Hari ini pagi-pagi sekali sudah disibukkan dengan mengurus kebun kecil di rumah neneknya.
Setelah selesai dengan kebun di rumah nenek nya, Antonio langsung pergi mandi untuk bersiap-siap pergi ke tempat kediaman keluarga Osmond.
Sampai di kediaman keluarga Osmond, Antonio langsung pergi ke kamar nya yang memang sudah disediakan untuk dirinya. Dia menukar bajunya dengan baju kaos dan celana pendek.
Antonio meminum kopi yang sudah disiapkan Bik Darmi di atas meja dapur khusus untuk pelayan.
Setelah rutinitas harian nya selesai, Antonio langsung pergi ke kebun mawar yang ada di samping rumah.
Dilihatnya mawar merah dan mawar putih yang bisa di petik, tapi ternyata kebanyakan masih pada kuncup.
Jadilah hari ini tidak bisa memberikan bunga mawar untuk Bella.
Sementara Bella yang baru bangun dari tidurnya, berjalan ke pintu balkon dan melihat di balkon apakah ada mawar untuk dirinya atau tidak. Ternyata tidak ada.
Sekilas mata Bella memandang punggung Antonio yang sedang berjongkok di kebun, mengaduk-aduk tanah.
Lalu Bella berjalan ke kamar mandi nya untuk mandi dan bersiap-siap pergi kuliah. Karena sehabis kuliah akan diadakan rapat eksekutif mahasiswa kembali. Jadi panitia kegiatan sosial harus berkumpul semua. Apalagi Bella dan Marsha sebagai Bendahara, sudah pasti harus hadir.
Bella mengenakan blus putih ditambah dengan rok klok motif bunga. Rambut ikalnya yang panjang sebahu digerai dan ditambah dengan make-up tipis di wajah nya, hal ini menambah aura kecantikan Bella.
Bella duduk di kursi meja makan dan menyantap sarapan pagi nya yaitu lontong sayur dengan jus jeruk. Bella memakan masakan Bik Darmi dengan lahap. Seingat Bella dari dia masih kecil masakan Bik Darmi selalu enak dan dia menyukainya
Rutinitas pagi hari Bella sebelum berangkat kuliah, mandi dan sarapan di temani Mama nya.
Hari ini Mama Katie rencana ikut pergi barengan dengan Bella. Jadi sehabis mengantar Bella ke kampus, Mama Katie langsung pergi ke tempat butik nya. Karena ada janji dengan tamu penting di butik nya.
Bella melambaikan tangan nya pada Mama Katie ketika mobil yang mengantar nya mulai jalan kembali.
Sementara Bella sedang kuliah di kampus. Kita kembali ke kediaman keluarga Osmond.
Antonio masih sibuk dengan kebun di samping rumah. Dia menggemburkan tanah-tanah tersebut agar pertumbuhan mawar tetap bagus.
Sedangkan Bik Darmi dan para pelayan lainnya masih sibuk bekerja. Dua orang pelayan untuk bersih-bersih dan satu orang di bagian dapur, khusus masak. Bik Darmi yang sudah sesepuh dan dianggap keluarga disini bertugas untuk mengawasi mereka dan membantu urusan dapur juga.
Saat makan siang pun tiba. Semuanya berkumpul di meja makan khusus pelayan yang berada di bagian belakang rumah untuk makan siang bersama.
Para pelayan sudah selesai makan, tapi Antonio baru datang dan bergabung untuk makan siang. Bik Darmi menyodorkan nasi putih plus lauk pauk pada Antonio. Dan dia menyantap makan siangnya dengan lahap.
"Masakan Bu Darmi enak-enak! " ucap Antonio pada Bu Darmi yang masih menemaninya, sementara yang lain sudah tidak ada di meja makan lagi. Hanya tertinggal Bu Darmi dan Antonio saja.
"Mau nambah? " tawar Bu Darmi sambil menatap Antonio.
"Gak, Bu! Sudah kenyang! " sahut Antonio dengan memegang perutnya yang rata.
"Nak Anton, dulu sebelum disini kerja dimana? " tanya Bu Darmi memulai pembicaraan.
"Sebelumnya saya gak kerja, Bu! Saya kuliah dan sekarang kuliah saya sudah selesai! " jawab Antonio dengan tersenyum.
