Hari demi hari berjalan dan berlalu. Itulah awal kedekatan Bella dan Antonio. Kedekatan yang bermula dari mawar merah.
Buat Antonio, dia merasa senang jika bisa membuat Bella tersenyum dan bahagia. Antonio memahami kondisi nya yang hanya seorang tukang kebun di dalam keluarga Osmond.
Bagi Bella, dia merasa senang dan bahagia akan perlakuan Antonio yang memanjakannya dengan bunga mawar kesayangannya. Dan juga dia merasa Antonio sangat baik walaupun hanya seorang tukang kebun.
Pagi ini Bella bangun cepat. Dia berjalan ke pintu balkon dan membuka nya. Dia berdiri diatas balkon sambil mata nya mencari seseorang di kebun mawar.
Yang dicarinya tidak menampakkan batang hidung nya. Bella cemberut. Dia baru sadar jika hari ini Antonio tidak masuk kerja.
Bella masuk kembali ke dalam kamarnya. Lalu dia mandi dan bersiap-siap untuk pergi kuliah.
Di meja makan Bella tampak lesu, tak bersemangat. Hal ini tak luput dari pandangan Mama Katie.
"Kenapa, sayang? Makanannya gak suka? " tanya Mama Katie sambil menatap Bella.
Bella menggelengkan kepala nya. Sarapan pagi ini hanya roti bakar dengan selain coklat plus jus jeruk kesukaan nya.
Bella tidak pernah mempermasalahkan soal makanan. Apa saja yang sudah disiapkan Mama nya atau mbok Darmi pasti dimakannya. Bella tidak rewel kalau soal makanan.
Tapi hari ini suasana hatinya sedang tidak baik. Rasanya seperti tak ada semangat untuk menjalani hari.
"Kamu gak enak badan, sayang? Kalau gak enak badan gak usah kuliah, istirahat saja di kamar, Bella! " ucap Mama Katie yang cemas melihat Bella tak bersemangat begitu.
"Gapapa, Ma! Bella kuliah hari ini, gak mau bolos! " sahut Bella dengan notes nya yang dilihatkan pada Mama nya.
Mama Katie tersenyum. Anaknya ini memang rajin pergi kuliah. Tidak seperti anak-anak lain jika disuruh istirahat pasti senang.
Bella menyantap roti selai coklatnya dengan lahap. Dia memakan dua tangkap roti dan meminum jus jeruknya.
Setelah membersihkan mulutnya, Bella bersiap-siap untuk pergi kuliah.
Dicium nya kedua pipi Mama nya sebelum pergi, lalu diambil nya tas dan diktat nya. Bella masuk ke dalam mobil dimana Pak Agus sudah menunggu nya untuk mengantarkan Bella kuliah.
Pada waktu keluar dari pagar rumah, Pak Agus menghentikan mobilnya karena seseorang pengendara motor yang dikenalnya.
Halo Antonio, dari mana? " sapa Pak Agus ramah ketika membuka kaca mobil.
Pengendara motor itu juga berhenti dan mengangguk pada Pak Agus, hormat.
"Dari rumah mau keluar sebentar, ada keperluan Pak! " jawab Antonio yang matanya melirik Bella yang sedang memperhatikannya dari dalam.
"Mau antar nona Bella ya, Pak? Hati-hati di jalan! Selamat belajar ya nona Bella! " Antonio menganggukkan kepala pada Pak Agus dan tersenyum pada Bella.
"Mari nak...... Bapak jalan dulu ya! " pamit Pak Agus sopan. Antonio hanya menganggukkan kepala. Mobil Fortuner putih itupun melanjutkan perjalanan nya. Demikian juga Antonio yang kembali melanjutkan perjalanan nya dengan motor keren nya.
Antonio mengendarai motor Kawasaki Ninja nya. Selama Antonio tinggal di rumah nenek nya, dia hanya menggunakan motor kesayangan nya itu. Antonio tidak mau memakai mobil yang sudah dibelikan orang tua nya.
Bella yang sangat memperhatikan orang ataupun keadaan sekitar nya, merasa heran dengan penampilan Antonio tadi. Juga merasa aneh kenapa Antonio berada di sekitar rumah nya.
