Cinta Si Culun Dan Si Bisu

Cinta Si Culun Dan Si Bisu

Bab 1. Makanan sehari-hari

"Dasar gadis bisu! "

"Kok gadis bisu bisa sekolah disini ya?! "

"Sayang cantik-cantik bisu! "

"Cantik sih, tapi bisu! "

Beginilah kata-kata yang kerap kali di dengar seorang gadis cantik tapi bisu. Masih banyak lagi yang lainnya, yang tidak di pedulikan oleh Isabella.

Isabella Osmond terlahir dari keluarga yang terpandang dan kaya, tapi sedari lahir Isabella mengalami cacat atau cacat bawaan dari lahir. Ya, Isabella dari lahir sudah bisu.

David Osmond, sang kakak yang berbadan tegap dengan wajah ganteng nya selalu menjaga adik kesayangan nya itu.

David sangat menyayangi Isabella sedari mereka kecil. Umur mereka hanya terpaut empat tahun saja.

Saat bersekolah dulu, David selalu menjadi tameng untuk Isabella. Dia tidak akan membiarkan orang-orang mengganggu adiknya.

Apalagi adiknya ini tergolong anak yang pintar sehingga tidak harus sekolah di tempat anak yang berkebutuhan khusus. Isabella sekolah di sekolah umum bersama anak-anak sebaya lainnya.

Dan karena Isabella bisu, maka banyak teman-teman nya yang tidak bisa menerima dirinya.

Bagusnya Isabella tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Walaupun sedari kecil banyak yang tidak menyukai nya, banyak yang menggoda dan mengejek nya, hal itu tidak membuat seorang Isabella berkecil hati.

Justru semua hal yang dialami nya membuat Isabella menjadi gadis yang kuat, mandiri, pintar dan tentu saja kecantikan nya semakin terlihat.

Isabella yang biasa akrab dipanggil Bella selalu memakai kalung tali yang berisi notes kecil. Bella tak pernah malu memakai di lehernya dari kecil sewaktu sekolah dulu hingga sekarang menjadi seorang gadis kuliahan.

Jika dibutuhkan maka Bella akan menulis di notes yang tergantung di lehernya itu dan memperlihatkan pada lawan bicaranya.

Walaupun David sangat menyayangi adiknya, tapi dia tidak bisa selama dua puluh empat jam menjaga Bella, adiknya. Apalagi sekarang David yang sudah lulus kuliah ini harus belajar di perusahaan ayahnya yang akan membina dirinya untuk jadi penerus perusahaan Osmond group.

**

Sementara di kampus, Bella baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirnya.

Hari ini kakaknya, David akan menjemputnya sore hari. Dan untuk mengisi kekosongan nya Bella bermaksud untuk pergi belanja ke supermarket A, yang letaknya dua gang dari kampusnya.

Kalau Bella berjalan kaki lewat depan, itu akan memakan waktu tiga puluh menit, tapi kalau lewat jalan pintas yaitu gang panjang maka dalam sepuluh atau lima belas menit sudah sampai di supermarket itu.

Sebenarnya Bella agak ragu juga untuk melewati gang panjang itu sebab banyak terdengar sering terjadi penggangguan terhadap gadis-gadis yang lewat, terkadang beberapa kali juga ada penodongan.

Tapi Bella memberanikan dirinya untuk melewati gang panjang tersebut dan berharap tidak ada kejadian yang menimpa dirinya.

Harapan hanya tinggal harapan, sekarang di hadapan Bella berdiri dua orang lelaki, yang satu bertampang sangar dan yang satu lagi banyak tatto di lengannya.

Kedua lelaki ini menghadang Bella dan berusaha memegang lengan Bella. Kedua tangan Bella memeluk buku-buku yang dipegang nya ke dadanya dengan kuat.

Lelaki bertatto berhasil memegang lengan Bella. Secara reflex Bella memberontak terus dengan mendekap buku-bukunya.

"Brengsek! Nih cewek kaga bisa diam! " maki si tatto.

Lelaki bertatto itu berusaha menyeret Bella ke suatu tempat. Hal ini membuat Bella ketakutan. Badannya memberontak terus untuk dilepaskan. Sayangnya cekalan si tatto pada lengannya terlalu kuat sehingga menimbulkan rasa sakit pada lengan Bella. Bella meringis menahan sakit nya.

"Plakk!! "

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Bella. Bella meringis kesakitan dan memegang pipinya yang terasa perih.

