nafas
71
Bab 71 : Wedding day
72
Bab 72 : Kehidupan baru
73
Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74
Bab 74 : Hamil ?
75
Bab 75 : Dua garis merah
76
Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77
Bab 77 : Kesempatan emas
78
Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79
Bab 79 : Sang mantan suami
80
Bab 80 : Ghifari Hutomo
81
Bab 81 : Kebersamaan
82
Bab 82 : Kunjungan
83
Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84
Bab 84 : Rumah baru
85
Bab 85 : Damien kembali
86
Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87
Bab 87 : Ternyata
88
Bab 88 : Tiga anak cukup
89
Bab 89 : Akhir bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!