Apalagi Pak Agus yang sering bertemu Antonio di luaran. Dia bisa menilai kalau Antonio bukan orang biasa, sebab dari tutur kata dan tingkah laku nya berbeda. Apalagi jika sudah naik motor keren nya itu..... tampan dan keren banget. Pak Agus mengaguminya. Pak Agus respek terhadap Antonio sebab anaknya sopan apalagi terhadap orang yang lebih tua dan pintar.
Pertemuan Bella dan Antonio yang hanya cuma sebentar itu, cukup membuat hati Bella menghangat. Semangat nya mulai timbul kembali. Hal ini membuat uring-uringan nya menjadi sedikit membaik.
Pak Agus menghentikan mobilnya di tempat parkir yang biasa dia menurunkan dan menunggu Bella. Bella mengucapkan terimakasih pada Pak Agus dan keluar dari mobilnya.
Bella berjalan memasuki kampusnya. Dia menuju perpustakaan karena ada buku yang mau dicarinya.
Marsha yang baru sampai dan lagi berjalan masuk kampus melihat kedatangan Bella. Marsha berlari menyusul Bella dan mensejajarkan langkahnya.
"Mau kemana, Bella? " tanya Marsha karena arahnya bukan ke kelas.
"Gua mau ke perpustakaan dulu. Lu mau ikut atau langsung ke kelas duluan? " Bella menjawab sekaligus bertanya dengan notes di tangan nya.
"Gua ke kelas duluan deh ya! Lu gapapa kan ke perpustakaan sendirian? " tanya Marsha. Dia malas kalau pagi-pagi sudah ke perpustakaan.
"Oke! Aman, say! " Notes nya diletakkan Bella di depan dada Marsha. Marsha tersenyum.
Mereka berpisah. Marsha langsung menukik balik menuju kelasnya. Sedangkan Bella melanjutkan ke perpustakaan.
Bella mencari buku yang dicari di bagian management pemasaran. Setelah menemukan buku yang dicari nya, Bella duduk di ruang baca.
Bella duduk dan mulai membaca. Dia tidak melihat orang yang berada di samping kiri dan kanan nya.
Romy yang melihat Bella duduk di sebelah nya, tersenyum simpul. Dia tidak menyangka juga jika Bella pagi-pagi sudah mampir ke perpustakaan.
"Pagi Bella... " sapa Romy ramah.
Bella menoleh pada cowok yang berada di sebelah kanan nya. Bella tersenyum manis, membuat Romy terpana.
"Ahh.... cantik sekali kamu, Bella! " gemas Romy dalam hatinya.
Bella melanjutkan membacanya. Ada yang menarik minatnya dari buku yang dibacanya itu. Sehingga dia tidak memperhatikan Romy yang terus menatap nya.
"Maukah nanti siang kita makan bersama, Bella? " tanya Romy yang berusaha mendekati Bella.
"Oh aku makan dengan Marsha nanti! " jawab Bella di notes nya yang diperlihatkan pada Romy.
Ada sedikit kekecewaan di hati Romy membaca tulisan itu. Tapi Romy tidak berputus asa.
"Bagaimana kalau aku gabung dengan kalian berdua? " tanya Romy kembali.
"Oh boleh, jika kau tidak keberatan! " jawab Bella dalam notes nya.
"Oh tentu saja tidak, Bella! Aku malah senang bisa makan bertiga nanti! " sahut Romy cepat seakan takut Bella berprasangka yang lain.
"Oke, sampai nanti siang! Saya pamit dulu! " ucap Bella dalam notes nya sambil beberes tas dan bukunya. Dia berencana untuk meminjam buku tersebut agar bisa leluasa baca di rumah.
Setelah menyelesaikan administrasi peminjaman buku, Bella berjalan menuju kelas nya. Dia duduk di sebelah Marsha, yang sudah menyediakan bangku untuk diri nya.
Bella memberitahu Marsha jika nanti siang Romy mau makan bareng dengan mereka berdua.
"Wah tumben..... angin apa kakak kelas sampai pengen makan sama kita ya, Bella! " heran Marsha. Bella hanya mengangkat bahunya. Dia tidak mempedulikan hal itu. Bella sudah asyik mempersiapkan materi yang akan diajarkan Pak Ginting, dosen akuntansi nya.
*
*
bersambung.....
_______________________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments