Bab 9 Uring-uringan

Hari demi hari berjalan dan berlalu. Itulah awal kedekatan Bella dan Antonio. Kedekatan yang bermula dari mawar merah.

Buat Antonio, dia merasa senang jika bisa membuat Bella tersenyum dan bahagia. Antonio memahami kondisi nya yang hanya seorang tukang kebun di dalam keluarga Osmond.

Bagi Bella, dia merasa senang dan bahagia akan perlakuan Antonio yang memanjakannya dengan bunga mawar kesayangannya. Dan juga dia merasa Antonio sangat baik walaupun hanya seorang tukang kebun.

Pagi ini Bella bangun cepat. Dia berjalan ke pintu balkon dan membuka nya. Dia berdiri diatas balkon sambil mata nya mencari seseorang di kebun mawar.

Yang dicarinya tidak menampakkan batang hidung nya. Bella cemberut. Dia baru sadar jika hari ini Antonio tidak masuk kerja.

Bella masuk kembali ke dalam kamarnya. Lalu dia mandi dan bersiap-siap untuk pergi kuliah.

Di meja makan Bella tampak lesu, tak bersemangat. Hal ini tak luput dari pandangan Mama Katie.

"Kenapa, sayang? Makanannya gak suka? " tanya Mama Katie sambil menatap Bella.

Bella menggelengkan kepala nya. Sarapan pagi ini hanya roti bakar dengan selain coklat plus jus jeruk kesukaan nya.

Bella tidak pernah mempermasalahkan soal makanan. Apa saja yang sudah disiapkan Mama nya atau mbok Darmi pasti dimakannya. Bella tidak rewel kalau soal makanan.

Tapi hari ini suasana hatinya sedang tidak baik. Rasanya seperti tak ada semangat untuk menjalani hari.

"Kamu gak enak badan, sayang? Kalau gak enak badan gak usah kuliah, istirahat saja di kamar, Bella! " ucap Mama Katie yang cemas melihat Bella tak bersemangat begitu.

"Gapapa, Ma! Bella kuliah hari ini, gak mau bolos! " sahut Bella dengan notes nya yang dilihatkan pada Mama nya.

Mama Katie tersenyum. Anaknya ini memang rajin pergi kuliah. Tidak seperti anak-anak lain jika disuruh istirahat pasti senang.

Bella menyantap roti selai coklatnya dengan lahap. Dia memakan dua tangkap roti dan meminum jus jeruknya.

Setelah membersihkan mulutnya, Bella bersiap-siap untuk pergi kuliah.

Dicium nya kedua pipi Mama nya sebelum pergi, lalu diambil nya tas dan diktat nya. Bella masuk ke dalam mobil dimana Pak Agus sudah menunggu nya untuk mengantarkan Bella kuliah.

Pada waktu keluar dari pagar rumah, Pak Agus menghentikan mobilnya karena seseorang pengendara motor yang dikenalnya.

Halo Antonio, dari mana? " sapa Pak Agus ramah ketika membuka kaca mobil.

Pengendara motor itu juga berhenti dan mengangguk pada Pak Agus, hormat.

"Dari rumah mau keluar sebentar, ada keperluan Pak! " jawab Antonio yang matanya melirik Bella yang sedang memperhatikannya dari dalam.

"Mau antar nona Bella ya, Pak? Hati-hati di jalan! Selamat belajar ya nona Bella! " Antonio menganggukkan kepala pada Pak Agus dan tersenyum pada Bella.

"Mari nak...... Bapak jalan dulu ya! " pamit Pak Agus sopan. Antonio hanya menganggukkan kepala. Mobil Fortuner putih itupun melanjutkan perjalanan nya. Demikian juga Antonio yang kembali melanjutkan perjalanan nya dengan motor keren nya.

Antonio mengendarai motor Kawasaki Ninja nya. Selama Antonio tinggal di rumah nenek nya, dia hanya menggunakan motor kesayangan nya itu. Antonio tidak mau memakai mobil yang sudah dibelikan orang tua nya.

Bella yang sangat memperhatikan orang ataupun keadaan sekitar nya, merasa heran dengan penampilan Antonio tadi. Juga merasa aneh kenapa Antonio berada di sekitar rumah nya.