Oh anak kuliahan! Hebat dong! " puji Bu Darmi dengan senyum menghias di bibir nya.
"Biasa aja, Bu! Anak Bu Darmi berapa orang dan dimana? " ucap Antonio sekaligus bertanya tentang keluarga Bu Darmi.
"Di kampung semua, Nak Anton! Anak saya dua orang, lelaki dan perempuan. Kalau yang laki itu nerusin garap sawah punya suami saya. Kalau yang perempuan sudah married dengan anak Pak Lurah di sana. " jelas Bu Darmi.
"Suami Bu Darmi kemana? " tanya Antonio lagi.
"Sudah meninggal, Nak Anton! " jawab Bu Darmi pelan.
"Maafkan saya, Bu Darmi! " sesal Antonio.
"Gapapa, Nak Anton! Namanya juga orang bertanya! " sahut Bu Darmi meredam rasa tak enak hati dalam diri Antonio.
Antonio kembali meminum kopi cappucino nya.
"Bu Darmi sudah lama bekerja di sini? " tanya Antonio memandang Bu Darmi.
"Sudah, Nak. Dari Tuan Muda David masih kecil, Nak! " jawab Bu Darmi.
"Wah.... lama sekali ya, Bu! " kaget Antonio mendengar jawaban Bu Darmi.
"Ya begitulah, Nak! Saya juga mengasuh Non Bella dari bayi! " ucap Bu Darmi yang sedang membayangkan masa lalu.
"Nak Anton menyukai Non Bella? " tiba-tiba Bu Darmi bertanya soal pribadi.
Antonio jadi membayangkan wajah cantik Bella ketika Bu Darmi bertanya soal itu.
"Iya, Bu Darmi! Saya menyukai dan mencintai Bella! " jawab Antonio mantap.
"Bibi senang dengar nya, Nak! Rasanya Non Bella pun menyukai dan mencintai Nak Anton! " ujar Bu Darmi dengan tersenyum.
"Tapi apa Nak Anton siap dengan segala konsekuensi nya? " tanya Bu Darmi dengan dahi berkerut.
"Maksudnya Bu Darmi gimana ya? Konsekuensi apa ya? " bingung Antonio dengan pertanyaan Bu Darmi.
"Kita ini orang kecil, Nak! Kita bekerja disini! Belum tentu orang tua Non Bella menyetujui hubungan kalian! " jelas Bu Darmi pada Antonio.
Antonio pun kini mengerti apa yang dipikirkan oleh Bu Darmi.
Tenang, Bu Darmi! Tentu saja saya memikirkan hal itu semua! Saya siap menghadapi apapun yang akan terjadi, Bu! " jawab Antonio tegas dan mantap.
"Ibu cuma tidak ingin Non Bella bersedih! Ibu sudah menganggap nya seperti anak sendiri! " ucap Bu Darmi dengan air mata yang sudah turun ke pipi nya.
"Jangan menangis, Bu! Jangan sedih! Saya tidak akan mengecewakan Bella! Saya akan menyayangi dan mencintai Bella, Bu! Saya janji! " janji Antonio pada Bu Darmi yang sudah terisak pelan.
Antonio memberikan selembar tissue pada Bu Darmi untuk menyeka air mata nya.
"Makasih, Nak Anton! Ibu percaya padamu, Nak! " sahut Bu Darmi sambil menyeka mata nya.
Antonio menepuk-nepuk bahu Bu Darmi seakan menenangkan hati Bu Darmi yang tiba-tiba merasa sedih.
Setelah menyeka mata nya, Bu Darmi langsung membereskan meja makan khusus pekerja itu agar rapih dan bersih kembali.
Antonio masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat sebentar. Dia duduk di pinggiran ranjang nya dengan merenungkan semua omongan Bu Darmi.
Antonio bukannya tidak tahu dengan status dia yang hanya tukang kebun. Dia sudah dapat membayangkan penolakan dan pertentangan dari orang tua Bella jika mereka mengetahui nya suatu saat nanti.
Makanya Antonio sudah mempersiapkan semuanya. Dia tidak ingin mengecewakan Bella, tapi dia ingin membahagiakan Bella.
*
*
bersambung.....
_______________________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments