Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan

Pak Agus melakukan mobil dengan kecepatan sedang menuju kampus Bella.

Bella memandang keluar jendela mobil. Melewati jalanan yang sudah cukup ramai dengan kesibukan masing-masing.

Mobil yang mengantarnya memasuki halaman kampusnya dan berhenti di tempat parkir mobil.

Bella membuka pintu mobil dan mengeluarkan tubuhnya lalu menutup kembali pintu mobil tersebut.

Setelah Bella keluar dari mobil, Pak Agus kembali melajukan mobilnya balik ke rumah lagi.

Sementara itu Bella berjalan menuju ruangan kampus nya.

Dari kejauhan nampak seorang gadis manis berlari kecil menghampiri Bella.

"Hai, Bel! " sapa Marsha mensejajarkan jalannya dengan Bella.

"Hai juga, Sha! " Bella menulis di notes nya dan memperlihatkan pada Marsha.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelasnya.

Sekumpulan cowok-cowok yang tadinya sedang ngerumpi mendadak diam. Mereka melayangkan pandangan mereka pada Bella dan Marsha yang sedang berjalan beriringan.

Bella dan Marsha sudah bersahabat dari pertama Bella masuk kuliah. Awalnya ketika dulu Bella selalu mendapatkan olok-olok tentang dirinya yang bisu. Maka Marsha yang akan maju untuk membela nya.

Dikarenakan sering nya Marsha membela diri Bella, membuat Marsha tidak disukai juga oleh mereka yang hobby meledek Bella.

Dari sinilah Bella dan Marsha bisa berteman baik hingga sekarang dan bagusnya lagi mereka selalu di kelas yang sama.

Cowok-cowok kampus yang memandang Bella dan Marsha ini mengetahui jika mereka berdua bersahabat.

Apalagi Ricky, cowok ganteng yang selalu menjadi pusat perhatian cewek-cewek kampus, yang juga teman seangkatan Bella dan Marsha.

Ricky suka memperhatikan mereka berdua secara diam-diam dan berpura-pura cuek. Pasalnya dia terlalu sombong untuk mengakui dirinya mengagumi dan menyukai seorang Bella yang notabene seorang gadis cantik tapi bisu.

Ricky mengakui dalam hatinya jika Bella ini sangat cantik dan menawan. Baik dalam tingkah laku ataupun pembawaan nya yang tidak dibuat-buat malah terkesan natural. Apalagi Bella terlahir dari keluarga yang terpandang dan kaya tapi tidak membuat nya sombong. Selain cantik dan menawan, Bella juga termasuk gadis yang berotak encer. Hanya satu kekurangan nya yaitu bisu.

Semua tentang Bella tidak luput dari pengamatan Ricky. Hanya karena satu kekurangan yang dimiliki Bella sehingga Bella tidak sama dengan gadis-gadis lainnya.

Dan karena kekurangan Bella itulah membuat Ricky tidak berani untuk mendekati Bella, apalagi untuk mengungkapkan perasaan nya.

Ricky takut jika dia berdekatan dengan Bella dia tidak bisa mengontrol perasaan nya sendiri. Apalagi jika nanti kedua orang tua nya tidak merestui hubungan mereka.

Ricky juga takut jika Bella akan tersakiti jika berdekatan dengan dia, karena terlalu banyak gadis-gadis yang berusaha untuk mendapatkan perhatian nya dengan melakukan perbuatan yang tercela ataupun nekad.

Ricky hanya bisa memandang Bella dari kejauhan. Hal ini saja sudah membuat dirinya senang.

Ricky memang sengaja membuat image agar dirinya terlihat sombong di mata Bella, padahal asli yang sebenarnya sangat jauh berbeda.

Lain hal dengan Romy, seorang kakak kelas yang lebih tinggi setingkat dari Bella.

Romy adalah kakak kelas yang setingkat lebih tinggi dari Bella dan Marsha. Romy juga diakui dengan kegantengan nya dan pandainya dia berolahraga. Sudah banyak piala kejuaraan yang diraih Romy beserta tim nya dalam olahraga volley antar mahasiswa. Hal ini membuat seorang Romy banyak digandrungi gadis-gadis cantik yang berlomba-lomba mencari perhatian nya.

Ketenaran seorang Romy lebih nyata karena dia diketahui oleh semua tingkatan. Dan gadis-gadis yang mencari perhatian nya juga dari semua tingkatan. Hanya saja Romy selalu cuek dengan semuanya. Dia tidak pernah menggubris gadis manapun. Belum ada yang menggoyahkan hatinya.

