Bab 20. Bertambah dekat

Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu. Jam demi jam berlalu. Hari demi hari pun berlalu. Demikian juga hubungan Bella dan Antonio menjadi semakin dekat.

Mereka berdua kerapkali menghabiskan hari-hari bersama selagi Antonio masuk kerja di keluarga Osmond.

Di kediaman keluarga Osmond setiap harinya selalu sepi. Papa Richard dan David Osmond tiap pagi sudah berangkat ke kantor.

Mama Katie menjelang agak siang yakni kisaran jam sepuluh atau jam sebelas sudah berangkat ke butik nya.

Bella juga setiap jam setengah delapan harus berangkat ke kampus. Tapi Bella akan pulang lebih dulu tiba di rumah.

Biasanya Bella akan tiba di rumah antara jam satu atau jam dua siang jika tak ada rapat kepanitiaan. Tapi jika ada rapat kepanitiaan makan Bella akan tiba di rumah kisaran jam empat sore.

Sedangkan Papa Richard dan David akan pulang sore hari. Sedangkan buat Mama Katie, tidak ada kepastian untuk dirinya. Mama Katie bisa pulang sore juga atau bisa pulang malam. Sebab butik Mama Katie buka sampai jam tujuh malam.

Setiap harinya di keluarga Osmond hanya tinggal Bibi Darmi dan para pelayan lainnya. Mungkin hal ini juga yang membuat Bella merasa kesepian.

Dan Bella adalah seorang gadis yang mandiri. Walaupun dia mempunyai cacat yaitu bisu tapi tidak membuat dirinya menjadi seorang gadis yang harus dikasihani.

Bella seorang gadis yang meskipun bisu tapi punya pendirian yang kuat. Mungkin karena banyak tempaan yang menimpa dirinya sehingga membentuk suatu karakter yang kuat pada diri Bella.

Dan Bella juga seorang gadis yang tidak mudah untuk jatuh cinta. Bagi dirinya, Bella harus merasa yakin dulu terhadap cowok yang disukainya dan dicintainya.

Dan saat ini Bella telah menjatuhkan pilihan nya pada seorang Antonio. Pemuda dengan perawakan tinggi, tegap dan ganteng. Hanya saja penampilan nya terlihat culun. Semua itu karena tataan rambutnya yang membuat Antonio terlihat culun. Seandainya di rubah pasti kegantengan nya akan terlihat sempurna.

Bella dari pertama melihat Antonio sudah menyukai nya, hanya dia diam saja sebab tidak etis seorang gadis menyatakan cinta nya terlebih dahulu. Itu pemikiran Bella.

Ternyata gayung pun bersambut, Antonio menyukai Bella. Antonio juga bukan type lelaki yang gampang suka dengan seseorang. Tapi entah mengapa begitu melihat Bella dengan segala kecantikan nya dan kepolosan hatinya, dia menyukai dan mencintai gadis itu pada pandangan pertama dia melihat nya, yaitu di gang panjang yang berlanjut di supermarket dekat kampusnya.

Hubungan mereka berdua semakin hari semakin dekat. Antonio memang sangat menyayangi Bella, demikian juga sebaliknya.

Entah sampai kapan mereka berdua merahasiakan hal ini dari keluarga Bella maupun keluarga Antonio.

Tapi sepandai-pandai nya manusia menyimpan rahasia pasti suatu hari nanti ada saatnya akan diketahui orang.

**

Saat sekarang ini tampak Bella dan Antonio sedang duduk berbincang di teras samping dekat kebun mawar.

Tempat ini menjadi tempat favorite mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama.

"Bagaimana kuliah kamu, Bella? Lancar? Kegiatan sosial nya bagaimana? " tanya Antonio dengan menatap Bella mesra.

Antonio tak pernah merasa bosan memandang wajah cantik Bella. Hidung mancung dengan mata yang indah sangat mendominasi wajah Bella. Ditambah dengan rambut ikal nya yang panjang sebahu membuat Bella semakin cantik.

"Kuliahku baik-baik saja, Mas! Kegiatan sosial bulan depan dilaksanakan nya! Tempat panti asuhan dan panti jompo nya sudah ditentukan panitia lainnya. Bella cuma tinggal mengumpulkan dana saja! " cerita Bella pada notes nya dimana diperlihatkan ke Antonio.

Antonio memeluk pinggang Bella karena secara reflek Bella menyandarkan kepala nya pada bahu Antonio.

