Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?

Keesokan harinya......

"Assalamu'alaikum, selamat pagi semua."sapa Rayyana saat memasuki bangsal neurologi.

" Waalaikumsalam."seorang pria yang sudah duduk manis di nurse station menjawab salam Rayya.dia sudah tiba di bangsal setengah jam yang lalu.semalam dia tidak bisa tidur,pusing memikirkan kehidupan rumah tangganya dengan Lita.

Rayya terkejut, ini juga baru jam tujuh,waktu masih terlalu pagi tapi dokter Abian sudah datang, "mimpi apa dia semalam." batin Rayya.

Rayya masuk ke dalam ruangan perawat,mengacuhkan Abian yang menatap intens padanya.

"kemarin aja baik, hari ini kenapa berubah lagi?jangan jangan dia punya kepribadian ganda." ujar Abian dalam hati, dia heran dengan sikap Rayya.

Sementara Abian sibuk menulis rekam medis pasien, seorang perawat laki laki datang membuat keributan di pagi hari yang tenang dan damai.

"Kakkkk Rayyyyy sayaaaanggg, Acha sudaaaah dataanggg."teriak perawat tadi,Abian sampai mendongakkan kepala tidak ingin melewatkan siapa gerangan yang sudah merusak konsentrasinya dan ternyata di depannya berdiri lelaki cantik dengan wajah putih bersinar hasil skincare tanpa jerawat satu pun,bibir merah merona, alis menanjak bak tikungan tajam membuat Abian terperangah.

Rayya dan Devi yang sudah stay di nurse station beberapa menit yang lalu saling tatap,tidak lama kemudian mereka tertawa bersama.

ha.. ha.. ha...

" Kak Ray, putri kita datang.. "ujar Devi. Rayya menganggukkan kepala.

" Putriiiii, siapa? Abian yang mencuri dengar saat Rayya dan Devi berbicara melontarkan pertanyaan, dia bingung, perawat yang barusan datang itu laki laki, kenapa mereka menyebutnya putri?

Belum juga Devi menjawab, perawat laki laki itu datang menghampiri Abian.

"wuiiihhhhh, barang baru nih kak Ray, cakep bener...dokter PPDS tahun pertama yah? " dia bertanya sambil mengusap lengan Abian.Abian bergidik ngeri,mengusap kembali lengan yang sudah di pegang lelaki jadi jadian itu.

"kenalan dulu Cha, beliau adalah dokter neurologi kita yang baru, beliau menggantikan dokter nina yang sudah pensiun."Rayya nemperkenalkan Abian pada laki laki yang di panggil Acha.

" ooohh yaaa, aduh maaf yaa dok, tadi Acha kira residen, soalnya masih muda banget,plek ketiplek dengan akyyuuu.. "Acha berbicara dengan nada melambai khas lelaki siluman.

"Ini manusia dari mana sih,,, nggak banget deh kalau harus ketemu dengan dia setiap hari,amit amit." batin Abian.

Acha mengulurkan tangan, "Acha dok.. selamat bergabung dengan kami di sini, pasti dokter seneng deh tiap hari ketemu sama akyuu yang cantik ini.." kata Acha dengan sumringah, menampakkan gigi putih hasil dari veneer gigi.

"Oh my God, cobaan apalagi ini." ujarnya dalam hati. dengan terpaksa dia menyambut tangan Acha walaupun geli yang dia rasakan.

"Abian.. " jawab Abian singkat dan segera menarik tangannya yang masih di genggam erat oleh Acha.

"Bagaimana liburanmu?" Rayya mendekati Acha yang berdiri tepat di sebelah Abian duduk.

"luar biasa kak Ray, lain kali boleh tuh ajak Mas Reza jalan jalan ke Jepang, seru tau.. " jawab Acha penuh semangat menceritakan liburan nya ke negara matahari terbit itu.

"Iya nanti aku ajak Mas Reza deh.Ya sudah sana gabung, hari ini kan hari pertama mu bekerja setelah liburan panjang, yang semangat ya kerjanya... " ujar Rayya menyuruh Acha untuk segera memulai aktivitas.

"Siapp bu bosss." Acha bergabung dengan rekan rekannya yang sudah berada di kamar pasien melakukan visit pagi hari.

Rayya duduk di samping Abian mengambil satu persatu berkas rekam medis yang sudah di isi oleh dokter tampan tersebut.

Karena rasa penasaran yang sangat tinggi, Abian kembali menanyakan identitas pria aneh tadi pada Rayya.

"Tadi itu siapa sih namanya? "

"Kan dokter sudah kenalan." Rayya tersenyum melihat sekilas wajah Abian yang nampak frustasi.

"Iya, tapi kan,,,masa aku harus memanggil dia Acha,dia itu kan laki laki, maksudku itu nama aslinya.. "

"Ohhhh,namanya Arsan,tapi dokter panggil saja dia seperti kebiasaan kami di sini."Rayya menjelaskan secara singkat, tapi Abian merasa tidak puas, " susah ya bicara sama orang pendiam, endingnya nyesek."batin Abian.

Setelah pembicaraan singkat antara Abian dan Rayya, mereka kembali terpaku pada pekerjaan masing masing.mungkin karena sama sama fokus, tidak sengaja tangan Abian menyentuh tangan Rayya yang berada di atas meja.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja." Abian dengan cepat menarik tangannya, dia teringat tempo hari kala berkenalan dengan Rayya,saat itu Abian sedikit malu karena Rayya tidak mau berjabat tangan dengannya.

"Nggak papa dok. " Rayya juga melakukan hal yang sama seperti Abian.

deg....

Jantung Rayya berdetak dengan cepat,getaran aneh yang beberapa hari lalu dia rasakan saat berada dekat Abian datang lagi.kali ini terasa lebih menusuk di banding sebelumya."Ada apa dengan hatiku? tidak mungkin kan aku menyukai dokter di sebelahku ini?ingat Ray kamu sudah menikah.dosa memikirkan lelaki lain saat kita sudah terikat janji suci pernikahan.tapi...kenapa rasanya aneh saat dia menyentuh ku,padahal kan tadi itu tidak di sengaja.Ya Allah ampunilah aku.. "ujar Rayya dalam hati.

Terjadi kesunyian setelah insiden yang baru saja terjadi.mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

"hhhmmmm.. " Abian berdehem untuk mencairkan suasana yang sedikit kaku di antara mereka berdua.

"ooo iya, sudah seminggu aku di sini, tapi aku masih tidak tahu harus memanggil mu dengan sebutan apa.. " Abian memang bingung dengan panggilan untuk Rayya,mau panggil ibu, takut ketuaan, mau panggil kakak, bisa sih karena memang Rayya lebih tua dua tahun dari Abian."Aku panggil kakak saja bagaimana?kan kak Rayya lebih tua dari saya."kata Abian.

"jangan terlalu sungkan dok, panggil senyaman anda saja."jawab Rayya singkat.

atmosfer mulai mencair, apalagi sudah ada Acha yang bergabung dengan mereka,menambah kehebohan pagi ini, Acha yang tipikal cerewet tidak berhenti membuat Rayya dan Abian tertawa.Abian sepertinya harus mengucapkan Terima kasih pada Acha karena berkat dia, Abian bisa melihat paras teduh nan ayu dari seorang Rayya saat dia sedang tertawa lepas seperti itu.

Bunyi pesan masuk yang hampir bersamaan dari ponsel Abian dan Rayya menghentikan tawa mereka.

Rayya membuka pesan yang ternyata dari Reza.

To my wife:assalamu'alaikum, sayang, maaf kan aku, aku harus segera berangkat ke luar kota hari ini, ada masalah di hotel cabang kota C.kali ini mungkin lebih dari seminggu, maaf tidak sempat pamit, Mas berangkat yaa...aku mencintaimu."

begitulah bunyi pesan dari Reza,Rayya menghela nafas kasar, "hhhhhhhh.. "

baru beberapa hari yang lalu Reza pulang sekarang sudah pergi lagi.Rayya mengerti, sebagai wanita yang bekerja, walaupun jenis pekerjaan mereka berbeda tapi sedikit banyak Rayya tau kalau suaminya itu punya pengaruh penting di sana,semenjak dia menjabat sebagai manajer di the Shining hotel, setahun lalu kesibukannya bertambah, intensitas keluar kota juga lebih banyak. Rayya membalas pesan dari Reza.