Tapi seorang Bella yang mempunyai kecantikan alami dan menawan telah menggoyahkan hati Romy.

Hari itu pas ada pertandingan persahabatan antar mahasiswa fakultas ekonomi dan fakultas hukum.

Bella, Marsha dan Romy, mereka bertiga dari fakultas yang sama yaitu ekonomi, hanya tingkatan saja yang membedakan mereka.

Kebetulan Bella dan Marsha menjadi penonton dalam pertandingan persahabatan itu.

Dan dari penonton yang ada di bagian sebelah kanan terdengar ada yang meneriaki dan mengejek Bella.

"Ada gadis bisu ikut nonton juga! "

"Ngapain ya si bisu ikutan nonton? "

Bella yang punya kekurangan cuma bisu saja dapat mendengar itu semua. Telinganya tidak tuli. Tapi Bella hanya bisa bersabar, sebab sudah terlalu sering Bella mendengar orang mencemooh dirinya.

Marsha yang duduk di sebelah Bella sudah merasa panas telinganya. Dia heran Bella bisa sesabar itu dan tidak menggubris semuanya.

Marsha bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan gadis-gadis yang mencemooh Bella.

"Hei kalian! Punya mulut tuh dijaga ya! Jangan seenaknya aja ngatain orang! " teriak Marsha dengan penuh amarah. Ditatapnya dua orang gadis yang mulutnya seperti comberan.

"Emang kita salah apa? Emang benar kok dia gadis bisu! Lagian gadis bisu ikut-ikut nonton... mau cari perhatian ya?! " cewek berbaju merah yang nampak kesal menjawab dengan angkuhnya.

"Teman gua gak punya urusan sama kalian ya! Kenapa kalian menjelek-jelekkan nya, hah?! Takut ke saing ya?! " sindir Marsha yang benar-benar sudah sewot dengan dua gadis itu.

"Takut ke saing lu bilang?! Heh! Suruh ngaca tuh temen lu itu jangan sok cari perhatian deh! Gak bakalan ada yang naksir! " sarkas kedua cewek itu.

Marsha marahnya sudah sampai ke ubun-ubun. Ketika Marsha mau menghampiri kedua cewek itu, sebuah tangan mencekal lengan nya.

Rupanya Bella yang menahannya. Bella menggelengkan kepala nya pada Marsha yang menengok ke arahnya. Bella tidak mau Marsha bertengkar gara-gara dirinya. Biar saja mereka mengatai dirinya sebab mereka tidak mengenal Bella dengan baik.

Bella menarik lengan Marsha menjauh dari sana. Marsha yang masih kesal terpaksa mengikuti kemauan Bella.

Bella tidak mau ada pertengkaran di saat pertandingan persahabatan sedang berlangsung.

Tapi sayang nya kejadian itu sudah banyak mengundang perhatian yang lainnya.

Demikian juga dengan Romy, yang kebetulan tim nya sedang waktu break istirahat beberapa menit.

Romy melihat dan mendengar semuanya. Timbul rasa kagum dalam hatinya akan sikap Bella.

Pada saat itulah Romy baru menyadari jika Bella adalah seorang gadis bisu tapi mempunyai kecantikan alami dan penampilan yang menawan. Ditambah sikap nya membuat tambah nilai plus dimata Romy.

Romy menatap Bella dari kejauhan. Menatap seorang gadis cantik, bukan hanya cantik luarnya saja tapi dalamnya juga cantik.

Walaupun bisu tapi tidak menutup kemungkinan untuk Romy mendekati Bella nantinya. Romy sudah bertekad untuk mendapatkan perhatian Bella.

Sementara Bella tampak sedang menenangkan sobatnya, Marsha yang masih merasakan kesal di hatinya.

"Lu tuh jadi orang jangan terlalu baik Bella! Nanti pada ngelunjak! Orang baik dan sabar itu semua ada batasnya! " gerutu Marsha yang masih kesal.

Bella tersenyum menanggapi ucapan Marsha. Dia sangat tahu hal yang dibicarakan Marsha. Tapi saat ini Bella tidak ingin ada pertengkaran, entah nanti. Hal itu juga Bella tidak menjamin bisa diam saja. Dia pasti akan bertindak, Bella tidak mau orang lain semena-mena terhadap dirinya.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!