Bab 15. Rapat kepanitiaan

Bella berjalan masuk ke dalam ruangan kelasnya di kampus nya itu. Dimana Marsha dengan setia sudah menunggu nya.

Marsha selalu duduk bersama Bella. Jika dia datang lebih dulu, pasti dia akan menyediakan bangku kosong di sebelah nya untuk Bella.

Marsha gadis yang manis dan punya rasa setia kawan yang tinggi. Bella menyukai dan menyayanginya. Mereka berdua selalu bersama.

Mereka berdua sudah siap untuk mengikuti mata kuliah Pak Ginting yang sebentar lagi akan dimulai.

Pak Ginting sudah masuk ke dalam kelas, siap mengajar. Beliau termasuk dosen yang cukup disegani di kampus ini.

**

Kantin sekolah nampak nya saja sepi, tapi di bagian pinggir ada dua meja yang terisi. Rupanya Melinda dan teman-temannya.

"Nanti habis jam makan siang, ada rapat kegiatan sosial! Kalian semua ikut ya! " titah Melinda pada teman-teman nya.

"Kan kita bukan panitia, Mel! " tukas Gina sahabat Melinda.

"Kalian semua adalah panitia! Kalian aku pilih jadi anggotaku! Aku diberi wewenang untuk mencari tiga atau empat orang lagi untuk menjadi anggotaku dalam susunan kepanitiaan! " jelas Melinda pada teman-teman nya.

Gina, Indri, Lusi dan Bonita serempak bertepuk tangan sambil bersorak kegirangan. Mereka tidak menyangka jika Melinda meminta mereka bergabung dalam kepanitiaan. Makanya mereka bersorak kegirangan.

"Lu memang yang terbaik deh, Mel! " celetuk Bonita memuji Melinda. Sementara Melinda hanya tersenyum saja dengan wajah yang sedikit di angkat. Raut sombong pada wajahnya terlihat jelas.

Melinda adalah anak tunggal dari pasangan suami istri yang masing-masing bekerja. Jadi dalam keseharian nya dia tumbuh tanpa perhatian kedua orang tua nya yang sibuk sehingga Melinda tumbuh menjadi seorang gadis yang selalu mencari perhatian.

"Gua gitu lho! " jawab Melinda dengan sombongnya.

Pelayan di kantin kampus mengantarkan pesanan mereka dan menghidangkan di atas meja.

"Ayo dimakan teman-teman! Hari ini gua traktir! " teriak Melinda pada teman-teman nya yang sudah bersorak ramai. Tanpa disuruh kedua kalinya, mereka langsung menyantap hidangan yang sudah di pesan karena kebetulan perut mereka pun sudah minta diisi.

**

Mata kuliah Pak Ginting terasa begitu lama diikuti, membuat Bella merasa penat dan jenuh.

Bella memberi kode pada Marsha dengan tangan nya yang dimasukkan ke mulut. Marsha mengerti dan kebetulan perutnya memang sudah minta diisi.

Setelah Pak Ginting keluar dari ruangan, Bella dan Marsha bersiap-siap untuk pergi ke kantin.

"Mau ke kantin, Bel? " tanya Ricky yang berpapasan di depan pintu ruangan kelas.

Bella menganggukkan kepala nya.

"Bareng ya! Gua juga mau ke kantin, lapar banget! Tapi tunggu sebentar, gua taruh buku ini dulu di tas! " ujar Ricky dengan mengacungkan sebuah buku di tangan nya.

Bella dan Marsha menunggu Ricky di depan pintu, tak lama kemudian Ricky muncul dan mereka bertiga berjalan ke kantin kampus.

Begitu tiba di kantin kampus, semua mata yang duduk di kantin melihat ke arah mereka bertiga. Masalah nya Bella dan Marsha berjalan dengan idola kampus. Jadilah mereka pusat perhatian. Ada yang cuek, ada yang biasa saja dan ada yang iri, begitulah ekspresi wajah-wajah yang ada di kantin.

Bella dan Marsha yang merasa banyak mata memandang mereka berdua tetap berjalan dengan anggun dan cuek. Terutama Bella, dia tidak peduli mau orang melihat dia dengan iri atau tidak suka, toh dia gak mengusik ketenangan mereka. Lagipula apa salahnya hanya berjalan dan makan bareng saja.

Mereka bertiga duduk sedikit agak ke belakang sebab di bagian depan dan tengah sudah penuh.

Mereka bertiga memesan makanan dan minuman, lalu tampak terlibat obrolan ringan.

"Kalian berdua sudah mulai mengumpulkan dana sosial? " tanya Ricky yang mulai membicarakan topik kegiatan sosial.