To mas Reza:waalaikum salam, iya Mas, Mas hati hati di jalan ya... Rayya juga mencintai Mas."

setelah mengirim pesan teks tersebut, Rayya menyimpan ponselnya di dalam laci,walaupun perasaannya terasa hampa dia kembali melanjutkan pekerjaan yang masih belum kelar.

Lain lagi dengan Abian, pesan teks dari Jelita yang meminta ijin keluar kota untuk beberapa minggu tidak begitu dia pedulikan, setelah membaca pesan tersebut, dia langsung menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku kemeja yang dia kenakan tanpa membalas sama sekali.

...****************...

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

alasan 😒 lama kelamaan juga akan ketahuan kerja apa sesungguhnya yang mereka ber-2 lakukan

2025-01-17

1

Mariani SPd

Mariani SPd

apa gak ada feeling si Rayya kalo suaminya selingkuh

2025-01-24

1

Suci Dea

Suci Dea

moga cepat kena azab tu c lita ma reza

2025-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan pertama
2 Bab 2 : Acuh
3 Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4 Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5 Bab 5 : Mulai berubah
6 Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7 Bab 7 : Nyaman
8 Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9 Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10 Bab 10 : Kemarahan Reza
11 Bab 11 : Perhatian Abian
12 Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13 Bab 13 : Seperti orang asing
14 Bab 14 : Kecurigaan hilya
15 Bab 15 : Tertangkap basah
16 Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17 Bab 17 : Keputusan Rayya
18 Bab 18 : Jatuhnya talak
19 Bab 19 : Perceraian
20 Bab 20 : Perceraian 2
21 Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22 Bab 22 : Semakin dekat
23 Bab 23 : Pregnant
24 Bab 24 : Menjaga jarak
25 Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26 Bab 26 : Sakit
27 Bab 27 : Curhat Rayyana
28 Bab 28 : Abian vs Rayya
29 Bab 29 : murka Jelita
30 Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31 Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32 Bab 32 : Susah melepaskan
33 Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34 Bab 34 : Jangan mengujiku
35 Bab 35 : Pengakuan
36 Bab 36 : Feed back
37 Bab 37 : Keputusan Rayya
38 Bab 38 : Abian Marah
39 Bab 39 : Resign
40 Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41 Bab 41 : Resign bag. 2
42 Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43 Bab 43 : Baru tersadar
44 Bab 44 : Sekarang Abian tau
45 Bab 45 : Tempat kerja baru
46 Bab 46 : Alfian murka
47 Bab 47 : Rencana Alfian
48 Bab 48 : Awal kehancuran
49 Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50 Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51 Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52 Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53 Bab 53 : Karma mulai datang
54 Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55 Bab 55 : Kota S
56 Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57 Bab 57 : Curhat Abian
58 Bab 58 : Pertemuan
59 Bab 59 : Pertemuan 2
60 Bab 60 : Pertemuan 3
61 Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62 Bab 62 : Tamu?
63 Bab 63 : lamaran
64 Bab 64 : Lamaran 2
65 Bab 65 : Ghifari vs Abian
66 Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67 Bab 67 : Insiden
68 Bab 68 : Fitting
69 Bab 69 : Rayya dan Almyra
70 Bab 70 : Satu tarikan nafas
71 Bab 71 : Wedding day
72 Bab 72 : Kehidupan baru
73 Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74 Bab 74 : Hamil ?
75 Bab 75 : Dua garis merah
76 Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77 Bab 77 : Kesempatan emas
78 Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79 Bab 79 : Sang mantan suami
80 Bab 80 : Ghifari Hutomo
81 Bab 81 : Kebersamaan
82 Bab 82 : Kunjungan
83 Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84 Bab 84 : Rumah baru
85 Bab 85 : Damien kembali
86 Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87 Bab 87 : Ternyata
88 Bab 88 : Tiga anak cukup
89 Bab 89 : Akhir bahagia (END)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan pertama
2
Bab 2 : Acuh
3
Bab 3 : Rayyana Adistira Hutomo
4
Bab 4 : Ternyata dia wanita pendiam
5
Bab 5 : Mulai berubah
6
Bab 6 : Ada apa dengan hatiku?
7
Bab 7 : Nyaman
8
Bab 8 : Hadiah kecil untuk Almyra
9
Bab 9 : Hadiah kecil untuk Almyra 2
10
Bab 10 : Kemarahan Reza
11
Bab 11 : Perhatian Abian
12
Bab 12 : Kesibukan Rayyana
13
Bab 13 : Seperti orang asing
14
Bab 14 : Kecurigaan hilya
15
Bab 15 : Tertangkap basah
16
Bab 16 : Mertua dan adik ipar
17
Bab 17 : Keputusan Rayya
18
Bab 18 : Jatuhnya talak
19
Bab 19 : Perceraian
20
Bab 20 : Perceraian 2
21
Bab 21 : Bertahan menjadi teman?
22
Bab 22 : Semakin dekat
23
Bab 23 : Pregnant
24
Bab 24 : Menjaga jarak
25
Bab 25 : Bertemu bunda Dewi
26
Bab 26 : Sakit
27
Bab 27 : Curhat Rayyana
28
Bab 28 : Abian vs Rayya
29
Bab 29 : murka Jelita
30
Bab 30 : Pertemuan Rayya dan Lita
31
Bab 31 : pertemuan Rayya dan Lita bag. 2
32
Bab 32 : Susah melepaskan
33
Bab 33 : Kebersamaan Abian dan Rayya
34
Bab 34 : Jangan mengujiku
35
Bab 35 : Pengakuan
36
Bab 36 : Feed back
37
Bab 37 : Keputusan Rayya
38
Bab 38 : Abian Marah
39
Bab 39 : Resign
40
Bab 40 : Pamit yang tak kau ketahui
41
Bab 41 : Resign bag. 2
42
Bab 42 : Nasehat kakak ipar
43
Bab 43 : Baru tersadar
44
Bab 44 : Sekarang Abian tau
45
Bab 45 : Tempat kerja baru
46
Bab 46 : Alfian murka
47
Bab 47 : Rencana Alfian
48
Bab 48 : Awal kehancuran
49
Bab 49 : Sedikit tentang Rayyana
50
Bab 50 : Akhirnya bunda Dewi tau
51
Bab 51 : Kunjungan ke rumah tuan Adnan
52
Bab 52 : Talak untukmu,Jelita Maharani
53
Bab 53 : Karma mulai datang
54
Bab 54 : Mencoba menerima keadaan
55
Bab 55 : Kota S
56
Bab 56 : Bertemu CEO Grahatama grup
57
Bab 57 : Curhat Abian
58
Bab 58 : Pertemuan
59
Bab 59 : Pertemuan 2
60
Bab 60 : Pertemuan 3
61
Bab 61 : Aku sangat merindukanmu
62
Bab 62 : Tamu?
63
Bab 63 : lamaran
64
Bab 64 : Lamaran 2
65
Bab 65 : Ghifari vs Abian
66
Bab 66 : Aku terima lamaranmu
67
Bab 67 : Insiden
68
Bab 68 : Fitting
69
Bab 69 : Rayya dan Almyra
70
Bab 70 : Satu tarikan nafas
71
Bab 71 : Wedding day
72
Bab 72 : Kehidupan baru
73
Bab 73 : Berbelanja dengan mertua
74
Bab 74 : Hamil ?
75
Bab 75 : Dua garis merah
76
Bab 76 : Hiperemesis Gravidarum
77
Bab 77 : Kesempatan emas
78
Bab 78 : Kebersamaan Rayya dan Myra
79
Bab 79 : Sang mantan suami
80
Bab 80 : Ghifari Hutomo
81
Bab 81 : Kebersamaan
82
Bab 82 : Kunjungan
83
Bab 83 : Selamat datang baby Zan
84
Bab 84 : Rumah baru
85
Bab 85 : Damien kembali
86
Bab 86 : Berusaha memiliki hatinya kembali
87
Bab 87 : Ternyata
88
Bab 88 : Tiga anak cukup
89
Bab 89 : Akhir bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!