"Kamu mau ikutan nyumbang buat kegiatan sosial Bella gak, Mas? " tanya Bella di notes nya yang langsung dilihat Antonio.

"Boleh, sayang! Kamu pengen Mas nyumbang berapa? " ucap Antonio sambil mengecup kening Bella dengan sayang.

"Namanya juga sumbangan, Mas! Jadi ya semampu Mas saja! Kan sukarela ini, Mas! " jelas Bella pada notes nya yang dibaca Antonio dengan tersenyum.

"Okey.... nanti Mas nyumbang lima juta deh! Nomor rekening nya jangan lupa dikirim ya sayang! " ujar Antonio sambil tetap memeluk pinggang Bella dalam dekapannya.

Bella yang mendengar perkataan Antonio sedikit kaget. Karena sumbangan yang diberikan Antonio tidak terbilang kecil jumlahnya.

"Apa gak kebanyakan jumlah nya, Mas? Mas punya uang sebanyak itu? " Bella bertanya dalam notes nya dengan mimik wajah yang khawatir. Dia takut Antonio tersinggung dengan pertanyaan nya.

"Mas ada kok uang nya. Tenang aja sayang! Lagipula ini kan beramal! " ucap Antonio dengan tersenyum. Bella menganggukkan kepala nya dan tersenyum juga. Sungguh mulia hati Antonio.

Bella kembali menyenderkan badannya pada dada bidang Antonio. Antonio mencium bau harum rambut Bella. Bau harum yang disukai Antonio yaitu harum bunga melati.

Tak terasa hari sudah menjelang sore. Dua insan ini masih betah duduk berpelukan di taman samping. Tempat inilah satu-satu nya yang tidak kena sorot kamera CCTV. Tapi jika diteruskan ke bagian kebun nya, itu semua terekam dalam kamera CCTV.

"Aku siap-siap pulang dulu ya, sayang! " ujar Antonio yang seraya diikuti melepas pelukan pada pinggang Bella.

"Kok cepat-cepat amat! Kan Mas bilang rumah Mas dekat dari sini! " protes Bella dalam tulisan notes nya yang langsung dilihat Antonio.

"Iya, Mas harus balik sebelum perawat yang merawat nenek pulang! " terang Antonio pada Bella.

"Oh....nenek kamu sakit ya? " tanya Bella dalam notes nya dengan menatap mata Antonio.

"Tidak! Hanya sakit biasa! Sakit sudah tua! Jadi Papa menyewa seorang perawat untuk merawat dan menemani nya setiap hari. " jawab Antonio dengan tersenyum.

"Nanti Mas cari waktu dan ajak Bella menemui nenek ya! Bella mau kan? " Antonio menatap Bella.

"Tentu saja mau, Mas! Mau banget! Bella pengen kenal nenek nya Mas! " jawab Bella dalam notes nya dengan penuh antusias.

Siapa yang tidak mau berkenalan dengan anggota keluarga dari orang yang menyayangi kita. Demikian juga Bella. Dia ingin sekali mengenal keluarga Antonio. Terlebih Antonio tinggal bersama sang nenek yang sudah berjasa membesarkan dirinya.

Antonio membelai rambut Bella dengan sayang, diciumnya kening Bella.

"Mas siap-siap dulu ya! Kamu hati-hati dan jaga diri baik-baik ya! " ucap Antonio dengan rasa sayang nya pada Bella. Bella menganggukkan kepala nya.

Lalu Antonio berjalan lewat samping kebun ke arah paviliun belakang dimana banyak kamar-kamar pekerja di sana.

Antonio masuk ke dalam kamarnya, dia berganti baju dengan baju yang dipakainya waktu datang tadi pagi.

Selesai berganti baju, Antonio berjalan ke arah halaman depan lewat kebun samping lagi.

Bella sudah naik dan masuk ke dalam kamarnya. Dia berdiri di balkon samping dan melambaikan tangan nya pada Antonio yang berjalan melintas di bawah.

Antonio membalas lambaian tangan Bella, lalu kembali melanjutkan jalannya.

Di halaman depan alias halaman utama keluarga Osmond tambak Bibi Darmi sedang berdiri dekat pintu masuk seperti sedang menunggu seseorang.

Tak lupa Antonio berpamitan pada Bik Darmi dan berjalan ke parkiran dimana motornya di parkir. Hari ini dia membawa motor kesayangan nya.

*

*

bersambung.....

_______________________________________

Episodes
1 Bab 1. Makanan sehari-hari
2 Bab 2. Mau dijodohkan
3 Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4 Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5 Bab 5. Terpesona
6 Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7 Bab 7. Antonio
8 Bab 8. Mawar merah
9 Bab 9 Uring-uringan
10 Bab 10. Menemui Papa William
11 Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12 Bab 12. Ciuman pertama Bella
13 Bab 13. Masuk kantor
14 Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15 Bab 15. Rapat kepanitiaan
16 Bab 16. Dijemput Antonio
17 Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18 Bab 18. Teguran dan nasehat David
19 Bab 19. Culun tapi pintar
20 Bab 20. Bertambah dekat
21 Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22 Bab 22. Bella resah gelisah
23 Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24 Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25 Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26 Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27 Bab 27. Murka Mama Katie
28 Bab 28. Sedih hati Bella
29 Bab 29. Tekad Antonio
30 Bab 30. Perubahan Bella
31 Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32 Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33 Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34 Bab 34. Mama Katie galau
35 Bab 35. Meminta maaf
36 Bab 36. Lega dan bahagia
37 Bab 37. Pertemuan tak disangka
38 Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39 Bab 39. Terbayang
40 Bab 40. POV Kirana
41 Bab 41. POV Antonio
42 Bab 42. Pengagum misterius
43 Bab 43. Kesepakatan
44 Bab 44. Titik terang
45 Bab 45. Si Pengagum misterius
46 Bab 46. Amelia
47 Bab 47. Bahagianya Amel
48 Bab 48. Bella kesal
49 Bab 49. David dan Kirana
50 Bab 50. David menembak Kirana
51 Bab 51. Persiapan pertemuan
52 Bab 52. Pertemuan berujung duka
53 Bab 53. Kesalahan Antonio
54 Bab 54. Kesedihan Bella
55 Bab 55. Usaha Antonio
56 Bab 56. Cueknya Bella
57 Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1. Makanan sehari-hari
2
Bab 2. Mau dijodohkan
3
Bab 3. Ketemu penolong dan Mode ngambek
4
Bab 4. Menahlukkan hati Bella
5
Bab 5. Terpesona
6
Bab 6. Gadis bisu yang cantik menawan
7
Bab 7. Antonio
8
Bab 8. Mawar merah
9
Bab 9 Uring-uringan
10
Bab 10. Menemui Papa William
11
Bab 11. Rencana kegiatan sosial
12
Bab 12. Ciuman pertama Bella
13
Bab 13. Masuk kantor
14
Bab 14. Pembicaraan dengan Bu Darmi
15
Bab 15. Rapat kepanitiaan
16
Bab 16. Dijemput Antonio
17
Bab 17. Ketakutan dan todongan Bella
18
Bab 18. Teguran dan nasehat David
19
Bab 19. Culun tapi pintar
20
Bab 20. Bertambah dekat
21
Bab 21. Tanda-tanda mencurigakan
22
Bab 22. Bella resah gelisah
23
Bab 23. Usaha dan janji temu Mama Katie
24
Bab 24. Sidak dadakan Mama Katie
25
Bab 25. Mencari bukti yang lebih akurat
26
Bab 26. Memergoki bukti yang akurat
27
Bab 27. Murka Mama Katie
28
Bab 28. Sedih hati Bella
29
Bab 29. Tekad Antonio
30
Bab 30. Perubahan Bella
31
Bab 31. Mengunjungi Nenek Salma
32
Bab 32. Perhatian Bella terhadap Nenek Salma
33
Bab 33. Permintaan Nenek Salma
34
Bab 34. Mama Katie galau
35
Bab 35. Meminta maaf
36
Bab 36. Lega dan bahagia
37
Bab 37. Pertemuan tak disangka
38
Bab 38. Kegiatan sosial kampus
39
Bab 39. Terbayang
40
Bab 40. POV Kirana
41
Bab 41. POV Antonio
42
Bab 42. Pengagum misterius
43
Bab 43. Kesepakatan
44
Bab 44. Titik terang
45
Bab 45. Si Pengagum misterius
46
Bab 46. Amelia
47
Bab 47. Bahagianya Amel
48
Bab 48. Bella kesal
49
Bab 49. David dan Kirana
50
Bab 50. David menembak Kirana
51
Bab 51. Persiapan pertemuan
52
Bab 52. Pertemuan berujung duka
53
Bab 53. Kesalahan Antonio
54
Bab 54. Kesedihan Bella
55
Bab 55. Usaha Antonio
56
Bab 56. Cueknya Bella
57
Bab 57. Pertemuan Bella dan Antonio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!