"Belum! Apa sudah boleh dimulai? " jawab dan tanya balik Marsha.

"Rencananya kita mau minta dana sumbangan dari teman-teman tiap-tiap fakultas dan kelas, Ric! " tulis Bella pada notes nya yang diperlihatkan pada Ricky.

"Oh bagus itu, Bel! Gua dukung! Nanti gua bantuin koordinasi ke bagian-bagian lain nya! " ucap Ricky yang sangat antusias dengan rencana Bella.

Ricky yang memang punya perhatian terhadap Bella secara diam-diam mulai mendekati Bella dengan dalih kepanitiaan.

Sepasang mata memandang Bella dengan penuh kebencian dan iri hati.

"Cih!! Apa sih kelebihan tuh cewek bisu?! " gerutu Melinda dengan suara nyaris tak terdengar.

Dalam hati Melinda merasa kesal dengan hanya melihat Ricky yang berjalan bersama Bella dan Marsha. Pasalnya Melinda diam-diam menyukai Ricky, cowok idola kampus.

Hati nya panas dipenuhi rasa iri hati dan benci terhadap Bella. Padahal Bella yang di benci nya hanya berjalan bersama dan makan saja. Tidak ada hubungan special di antara mereka.

Makanan yang di pesan Bella, Marsha dan Ricky datang dan dihidangkan di atas meja. Lalu mereka makan sebab perut mereka sudah lapar.

**

Rapat eksekutif mahasiswa yang termasuk dalam kepanitiaan kegiatan sosial sudah hadir dalam satu ruangan mahasiswa.

Bella dan Marsha duduk di sebelah Romy yang kosong. Bella sengaja duduk di sebelah Romy, karena dia punya feeling bahwa Melinda menyukai Ricky. Terlihat waktu di kantin, Melinda menatap dirinya dengan penuh rasa iri, benci dan amarah. Semua tak luput dari perhatian Bella. Walaupun Bella seakan cuek dengan sekitar nya tapi sebenarnya dia sangat memperhatikan, tapi dengan cara yang berbeda. Dan satu hal lagi, mungkin karena diri Bella cacat, makanya Tuhan memberikan kepekaan yang luar biasa.

Rapat panitia kegiatan sosial kali ini adalah membahas tentang rencana dari tiap seksi yang di pilih. Dan kapan waktunya menjalankan dan merealisasinya.

Semua menyampaikan ide-ide dan rencana mereka. Bella, Marsha, Romy, Ricky, Melinda dan yang lainnya menyampaikan rencana yang sudah disusunnya.

Dan mahasiswa-mahasiswa senior lainnya menyampaikan kegiatan bulanan di kampus.

Setelah rapat gabungan kepanitiaan dan mahasiswa selesai, Bella dan Marsha bergegas kembali ke kelas mereka berdua. Diikuti Ricky di belakang mereka berdua.

Ketika mereka berdua sudah mengambil tas mereka dan mau keluar dari ruangan kelas, Gina menghadang mereka berdua.

"Hei kalian berdua! Ikut gua sekarang! "'pinta Gina sedikit kasar. Marsha sudah ingin menjawab tapi dengan cepat tangan Bella memberi kode untuk diam saja. Mereka berdua berjalan ke arah belakang gedung kampus yang letaknya ada di dekat perpustakaan.

Sesampainya di belakang gedung kampus, terlihat seorang gadis sedang berdiri sambil bertolak pinggang.

" Hei Bisu! Lu tahu gak kesalahan lu tuh apa? " bentak Melinda dengan mata melotot dan tangan berkacak pinggang.

Bella menggelengkan kepala. Marsha sengaja mengikuti Bella untuk diam. Padahal dalam hatinya sudah panas dengan perlakuan Melinda yang semena-mena itu.

"Dengar dan ingat baik-baik ya, Bisu! Jangan dekat-dekat dengan Ricky! Gua akan buat perhitungan jika sampai lu dekat-dekati Ricky! " ultimatum Melinda dengan suara agak keras dan kesal.

Bella tersenyum mendengar omongan Melinda.

"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Ricky! Kamu tak usah khawatir! " jawab Bella dalam notes nya.

"Ya sudah! Gina, lu bawa balik mereka! " suruh Melinda pada Gina, sahabat nya.

"Gak usah! Kita bisa balik sendiri! " ketus Marsha pada Melinda dan Gina.

Lalu buru-buru Marsha menarik tangan Bella pergi meninggalkan tempat itu. Mereka berdua berjalan langsung menuju tempat parkir.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!