Bab 5. Terpesona

Suara burung ramai berkicau memecah kesunyian di pagi hari. Bella mengerjapkan mata nya. Dia memeluk gulingnya, rasanya masih malas untuk bangun. Untungnya hari ini kuliahnya masuk jam sepuluh pagi, jadi Bella tidak harus bangun pagi-pagi.

Bella masih membolak-balikan badan nya di ranjang empuknya. Lalu masih dengan malas Bella bangun dan duduk di atas ranjang nya. Mata nya masih terpejam.

Perlahan Bella membuka matanya. Bella berjalan menuju pintu balkon kamarnya yang terbuat dari kaca dan dilapisi kain horden.

Bella membuka kain horden nya, sinar matahari pagi menerobos masuk membuat mata Bella silau. Lalu dibuka nya pintu balkon nya.

Bella berdiri di balkon kamarnya. Dia menarik nafas dan menghembuskannya, serta merentangkan kedua tangan nya keatas untuk meregangkan badan nya. Bella melakukannya berulang-ulang selama sepuluh menit.

Segar rasanya menghirup udara pagi yang masih bersih. Dengan harum bunga mawar yang tercium sampai ke balkon kamar Bella.

Letak balkon kamar Bella memang dibuat menghadap kebun bunga mawar yang berada di samping rumah.

**

**

Antonio, si tukang kebun keluarga Osmond sudah bangun pagi-pagi sekali. Sebenarnya dia di terima menjadi tukang kebun yang tidak tinggal di dalam, jadi datang pagi pulang sore. Tapi keluarga Osmond menyediakan sebuah kamar di bagian belakang untuk Antonio, yang menjadi satu bagian dengan pelayan-pelayan Osmond lainnya.

Kemarin Antonio menginap, tidak pulang. Antonio bekerja dari hari Senin sampai Jumat, Sabtu-Minggu adalah hari liburnya.

Pagi-pagi Antonio sudah bangun. Setelah minum teh manis dan makan roti yang tersedia di meja dapur, Antonio kembali disibukkan dengan kebun mawar di samping rumah.

Mata Antonio menatap sesuatu yang indah dari kejauhan. Dia begitu terpesona dengan penampilan seorang gadis. Gadis yang masih memakai baju piyama nya menggerak-gerakkan badannya kiri dan kanan.

Walaupun baru bangun tidur dan masih mengenakan piyama tidurnya, tapi gadis itu begitu mempesona dengan kecantikan nya yang alami.

Antonio menatap gadis itu dari kejauhan tanpa berkedip. Gadis berambut panjang sebahu yang mempunyai kecantikan alami.

Sinar mentari pagi menerpa wajah cantik gadis itu, sehingga menambah semu merah pada wajah gadis itu.

Merasa ada yang memperhatikan, Bella menengok ke kanan dan kiri. Tak ada siapa-siapa.

Bella menundukkan kepala nya karena sedikit silau. Nampak seorang cowok dengan badan atletis menatap nya tanpa berkedip.

Bella menatap cowok itu dan menganggukkan kepala nya.

Sementara itu Antonio yang tahu Bella sudah melihat nya juga menganggukkan kepala nya.

"Selamat pagi Nona Bella! " sapa Antonio ramah.

Bella tersenyum menatap Antonio yang masih terus menatap nya juga dari bawah.

Bella merasakan detak jantung nya berdenyut lebih cepat dari biasanya. Demikian juga Antonio, dia merasakan debar-debar aneh di jantungnya. Apalagi ditambah dengan melihat senyuman Bella yang manis.

"Wajah cantik alami dan senyuman yang manis! " ucap Antonio dalam hatinya.

"Wow tubuhnya atletis dan dadanya bidang! " ucap Bella dalam hatinya.

"Kenapa jantungku berdebar-debar ya? Apa aku sakit jantung? Rasanya kemarin aku baik-baik saja! " gumam Antonio dalam hatinya.

"Kenapa jantungku jadi berdenyut cepat gini ya? Apa aku kena sakit jantung? Tadi gak begini! " gumam Bella dalam hatinya.

Antonio dan Bella bingung dengan keadaan jantung nya yang berdenyut lebih cepat dan berdebar-debar.

