Bab 8. Mawar merah

Mawar merah melambangkan cinta. Mawar putih melambangkan kesetiaan. Inilah kepercayaan tentang bunga, yang bisa dipercaya dan diminati oleh sebagian orang terutama gadis-gadis.

Demikian juga dengan Bella. Dia sangat menyukai bunga mawar. Di kebun samping di bawah jendela kamarnya ada berbagai jenis dan warna bunga mawar.

Tapi Bella tidak terlalu mempercayai mitos tentang bunga mawar tersebut. Dia hanya mengetahui nya saja. Bella lebih menyukai bunganya daripada mitos.

Bella sangat menyukai mawar merah dan mawar putih yang ada di kebun nya. Karena keduanya mengeluarkan wangi yang harum semerbak.

Setelah mata pelajaran kuliah selesai, Bella pergi ke perpustakaan kampus untuk mencari buku dan membaca di sana.

Perpustakaan tampak ramai. Banyak mahasiswa dari berbagai jurusan membaca di sini dan berbaur menjadi satu.

Bella mencari duduk dekat dengan jendela, lalu meletakkan tas nya pada meja yang masih kosong.

Dengan cepat Bella berjalan ke arah rak-rak buku yang berjudul akuntansi dan manajemen. Dia mencari buku yang dibutuhkan nya. Setelah dapat, Bella kembali duduk di bangku nya dan bersiap untuk membacanya.

Telinganya mendengar kasak-kusuk gerombolan beberapa gadis yang duduk di bagian tengah.

"Itu si bisu lagi cari perhatian! "

"Ahh....siapa sih yang mau sama orang bisu?!"

Begitulah kasak-kusuk yang terdengar di telinga Bella. Bella bergeming tak menanggapi perkataan yang meledek diri nya.

Di bangku bagian pinggir, seorang lelaki juga sedang asyik membaca. Telinganya juga menangkap kasak-kusuk gerombolan gadis-gadis itu. Dia menghela nafasnya kasar.

Lelaki itu berdiri dan menghampiri tempat duduk gadis-gadis yang mengejek Bella tadi.

"Bisa gak kalian gak usah menjelekkan orang lain? Ini perpustakaan lho! Bukan tempat gosip! " kesal lelaki itu yang tak lain adalah Romy.

Gadis-gadis itu yang duduk bergerombol di tengah diam dan tertunduk. Mereka malu untuk mengangkat wajah mereka. Mereka takut jika Romy sudah angkat bicara.

Romy melirik ke arah Bella yang asyik membaca buku dengan headset di telinganya. Sekilas bibir Romy tersenyum melihat Bella.

Romy kembali ke tempat duduk nya dan kembali membaca bukunya.

Satu jam telah berlalu. Bella masih asyik membaca. Dia melepas headset nya, terdengar suara orang bertengkar.

Bella melihat seorang gadis yang bertengkar dengan gadis-gadis yang bergerombol di tengah.

Gadis-gadis yang bergerombol di tengah ini memang suka mencari gara-gara. Bella menajamkan pendengaran nya. Rupanya gadis yang bertengkar itu hampir sama dengan dirinya, menjadi bahan ledekan.

Bella berdiri dan bermaksud untuk mengembalikan buku yang di bacanya ke tempat dimana dia mengambilnya tadi.

Tapi baru saja berdiri, terdengar oleh Bella jika gadis-gadis yang tadi meledeknya, kini kembali meledeknya lagi.

Bella berjalan anggun ke tempat rak buku dan meletakkan buku yang tadi dibacanya.

Bella berusaha sabar dan menahan emosi nya. Selama ini dia selalu bisa menahan emosi tapi entah hari ini dia begitu kesal dengan cewek-cewek itu. Entah dari fakultas apa, Bella kurang tahu.

Bella membereskan barang-barang nya dan memasukkannya ke dalam tas nya. Bella berjalan melewati gadis-gadis di tengah itu, tapi lalu menghentikan langkahnya.

Bella menatap tajam ke arah dua gadis yang mulutnya benar-benar seperti comberan.

Sebelum habis kesabaran Bella, Romy datang menghampiri mereka.

"Kalian benar-benar cewek yang gak punya sopan santun, gak ada kerjaan! Apa sih enaknya ngeledek orang mulu?! Punya mulut tuh dijaga! " maki Romy dengan suara yang keras.

Penjaga perpustakaan mendengar suara Romy yang marah-marah datang menghampiri. Tadinya dia berpikir hanya cewek-cewek gak ada kerjaan yang suka ledekin orang. Ternyata ini ributnya bisa sampai membuat Romy marah.

Pasalnya seorang Romy itu jarang marah. Dan kalau marah pasti ada hal yang sudah terjadi dan tidak disukainya.

Penjaga perpustakaan berusaha untuk melerai dan mendamaikan semuanya.

Bella tidak mau terlalu ikut campur, dia diam-diam pergi dari kerumunan itu. Hal itu tak luput dari pengamatan Romy.

Romy berjalan menyusul Bella yang sudah keluar dari perpustakaan.

"Kamu gapapa kan? " tanya Romy ketika langkah nya sejajar dengan Bella. Bella berhenti berjalan dan melihat ke arah Romy.

Bella menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis. Lalu Bella melanjutkan perjalanan nya menuju parkiran.

"Perkenalkan.... namaku Romy! Kamu Bella kan? " Romy berusaha mensejajarkan langkahnya. Sambil berjalan Bella menganggukkan kepala.

Dilihatnya dari kejauhan mobil Fortuner putih Mama nya sudah menunggu. Pak Agus yang sudah melihat Bella dari jauh, buru-buru keluar dari mobil dan membuka pintu mobil belakang supaya Bella bisa langsung masuk.

Bella menghentikan jalannya dan melihat Romy di sebelah nya.

"Aku pulang dulu ya, Romy! Supir Mama ku sudah menunggu. Terimakasih! " Bella pamit pada Romy dengan menulis di notes nya dan diperlihatkan pada Romy.

Romy menganggukkan kepala nya. Bella berjalan dan langsung masuk ke dalam mobil. Pintu mobil langsung di tutup oleh Pak Agus. Lalu Pak Agus kembali duduk di belakang kemudi, siap untuk menjalankan mobil.

Romy menatap mobil putih itu yang membawa Bella di dalamnya. Senang rasanya bisa berkenalan dan berbicara pada Bella.

**

Mobil yang dibawa Pak Agus memasuki halaman mansion keluarga Osmond yang luas.

Bella keluar dari mobil begitu Pak Agus membuka nya. Bella berjalan masuk ke dalam rumah.

Keadaan rumah nampak sepi. Bella langsung naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar.

Bella terkejut bukan main mendapati satu vas penuh dengan mawar merah yang sudah dirangkai demikian indahnya.

Bella menutup mulutnya seakan tak percaya. Dia menghampiri meja di kamarnya, dihirupnya wangi bunga mawar kesayangan nya itu.

Bella berjalan ke arah balkon dan membuka pintu yang tembus ke balkon. Dia masih bisa melihat Antonio yang masih ada di kebun mawar nya.

Buru-buru Bella menutup pintu balkon, lalu berjalan keluar kamar menuju kulkas. Dia mengambil dua buah Pocari sweat kaleng, lalu dibawa nya ke arah pintu samping yang tembus ke kebun mawar.

Bella berjalan perlahan menghampiri Antonio yang sedang berdiri membelakangi arah kedatangan Bella.

Begitu sudah dekat, Bella mencolek pundak Antonio dengan telunjuknya.

Antonio menoleh dan mendapati seorang laksana bidadari ada di hadapan nya.

Bella tersenyum manis dan menyodorkan pocari sweat yang dibawa nya. Kemudian dia membuka penutup kaleng pocari yang diperuntukkan untuk dirinya sendiri.

Bella meminum pocari kaleng nya. Antonio juga meminum pocari pemberian Bella.

"Terimakasih ya sudah merangkaikan bunga mawar untukku! " ucap Bella di dalam notes nya yang diperlihatkan pada Antonio.

Antonio tersenyum dan menatap wajah Bella.

"Apa nona menyukai nya? " tanya Antonio.

"Sangat! Aku sangat menyukai bunga mawar. Dan itu sangat lah cantik! " jawab Bella dalam notes nya yang kembali diperlihatkan pada Antonio.

"Senang rasanya jika nona menyukainya! Jika nanti ada bunga lebih dan kondisinya bagus, akan kurangkai lagi buat nona Bella! " janji Antonio pada Bella.

"Makasih banyak ya Antonio! " Bella berterima kasih pada Antonio. Antonio tersenyum. Senang rasanya hatinya melihat Bella tersenyum.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!