Lelaki yang sangar itu sehabis menampar Bella supaya diam, langsung menyeret Bella.

Bella walaupun hatinya takut tapi tetap berusaha berontak. Bella menghentakkan kakinya menginjak kedua kaki lelaki itu. Si tatto mengerang kesakitan dan tanpa sadar cekalan pada lengan Bella mengendur. Hal itu membuat Bella bisa melepaskan dirinya. Bella berlari sekuat tenaganya.

"Brengsek! Jangan diam aja, kejar! " teriak si sangar pada teman nya si tatto yang masih terdiam karena kesakitan. Si tatto dengan kaki masih sakit berusaha mengejar Bella.

Bella berlari tanpa memperhatikan sekitarnya. Sampai akhirnya Bella menabrak sesuatu.

"Bruukk!! "

Bella merasakan kepala nya menabrak sesuatu yang kekar. Ternyata itu dada seorang lelaki yang sedang berjalan berlawanan arah dengan Bella.

Bella menghaturkan kedua tangan ke depan dada nya untuk meminta maaf dan kembali melanjutkan perjalanan nya dengan berjalan cepat.

Setelah berjalan agak jauh, Bella menghentikan langkah kakinya dan memutar badan nya ke belakang untuk melihat kedua orang jahat itu.

Kedua orang yang jahat itu sudah tidak ada, juga orang yang di tabrak nya tadi juga sudah tidak ada. Tapi Bella punya keyakinan jika orang yang ditabrak nya itu yang menolong nya dari dua orang jahat itu.

Mungkin di lain waktu jika bertemu lagi Bella pasti akan mengucapkan terimakasih atas pertolongannya.

Bella berjalan kembali menuju supermarket A. Begitu dia keluar dari gang panjang, tampak sudah supermarket A yang ramai pengunjung.

Bella memasuki supermarket tersebut dan mengambil keranjang kecil untuk meletakkan barang belanjaan nanti.

Bella berjalan ke bagian sabun dan shampoo. Dia mengambil sabun dan shampoo yang biasa dipakainya dan memasukkannya dalam keranjang kecilnya.

Drrttt...... Drrttt......

Ponsel Bella bergetar menandakan message masuk. Bella membuka dan membacanya. Ternyata kakaknya, David.

"Ada dimana, Bella? Sudah pulang kuliah? " tanya David di message nya.

"Sudah pulang kuliah, kak. Sekarang di supermarket A. " tulis Bella yang tersenyum. Kakaknya selalu perhatian.

"Oke. Nanti kakak jemput kesana ya! Supermarket A yang dekat dari kampus kan? " tanya David lagi di message Bella.

"Iya betul, kak! Bella tunggu ya! " tulis Bella menjawab message David. David tersenyum membaca message adiknya.

Kemudian dia membereskan mejanya dan bersiap-siap untuk menjemput Bella di supermarket yang berada tidak jauh dari kampusnya.

David selalu meluangkan waktu untuk menjemput ataupun mengantar Bella. Adiknya masih menjadi prioritas dirinya, sebab David belum mempunyai pacar. Sifat dingin dan diam nya itu membuat mahluk yang namanya perempuan malas untuk mendekatinya. Tetapi jika sudah melihat atau mengetahui wajahnya yang tampan, badan tinggi dan sekarang ditambah sebagai calon penerus keluarga Osmond, pasti banyak gadis-gadis ataupun wanita-wanita yang tergoda dengan dirinya.

Bella kembali melanjutkan belanjaan nya yang tertunda sambil menunggu message kakaknya. Dia memasukkan susu cair, coklat, biscuit wafer dan kacang mete, camilan kesukaan nya.

Sepasang mata elang memperhatikan Bella dari kejauhan. Lelaki yang menolongnya di gang panjang itu.

Bella tidak menyadari nya. Matanya sibuk melihat-lihat dan membaca tulisan-tulisan pada kemasan.

"Drrttt...... Drrttt..... "

Ponsel Bella kembali bergetar. Bella tersenyum karena sudah menduga pasti itu kakaknya.

Bella membaca message dari kakaknya.

"Kakak tunggu di depan ya, Dek! " tulis message David.

"Oke, kak! Bella bayar dulu ke kasir ya! " Bella menulis message menjawab kakaknya.

Kemudian Bella langsung antri di kasir.

*

*

bersambung....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Pengguna system v.02

Pengguna system v.02

naaahhhh

2024-01-23

0

bubi

bubi

😘

2023-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!