Mereka berdua tidak menyadari jika sudah ada benih-benih ketertarikan di dalam hati mereka berdua.

"Permisi Nona Bella, saya lanjut kerja lagi! " Antonio berkata sopan dan membungkukkan badan nya sedikit.

Bella menganggukkan kepala nya dan masih terus menatap punggung Antonio.

Bella tersadar ketika ada ketukan di pintu kamar nya. Sayup-sayup terdengar suara Mama Katie.

"Bella sayang...... kamu sudah bangun nak? " Mama Katie bertanya dengan sedikit berteriak.

Bella masuk kembali ke kamarnya, menutup pintu balkon dan berjalan cepat ke arah pintu kamarnya.

Bella dengan cepat membuka pintu kamarnya dan tersenyum pada Mama nya.

"Kamu belum mandi, sayang? Hari ini ada kuliah? " tanya Mama Katie kembali yang melihat anaknya masih memakai piyama tidurnya.

Bella menganggukkan kepala nya sambil mulutnya komat-kamit mengiyakan kata "ada".

" Mandi dan bersiap-siap lah! Mama mau siapkan sarapan dulu! " Bella menganggukkan kepala nya lalu menutup pintu kamarnya.

Bella langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi kuliah. Setelah selesai urusan di kamar nya, Bella langsung keluar kamar. Dituruni tangga menuju ruang makan keluarga.

"Kakak mana, Ma? " tanya Bella menyodorkan notes nya ketika tiba di ruang makan tidak melihat kakak kesayangan nya.

"Kakakmu sudah pergi pagi-pagi tadi sama Papa! Mereka ada meeting dengan klien pagi ini, sayang! " terang Mama Katie sambil merapikan meja makan.

Bella menarik kursi meja makan dan duduk untuk sarapan pagi nya.

Mama Katie meletakkan sepiring nasi goreng dengan telur dadar di atasnya. Ada kerupuk udang di dalam toples dan semangkok acar ketimun. Tak lupa segelas jus jeruk diletakkan Mama Katie disamping nasi goreng.

Bella memakan sarapan pagi nya dengan lahap. Dia sangat menyukai nasi goreng buatan Bik Darmi. Dan Bik Darmi pun mengetahui nya serta menambahkan telur dadar dan acar ketimun.

Setelah selesai makan, Bella minum jus jeruk yang sudah disediakan di meja.

"Kamu kuliah sampai sore, nak? " tanya Mama Katie menatap putri kesayangan nya.

Mama Katie tidak berkedip menatap putrinya. Bella telah tumbuh menjadi seorang gadis yang mempunyai kecantikan yang alami. Tanpa riasan tebal saja wajahnya sudah cantik. Dengan rambut panjang sebahu dan sedikit ikal.

Bella menganggukkan kepala nya menjawab pertanyaan Mama nya. Bella sehabis pelajaran kuliahnya, dia berencana mau ke perpustakaan dulu.

"Mau ikut Mama ke mal sehabis kuliah, sayang? " tanya Mama Katie lagi.

"Gak, Ma! Bella rencana selesai kuliah mau ke perpustakaan dulu. Mau belajar di sana, Ma! " jawab Bella yang ditulis dalam notes nya.

"Oh..... oke sayang. " Mama Katie tersenyum pada Bella.

Bella membawa piring dan gelas bekas makan nya ke dapur. Lalu dia kembali bersiap-siap lagi untuk berangkat ke kampus nya.

Bella mencium pipi Mama Katie sebagai tanda pamit pergi ke kampus.

Pak Agus, sopir Mama nya sudah menunggu di depan rumah, siap untuk mengantar Bella ke kampus.

Bella masuk ke dalam mobil Fortuner putih yang sudah di buka pintunya dan mendudukkan badan nya pada sofa mobil yang nyaman. Pak Agus langsung menutup pintu mobil dan masuk ke dalam mobil, duduk di belakang kemudi.

"Sudah tidak ada yang ketinggalan ya, Non? " tanya Pak Agus pada Bella. Pak Agus melihat Bella menggelengkan kepala nya dari kaca spion.

Bella tersenyum pada Pak Agus. Mobil pun mulai jalan keluar dari pagar rumah yang tinggi, yang langsung ditutup oleh pelayan rumah.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!