Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek

Sementara Bella mengambil handuknya dan menuju kamar mandi nya. Setiap kamar di mansion ini sudah komplit dengan kamar mandi masing-masing.

Setelah mandi sore selesai, Bella keluar dari kamar nya. Dia menuju teras samping yang menjadi tempat favorit nya untuk duduk-duduk santai.

Teras ini menghubungkan dengan kebun mawar yang beraneka ragam warnanya. Bella sangat menyukai nya.

Koleksi mawar nya ada yang wangi dan ada yang tidak wangi. Harumnya sampai ke teras samping jika lagi bermekaran. Makanya Bella sangat suka duduk di teras samping.

Tempat favoritnya untuk melepaskan lelah dan untuk bersantai. Juga tempat menenangkan hatinya jika kesal dan gundah gulana menyerang.

Bella melepaskan kegundahan nya di teras ini. Dia duduk santai dengan melonjorkan kakinya.

Bella memandang seorang lelaki yang berada di kebun mawar nya.

Bella baru pernah melihat nya. Biasanya tidak pernah ada yang mengurus kebunnya.

Perawakan tinggi, tubuhnya boleh dikatakan tegap. Tapi kok tampang wajahnya culun banget ya, apalagi model rambutnya seperti gaya tahun enam puluhan di belah pinggir gitu.

Bella menatap nya tak berkedip.

"Lho?! Bukankah lelaki itu yang tadi sudah menolong nya di gang panjang itu? " tanya Bella dalam hatinya.

"Ah ya.....aku harus berterima kasih pada nya! " ucap Bella dalam hati nya.

Bella bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan ke arah kebun mawar. Dia sengaja tidak memakai sandal nya jadi bisa berjalan tanpa bersuara.

Bella sekarang berdiri tidak jauh dari lelaki yang sedang jongkok membelakangi Bella. Lelaki itu hanya memakai kaos putih tipis dan celana pendek selutut. Dan dia tidak menyadari jika ada Bella yang berdiri tidak jauh di belakang nya.

Bella menyodorkan kertas notes yang sudah ditulis dan disobek nya itu ke samping pipi lelaki itu.

Lelaki itu terkejut karena merasa pipi nya menyentuh sesuatu. Tangan nya mengambil kertas notes tersebut.

Dia membacanya.

"Kamu lelaki yang menolongku di gang panjang tadi kan? Terimakasih sudah mau menolongku. " inilah isi kertas yang ditulis Bella.

Lelaki itu berdiri dan memutar badan nya. Dilihatnya Bella tersenyum menatap dirinya.

Antonio memandang wajah cantik Bella yang tersenyum. Hatinya berdesir.

"Sama-sama! " jawab Antonio pelan dengan menunduk sopan.

"Kamu siapa? Nama kamu siapa? Kok bisa ada disini? " tanya Bella dalam buku notes nya yang diperlihatkan pada Antonio.

"Nama saya Antonio, nona! Saya tukang kebun disini! Saya baru bekerja seminggu disini, nona! " jawab Antonio sopan.

Bella memperhatikan lelaki yang berdiri di depannya. Tubuhnya ternyata lebih tinggi dari Bella sedikit. Badannya tegap dan berotot. Ups!! Detak jantung Bella berdenyut makin kencang.

"Kenapa ya jantung ku? " tanya Bella dalam hatinya. Dia heran sendiri.

"Kalau sudah tidak ada yang ditanyakan, saya mau kerja lagi, nona! " pamit Antonio sopan.

Bella menganggukkan kepalanya.

"Bella..... Bella...... " samar-samar terdengar suara David memanggil nama adiknya.

David yang melihat Bella ada di teras samping, berlari kecil menghampirinya.

"Ternyata kamu disini, Bella! " ucap David begitu sampai di samping Bella.

"Siapa dia? " tanya David lagi ketika melihat Bella sedang memandangi lelaki yang berada di kebun itu.

"Namanya Antonio, kak. Tukang kebun kita yang baru! Dia yang sudah menolong Bella tadi, kak! " tulis Bella yang dibaca kakaknya, David.

David menatap Bella. Dia baru melihat ada bekas merah di pipi mulusnya Bella, walau sudah tersamar tapi masih sedikit kelihatan.

"Maafkan kakak ya, kamu diganggu orang ya tadi? Di kampus ya, sayang? " tanya David sambil mengelus pipi Bella.

"Bukan, kak. Di jalan gang panjang yang pintasan untuk ke supermarket itu ada dua orang menghadang Bella dan sempat menampar Bella karena Bella berontak terus! Ada Antonio lewat dan menolong Bella, kak! " cerita Bella yang memegang buku notes nya supaya David bisa jelas membacanya.

David manggut-manggut tanda mengerti.

"Hei kamu, Antonio! Nama kamu Antonio, kan? Terimakasih ya sudah menolong adik saya! " teriak David pada Antonio yang terlihat sudah agak jauh ke depan.

Antonio yang mendengar teriakan David pun berdiri dan membalikkan badan nya menghadap arah David.

"Sama-sama, Tuan Muda! " teriak Antonio dengan diikuti sedikit membungkukkan badannya.

Antonio tersenyum dalam hatinya. Dia melihat David sangat menyayangi adiknya.

"Ternyata gadis cantik itu adiknya David Osmond! Berarti yang bernama Isabella Osmond! " gumam Antonio dalam hatinya.

"Yuk masuk ke dalam, Bella! Papa dan Mama udah nunggu kita di meja makan! " ajak David pada adiknya, Bella.

"Aku masih kesal sama Mama, kak! " ucap Bella di notes nya. David membacanya dan mengusap lembut kepala adiknya.

Mereka berdua masuk ke ruang tengah dimana ruang keluarga dan ruang makan menjadi satu karena ruangannya besar.

Papa masih membaca koran di meja makan. Sedangkan Mama dibantu Bik Darmi masih sibuk mengatur meja makan.

David dan Bella duduk bersebelahan di meja makan. Mereka menunggu hingga makanan sudah semua dihidangkan.

Mereka semua sudah duduk di meja makan. Mama menyendokkan nasi ke piring Papa, kemudian ke piring Bella juga.

"Biar David sendok sendiri, Ma! " tukas David cepat sebelum Mama nya menyendokkan untuk dirinya.

"Ahh sudah tanggung, sekalian aja ini! " sahut Mama Katie yang langsung memasukkan nasi ke piring David. Lalu Mama menyendok nasi untuk diisi ke piringnya sendiri.

Katie memasukkan sayur ke dalam piring Richard, suaminya.

Bella mengambil ayam goreng kesukaannya dan sayur pakcoy. Bella menyendokkan ayam goreng ke piring kakak nya.

"Makasih, Bel! " ucap David tersenyum.

Bella tersenyum.

"Buat Papa gak ada ya? " tanya Papa diiringi tawanya. Bella tertawa tanpa bersuara. Dia langsung memberikan ayam goreng pada Papa nya, kemudian dikasih juga buat Mama nya.

"Makasih ya anak Papa yang cantik! " Papa tersenyum menatap Bella.

"Makasih, Bella sayang! " Mama pun tidak mau kalah dengan Papa.

Mereka sibuk dengan makanan masing-masing.

"Bella, jadi gimana dengan perjodohan kamu ini? Kamu setuju kan? " tanya Mama Katie memecahkan kesunyian. Yang terdengar hanya suara piring dan sendok.

Sedangkan Bella yang ditanya hanya diam saja, tidak memberikan komentar lewat notes nya.

Bella masih kesal dengan Mama nya. Gak ada hujan gak ada angin, malah pulang kuliah ngomongin perjodohan.

"Huh Mama! Bella bisa cari sendirilah jodoh buat diri Bella! Gak perlu dijodohin kaya jaman masih Siti Nurbaya aja! " sungut Bella dalam hatinya.

"Sudahlah, Ma! Lagi makan gak usah bahas begituan, nanti mood jadi jelek! " tegur Papa karena melihat Bella yang tidak memberi tanggapan.

"Baiklah! Nanti sesudah makan, kamu jangan pergi dulu ya, Bella! " ucap Mama Katie tegas sambil menatap Bella.

Bella yang ditatap Mama nya hanya mendengus kesal.

Akhirnya mereka sekeluarga sudah selesai makan. Bella membantu Bik Darmi membersihkan meja makan dan membawa piring-piring kotor ke dapur.

"Sudah Non, gak usah! Biar Bibi aja! Non istirahat saja ya! " ucap Bik Darmi sambil mengambil alih piring-piring yang sedang dibawa Bella.

Papa, Mama sudah duduk di ruang keluarga. Mama sibuk dengan ponselnya, sedangkan Papa melanjutkan baca koran nya yang tertunda.

Kak David juga sama sibuk dengan ponselnya. Akhirnya Bella menjatuhkan bokongnya di samping kakak nya, David.

*

*

bersambung.....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!