Apalagi Pak Agus yang sering bertemu Antonio di luaran. Dia bisa menilai kalau Antonio bukan orang biasa, sebab dari tutur kata dan tingkah laku nya berbeda. Apalagi jika sudah naik motor keren nya itu..... tampan dan keren banget. Pak Agus mengaguminya. Pak Agus respek terhadap Antonio sebab anaknya sopan apalagi terhadap orang yang lebih tua dan pintar.

Pertemuan Bella dan Antonio yang hanya cuma sebentar itu, cukup membuat hati Bella menghangat. Semangat nya mulai timbul kembali. Hal ini membuat uring-uringan nya menjadi sedikit membaik.

Pak Agus menghentikan mobilnya di tempat parkir yang biasa dia menurunkan dan menunggu Bella. Bella mengucapkan terimakasih pada Pak Agus dan keluar dari mobilnya.

Bella berjalan memasuki kampusnya. Dia menuju perpustakaan karena ada buku yang mau dicarinya.

Marsha yang baru sampai dan lagi berjalan masuk kampus melihat kedatangan Bella. Marsha berlari menyusul Bella dan mensejajarkan langkahnya.

"Mau kemana, Bella? " tanya Marsha karena arahnya bukan ke kelas.

"Gua mau ke perpustakaan dulu. Lu mau ikut atau langsung ke kelas duluan? " Bella menjawab sekaligus bertanya dengan notes di tangan nya.

"Gua ke kelas duluan deh ya! Lu gapapa kan ke perpustakaan sendirian? " tanya Marsha. Dia malas kalau pagi-pagi sudah ke perpustakaan.

"Oke! Aman, say! " Notes nya diletakkan Bella di depan dada Marsha. Marsha tersenyum.

Mereka berpisah. Marsha langsung menukik balik menuju kelasnya. Sedangkan Bella melanjutkan ke perpustakaan.

Bella mencari buku yang dicari di bagian management pemasaran. Setelah menemukan buku yang dicari nya, Bella duduk di ruang baca.

Bella duduk dan mulai membaca. Dia tidak melihat orang yang berada di samping kiri dan kanan nya.

Romy yang melihat Bella duduk di sebelah nya, tersenyum simpul. Dia tidak menyangka juga jika Bella pagi-pagi sudah mampir ke perpustakaan.

"Pagi Bella... " sapa Romy ramah.

Bella menoleh pada cowok yang berada di sebelah kanan nya. Bella tersenyum manis, membuat Romy terpana.

"Ahh.... cantik sekali kamu, Bella! " gemas Romy dalam hatinya.

Bella melanjutkan membacanya. Ada yang menarik minatnya dari buku yang dibacanya itu. Sehingga dia tidak memperhatikan Romy yang terus menatap nya.

"Maukah nanti siang kita makan bersama, Bella? " tanya Romy yang berusaha mendekati Bella.

"Oh aku makan dengan Marsha nanti! " jawab Bella di notes nya yang diperlihatkan pada Romy.

Ada sedikit kekecewaan di hati Romy membaca tulisan itu. Tapi Romy tidak berputus asa.

"Bagaimana kalau aku gabung dengan kalian berdua? " tanya Romy kembali.

"Oh boleh, jika kau tidak keberatan! " jawab Bella dalam notes nya.

"Oh tentu saja tidak, Bella! Aku malah senang bisa makan bertiga nanti! " sahut Romy cepat seakan takut Bella berprasangka yang lain.

"Oke, sampai nanti siang! Saya pamit dulu! " ucap Bella dalam notes nya sambil beberes tas dan bukunya. Dia berencana untuk meminjam buku tersebut agar bisa leluasa baca di rumah.

Setelah menyelesaikan administrasi peminjaman buku, Bella berjalan menuju kelas nya. Dia duduk di sebelah Marsha, yang sudah menyediakan bangku untuk diri nya.

Bella memberitahu Marsha jika nanti siang Romy mau makan bareng dengan mereka berdua.

"Wah tumben..... angin apa kakak kelas sampai pengen makan sama kita ya, Bella! " heran Marsha. Bella hanya mengangkat bahunya. Dia tidak mempedulikan hal itu. Bella sudah asyik mempersiapkan materi yang akan diajarkan Pak Ginting, dosen akuntansi nya.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!